Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis Pengusahaan dan Wilayah Produksi
KERAGAAN KELAPA SAWIT INDONESIA DITINJAU D A N
JENIS PENGUSAHAAN DAN WILAYAH PRODUKSI
Oleh
JAN HORAS VERYADY PURBA
PROGRAM PASCA SAqANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
Untuk Yang Terkasih :
Mzntuufi Saragzh
Evattmeo)l&putra c~ur6a
J m y 31bw Immnuef f i d a
JAN HORAS V. PURBA.
Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis
Pengusahaan dan Wilayah Produksi (Dibawah bimbingan BUNGARAN SARAGIH
sebagai Ketua, S. M.H. TAMPUBOLON dm HARIANTO sebagai Anggota).
Pembangunan sub sektor perkebunan kelapa sawit memiliki arti strategis
daiam perekonomian nasional, baik sebagai penggerak utama agribisnis kelapa sawit
Indonesia, sebagai penyedia lapangan kerja dan salah satu sumber penerimaan devisa
negara. Pada tahun 1997 ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 2.97 juta ton
dengan nilai US $ 1.53 milyar atau 3.5 persen dari total penerimaan ekspor non-
migas Indonesia dan menduduki urutan ketiga setelah tekstil dan kayu (BPS,1998).
Dalm tiga settngah dekade terakhir, permintam minyak dan lemak dunia
mengalami perubahan dari minyak hewani ke &yak
nabati. Bersamaan dengan itu
juga terjadi pergesem permintaan dari minyak kedele ke minyak sawit, sehingga
minyak sawit (CPO) menjadi salah satu sumber minyak dan lemak yang sangat
penting di pasar dunia. Darnpak dari perubahan tersebut indonesia akan memiliki
peran yang strategis di masa yang akan datang. Untuk itu perlu ditelaah keragaan
kelapa sawit Indonesia untuk mengetahui arah pembangumn kelapa sawit Indonesia
pada masa yang akan datang.
Penelitian bertujuan untuk mengadisis faktor-faktor yang m e m p e n g d
areal tanam kelapa sawit Indonesia menurut jenis pengusahaan dan wilayah produksi,
penawaran ekspor minyak sawit Indonesia dan harga minyak sawit di pasar dalam
negeri clan di pasar internasional.
Data yang digunakan adalah data sekunder,
bersumber dari publikasi berbagai instansi, d m periode analisis adalah tahun 1979 -
1 998 dengan pendekatan ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan.
Hasii penelitian
menunjukkan bahwa perilaku pen@
perkebunan
dipengaruhi oleh faktor ekonorni. Pengembangan areal kelapa sawit Indonesia
responsif terhadap perubahan harga domestik mupun harga di pasar internasional.
Areal perkebunan kelapa sawit Indonesia dipengaruhi oleh harga riel CPO
domestik, harga riel CPO di pasar internasional. Peubah harga ti&
elastis d a m
jangka pendek namun elastis dalam jangka panjang. Hal tersebut menunjukkan
adanya lag waktu untuk melakukan penyesuaian pengembangan areal.
Dari
parameter b d d d a dan tamman yang berkompetisi dengan ']ahan menunjukkan
bahwa daerah Luar Sumatera dan wilayah Sumatera Lainnya lebi responsif terhadap
pengembangan luas areal tanam, sementara wilayah Sumatera Bagian Utara
cenderung mendekati batas jenuh.
Pmduksi minyak sawit Indonesia dipengaruhi oleh
produktif. Dmi sisi
wilayah, Sumatem Bagian Utara dan Luar Sumatera tidak elastis dalam jangka
pendek namun elastis dalam jangka panjang. Sedangkan badasarkan jenis
pengusahmn, perkebunan swasta lebih responsif terhadap perubaban areal.
Ekspor minyak sawit Indonesia berhubungan positif dengan produksi CPO
Indonesia, hmga riel CPO domestik, harga riel CPO dunia, impor CPO dunia, nilai
tukar Rupiah Indonesia, GDP Belanda, ekspor CPO sisa dunia dan ekspor CPO
Mdaysia. Sedangkan ekspor sisa dunia berdampak negatif terhadap ekspor CPO
Indonesia dan bemifat elastisitas dalam jangka pendek dan jmgka panjang.
Sebaliknya kenaikan impor CPO dunia akan meningkatkan permintaan CPO
Indonesia d m berdampak pada ketlaikan ekspor CPO Lndonesia.
Kenaikan ekspr CPO Malaysia tidak befdampak negatif terhadap kenaikan
ekspor CPO Indonesia dan demikian sebaliknya, karena kedua negara tersebut
rnemiliki negara tujuan ekspor yang berbeda.
Harga CPO domestik berhubungan positif dengan harga riel CPO dunia.
Kenaikan harga CPO dunia akern diikuti dengan kenaikan harga CPO domes& dan
akan menahan laju ekspor CPO Indonesia. Hal ini sekaligus bermanfaat untuk
mengamankan indusb-i berbasis minyak sawit di dalam negeri.
Peningkatan penawaran CPO dunia diikuti dengan peningkatan permintam
atau impor CPO dunia. Dengan
demikian peningkatan penawaran CPO dunia tidak
berdampak pada penurunan harga CPO dunia.
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa wilayah Surnatera Bagian cenderung
mendekati batas jenuh terhadap kebijakan ekstensifikasi. Oleh sebab itu tujuan
pengembangan kelapa sawit Indonesia pada masa yang akan datang addah wilayah
Sumatera Laimya dan Luar Sumatera atau Kawasan Timur Indonesia
Perkebunan swasta dm perkebunan negara di Surnatera Bagian Utara
memiliki respon yang tinggi terhadap pengaruh teknologi. Oleh sebab itu arah
pengembangan kelapa sawit di Sumatera Bagian Utara addah kebijakan yang
krbasis pada tekonolgi. Faktor penting dalam menunjang investasi di wilayah
Sumatera Lainnya dan Luar Sumatera addah melalui kebijakm pemodaian,
sementara prioritas pengembrtngan perkeb-
rakyat adalah dalam ha1 perbaikan
kualitas sumberdaya manusia.
Keterbatasan sumberdaya lahan yang dimiliki negara Malaysia merupakan
suatu kesempatan bagi
prospek Indonesia pada masa yang d m datang. Untuk itu
diperlukan kebijakan pengembangan teknologi industri hilir. Dengan demikian maka
Indonesia akan memiliki keunggulan dari sisi produksi dan ekspor CPO di pasar
dunia dan tidak tertinggal dalarn teknologi industri hilir pada masa yang akan datang.
KERAGAAN KELAPA SAWIT INDONESIA DITINJAU DARI
JENIS PENGUSAHAAN DAN WILAYAH PRQDUKSI
JAN HORAS VERYADY PURBA
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCA SARTANA
INSTITUT PERTANIAN BOGUR
2001
: Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis
Judul Tesis
Pengusahaan dan Wilayah Produksi
Nama Mahasiswa
: Jan Horas Veryady Purba
Nomor Pokok
: 95.023
Program Studi
: Ilmu Ekonomi Pertanian
Menyetujui,
Dr. Ir. S. M. H. Tam~ubolon,M.Sc.
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian
Dr. Ir. Bonar M. Sinana. M.A.
Tanggal Lulus
: 18 April 2000
Dr. Ir. Harianto. M.S.
Anggota
Penulis lahir tanggal 11 Pebruari 1965 di Pematmg Siantar, Sumataa Utara.
Penuiis dalah putra pertma dari enam W d a r a d u i ayahamla Qwniner Purba
dm ibunda Sarlide Saragih.
Pendidikan tingkat dasar diselesaikan di SD GKPS Pematang Siantar (1977),
tinght menengah pmtam di SMP Negeri I Pcmatang Siantar (198 1) dan trngkat atas
di SMA Negeri II Pematang Siantar (1984).
Pada tahun 1984 meMui Proyek
Perintis II mmgikuti pendidikan tingkat sarjana di Mtut Pertanian Bogor. Satu
tahun kemudian mamk di Jurusan Sosial Ekonomi Pettaniarg Program Studi
Agribisnis, F a k u h Pertanian Xnstitut Pertanian Bogor, lulus pada bulm Maret 1989.
Pada tdmn 1989 sampai 1993, penulis bekerja pads p u s h a n swash,
kemudian pada tahun 1994 memulai karir di dunhi pwhdikan.
Saat h i sedang
bekqa s
e
w dosen (lw biasa) di W e m i Manajemen Kesatuan dan Sekolah
Thggi hnu Ekonomi Keatuan Bogor.
Magister Sains pada Pro-
P&
tahun 1995 rnerighti p e n d i b
Pascawjam Institut P d a n Bogor, Program Studi
Ekonomi Pertmian.
Pada tahun 1992 menilah dengan M & d Sam.& dan d h u i a d m orang
mak laki-laki bemum Evan-Deo Adipatra Purba (1 994)
Purba Sigumomong (1 999).
dan Jeremy Hans Immanuel
KATA PENGANTAR
Fuji dan syukur penulis haturkan kc hadirat Tuhan yang Maha Pengasih atas
segala limpahan kasih dan perkenan-Nya, dalarn rnasa shdi, penelitian hingga
penyelesaian tesis ini.
Ucapan terima kasih terutarna disampaikan kepada kedua orang tua penulis
yang penuh kasi h sayang dan kesabaran membimbing penulis serta memberikan
banyak support selama masa penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima Wrh kepada :
1.
Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec. selaku ketua komisi pembimbing atas
segala perhatian, bimbingan dan nasihat yang telah dibe-
dm bahkgu~yang
telah membukakan jalan kepada penulis untuk memasuki jenjang pendiddm
Strata-2 di Program Pascasarjana IPB.
2. Dr. Ir. S.M.H.Tarnpubolon, M-Sc. dan Dr. Ir. Harianto, M.S. sebagai komisi
pembimbing atas segala waktu dan perhatian serta birnbingan yang telah
diberikan kepada penulis.
3.
Prof. Dr. Rudolf S. Sinaga, MSc. atas bimbingan yang telah diberikan khususnya
selama penulis menyelesaikan pendidikan S-l di Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.
4.
Rektor IPB, Direktur Program Pascasarjana LPB, Dr. Ir. Bonar M.Sinaga, M.A.
selaku Ketm Pmgram Studi llmu Ekonomi Pertanian PPs-IPB, Bapak dan Ibu
Dosen dan staf administrasi di PPs-IPB,atas segala bimbingan dan pelayanan
yang telah diberikan.
5.
Yayasan Kesatuan, Ketua STIE Kesatuan, Direkhu Akaderni Manajemen
Kesatuan, Saefudin Zuhdi, Drs. MM. dan Sujana, SE.MM.
Penulis lahir tanggal 1 1 Pebruiui 1965 di Pematang Skitar, Sumatem Utara.
Penulis adalah putra p a t m a dari enam bersaudara dari ayahanda Djasminer Pwba
dan ibunda Sarlide Saragih.
Pendidhn tingkai d w diselesaikan di SD GKPS Pematang Simtar (1977),
tin@
menengah prtama di SMP Negeri I Pematang Siantar (1981) dan tingkat atas
di SMA Negeri II P a n a h g Siantar (1984).
Perintis II men-
Pada tahun 1984 meldui Proyek
pemhdikan t i e sarjana di lnstitut Pertmian Bogor. Satu
tahun kemudian masuk di Jurussn Sosial Ekonomi Putanian, Program Stud
Agribisnis, Fakultas Pertanian Institut Pertmian Bogor, lulus @a bulm Maret 1989.
Pada tahun 1989 sampai 1993, penulis bekesja pads perusahaan swasta,
kemudian @a tahun 1994 munulai karir di dunia pdidikrln.
Saat ini s e d q
bekefja dagai dosen (luar b h ) di W e m i Manajmen Kwtuan dan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekotmomi Kesatua Bogor.
Pada tahun 1995 mmghti p e m h d i i
Magister Sains pada Program Pascasajana hstitut P d m Bogor, Program Studi
Ekonomi P&m.
Pada tahun 1992 menikah dengan Mhhuli Saragih dan d h n m i a dua orang
anak Mi-laki bernama Evan-Deo Adipatra Purba (1994) dan Jeremy W
Purba Sigumonrong (I 999).
s Immanuel
JENIS PENGUSAHAAN DAN WILAYAH PRODUKSI
Oleh
JAN HORAS VERYADY PURBA
PROGRAM PASCA SAqANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
Untuk Yang Terkasih :
Mzntuufi Saragzh
Evattmeo)l&putra c~ur6a
J m y 31bw Immnuef f i d a
JAN HORAS V. PURBA.
Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis
Pengusahaan dan Wilayah Produksi (Dibawah bimbingan BUNGARAN SARAGIH
sebagai Ketua, S. M.H. TAMPUBOLON dm HARIANTO sebagai Anggota).
Pembangunan sub sektor perkebunan kelapa sawit memiliki arti strategis
daiam perekonomian nasional, baik sebagai penggerak utama agribisnis kelapa sawit
Indonesia, sebagai penyedia lapangan kerja dan salah satu sumber penerimaan devisa
negara. Pada tahun 1997 ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 2.97 juta ton
dengan nilai US $ 1.53 milyar atau 3.5 persen dari total penerimaan ekspor non-
migas Indonesia dan menduduki urutan ketiga setelah tekstil dan kayu (BPS,1998).
Dalm tiga settngah dekade terakhir, permintam minyak dan lemak dunia
mengalami perubahan dari minyak hewani ke &yak
nabati. Bersamaan dengan itu
juga terjadi pergesem permintaan dari minyak kedele ke minyak sawit, sehingga
minyak sawit (CPO) menjadi salah satu sumber minyak dan lemak yang sangat
penting di pasar dunia. Darnpak dari perubahan tersebut indonesia akan memiliki
peran yang strategis di masa yang akan datang. Untuk itu perlu ditelaah keragaan
kelapa sawit Indonesia untuk mengetahui arah pembangumn kelapa sawit Indonesia
pada masa yang akan datang.
Penelitian bertujuan untuk mengadisis faktor-faktor yang m e m p e n g d
areal tanam kelapa sawit Indonesia menurut jenis pengusahaan dan wilayah produksi,
penawaran ekspor minyak sawit Indonesia dan harga minyak sawit di pasar dalam
negeri clan di pasar internasional.
Data yang digunakan adalah data sekunder,
bersumber dari publikasi berbagai instansi, d m periode analisis adalah tahun 1979 -
1 998 dengan pendekatan ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan.
Hasii penelitian
menunjukkan bahwa perilaku pen@
perkebunan
dipengaruhi oleh faktor ekonorni. Pengembangan areal kelapa sawit Indonesia
responsif terhadap perubahan harga domestik mupun harga di pasar internasional.
Areal perkebunan kelapa sawit Indonesia dipengaruhi oleh harga riel CPO
domestik, harga riel CPO di pasar internasional. Peubah harga ti&
elastis d a m
jangka pendek namun elastis dalam jangka panjang. Hal tersebut menunjukkan
adanya lag waktu untuk melakukan penyesuaian pengembangan areal.
Dari
parameter b d d d a dan tamman yang berkompetisi dengan ']ahan menunjukkan
bahwa daerah Luar Sumatera dan wilayah Sumatera Lainnya lebi responsif terhadap
pengembangan luas areal tanam, sementara wilayah Sumatera Bagian Utara
cenderung mendekati batas jenuh.
Pmduksi minyak sawit Indonesia dipengaruhi oleh
produktif. Dmi sisi
wilayah, Sumatem Bagian Utara dan Luar Sumatera tidak elastis dalam jangka
pendek namun elastis dalam jangka panjang. Sedangkan badasarkan jenis
pengusahmn, perkebunan swasta lebih responsif terhadap perubaban areal.
Ekspor minyak sawit Indonesia berhubungan positif dengan produksi CPO
Indonesia, hmga riel CPO domestik, harga riel CPO dunia, impor CPO dunia, nilai
tukar Rupiah Indonesia, GDP Belanda, ekspor CPO sisa dunia dan ekspor CPO
Mdaysia. Sedangkan ekspor sisa dunia berdampak negatif terhadap ekspor CPO
Indonesia dan bemifat elastisitas dalam jangka pendek dan jmgka panjang.
Sebaliknya kenaikan impor CPO dunia akan meningkatkan permintaan CPO
Indonesia d m berdampak pada ketlaikan ekspor CPO Lndonesia.
Kenaikan ekspr CPO Malaysia tidak befdampak negatif terhadap kenaikan
ekspor CPO Indonesia dan demikian sebaliknya, karena kedua negara tersebut
rnemiliki negara tujuan ekspor yang berbeda.
Harga CPO domestik berhubungan positif dengan harga riel CPO dunia.
Kenaikan harga CPO dunia akern diikuti dengan kenaikan harga CPO domes& dan
akan menahan laju ekspor CPO Indonesia. Hal ini sekaligus bermanfaat untuk
mengamankan indusb-i berbasis minyak sawit di dalam negeri.
Peningkatan penawaran CPO dunia diikuti dengan peningkatan permintam
atau impor CPO dunia. Dengan
demikian peningkatan penawaran CPO dunia tidak
berdampak pada penurunan harga CPO dunia.
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa wilayah Surnatera Bagian cenderung
mendekati batas jenuh terhadap kebijakan ekstensifikasi. Oleh sebab itu tujuan
pengembangan kelapa sawit Indonesia pada masa yang akan datang addah wilayah
Sumatera Laimya dan Luar Sumatera atau Kawasan Timur Indonesia
Perkebunan swasta dm perkebunan negara di Surnatera Bagian Utara
memiliki respon yang tinggi terhadap pengaruh teknologi. Oleh sebab itu arah
pengembangan kelapa sawit di Sumatera Bagian Utara addah kebijakan yang
krbasis pada tekonolgi. Faktor penting dalam menunjang investasi di wilayah
Sumatera Lainnya dan Luar Sumatera addah melalui kebijakm pemodaian,
sementara prioritas pengembrtngan perkeb-
rakyat adalah dalam ha1 perbaikan
kualitas sumberdaya manusia.
Keterbatasan sumberdaya lahan yang dimiliki negara Malaysia merupakan
suatu kesempatan bagi
prospek Indonesia pada masa yang d m datang. Untuk itu
diperlukan kebijakan pengembangan teknologi industri hilir. Dengan demikian maka
Indonesia akan memiliki keunggulan dari sisi produksi dan ekspor CPO di pasar
dunia dan tidak tertinggal dalarn teknologi industri hilir pada masa yang akan datang.
KERAGAAN KELAPA SAWIT INDONESIA DITINJAU DARI
JENIS PENGUSAHAAN DAN WILAYAH PRQDUKSI
JAN HORAS VERYADY PURBA
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCA SARTANA
INSTITUT PERTANIAN BOGUR
2001
: Keragaan Kelapa Sawit Indonesia Ditinjau dari Jenis
Judul Tesis
Pengusahaan dan Wilayah Produksi
Nama Mahasiswa
: Jan Horas Veryady Purba
Nomor Pokok
: 95.023
Program Studi
: Ilmu Ekonomi Pertanian
Menyetujui,
Dr. Ir. S. M. H. Tam~ubolon,M.Sc.
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian
Dr. Ir. Bonar M. Sinana. M.A.
Tanggal Lulus
: 18 April 2000
Dr. Ir. Harianto. M.S.
Anggota
Penulis lahir tanggal 11 Pebruari 1965 di Pematmg Siantar, Sumataa Utara.
Penuiis dalah putra pertma dari enam W d a r a d u i ayahamla Qwniner Purba
dm ibunda Sarlide Saragih.
Pendidikan tingkat dasar diselesaikan di SD GKPS Pematang Siantar (1977),
tinght menengah pmtam di SMP Negeri I Pcmatang Siantar (198 1) dan trngkat atas
di SMA Negeri II Pematang Siantar (1984).
Pada tahun 1984 meMui Proyek
Perintis II mmgikuti pendidikan tingkat sarjana di Mtut Pertanian Bogor. Satu
tahun kemudian mamk di Jurusan Sosial Ekonomi Pettaniarg Program Studi
Agribisnis, F a k u h Pertanian Xnstitut Pertanian Bogor, lulus pada bulm Maret 1989.
Pada tdmn 1989 sampai 1993, penulis bekerja pads p u s h a n swash,
kemudian pada tahun 1994 memulai karir di dunhi pwhdikan.
Saat h i sedang
bekqa s
e
w dosen (lw biasa) di W e m i Manajemen Kesatuan dan Sekolah
Thggi hnu Ekonomi Keatuan Bogor.
Magister Sains pada Pro-
P&
tahun 1995 rnerighti p e n d i b
Pascawjam Institut P d a n Bogor, Program Studi
Ekonomi Pertmian.
Pada tahun 1992 menilah dengan M & d Sam.& dan d h u i a d m orang
mak laki-laki bemum Evan-Deo Adipatra Purba (1 994)
Purba Sigumomong (1 999).
dan Jeremy Hans Immanuel
KATA PENGANTAR
Fuji dan syukur penulis haturkan kc hadirat Tuhan yang Maha Pengasih atas
segala limpahan kasih dan perkenan-Nya, dalarn rnasa shdi, penelitian hingga
penyelesaian tesis ini.
Ucapan terima kasih terutarna disampaikan kepada kedua orang tua penulis
yang penuh kasi h sayang dan kesabaran membimbing penulis serta memberikan
banyak support selama masa penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima Wrh kepada :
1.
Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec. selaku ketua komisi pembimbing atas
segala perhatian, bimbingan dan nasihat yang telah dibe-
dm bahkgu~yang
telah membukakan jalan kepada penulis untuk memasuki jenjang pendiddm
Strata-2 di Program Pascasarjana IPB.
2. Dr. Ir. S.M.H.Tarnpubolon, M-Sc. dan Dr. Ir. Harianto, M.S. sebagai komisi
pembimbing atas segala waktu dan perhatian serta birnbingan yang telah
diberikan kepada penulis.
3.
Prof. Dr. Rudolf S. Sinaga, MSc. atas bimbingan yang telah diberikan khususnya
selama penulis menyelesaikan pendidikan S-l di Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.
4.
Rektor IPB, Direktur Program Pascasarjana LPB, Dr. Ir. Bonar M.Sinaga, M.A.
selaku Ketm Pmgram Studi llmu Ekonomi Pertanian PPs-IPB, Bapak dan Ibu
Dosen dan staf administrasi di PPs-IPB,atas segala bimbingan dan pelayanan
yang telah diberikan.
5.
Yayasan Kesatuan, Ketua STIE Kesatuan, Direkhu Akaderni Manajemen
Kesatuan, Saefudin Zuhdi, Drs. MM. dan Sujana, SE.MM.
Penulis lahir tanggal 1 1 Pebruiui 1965 di Pematang Skitar, Sumatem Utara.
Penulis adalah putra p a t m a dari enam bersaudara dari ayahanda Djasminer Pwba
dan ibunda Sarlide Saragih.
Pendidhn tingkai d w diselesaikan di SD GKPS Pematang Simtar (1977),
tin@
menengah prtama di SMP Negeri I Pematang Siantar (1981) dan tingkat atas
di SMA Negeri II P a n a h g Siantar (1984).
Perintis II men-
Pada tahun 1984 meldui Proyek
pemhdikan t i e sarjana di lnstitut Pertmian Bogor. Satu
tahun kemudian masuk di Jurussn Sosial Ekonomi Putanian, Program Stud
Agribisnis, Fakultas Pertanian Institut Pertmian Bogor, lulus @a bulm Maret 1989.
Pada tahun 1989 sampai 1993, penulis bekesja pads perusahaan swasta,
kemudian @a tahun 1994 munulai karir di dunia pdidikrln.
Saat ini s e d q
bekefja dagai dosen (luar b h ) di W e m i Manajmen Kwtuan dan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekotmomi Kesatua Bogor.
Pada tahun 1995 mmghti p e m h d i i
Magister Sains pada Program Pascasajana hstitut P d m Bogor, Program Studi
Ekonomi P&m.
Pada tahun 1992 menikah dengan Mhhuli Saragih dan d h n m i a dua orang
anak Mi-laki bernama Evan-Deo Adipatra Purba (1994) dan Jeremy W
Purba Sigumonrong (I 999).
s Immanuel