2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, penilaian ekonomi terhadap suatu kawasan wisata diukur dengan menggunakan berbagai variabel
sosial ekonomi yang berpengaruh. Pada umumnya semakin besar pendapatan seseorang semakin besar permintaannya terhadap barang rekreasi dan jasa
lingkungan. Kebutuhan untuk menggunakan jasa lingkungan sebagai tempat berwisata seperti Pemandian Air Panas Kalianget dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti biaya perjalanan ke objek wisata Pemandian Air panas Kalianget , biaya perjalanan ke objek wisata lain Dieng, pendapatan rata-rata keluarga
perbulan, jarak, jumlah anggota keluarga dan tujuan kunjungan. Sedangkan untuk menghitung nilai ekonomi berupa surplus konsumen dari
pengunjung objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget menggunakan metode biaya perjalanan individu Individual Travel Cost yang meliputi biaya perjalanan
pulang pergi dari tempat tinggal ke objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget dan pengeluaran lain selama di perjalanan serta di dalam kawasan wisata
Pemandian Air Panas Kalianget mencakup biaya transportasi, konsumsi, dokumentasi, karcis masuk, parkir dan biaya lain-lain.
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran
Biaya perjalanan wisata individu ke
obyek wisata Kalianget
Biaya perjalanan wisata individu ke
obyek wisata lain
Pendapatan rata-rata keluarga per bulan
Jarak
Kelompok Kunjungan
Tujuan kunjungan
PERMINTAAN OBYEK WISATA
PEMANDIAN AIR PANAS KALIANGET
DI KABUPATEN WONOSOBO
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari telaah pustaka yaitu landasan teori dan penelitian terdahulu, serta merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang diteliti Pedoman Penyusunan Skripsi 2008 :27.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai pedoman dan arah dalam melakukan penelitian adalah :
1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dan hubungan yang negatif antara biaya perjalanan ke objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget terhadap
jumlah permintaan objek wisata Pemandian Air Panas. Karena semakin tinggi harga dari suatu objek wisata, maka wisatawan diduga akan beralih ke objek
wisata lain sebagai substitusi, misal Dieng. 2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dan hubungan yang positif
antara biaya perjalanan ke objek wisata lain Dieng terhadap terhadap jumlah permintaan objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget. Karena apabila harga
dari suatu objek wisata substitusi Dieng tinggi, maka diduga wisatawan akan kembali beralih pada Obyek Wisata Pemandian Air Panas Kalianget.
3. Diduga terdapat pengaruh signifikan dan hubungan yang positif antara pendapatan rata-rata keluarga perbulan terhadap terhadap jumlah permintaan
objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget. Karena semakin tinggi pendapatan seseorang semakin besar pula keinginan orang tersebut untuk mengalokasikan
sebagian pendapatannya tersebut untuk kegiatan wisata
4. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dan hubungan yang negatif antara jarak rumah penduduk ke Obyek wisata Pemandian Air Panas Kalianget
terhadap terhadap jumlah permintaan objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget. Karena semakin dekat jarak seseorang dengan suatu objek wisata
diduga akan meningkatkan keinginan seseorang untuk melakukan aktifitas wisata. 5. Diduga terdapat pengaruh signifikan dan hubungan yang positif antara
kelompok kunjungan terhadap terhadap jumlah permintaan objek wisata Pemandian Air Panas Kalianget. Karena semakin besar kelompok kunjungan
maka akan semakin besar pula jumlah kunjungan ke obyek wisata pemandian air panas Kalianget.
6. Diduga terdapat pengaruh signifikan dan hubungan positif antara tujuan kunjungan dengan terhadap jumlah permintaan objek wisata Pemandian Air Panas
Kalianget. Karena semakin banyak tujuan kunjungan dari pengunjung obyek wisata maka akan semakin besar pula jumlah kunjungan ke obyek wisata
pemandian air panas Kalianget.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional