ditentukan. Hasilnya adalah kurva permintaan individu untuk Q Gambar 2.7.. Kurva permintaan tersebut dikenal dengan nama kurva permintaan Marshal
Hufschmidt et al, dalam Djijono, 2002. Digunakannya kurva permintaan Marshal, karena kurva permintan tersebut dapat diestimasi langsung dan dapat
mengukur kesejahteraan konsumen melalui surplus konsumen, sedangkan kurva permintaan Hicks mengukur kesejahteraan konsumen melalui kompensasi
pendapatan Turner, Pearce dan Bateman, dalam Djijono, 2002.
2.1.3.1 Pendekatan Biaya Perjalanan Travel Cost Method
Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method ; TCM boleh dikatakan sebagai metode yang pertama kali digunakan untuk menduga nilai ekonomi
sebuah komoditas yang tidak memiliki nilai pasar non-market-goods. Metode ini beranjak pada asumsi dasar bahwa setiap individu baik aktual maupun potensial
bersedia mengunjungi sebuah daerah untuk mendapatkan manfaat tertentu tanpa harus membayar biaya masuk no entry fee. Namun demikian, walaupun
asumsinya tidak ada biaya masuk, namun secara aktual ditemukan pengunjung yang berasal dari lokasi yang jauh dari obyek yang dikunjungi untuk mendapatkan
manfaat yang sama. Kondisi ini dalam teori ekonomi dianggap sebagai representasi dari permintaan demand pengunjung konsumen terhadap manfaat
tersebut. Pada mulanya pendekatan biaya perjalanan digunakan untuk menilai
manfaat yang diterima masyarakat dari penggunaan barang dan jasa lingkungan. Pendekatan ini juga mencerminkan kesediaan masyarakat untuk membayar barang
dan jasa yang diberikan lingkungan dibanding dengan jasa lingkungan dimana
mereka berada pada saat tersebut. Banyak contoh sumber daya lingkungan yang dinilai dengan pendekatan ini berkaitan dengan jasa-jasa lingkungan untuk
rekreasi di luar rumah yang seringkali tidak diberikan nilai yang pasti. Untuk tempat wisata, pada umumnya hanya dipungut harga karcis yang tidak cukup
untuk mencerminkan nilai jasa lingkungan dan juga tidak mencerminkan kesediaan membayar oleh para wisatawan yang memanfaatkan sumber daya alam
tersebut. Untuk lebih sempurnanya perlu diperhitungkan pula nilai kepuasan yang diperoleh para wisatawan yang bersangkutan Suparmoko, 2000 : 117.
Dalam memperkirakan nilai tempat wisata tersebut akan menyangkut waktu dan biaya yang dikorbankan oleh para wisatawan dalam menuju dan
meninggalkan tempat wisata tersebut. Semakin jauh jarak wisatawan ke tempat wisata tersebut, akan semakin rendah permintaannya terhadap tempat wisata
tersebut. Permintaan yang dimaksud adalah permintaan efektifnya yang disertai dengan kemampuan untuk membeli. Para wisatawan yang lebih dekat dengan
lokasi wisata tentu akan lebih sering berkunjung ke tempat wisata tersebut dengan adanya biaya yang lebih murah yang tercermin pada biaya perjalanan yang
dikeluarkannya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa wisatawan mendapatkan surplus konsumen. Surplus konsumen merupakan kelebihan kesediaan membayar
atas harga yang telah ditentukan. Oleh karena itu surplus konsumen yang dimiliki oleh wisatawan yang jauh tempat tinggalnya dari tempat wisata akan lebih rendah
dari pada mereka yang lebih dekat tempat tinggalnya dari tempat wisata tersebut Suparmoko, 2000 : 117.
Pendekatan travel cost banyak digunakan dalam perkiraan nilai suatu tempat wisata dengan menggunakan berbagai variabel. Pertama kali dikumpulkan
data mengenai jumlah pengunjung, biaya perjalanan yang dikeluarkan, serta faktor lain seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan mungkin juga agama dan
kebudayaan serta kelompok etnik dan sebagainya. Data atau informasi tersebut diperoleh dengan cara mewawancarai para pengunjung tempat wisata untuk
mendapatkan data yang diperlukan Suparmoko, 2000 : 117. Untuk menilai ekonomi dengan pendekatan biaya perjalanan ada dua
teknik yang dapat digunakan yaitu: 1 Pendekatan sederhana melalui zonasi
2 Pendekatan individual Melalui metode biaya perjalanan dengan pendekatan zonasi, pengunjung
dibagi dalam beberapa zona kunjungan berdasarkan tempat tinggal atau asal pengunjung, dan jumlah kunjungan tiap minggu dalam penduduk di setiap zona
dibagi dengan jumlah pengunjung pertahun untuk memperoleh data jumlah kunjungan per seribu penduduk dan penelitiannya dengan menggunakan data
sekunder. Sedangkan metode biaya perjalanan dengan pendekatan individual, metode biaya perjalanan dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui
survey. Fungsi permintaan dari suatu kegiatan rekreasi dengan metode biaya
perjalanan melalui pendekatan individual dapat diformulasikan sebagai berikut:
Vij = f Cij, Tij, Qij, Sij, Fij, Mi
Dimana: Vij
: Jumlah kunjungan oleh individu I ke tempat j Cij
: Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu I untuk mengunjungi lokasi j
Tij : Biaya waktu yang dikeluarkan oleh individu I untuk mengunjungi
lokasi j Qij
: Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan dari tepat yang dikunjungi
Sij : Karakteristik substitusi yang mungkin ada di daerah lain
Fij : Faktor fasilitas – fasilitas daerah j
Mi : Pendapatan dari individu I
Fauzi, 2004 : 21 Penelitian ini menggunakan metode biaya perjalanan individu
Individual Travel Cost untuk menghitung atau mengestimasi nilai ekonomi wisata Pemandian Air Panas Kalianget. Pada dasarnya semua metode dapat
digunakan untuk menghitung nilai ekonomi suatu kawasan. Seseorang yang melakukan kegiatan wisata atau rekreasi pasti melakukan mobilitas atau
perjalanan dari rumah menuju obyek wisata, dan dalam melaksanakan kegiatan tersebut pelaku memerlukan biaya-biaya untuk mencapai tujuan rekreasi, sehingga
biaya perjalanan travel cost dapat memberikan korelasi positif dalam menghitung nilai ekonomi suatu kawasan wisata yang sudah berjalan dan
berkembang.
Secara umum metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method dapat dirumuskan sebagai berikut dalam Moch.Prihatna Sobari,2006 :
BP = BTr + BKr-BKh + BDk + BLn
Keterangan: BP
: total biaya perjalanan Rp BTr
: biaya transportasi selama rekreasi Rp BKr
: biaya konsumsi di tempat rekreasi Rp BKh
: biaya konsumsi harian Rp BDk : biaya dokumentasi Rp
BLn : biaya lain-lain Rp
Biaya perjalanan rata-rata pengunjung dari tiap-tiap zona dapat dihitung dengan rumus:
BPR
1
= ∑
n
B
1
n
1
Keterangan :
BPRi : Biaya perjalanan rata-rata tiap zona Rp per hari per orang
perkunjungan
Bpi : Biaya perjalanan total tiap zona
N : Jumlah pengunjung tiap zona
i : 1.2.3 ....... n
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Djijono 2002 dengan judul Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode Travel Cost Taman Wisata Hutan di Taman Wan