Deteksi Autokolerasi Deteksi Heteroskedastisitas

dapat disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolinearitas terdapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Ukuran ini menujukkan seetiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen laiinya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah jika tolerance kurang dari 10 persen dan nilai VIF diatas 10, maka terjadi multikolinearitas.

3.5.1.2 Deteksi Autokolerasi

Deteksi autokolerasi bertujuan mendeteksi apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali,2006.

3.5.1.3 Deteksi Heteroskedastisitas

Deteksi heteroskedastisitas bertujuan mendeteksi apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Hesteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Hesteroskedastisitas Ghozali,2006. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada scatterplot atau dengan melakukan uji park Park Test. Dasar analisisnya adalah : 1. Jika pola tertentu, seperti titik–titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik–titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Mekanisme uji park park test adalah sebagai berikut : 1. Membuat regresi OLS terhadap model, kemudian residunya disimpan. 2. Membuat regresi berikutnya dengan residu sebagai variabel dependen. Regresi ini dilakukan secara individu terhadap masing – masing variabel independen. Jika ternyata tidak ada hubungan yang signifikan antara residu dengan masing – masing variabel independen maka berarti dalam model tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas.

3.5.1.4 Deteksi Normalitas