2. Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman adalah
skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten. Misalnya : Yakin
– Tidak Yakin, Ya – Tidak, Salah – Benar, Positif – Negatif, Pernah
– Belum Pernah, Setuju – Tidak Setuju, dan lain sebagainya.
3. Skala Diferensial Semantik
Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar dua kutup. Responden diminta untuk
menilai suatu objek atau konsep pada suatu skala yang mempunyai 2 ejektif yang bertentangan.
Seperti : Panas – Dingin, Populer – Tidak Populer, Bagus – Buruk, dan
sebagainya.
4. Rating Scale
Rating Scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Misalnya : ketat – longgar, lemah – kuat, positif – negative
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone meminta responden untuk memilih jawaban yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan
– pandangan berbeda – beda. Pada umumnya asosiasi antara 1 sampai 9 tetapi nilainya tidak
diketahui oleh responden.
2.7 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian peristiwa atau seluruh elemen proposal penelitian.
Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan cara-cara tertentu. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan secara umum adalah :
a. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan
skripsi.
b. Metode Angket kuisioner
Kuisioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respoden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Untuk mengetahui
distribusi frekuensi
masing-masing variabel
yang pengumpulan datanya menggunakan angket kuisioner, setiap indikator dari data
yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor atau nilai yaitu: Skor 5 jika jawaban responden selalu atau sangat tinggi
Skor 4 jika jawaban responden sering atau tinggi Skor 3 jika jawaban kadang-kadang atau cukup tinggi
Skor 2 jika jawaban jarang atau rendah Skor 1 jika jawaban tidak pernah atau rendah sekali
c. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik
wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
2.8 Uji Dalam Pengolahan Data
2.8.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu test atau instrument pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut. Metode yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut :
r
xy
=
√
2.2
Keterangan : r
xy
= Koefsien korelasi X = Skor Variabel
Y = Skor Total n = Jumlah Sampel
Untuk menentukan valid tidaknya variabel adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefsien korelasi dengan tabel nilai koefsien r pada taraf
kepercayaan 95.
Apabila r
xy
≥ r
tabel
valid Apabila r
xy
r
tabel
tidak valid Ade Fatma, 2007
2.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang
reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha
Cronbach 0,60 Ade Fatma, 2007.
r = 2.3
Keterangan : r = nilai koefsien Alpha Cronbach
k = Banyaknya variabel penelitian ∑
= Jumlah varians variabel penelitian = Varians total
2.9 Analisis Faktor
2.9.1 Pengertian Analisis Faktor
Yang dimaksud dengan analisis faktor ialah suatu analisis yang mensyaratkan adanya keterkaitan antar variabel. Tujuan utama teknik ini ialah untuk membuat
ringkasan informasi yang dikandung dalam sejumlah besar variabel kedalam suatu kelompok faktor yang lebih kecil.
Teknik ini bermanfaat untuk mengurangi jumlah data dalam rangka untuk mengidentifikasi sebagian kecil faktor yang dapat menerangkan varians yang
sedang diteliti secara lebih jelas dalam suatu kelompok variabel yang jumlahnya besar. Kegunaan utama analisis faktor ialah untuk melakukan pengurangan data
atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi
beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut dengan faktor sehingga diketemukan variabel-variabel atau faktor-faktor yang dominan atau penting
untuk dianalisa lebih lanjut. Untuk menggunakan teknik ini persyaratan yang sebaiknya dipenuhi ialah :
a. Data yang digunakan ialah data kuantitatif berskala interval atau ratio
b. Data harus mempunyai distribusi normal bivariate untuk masing-masing
pasangan variabel c.
Model ini mengkhususkan bahwa semua variabel ditentukan oleh faktor- faktor biasa faktor-faktor yang diestimasikan oleh model dan faktor-
faktor unik yang tidak tumpang tindih antara variabel-variabel yang sedang diobservasi
d. Estimasi yang dihitung didasarkan pada asumsi bahwa semua faktor unik
tidak saling berkorelasi satu dengan lainnya dan dengan faktor-faktor biasa.
e. Persyaratan dasar untuk melakukan penggabungan ialah besarnya korelasi
antar variabel independen setidak-tidaknya 0,5 karena prinsip analisis faktor adanya korelasi antar variabel.
Analisis faktor dapat digunakan di dalam situasi sebagai berikut : 1.
Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions atau faktor, yang menjelaskan korelasi antara suatu set
variabel. 2.
Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi
independen yang
lebih sedikit
jumlahnya untuk
menggantikan suatu set variabel asli yang saling di dalam analisis multivariat selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan analisis
diskriminan. 3.
Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan di dalam
analisis multivariat selanjutnya.
2.9.2 Model Analisis Faktor
Secara matematis, analisis faktor hamper sama dengan analisis regresi, yaitu dalam hal bentuk fungsi linier. Jumlah varians yang dikontribusi dari sebuah
variabel dengan seluruh variabel lainnya lebih dikelompokkan sebagai komunalitas. Kovarians diantara variabel dijelaskan terbatas dalam sejumlah kecil
komponen ditambah sebuah faktor unik untuk setiap variabel. Faktor-faktor tersebut tidak secara eksplisit diamati. Jika variabel distandarisasi, maka model
analisis faktor dapat dilihat dari persamaan 1.1.
Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga tidak berkorelasi dengan komponen faktor. Komponen faktor sendiri bisa dinyatakan
sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang terlihatterobservasi hasil penelitian lapangan.
F
i
= W
i1
X
1
+ W
i2
X
2
+ W
i3
X
3
+ … + W
ik
X
k
2.4
Dimana F
i
= Perkiraan faktor ke-i didasarkan pada nilai variabel X dengan koefsiennya Wi
W
i
= Koefsien nilai faktor ke-i k = Banyaknya variabel ada 8 variabel
X
i
= Variabel ke i ; i = 1,2,3 … k
2.9.3. Statistik yang berkaitan dengan Analisis Faktor
Statistik yang berkaitan dengan analisis faktor adalah :
a. Uji Barlett
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel yang digunakan berkorelasi dengan variabel lainnya. Jika variabel-variabel yang digunakan sama
sekali tidak mempunyai korelasi dengan variabel lainnya, sudah tentu analisis faktor tidak dapat dilakukan.
Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menggunakan Statistik Chi Square, sebagaimana dapat dilihat dibawah ini :
X
2
= - | |
2.5
Keterangan : N = Jumlah Populasi
| |= Determinan matriks korelasi k = jumlah variabel
b. Correlation matrix Matriks Korelasi