Kementerian Sosial RI Direktorat Jenderal Pemberdayaan

13 Kementerian Sosial RI Direktorat Jenderal Pemberdayaan

12 Lembaran Negara, Pasal 54 Undang-Undang Nomor 11 Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Petunjuk Teknis Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Kelompok Usaha Bersama (KUBE), hlm. 12.

Sudah disediakannya Dinas Sosial Provinsi Lampung dan

3. Nondiskriminasi, Yang dimaksud dengan asas

program yang dicanangkan secara legal dengan ketentuan “nondiskriminasi” adalah dalam penanganan fakir miskin aturan yang mendasar bagi berjalannya program ini tidak akan

dasar persamaan tanpa bermanfaat apabila tidak dibarengi dengan kesadaran

membedakan asal, suku, agama, ras, dan antargolongan. pelaksana maupun penerima manfaat. Karenanya itu, hal

dimaksud dengan asas tersebut merupakan persoalan yang harus diselesaikan dengan

4. Kesejahteraan,

ang

“kesejahteraan” adalah dalam penanganan fakir miskin evaluasi dan ppartisipasi yang bertanggung jawab dari

harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan fakir keduanya.

miskin

Kesetiakawanan, Yang dimaksud dengan asas

“kesetiakawanan” adalah dalam penanganan fakir miskin

4.3 Faktor Penghambat Pelaksanaan Penyaluran

harus dilandasi oleh kepedulian sosial untuk membantu

Bantuan terhadap Fakir Miskin

orang yang membutuhkan pertolongan dengan empati dan kasih sayang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pirhot Pakpahan, A.Ks, selaku kepala seksi Pemberdayaan Fakir Miskin mengatakan

6. Pemberdayaan, Yang dimaksud dengan asas

ada 3 faktor penghambat dalam pelaksanaan penyaluran “pemberdayaan” adalahcdalam penanganan fakir miskin

bantuan terhadap fakir miskin perkotaan di Bandar Lampung: harus dilakukan melalui kemampuan dan kapasitas

1. Minimnya pengetahuan kelompok KUBE di Provinsi sumber daya manusia untuk meningkatkan kemandirian.

Lampung dalam pembuat rekening untuk kepentingan

bersama yang menghabiskan waktu cukup lama Dari faktor penghambat yang telah dipaparkan dan terkadang untuk membuat buku tabungan mereka harus

disejajarkan dengan asas-asas yang berlaku secara perundang- iuran satu kelompok yang terdiri dari 5-10 KK;

undangan, maka sebenarnya yang harus dilakukan oleh dinas

2. Bahasa, terkadang saat sosialisasi dan evaluasi seksi sosial selaku representatif pemerintah adalah memaksimalkan pemberdayaan fakir miskin Dinas Sosial Provinsi

sosialisasi terkait pendekatan KUBE kepada masyarakat agar Lampung mengalami kesulitan interaksi dengan anggota

masyarakat dapat memaksimal program KUBE, hal ini juga KUBE karena mereka terkadang

harus juga dibarengi dengan pemahaman dinas sosial akan menggunakan bahasa suku atau bahasa daerah masing,

masih sering

daerah. Gunanya adalah untuk sampainya pemahaman tentang sehingga apa yang disampaikan oleh perwakilan dari

KUBE yang disampaikan dapat dicerna secara logis oleh Dinas Sosial kepada KUBE, ada yang sebagian anggota

masyarakat.

KUBE nya tidak memahami; Masyarakat daerah dengan keterbatasan kemampuan yangg

3. Dana yang dialokasikan kepada KUBE untuk tujuan dimiliki harus didampingi dengan baik. Merekalah yang

kesejahteraan hidup mereka sering di salah gunakan. paling membutuhkan pendampingan, baik secara berjalannya Dinas Sosial saat sosialisasi dalam penyaluran dana

KUBE ataupun bagaimana pemahaman KUBE sampai kepada tersebut meminta agar anggota KUBE membuat usaha 1

mereka. Sehingga tujuan dari KUBE berjalan dapat tercapai. atau lebih guna melanjutkan kehidupan mereka agar

Apa yang disampaikan dapat diterima atau logis bagi lebih sejahtera tetapi ada sebagian kecil karena malas

masyarakat daerah akan berdampak pada berjalannya program jadi dana yang di dapat tersebut bukan untuk usaha tetapi

ini. Hal demikian merupakan salah satu upaya menghindari untuk memenuhi

penyalahgunaan KUBE karena ketidakpahaman program. Walaupun bantuan tersebut turun dalam 6 bulan sekali

kebutuhan

pokok keluarganya.

Walaupun yang terjadi tidak tepat sasaran KUBE juga kalau tujuan dari Dinas Sosial tidak dilaksanakan oleh

acapkali terjadi.

anggota KUBE maka perekonomian keluarga tersebut Tidak tepat sasarannya KUBE ini juga diakibatkan dinas tidak akan berkembang. 14 sosial yang tidak maksimal dalam pendampingan KUBE yang

sudah terdaftar. Jika memang pendampingan sudah benar dijalankan, maka seharusnya dapat dicegah penyalahgunaan-

Dinas sosial sedang berupaya untuk membantu menjelaskan penyalahgunaan yang ada. Pendampingan; pencatatan dan dengan sabar kepada anggota KUBE yang tidak mencapai

pelaporan; serta monitoring dan evaluasi merupakan harus tujuan untuk mensejahterahkan kehidupan mereka. Karena

dimaksimalkan guna berjalannya program melalui pendekatan Dinas Sosial dalam menangani fakir miskin berasaskan

KUBE yang baik dan benar.

kemanusiaan, keadilan sosial, nondiskriminasi, kesejahteraan,

kesetiakawanan dan pemberdayaan. Asas-asas tersebut yang menjadi landasan gerak Dinas Sosial

PENUTUP

dalam menjalankan pendekatan KUBE di masyarakat.

1. Kemanusiaan, yang dimaksud dengan asas

4.1 Kesimpulan

“kemanusiaan” adalah dalam penanganan fakir miskin Berdasarkan hasil penelitian tentang 3 masalah pokok diatas, harus memberikan perlindungan, penghormatan hak-hak

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat diambil kesimpulan asasi manusia, serta harkat dan martabat setiap warga

sebagai berikut:

negara dan penduduk Indonesia secara proporsional.

1. Peran dinas sosial dalam penyaluran bantuan sosial

2. Keadilan sosial, Yang dimaksud dengan asas “keadilan

terhadap fakir miskin perkotaan di Provinsi Lampung sosial” adalah dalam penanganan fakir miskin harus

adalah sebagai representasi asas dekonsentrasi dan tugas memberikan keadilan secara proporsional bagi setiap

pembantuan dari pemerintah pusat (Kementrian Sosial warga negara tanpa kecuali.

RI) kepada pemerintah daerah (Dinas Sosial) dengan fungsi perumusan, penyelenggaraan, pembinaaan dan pelaksanaan bantuan sosial di Provinsi Lampung dengan

pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Prihot Pakpahan, A.Ks, Hasil Wawancara dengan Kepala

2. Faktor penghambat dalam pelaksanaan penanggulangan Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin, Dinas Sosial Provinsi

penyaluran bantuan terhadap fakir miskin perkotaan di Lampung, Tanggal 15 Agustus 2016, Pukul 10.00 WIB.

Provinsi Lampung ada 3 diantaranya: Lembaran Negara, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2011 tentang Penenganan Fakir Miskin.

a. Minimnya pengetahuan kelompok KUBE di

4.2 Saran

Provinsi Lampung dalam pembuat rekening untuk Berdasarkan simpulan diatas maka penulis memberikan kepentingan bersama yang menghabiskan waktu

beberapa saran, yakni :

cukup lama.

1. Memaksimalkan sosialisasi tentang Kelompok Usaha

b. Bahasa, terkadang saat sosialisasi dan evaluasi Bersama (KUBE) dan tata cara pelaksanaanya guna seksi pemberdayaan fakir miskin Dinas Sosial

menunjang kemampuan masyarakat dalam menjalankan Provinsi Lampung mengalami kesulitan interaksi

KUBE serta manfaat jangka panjang bagi masyarakat. dengan anggota KUBE karena mereka terkadang

2. Pendekatan persuasif pelaksana penyelenggara KUBE masih sering menggunakan bahasa suku atau

menjangkau bagaimana bahasa daerah masing-masing.

kepada masyarakat

untuk

penyampaian pendekatan KUBE dengan tepat.