63 maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: a.
Kepala CabangBranch Manager PT. Semesta Cabang Semarang, Bpk. Pujo Sulistiyono
b. Account Service Head PT. Semesta Cabang Semarang, Ibu Susi Ayu
Mawarni c.
Credit Marketing Officer PT. Semesta Cabang Semarang, Bpk. Edi Romadhona
d. Sepuluh orang debitur yang bermasalah pada PT. Semesta Finance
Cabang Semarang d. Sepuluh orang debitur yang tidak bermasalah atau yang aktif
membayar angsuran pada PT. Semesta Finance Cabang Semarang.
50
D. Tehnik Pengumpulan Data
Setiap penelitian ilmiah memerlukan data dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Data harus diperoleh dari sumber yang tepat,
karena sumber data yang tidak akurat dapat mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang diselidiki sehingga dapat
menimbulkan kekeliruan, dalam menyusun interprestasi dan kesimpulan.
51
Untuk mendapatkan data yang baik, maka penulis menggunakan cara sebagai berikut:
50
Wawancara, Susi Ayu Mawarni, Account Service Head, tanggal 2 April 2008
51
M. Hadari, HM Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosiologi, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1992, hal. 47
64
4.1. Data Primer
Cara memperoleh data primer yaitu data yang langsung didapatkan dari lapangan penelitian dalam hal ini diperoleh melalui
wawancara dan pengamatan di lapangan. Wawancara diharapkan dapat memberikan keuntungan yaitu
memperoleh informasi langsung dari obyeknya, diharapkan akan memperoleh suatu tingkat ketelitian yang relative tinggi, yaitu dengan
cara memperoleh informasi serta langsung dengan yang diwawancarai adalah pihak yang berwenang, mengetahui dan terkait. Dalam hal ini
adalah Kepala Cabang dan staf dari PT. Semesta Finance Cabang Semarang.
Sistem wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan
daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara
dilakukan. Penulis memilih metode ini dengan beberapa pertimbangan,
bahwa metode ini ternyata dapat memberikan keuntungan antara lain: 1.
Dengan memperoleh informasi dari obyeknya, diharapkan akan memperoleh suatu tingkat ketelitian yang lebih tinggi
2. Hal yang bersumber dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dipersiapkan dapat berkembang dengan tanya jawab
65 3.
Ada kesimpulan untuk mengecek jawaban secara langsung dan bersifat pribadi
4. Metode ini membutuhkan waktu yang lama.
52
4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan guna memperoleh data sekunder yaitu data yang diperoleh
melalui bahan-bahan kepustakaan, dilakukan dengan membaca buku yang berkaitan dengan ketentuan hukum.
Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: a.
Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang terdiri dari
norma atau kaidah dasar, peraturan dasar, Peraturan Perundang- undangan, yurisprudensi, traktat.
Dalam penelitian ini sebagai bahan hukum primer adalah: 1
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 2
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan
3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
125KMK.0131998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan
52
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.Cit, hal. 4
66 4
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 448KMK.0172000 tentang Perusahaan Pembiayaan
5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
84PMK.0122006 tentang Perusahaan Pembiayaan b.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu terdiri dari kepustakaann dan literatur-
literatur yang berhubungan dengan perjanjian, jaminan fidusia serta lembaga pembiayaan khususnya pembiayaan konsumen.
E. Metode Analisa Data