Instrumen Penelitian
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk menjaring data penelitian yang dibuat berdasarkan indikator-indikator variabelnya. Indikator-indikator yang menjadi kriteria penilaian yaitu kebiasaan membaca tajuk rencana dan kemampuan menulis argumentasi siswa ditunjukkan dengan jawaban yang diberikan pada angket dan tes.
1. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu kebiasaan membaca tajuk rencana dan kemampuan menulis argumentasi. Instrumen berupa angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kebiasaan membaca tajuk rencana. Aspek kebiasaan membaca tajuk rencana diukur dengan kisi sebagai berikut: (1) waktu dan intensitas membaca, (2) keseriusan mengikuti jalannya tajuk, (3) tujuan membaca tajuk, dan (4) manfaat membaca tajuk.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Kebiasaan Membaca Tajuk Rencana Jumlah
Nomor Butir Soal Butir Soal Kebiasaan
a. waktu dan intensitas
tajuk rencana
b. keseriusan mengikuti
c. tujuan membaca tajuk
d. manfaat membaca tajuk
Adapun soal tes kemampuan menulis argumentasi menggunakan tes uraian. Tes uraian dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis argumentasi siswa. Bentuk tugas yang diberikan adalah siswa disuruh menulis atau mengarang dengan tema yang telah ditentukan dan panjang karangan satu halaman folio.
2. Uji Coba Instrumen
Untuk mengetahui yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data penelitian benar-benar mengukur apa yang hendak diukur, maka dilakukan uji coba instrument terhadap populasi. Tujuannya adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas. Arikunto (2006: 167), mengatakan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji coba dilakukan kepada 26 siswa kelas XI IPA 4 SMAN 8 Yogyakarta yang tidak menjadi sampel dalam penelitian ini.
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument (Arikunto, 2006: 168). Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidak suatu item yang telah dibuat. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mempunyai kejituan dan ketelitian terhadap aspek yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas item digunakan rumus statistik Korelasi Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut.
N ∑ XY − ( ∑ ∑ Y) X) (
r xy =
√ {N ∑ X − ( ∑ X) ² }{N ∑ X − ( ∑ y) ² } Keterangan:
rxy : koefisien korelasi N : jumlah sampel
X : nilai variabel 1 Y : nilai variabel 2 (Arikunto, 2006: 170)
Berdasarkan uji validitas pada instrumen kebiasaan membaca tajuk rencana, 35 soal dinyatakan valid/sahih sedangkan 5 soal dinyatakan gugur. Butir soal yang sahih yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Antara validitas dan reliabilitas mempunyai hubungan erat. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Untuk mencari reliabilitas instrumen berupa angket menggunakan rumus Alpha dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan: rii
: reliabilitas instrumen
: banyaknya butir pertanyaan
∑σb²
: jumlah varians butir
σt²
: varians total
(Arikunto, 2006: 196) Berdasarkan analisis reabilitas dengan bantuan komputer SPSS 17, diperoleh hasil untuk kebiasaan membaca tajuk rencana memiliki reabilitas sebesar 0,934. Nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan dengan r tabel yang bernilai sebesar 0,404 (r σ >r t )
c. Revisi Instrumen
Sebuah tes yang sudah diketahui tingkat kesahihannya tinggi, kesahihan butir-butir soalnya akan tinggi pula. Sebaliknya, jika sebuah tes diketahui tingkat kesahihannya rendah, kesahihan butir-butir soal pada umumnya akan rendah pula, Sebuah tes yang sudah diketahui tingkat kesahihannya tinggi, kesahihan butir-butir soalnya akan tinggi pula. Sebaliknya, jika sebuah tes diketahui tingkat kesahihannya rendah, kesahihan butir-butir soal pada umumnya akan rendah pula,
Setelah diperoleh butir-butir soal yang sahih, penulis menyusun kembali kisi-kisi soal angket kebiasaan membaca tajuk rencana yang semula berjumlah 40 butir soal menjadi 35 butir soal. Penulis melakukan perubahan pada jumlah butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini. Awalnya penulis akan menggunakan 30 butir soal. Namun karena hanya 5 butir soal yang gugur, maka penulis kemudian menggunakan butir soal yang tidak gugur. Dengan demikian, penulis menggunakan ujicoba terpakai dengan jumlah butir soal 35. Hal ini berarti bahwa hasil uji coba langsung digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Penggunaan uji coba terpakai ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan menggunakan uji coba terpakai ini peneliti tidak perlu membuang waktu, tenaga, dan biaya untuk keperluan uji coba semata (Hadi, 2000: 87). Adapun kisi-kisi intrumen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Kebiasaan Membaca Tajuk Rencana Jumlah
Nomor Butir Variabel
Indikator
Butir Soal Soal
Kebiasaan
7 membaca
a. waktu
27, 33 tajuk rencana
membaca
b. keseriusan mengikuti
c. tujuan membaca tajuk