Selai Uji Daya Terima Selai Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis L) dan Nilai Gizinya

2.3 Selai

Di Amerika Serikat selai didefenisikan sebagai suatu bahan pangan setengah padat yang dibuat kurang dari 45 dari bagian berat zat penyusun sari buah dan 55 dari bagian berat gula. Campuran ini dikentalkan sampai mencapai kadar zat padat terlarut tidak kurang dari 65 Desrosier, 1988. Selai adalah salah satu jenis makanan yang berasal dari buah-buahan yang sudah dihaluskan, kemudian ditambahkan gula hingga dimasak sampai menjadi kental. Jumlah penambahan gula yang tepat pada pembuatan selai tergantung pada banyak faktor, antara lain tingkat keasaman buah yang digunakan, kandungan gula dalam buah, dan tingkat kematangan buah yang digunakan Fachruddin 1997. Selai dapat dibuat dari berbagai macam buah yang dapat dipilih sesuai dengan ketersediaan yang ada di lingkungan sekitar atau berdasarkan rasa buah yang disukai Fachruddin, 1997. Buah-buahan yang biasanya digunakan adalah buah-buahan yang setengah matang dengan rasa sedikit masam agar rasa buahnya lebih terasa. Selai tidak hanya dimakan saja, tetapi biasanya dipakai sebagai tambahan pemanis beberapa makanan, salah satunya roti. Aroma dan rasa yang dihasilkan selai terdapat pada bahan-bahan yang digunakan dan juga cara memasak yang benar, yaitu tidak terlalu cair dan tidak terlalu padat. Selai dapat bertahan lama karena dalam proses pembuatannya melalui proses pendidihan yang membuat sari buah benar-benar meresap masuk kedalam tekstur yang padat, sehingga rasa yang terdapat dalam buah sangat melekat didalam selai. Pembentukan selai terjadi hanya dalam satu rentang pH yang sempit Susanto, 1993. pH optimum yang Universitas Sumatera Utara dikehendaki dalam pembentukan selai berkisar 3,10-3,46. Apabila terlalu asam akan terjadi sineresis yakni keluarnya air dari gel sehingga kekentalan selai akan berkurang bahkan sama sekali tidak terbentuk gel Fachruddin,1997. Pentingnya menjaga keamanan konsumen, pemerintah telah menetapkan standart kualitas untuk produk selai. Selai yang bermutu baik mempunyai ciri-ciri warna cemerlang, distribusi buah merata, tekstur lembut, cita rasa buah alami, tidak mengalami sineresis dan kristalisasi selama penyimpanan Yuliani, 2011. Kriteria mutu selai yang ditetapkan oleh pemerintah dapat dilihat pada tabel Tabel 2.3. Kriteria Mutu Selai Buah Syarat Mutu Standar Kadar air maksimum Kadar gula minimum Kadar pectin maksimum Padatan tak terlarut minimum Serat buah Kadar bahn pengawet Asam asetat Logam berbahaya Hg,Pb,As Rasa Bau 35 55 0,7 0,5 Positif 50 mgkg Negative Negative Normal Normal Sumber : SII. NO. 173 Tahun 1978 Selai buah merupakan salah satu produk pangan semi basah yang cukup dikenal dan disukai oleh masyarakat. Food Drug Administration FDA mendefenisikan selai sebagai produk olahan buah-buahan, baik berupa buah segar, buah beku, buah kaleng maupun campuran ketiganya pemanfaatan buah menjadi produk selai dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Selai yang dihasilkan juga dapat disimpan dalam waktu relatif lama. Universitas Sumatera Utara Tebel 2.4. Syarat Mutu Selai Buah SNI 01-2986-1992 No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan - Bau - Rasa - Warna - Tekstur - - - - Normal Normal Normal Normal 2 Padatan terlarut bb Min.65 3 Identifikasi buah secara mikroskopis Sesuai label 4 Bahan tambahan makanan - Pewarna tambahan - Pengawet - Pemanis buatan Sesuai SNI 01- 0222-1987 Negatif 5 Cemaran logam - Timbal - Tembaga - Seng - Timah Mgkg Mgkg Mgkg Mgkg Maks 1,5 Maks 10,00 Maks 40,0 Maks 40,0 6 Cemaran Arsen As Mgkg Maks 1,0 7 Cemaran Mikrobia - Angka lempeng total - Bakteri bentuk E.coli - Kapang dan khanir Koloni APM Kolonig Maks 5,0 x 10 2 3 Maks 30 Sumber : SNI-01-2986-1992

2.4 Bahan – Bahan dalam Pengolahan Selai