RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
IV - 16
Gambar 4.1. Kondisi Jalan Arteri di Kecamatan Mantingan
Rencana pengembangan jalan arteri primer yang memiliki status Jalan Nasional di Kabupaten Ngawi adalah ruas jalan Mantingan
– Batas Kota Ngawi, Jalan Gubernur Suryo, Jalan PB. Sudirman, Jalan Basuki Rahmat, Jalan
Sukowati, Jalan Batas Kota Ngawi – Batas Kab. Madiun.
3. Rencana Jalan Kolektor Primer
Jalan kolektor 1 adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar Ibukota Provinsi; Jalan Kolektor 2 adalah jalan kolektor primer yang
menghubungkan Ibukota Provinsi dengan Ibukota KabupatenKota; serta Jalan Kolektor 3 adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan antar Ibukota
Kabupaten Kota. Ketentuan teknis tentang jalan Kolektor sistem Primer dijelaskan dalam Pasal 14 Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang
Jalan, yang memaparkan bahwa : a.
Jalan kolektor primer didesain berdasarkan kecepatan rencana minimal 40 km jam dengan lebar badan jalan minimal 9 meter;
b. Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume
lalu lintas rata-rata; c.
Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan. d.
Persimpangan sebidang pada jalan kolektor primer dengan pengaturan tertentu; serta
e. Jalan kolektor primer yang memasuki kawasan perkotaan danatau
kawasan pengembangan perkotaan tidak boleh terputus. Rencana pengembangan jalan kolektor primer yang termasuk status jalan
Nasional di Kabupaten Ngawi adalah ruas jalan A. Yani, Jalan Klitik –
Banyakan, Jalan Lombok, Jalan Batas Kota Ngawi – Batas Kab. Magetan. Selain
itu juga jalan Padangan – Batas Kab. Ngawi, Batas Kab. Bojonegoro – Batas Kota
Ngawi dan Jalan Raya Padangan
Gambar 4.2. Kondisi Jalan Arteri Primer di Kecamatan Padas
4. Rencana Jalan Lokal Primer
Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan
jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal primer ini pada dasarnya merupakan jalan penghubung utama antar kecamatan yang ada dan
penghubung dengan fungsi utama di Kabupaten Ngawi yang tidak terletak di jalan arteri maupun kolektor.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
IV - 17
Ketentuan teknis tentang jalan Lokal sistem Primer dijelaskan dalam Pasal 15 Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan, yang memaparkan
bahwa : a.
Jalan lokal primer di desain berdasarkan kecepatan rencana minimal 20 km jam dengan lebar badan jalan minimal 7,5 meter; dan
b. Jalan lokal primer yang memasuki kawasan perdesaan tidak boleh
terputus. Arahan pengembangan jalan lokal primer yang termasuk status Jalan
Kabupaten di wilayah Kabupaten Ngawi, dan pengelolaannya menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten Ngawi adalah :
a. jalan-jalan yang menghubungkan antar kecamatan dan menghubungkan
sistem perkotaan; b.
rencana pengembangan jalan lingkar ring road utara ngawi; c.
jalan-jalan utama yang menghubungkan antara jalan lingkar ring road, jalan arteri primer dan jalan kolektor primer dengan jalan-jalan yang
menghubungkan sistem perkotaan; d.
rencana pengembangan jalan lokal primer yang berfungsi sebagai jalan lintas strategis kabupaten dan jalan penghubung antar kabupaten, meliputi
1 jalan yang menghubungkan Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten
Bojonegoro. 2
jalan yang menghubungkan Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten Blora.
3 jalan yang menghubungkan Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten
Grobogan. 4
jalan yang menghubungkan Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten Karanganyar.
Mendasar Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, untuk mengendalikan fungsi jalan telah diatur Ruang Manfaat Jalan, Ruang