UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 FAJAR BARU TAHUN AJARAN 2011/2012
i
UPAYAMENINGKATKANKEMAMPUANGERAKDASARSERVIS
BAWAHDALAMBERMAINBOLAVOLIDENGANMODIFIKASI
ALATPADASISWAKELASIVSDN2FAJARBARU
TAHUNAJARAN2011/2012
Oleh
EKA YUNI YANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(2)
i ABSTRAK
UPAYAMENINGKATKANKEMAMPUANGERAKDASARSERVIS
BAWAHDALAMBERMAINBOLAVOLIDENGANMODIFIKASI
ALATPADASISWAKELASIVSDN2FAJARBARU
TAHUNAJARAN2011/2012 Oleh
EKA YUNI YANTI
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam bermain bola voli pada siswa kelas IV di SD Negeri 2 Fajar Baru Tahun Pelajaran 2011/2012dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa penggunaan bola plastik, karet, dan voli mini .
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan menggunakan tiga siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 2 Fajar Baru Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 13 putra dan 17 putri. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi/tes dan menggunakan instrumen penilaian yaitu menggunakan tes keterampilan gerak dasar servis bawahdalam bermain bola voli.
Hasil penelitian menunjukkan: pada tes awal belum ada yang tuntas atau 0 % hal ini berarti masih sangat rendahnya kemampuan gerak dasar siswa dalam melakukan gerak dasar servis bawah dalam bermain bola voli. Pada siklus pertama dengan penggunaan modifikasi alat pembelajaran berupa bola plastik diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar meningkat menjadi 16,67 %, hal itu berarti tindakan belum memenuhi ketuntasan belajar. Pada siklus kedua dengan penggunaan modifikasi alat pembelajaran berupa bola karet untuk melakukan keterampilan gerak dasar servis bawah dalam bermain bola voli diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 67,67%. Pada siklus ketiga dengan penggunaan modifikasi alat pembelajaran berupa bola voli mini untuk melakukan keterampilan gerak dasar servis bawah dalam bermain bola voli diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 90 %, hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan secara klasikal dengan peningkatan hasil belajar lebih dari 80%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran bola voli khususnya pada materi gerak dasar servis bawahdalam bermain bola voli dengan menggunakan modifikasi alat dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan gerak dasar servis bawahdalam bermain bola voli pada siswa kelas IV di SD Negeri 2 Fajar Baru Tahun Pelajaran 2011/2012.
(3)
(4)
(5)
(6)
vi DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA... 7
A. Belajar dan Pembelajaran ... 7
B. Pendidikan Jasmani ... 9
C. Belajar Motorik ... 10
D. Keterampilan Gerak Dasar ... 11
E. Permainan Bola Voli ... 12
F. Pembelajaran Servis Bola Voli ... 14
G. Modifikasi Alat Pembelajaran... 15
H. Kerangka Pikir ... 17
I. Hipotesis ... 19
III.METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Metode Penelitian... 20
B. Subyek Penelitian ... 23
C. Setting Penelitian ... 23
1. Tempat Penelitian... 23
2. Pelaksanaan Penelitian ... 23
D. Rancangan Penelitian ... 24
1. Siklus I ... 24
2. Siklus II ... 25
3. Siklus III ... 27
E. Instrumen Penelitian... 28
F. Teknik Analisis Data ... 28
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
A. Hasil Penelitian ... 30 1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar
(7)
vii
Passing Atas Dalam Bermain Bola Voli ... 30
B. Pembahasan ... 33
1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Passing Atas Dalam Bermain Bola Voli Siklus I dan Siklus II ... 35
C. Uji Hipotesis ... 39
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 41
A. Simpulan ... 41
B. Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 43
(8)
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan keharusan bagi setiap manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) wajib belajar 9 tahun dan Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai ke-jenjang pendidikan Perguruan Tinggi (PT). Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan dipertahankan dan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud.
Pada kurikulum KTSP sekolah-sekolah diberi wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan potensi sekolah, permasalahan sekolah, dan kebutuhan sekolah namun dalam pengembangan dan pengelolaannya sekolah-sekolah harus mengacu pada perangkat dokumen KTSP yang di dalamnya memuat Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) yang sudah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Di dalam KTSP terdapat komponen yang menyusun struktur dan muatan kurikulum yang di dalamnya mengatur mata pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa di sekolah. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam muatan KTSP, mata pelajaran ini diajarkan kepada
(9)
2
pada siswa dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pelaksanaan materi pembelajaran dilakukan melalui aktivitas jasmani yang memiliki tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, dan keterampilan sosial. Adapun aspek materi-materi yang diajarkan pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat dikelasifikasikan sebagai berikut: 1). permainan dan olahraga, 2). aktivitas pengembangan, 3). uji diri atau senam, 4). aktivitas ritmik, 5). aktivitas akuatik, 6). aktivitas luar sekolah, 7). kesehatan.
Pada materi permainan dan olahraga, pembelajaran dikembangkan menjadi beberapa sub materi seperti olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, sepak bola, bola voli, dan bola basket.
Dalam proses pembelajaran Pendididkan Jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar seperti, teknik, strategi permainan, dan internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) dari
pembiasaan hidup sehat. Melalui Pendidikan Jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak.
Kompetensi Dasar merupakan perincian lebih lanjut dari Standar Kompetensi. Menurut Depdiknas (2004:18), Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan minimal yang harus dikuasai siswa untuk menunjukkan bahwa siswa twrsebut telah menguasai Standar Kompetensi yang telah ditentukan. Materi Pokok
(10)
Pendidikan Jasmani adalah materi yang dipelajari oleh siswa, sebagai sarana untuk mencapai Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran. Materi Pokok Pendidikan Jasmani diklasifikasikan menjadi enam aspek, yaitu : 1) Permainan dan olahraga, 2) Aktivitas Pengembangan, 3) Uji diri atau senam, 4) Aktivitas ritmik, 5) Akuatik (aktivitas air), dan 6) Aktivitas luar sekolah.
Bolavoli merupakan salah satu materi pokok permainan bolabesar yang harus dilakukan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Bolavoli merupakan salah satu mata pelajaran praktik yang diberikan kepada siswa dalam pelaksanaannya memberikan pengalaman pendidikan gerak bagi siswa, sebagaimana karakteristiknya bolavoli mengandung unsur keterampilan gerak, yaitu berupa teknik-teknik memainkan bola dalam permainan bolavoli.
Tujuan yang harus dicapai oleh setiap siswa harus menguasai keterampilan dalam melakukan gerak dasar bermain bolavoli dengan baik dan benar melalui pengamatan dan latihan sehingga dapat meningkatkan pengalaman gerak serta keterampilan dalam bermain bolavoli. Materi pokok bolavoli untuk kelas IV terdiri dari beberapa indikator, salah satu di antaranya adalah melakukan gerak dasar servis di dalam materi ada servis bawah .
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis mengajar di SD dapat dikatakan bahwa penguasaan keterampilan servis bawah bolavoli yang dicapai siswa belum menunjukkan kemampuan seperti yang diharapkan dalam pembelajaran. Hal tersebut terlihat masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan, diantaranya masih kurangnya koordinasi antara gerakan awal, pelaksanaan dan gerak lanjutan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut merupakan hambatan yang sangat berarti
(11)
4
untuk tercapainya hasil belajar servis bawah yang optimal, kurang sesuai dengan yang diharapkan pada pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam permainan bolavoli siswa kelas IV SDN 2 Fajar Baru Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
Rata-rata nilai tidak mencapai standar ketuntuasan (KKM) di SDN2 Fajar Baru Lampung Selatan yaitu 67. Dari 32 siswa kelas IV yang mendapat nilai sama atau lebih besar dari 67 hanya 8 dari 32 siswa atau sebesar 20%, sedangkan yang belum tuntas sebesar 80% atau 24 dari 32 siswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar atau berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan standar mutu dalam kurikulum (KTSP) jika mencapai nilai 66 atau lebih kecil dinyatakan belum tuntas atau remedial jika mendapat nilai kurang dari 67. Diduga pada pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam bermain voli dikarenakan bolavoli mini yang ada masih terlalu berat dan jumlahnya sangat terbatas hanya ada dua buah di SDN 2 Fajar Baru Lampung Selatan. Dari dugaan di atas penulis mencoba mengatasinya dengan memodifikasi bola agar lebih ringan dan siswa tidak enggan melakukannya pada saat pembelajaran berlangsung,di samping itu agar tidak terlalu banyak yang mengikuti remidial dalam materi gerak dasar servis dalam bermain bolavoli. Dari permasalahan yang dikemukakan di atas penulis tertarik menindak lanjuti dengan kajian berupa penelitian kaji tindak dengan judul ”Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bermain Bolavoli Dengan Alat Modifikasi Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Fajar Baru Tahun Ajaran 2011/2012”.
(12)
D.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :Kurangnya bolavoli yang ada di SDN 2 Fajar Baru untuk pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam bermain bolavoli?
1. Bola voli mini yang digunakan dalam belajar terlalu berat untuk siswa kelas IV. 2. Masih banyak siswa yang takut melakukan gerak dasar servis bawah
menggunakan bola standar di karenakan terlalu berat untuk ukuran siswa kelas IV SD.
A.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
”Apakah Alat Modifikasi bola plastik dan karet dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar Servis bawah dalam bermain bolavoli pada siswa kelas IV SDN 2 Fajar Baru Tahun Ajaran 2011/2012”.
B.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah dengan menggunakan alat modifikasi bola plastik.
2. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah dengan menggunakan alat modifikasi bola karet.
(13)
6
C. Manfaat Penelitian
Jika tujuan penelitian diatas tercapai, maka hasil yang di harapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi siswa, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah
bermain bolavoli.
2. Bagi guru Pendidikan Jasmani, merupakan inovasi dari pembelajaran yang sebelumnya dan meningkatkan rasa percaya diri karena mampu mengembangkan pengetahuan, pengalaman, strategi, peralatan, dan fasilitas pembelajaran.
3. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNILA, sebagai upaya pengembangan model pembelajaran bagi calon guru.
4. Bagi Kepala Sekolah, sebagai masuakan bagi guru penjas disekolah untuk mencoba model pembelajaran yang baru.
(14)
(15)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar Dan Pembelajaran
Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil atau tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan prilaku.
Menurut Oemar Hamalik (2003) “Mengajar adalah kegiatan membimbing kegiatan belajar dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa”. Menurut Husdarta dan Saputra (2002) “Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa”.
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian bahwa belajar adalah“penambahan pengetahuan“.
(16)
Sadiman (2005:20) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Perubahan yang terjadi pun bersifat relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku yang merupakan hasil dari pengalaman.
Sedangkan pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seorang guru untuk membantu siswa dalam proses belajar, sehingga terjadi perubahan dari kondisi tidak mengerti menjadi mengerti. Selain itu, pembelajaran dapat diartikan sebagai separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991) dalam http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/.
Satori (2008:39) berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar, yang ditandai dengan perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang akibat dari adanya interaksi ataupun
komunikasi yang berupa pengalaman. Berdasarkan simpulan tersebut dapat dikatakan bahwa antara belajar dan pembelajaran adalah merupakan suatu aktivitas yang terjadi dalam dunia pendidikan yang tidak dapat terpisahkan antar satu sama lain, karena tanpa adaya pembelajaran maka seseorang tidak dapat dikatakan belajar.
(17)
9
B. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Kurikulum penjaskes 2004)
Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan, prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif (Depdiknas, 2004: 2).
Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, seimbang.
Disinilah pentingnya pendidikan jasmani, karena menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak menggali potensi dirinya. Melalui pendidikan jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral.
(18)
C. Belajar Motorik
Belajar adalah sebuah perilaku yang relatif permanent sebagai akibat latihan atau pengalaman masa lampau. Berkaitan dengan belajar keterampilan motorik, Schmidt dalam Lutan (1988:205) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang elatif permanent dalam reabilitas untuk merespon suatu gerak. Selain itu, belajar gerak juga dapat diartikan belajar yang diwujudkan melaui-mealui respon-respon muscular dan diekspresikan dalam gerakan tubuh yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerakan keterampilan tertentu, misalnya gerak-gerak keterampilan olahraga.
Pangrazi (1995: 45) membagi 3 macam gerak dasar yang melekat pada individu, yaitu : 1) Lokomotor, 2) Gerak non lokomotor dan 3) Manipulatif.
1) Gerak Lokomotor
Gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas.
2) Gerak non Lokomotor
Ketrampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya. misalnya membungkukkan badan, memutarkan badan, mendorong dan menarik.
3) Manipulatif
Keterampilan memainkan proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain. Gerak manipulatif ini bertujuan
(19)
11 untuk koordinasi mata kaki, mata tangan. Misalnya melempar, menangkap dan menendang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar motorik adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan yang relatif permanent dan jika seseorang yang ingin memiliki keterampilan gerak yang baik maka harus terlebih dahulu mengembangkan unsur gerak yang dapat dilakukan melalui proses belajar dan berlatih.
D. Keterampilan Gerak Dasar
Keterampilan itu dapat juga dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh. Lutan (1988: 95) mengemukakan keterampilan gerak adalah gerak yang mengikuti pola atau gerak tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Semakin kompleks keterampilan gerak yang harus dilakukan, makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Adapun tahap dalam keterampilan gerak, yaitu sebagai berikut (Lutan 1988:305) :
a) Tahap kognitif merupkan tahap awal dalam belajar motorik, dalam tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan dilakukan,
(20)
kemudian harus mendapatkan gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual.
b) Tahap fiksasi, pada tahap ini pengembangan ketrampilan dilakukan peserta didik melalui latihan praktis secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanent, selama latihan peseta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk apa yang dilakukan itu benar atau salah.
c) Tahap otomatis, control terhadap gerak semakin cepat dan penampilan semakin konsisten.
E. Permainan Bola Voli
Dalam buku peraturan bolavoli internasional tahun 1997, permainan bolavoli adalah olahraga beregu, dimaikan dua regu disetiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Menurut Amung Ma’mun dan Toto subroto dalam Prasetyo (2005:13) Permainan bolavoli adalah memantul-mantulkan bola sebelum sampai menyentuh lantai, bola yang dimainkan sebanyak-banyaknya tiga kali pantulan dalam lapangan sendiri dengan bergantian dengan mengusahakan bola yang dipantulkan tersebut diseberangkan ke lapangan lawan melewati atas jaring dan masuk sesulit mungkin.
Menurut Soejoedi (1979 : 17), Permainan bolavoli adalah gerakan memvoli bola di udara hilir mudik di atas jarring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam permainan. Memvoli dan memantulkan bola ke udara harus mempergunakan bagian tubuh pinggang keatas dengan pantulan yang sempurna.
(21)
13 Tujuan dari pertandingan adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah lawan dan mencegah dengan upaya agar hal yang sama (dilewatkan) tidak menyentuh lantai dalam permainan sendiri. Regu dapat memainkan tiga kali pantulan untuk mengembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaanblock). Soejoedi (1979:29) menjelaskan teknik-teknik dasar permainan bolavoli, yaitu meliputi :
1) Teknik passing atas, 2) Teknik passing bawah, 3) Teknikset up(umpan), 4) Tekniksmash, 5) Teknik servis, 6) Teknikblock.
Bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh 6 orang dalam tiap regunya. Permainan ini sebenarnya dibagi menjadi permainan bola voli indoor dan outdoor. Untuk outdoor lebih dikenal dengan bola voli pantai, yang dimainkan oleh dua orang dalam setiap regunya. Cabang olahraga ini sebenarnya sudah dikenal sejak masa kolonial Hindia Belanda tepatnya tahun 1982. Pendiri cabang olahraga voli adalah William G. Morgan, yaitu seorang guru Pendidikan Jasmani pada Young Man Christian Association (YMCA). Induk organisasi nasional yang menaungi cabang olah raga voli disebut PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
Untuk dapat melakukan permainan ini diperlukan beberapa sarana dan prasarana, diantaranya lapangan bola voli yang berukuran 18x9 meter.
Kemudian peralatan lainnya adalah net, untuk tinggi net bola voli putri adalah 2,24 m sedangkan untuk ukuran net putra adalah 2,43 m, ukuran lapangan bola voli adalah panjang 18 m, lebar 9 m. Bola yang digunakan dalam permainan
(22)
adalah bola yang terbuat dari karet yang dilapisi kulit atau kanvas dengan ukuran keliling 25-27 inchi dan berat 12 ons. Di dalam bola voli dikenal dengan nama daerah serang yang lebarnya 3 m. Gerak dasar yang utama dalam permainan bola voli terdiri dari passing, servis, umpan, smash, dan membendung atau blocking (Maspaite, dkk, 1993: 1).
F. Servis
Servis dalam permainan bola voli adalah sajian dan serangan pertama terhap lawan dalam bermain. Sejalan dengan kemajuan yang dialami oleh perkembangan permainan bola voli maka arti servis dalam permainan bola voli juga mengalami perubahan-perubahan. Pada zaman sekarang ini hendaknya para pembaca mengartikan servis ini tidak lagi sebagai tanda saat dimulainya permainan atau sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan servis. 1. Servis Bawah
Sikap permulaan: Mula-mula berdiri di petak servis dengan kaki kiri agak lebih ke depan daripada kaki kanan (bagi mereka yang tidak kidal). Pegang bola dengan tangan kiri. Lambungkan bola ke atas tidak terlalu tinggi pada saat itu pula tangan kanan ditarik ke bawah belakang. Setelah bola yang dilambungkan tadi berada di arah depan pelaksana kira-kira setinggi pinggang maka pada saat itu tangan serta lengan kanan yang lurus siap diayunkan dari arah belakang depan atas untuk pemukul bola.
Sikap saat perkenaan : Perkenaan bola adalah pada tangan. Telapak tangan menghadap bola dan tangan pada saat itu dalam keadaan ditegangkan agar terjadi pantulan yang dianggap sempurna. Pada saat perkenaan tangan pada bola disamping
(23)
15
tangan ditegangkan dapat juga ditambah dengan gerakan tangan secara eksplosif. Disamping cara pemukulan tersebut dapat pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan tangan dalam keadaan menggenggam dengan genggaman menghadap ke bola.
Sikap akhir: Setelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap normal.
Gambar1. Rangkaian gerak dasar servis bawah dalam bolavoli
G. Modifikasi Alat Pembelajaran
Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah ”pengubahan” dan berasal dari kata ”ubah” yang berarti ”lain atau beda” mengubah dapat diartikan dengan ”menjadikan lain dari yang sebelumya” sedangkan dari arti pengubahan adalah ”proses”, perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting melainkan mengajar itu bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus besar bahasa
(24)
Indonesia pengertian dari alat adalah “yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu” alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung tentang materi yang akan dibeikan kepada siswa, dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh peserta didik atau siswa.
Rusli Lutan ( 1998 ) Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya. Lutan ( 1998 ) menerangkan modifikasi dalam mata pelajaran diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. “Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :1) mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani; 2) mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik; 3) mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif; 4) mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang”. ( Lutan, 1997 ).
Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
“Alat bantu adalah alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien”.
(25)
17
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat bermain merupakan suatu upaya seseorang untuk merubah alat bermain yang sesungguhnya menjadi berbeda dari yang sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Modifikasi alat bermain merupakan bagian dari inovasi yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun kegiatan inovatif dalam hal ini antara lain pengembangan dan produksi alat-alat pelajaran.
Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bola plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras. Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi anak dalam usahanya menuju gerak dasar mengoper bola seperti yang diharapkan, karena anak dapat mencoba secara berulang-ulang melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang ditimbulkan saat mengoper bola.
H. Kerangka Berpikir
Salah satu tujuan dari proses pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan gerak berbagai macam
permainan dan olahraga. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, pada proses pembelajaran Pendidikan Jasmani para siswa diajarkan berbagai jenis cabang olahraga, baik yang bersifat keterampilan maupun yang besifat permainan guna mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macam
permainan dan olahraga. Namun terkadang di dalam pelaksanaan pembelajaran para siswa mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai gerakan olahraga, hal ini disebabkan karena kompleksitasnya unsur yang terdapat pada gerakan
(26)
tesebut. Semakin kompleks keterampilan gerak yang harus dilakukan, makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan. Sejalan dengan tingkat kompleksitas suatu gerakan yang diajarkan kepada siswa dalam Pendidkan Jasmani
perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut guru agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan
sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan
pengajaran yang diharapkan. Salah satu cara yang mencerminkan hal tersebut adalah dengan cara memodifikasi alat pembelajaran ke dalam bentuk yang lebih sederhana.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola plastik dan bola karet. Dari segi kegunaannya, kedua jenis bola tersebut memiliki karakteristik ukuran yang lebih ringan dibandingkan dengan alat pembelajaran bola voli yang sebenarnya sehingga tergolong sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan diri siswa sekolah dasar. Selain lebih ringan, jenis bola tersebut mudah didapatkan dan memiliki harga yang relatif murah sehingga guru dapat menyiapkan alat pembelajaran tersebut dengan jumlah yang banyak. Dengan alat pembelajaran yang memiliki jumlah banyak, diharapkan siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka peneliti meyakini bahwa dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bola voli berupa penggunaan bola
(27)
19
plastik dan bola karet dapat meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasarservis bawah dalam bola voli.
I. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: “Dengan alat modifikasi bola karet dan plastik dapat meningkatkan
pembelajaran gerak dasar sevis bawah dalam bermain bolavoli pada Siswa Kelas IV SDN 2 Fajar Baru”.
(28)
(29)
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan pada SiswaSDN 2 Fajar Baru.
Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan yang nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang "di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Arikunto (1998 : 82) Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan baru yang lebih baik.
(30)
Menurut Suhardjono (2007: 61) Tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan
professionalisme dan menumbuhkan budaya akademik.
Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran, sehingga dihasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah. 2. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas.
3. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu, dan sumber belajar lainnya.
4. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan pembelajaransiswa
5. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah 6. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, serta untuk pengembangan kemampuan dan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya atau di sekolahnya sendiri.
Dalam penelitian ini peneliti merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan di setiap siklus memiliki tindakan yang berbeda. Dalam pelaksanaanya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran atau spiral yang disetiap
(31)
RENCANA OBSERVASI
RENCANA OBSERVASI
22
siklusnya terdiri dari rencana, tindakan,observasidanrefleksi.Seperti yang digambarkan di bawah ini.
Gambar 2. Daur ulang PTK
TINDAKAN
SIKLUS I
REFLEKSI I
TINDAKAN
SIKLUS II
REFLEKSI II
SIKLUS III
Bagan : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008) Keterangan gambar
1. Perencanaan( Planning ).
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan
(32)
simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
2. Tindakan( Action)
Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
3. Oberservasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat suatu tindakan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Dalam penelitian tindakan ada kata tindakan artinya dalam hal ini guru melakukan sesuatu yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang mengutamakan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
B. Subyek penelitian
Populasi menurut Arikunto (1998 : 108 ) Menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruan dari subjek penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IVSDN 2 Fajar Baruberjumlah 35 orang.
C. Tempat dan Waktu.
a. Tempat Penelitian: Di lapanganSDN 2 Fajar Baru. b. Pelaksanaan Penelitian
(33)
24
c. Lama waktu yang diperlukan dalam penelitian sampai pada tahap penyusunan skripsi berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan yang tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Seperti yang di gambarkan sebagai berikut
1. Siklus Pertama a. Rencana :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.
2. Menyiapkan peralatan modifikasi bola plastik untuk pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Mempersiapkan alat bantu tali rapia sebagai pengganti net yang diikatkan antara dua tiang dengan tinggi net 1,80 meter.
4. Mempersiapkan instrumen untuk observasi/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.
b. Tindakan :
(34)
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh rangkaian gerak servis bawah yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan modifikasi bola plastik dan alat bantu tali rapia pengganti net yang diikatkan antara dua tiang. 4. Diberikan pengulangan gerak dasar servis bawah secara berurutan.
5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 2-3 kali pertemuan, setelah 2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan penilaian.
c . Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk mendapatkan objektifitas dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi :
1. Dari data hasil observasi di analisis dan disimpulkan. 2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua.
2. Siklus Kedua a. Rencana :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran/RPP gerak dasar servis bawah.
2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar servis bawah.
3. Menyiapkan alat modifikasi bola karet sebanyak siswa dan alat bantu yang akan digunakan yaitu net sesungguhnya dengan tinggi 2 meter.
(35)
26
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.
b. Tindakan :
1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 2 bersyaf.
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan rangkaian gerak servis bawah.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar servis bawah yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaannya, akhir.
4. Setiap siswa melakukan rangkaian gerak dasar servis bawah berulang sampai benar-benar menguasai gerakan ini secara berurutan.
Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk mendapatkan objektifitas dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi :
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes senam lantai pada gerak dasar servis bawah didiskusikan kolaborasi dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % hasil pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus ke-2.
(36)
3. Siklus Ketiga a. Rencana :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran/RPP gerak dasar servis bawah.
2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar servis bawah. 3 Menyiapkan alat modifikasi bola karet sebanyak siswa dan alat bantu yang akan
digunakan yaitu net sesungguhnya dengan tinggi 2 meter. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua. b.Tindakan :
1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 2 bersyaf.
2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir untuk pelaksanaan rangkaian gerak servis bawah.
3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar servis bawah yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaannya, akhir.
4. Setiap siswa melakukan rangkaian gerak dasar servis bawah berulang sampai benar-benar menguasai gerakan ini secara berurutan.
c.Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk mendapatkan objektifitas dengan
(37)
28
d. Refleksi :
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes senam lantai pada gerak dasar servis bawah didiskusikan kolaborasi dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ke-2 telah mencapai ketuntasan 80 % hasil pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini dapat dihentikan pada siklus ke-2.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur peaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham menurut Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari pendapat di atas untuk instrumen tidak perlu lagi di uji coba dan di hitung validitas dan reliabelitasnya.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai berikut :
P= 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997) Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan.
f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar. n: Jumlah siswa yang mengikuti tes.
Selanjutnya berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka siswa yang dikatakan tuntas apabila :
(38)
1. Ketuntasan belajar telah mencapai nilai ≥65 atau prosentase pencapaian 65 % secara perorangan.
a. Ketuntasan belajar klasikal di capai bila kelas tersebut telah terdapat 80 % siswa yang telah mendapat nilai≥65 (Depdiknas 2004, dalam Murjo 200: 15)
Dalam penelitian ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit dari pada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan sisklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi persentase peningkatan hasil belajar siswa.
(39)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola plastik dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasarservis bawah dalam bermain bola voli pada siswa kelas IV SDN 2 Fajar Baru Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola karet dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasarservis bawahdalam bermain bola voli pada siswa kelas IV SDN 2 Fajar Baru Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Saran
Berdasarkan manfaat penelitian ini, maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis
(40)
Hasil penelitian ini sebaiknya dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi kemajuan pendidikan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan gerak dasarservis bawahdalam bermain bola voli. 2. Kegunaan Praktis
a) Bagi sekolah, ada baiknya jika penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai fungsi kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat bagi perkembangan peserta didik kearah yang positif.
b) Bagi siswa, sebaiknya hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam upaya meningkatkan kemahirannya dalam bermain bola voli.
(41)
32
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. PT Raja Gafindo Persada. Jakarta. Bahagia Yoyo dan Suherman Adang. 2000. Prinsip-prinsip Pengembangan dan
Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen. Cholik, Toho,dkk. 1996/1997. Pendidikan Jasmani. Depdikbud. Jakarta
Depdiknas. 2004/2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.
Roji. (2004). Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD. Jakarta: PT. Glora Angkasa Pratama. Erlangga.
Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metoda. Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.
Lutan, Rusli dan Suherman, Adang. 2000. Pengukuran Dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Maspaite, dkk. 1993. Teknik Dasar Bola Voli. Disajikan dalam Pelatihan Permainan Bola Voli Pembina Mahasiswa Perguruan Tinggi 1993. IKIP Surabaya. Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta. Muhajir, Noeng . 1997. Penelitian Tindakan Kelas. BP3GSD: Jakarta
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Soekatamsi. 2002. Permainan Bola Besar (Sepakbola). Modul Perkuliahan S1 Universitas Terbuka Tahun 2002.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sukintaka. 2004. Metodik Pembelajaran Bolavoli Bagi Pemula. PT Rineka Cipta.
Sumarno. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikti, Depdikbud.
(42)
Surisman, 2007. Penilaian Hasil Pembelajaran. Universitas lampung.
Surisman. 2005. Efektivitas Modifikasi Gerak Dasar atletik Melalui Modikasi Gerak Dasar pada Mahasiswa Penjaskes. Unila Tahun 2005.
(43)
45
Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah : SD Negeri 2 Fajar Baru
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Bola Voly)
Kelas/Semester : IV / 1
Alokasi Waktu : 9 x 35 menit (9 pertemuan) Tahun Pelajaran : 2012 – 2013
I. Standar Kompetensi :
1. Mempraktekkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olah raga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya
II. Kompetensi Dasar :
1.1 Mempraktekkan variasi gerak dasar dan permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama sportivitas dan kejujuran
III. Indikator A. Kognitif
1. Sejarah permainan bola voli 2. Teknik dasar bola voli 3. Servis bawah
B. Psikomotorik
Melakukan Servis bawah C. Afektif
Dapat mendukung nilai-nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab, dan menghargai lawan
IV. Tujuan Pembelajaran A.Kognitif
1. Siswa dapat memahami sejarah singkat tentang bola voli 2.Siswa dapat melakukan gerakan Servis bawah
(44)
3.Siswa dapat melakukan permainan bola dengan peraturan sederhana dan dimodifikasi
4.Siswa dapat melakukan dan memahami permainan bola voli B.Psikomotorik
1. Melakukan gerak dasar servis bawah
2. Melakukan dan bermain bola voli yang dimodifikasi dengan bola plastik
C.Afektif
1. Menjalin sikap disiplin kesungguhan dalam bermain bola voli dan kerjasama kelompok
2. Siswa dapat melakukan bermain bola voli serta dapat melakukan kerjasama dengan menjungjung tinggi sportivitas.
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif , Rasa Ingin tahu, Cinta tanah air, Bersahabat, Menghargai prestasi, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab
V. Metode Pembelajaran - Ceramah
- Demonstrasi - Penugasan - latihan - Tanya jawab
VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1- 9
No Kegiatan Formasi Gambar Uraian Kegiatan
1 Kegiatan awal (7 menit)
X X X X X X X X
X X X X
- siswa dibariskan dua bersyaf
berhadapan berdo`a - berhitung untuk mengetahui kehadiran siswa - siswa dibariskan membuat dua bersyaf dilanjutkan
(45)
47
X X X X
lari-lari di tempat, pegang kepala kanan kiri, tangan kaki 2 Inti
Guru mendemonstrasikan cara servis bawah
Guru mendemonstrasika Bermain bola voli yang dimodifikasi dengan bola plastic
Melakukan gerakan servis bawah dengan
memperhatikan posisi tangan dan kaki tanpa bola
Melakukan gerakan servis bawah dengan mengguna kan bola yang dimodifi- kasi dengan bola plastic, karet, standar.
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
X X X X X X X X
X X X X X X X X
Siswa melakukan gerakan servis bawah
Siswa bermain bola voli dengan peraturan yang sederhana dengan peralatan yang dimodifikasi
3 Penenangan (5 menit)
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa - Guru bersama siswa
bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
- Siswa di kumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan/ diajarkan
- Memperbaiki tentang
X X X X X X X X X X X X
- Siswa membuat lingkaran membuat formasi - Guru menjelaskan/ menanyakan yang belum dipahami. - Berdo`a dan
berkemas untuk ganti pelajaran/ siap-siap untuk pulang
(46)
VII. Sumber Belajar
- Buku penjasorkes kelas V Erlangga - Buku referensi bola voli
- Buku intan Pariwara - Buku BSP
VIII. Penilaian/ Evaluasi
Tes praktek keterampilan (psikomotorik) 1.Melakukan servis bawah
Instrument test
LEMBAR PENILAIAN GERAK DASAR SERVIS BAWAHBOLAVOLI
NO DESKRIPTOR PENILAIAN SKOR
1 2 3 1 Persiapan:
1. Berdiri di belakang garis akhir lapangan kaki kiri agak kedepan 2. Lambungkan bola ke atas tidak terlalu tinggi pada saat itu pula tangan kanan ditarik ke bawah belakang.
3. Setelah bola yang dilambungkan tadi berada di arah depan pelaksanaan kira-kira setinggi pinggang.
4. Pada saat itu tangan serta lengan kanan yang lurus siap diayunkan dari arah belakang depan atas untuk pemukul bola
2 Pelaksanaan
5. Telapak tangan menghadap bola dan tangan pada saat itu dalam keadaan ditegangkan agar terjadi pantulan yang dianggap sempurna.
6. Pada saat perkenaan tangan pada bola disamping tangan ditegangkan dapat juga ditambah dengan gerakan tangan secara eksplosif
7. Disamping cara pemukulan tersebut dapat pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan tangan dalam keadaan menggenggam dengan genggaman menghadap ke bola.
3 Sikap Akhir
8. Setelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap normal.
Diadopsi dari : L.J Maspaite (1993) Keterangan :
1 = Gerakan salah kesalahan-kesalahan gerakan dan tekhnik dalam permainan bola voli
(47)
49
2 = Gerakan benar tapi kurang baik 3 = Gerakan benar dan baik
Mengetahui Jati Mulyo, 2012 Kepala SDN 2 Fajar Baru Guru Mapel Penjaskes
__________________________ Eka Yuni Yanti
(48)
Lampiran 3.
Instrumen Penilaian Srevis Bawah Bolavoli
NAMA : ... Materi : ... Kelas : ...
NO DESKRIPTOR PENILAIAN SKOR
1 2 3 1 Persiapan:
1. Berdiri di belakang garis akhir lapangan kaki kiri agak kedepan 2. Lambungkan bola ke atas tidak terlalu tinggi pada saat itu pula tangan kanan ditarik ke bawah belakang.
3. Setelah bola yang dilambungkan tadi berada di arah depan pelaksanaan kira-kira setinggi pinggang.
4. Pada saat itu tangan serta lengan kanan yang lurus siap diayunkan dari arah belakang depan atas untuk pemukul bola
2 Pelaksanaan
5. Telapak tangan menghadap bola dan tangan pada saat itu dalam keadaan ditegangkan agar terjadi pantulan yang dianggap sempurna.
6. Pada saat perkenaan tangan pada bola disamping tangan ditegangkan dapat juga ditambah dengan gerakan tangan secara eksplosif
7. Disamping cara pemukulan tersebut dapat pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan tangan dalam keadaan menggenggam dengan genggaman menghadap ke bola.
3 Sikap Akhir
8. Setelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap normal. **) di Adopsi dari 7 Sukintaka (Buku I Permainan dan Metodik 2004 : 38.)
Keterangan : 1 = Gerakan salah
2 = Gerakan benar tapi kurang baik 3 = Gerakan benar dan baik
(49)
51
Lampiran 3
Langkah-Langkah Perhitungan Hasil Penelitian
1. Nilai skor maksimal dalampenilaian ini adalah 100.
2. Mencari nilai skor maksimal = jumlah total penilaian indikator dibagi 27 dikalikan 100 atau sama dengan :
Penilaian proses = � � ℎ 27� �
(27) � 100
Penilaian proses = 27
27 � 100
= 100
3. Mencari nilai rerata kelas, jumlah total nilai dibagi jumlah siswa.
4. Menghitung jumlah prosentase ketuntasan belajar, yang mendapat nilai dibawah rerata ketuntasan belajar, nilai maksimal dalam PTK adalah 100 untuk penilaian ini standar ketuntasan yang harus diperoleh sesuai denagn KKM sebesar 66. Contoh :
Hasil tes awal pada pembelajaran Gerak dasar dribble Bola dalam bolatangan 5 siswa mendapat nilai diatas ketuntasan belajar, sedangkan jumlah siswa terdapat 25 orang siswa, adalah dengan rumus :
P = � � 100%
Jadi rerata prosentase = 5
25
�
100 %
= 20 %5. Menghitung prosentase yang mendapat nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas dengan rumus :
(50)
Contoh : Hasil tes siklus pertama 11 siswa mendapat nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas, sedangkan 14 siswa mendapat nilai kurang dari rata-rata kelas. Jadi prosentase keberhasilan nilai rata-rata kelas adalah
% 100 25 11
% 00 , 44 6. Nilai rerata kelas diperoleh dari perhitungan jumlah nilai dibagi jumlah siswa. Contoh :
n
x
x
x
x
X
1
2
3
...
25
61,93
X
Atau dapat juga menghitung rerata dengan menggunakan kalkulator Casio tipe fx-350MS.
Contoh : Mencari rerata hasil tes siklus pertama :
MODE 2 66 M+ 66 M+ 25 M+ xn M+
SHIFT 2 1 = 61,93
X
=61,937. Angka 100 % pada tabel adalah jumlah prosentase maksimal dalam ketuntasan belajar dan prosentase rerata kelas dimana jumlah prosentase antara prosentase lebih besar dan lebih kecil harus mencapai jumlah 100 %.
25 1548,15
(51)
53
Lampiran 4
Hasil Tes Awal Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah No Inisial JK Deskriptor Jml Nilai Keterangan Persiapan Pelaksanaan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 2 2 2 2 1 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
2 AR L 2 2 1 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
3 BG L 2 2 2 1 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
4 BN L 1 2 1 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
5 CN L 2 2 1 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
6 CX L 2 2 1 2 1 1 1 1 11 45.8 Belum Tuntas
7 DI P 1 1 1 2 1 1 1 2 10 41.7 Belum Tuntas
8 DL P 1 1 1 1 1 1 1 2 9 37.5 Belum Tuntas
9 EV P 1 1 1 1 1 1 1 1 8 33.3 Belum Tuntas
10 EM L 2 2 2 2 1 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas
11 FE P 2 2 2 1 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
12 FG P 1 1 2 2 1 1 2 1 11 45.8 Belum Tuntas
13 GJ P 2 1 1 1 1 1 2 1 10 41.7 Belum Tuntas
14 GM P 2 1 1 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
15 HA P 2 1 2 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
16 HD P 2 2 1 1 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
17 HY P 2 1 2 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
18 I W P 2 2 1 2 1 1 1 1 11 45.8 Belum Tuntas
19 JI P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
20 KA P 1 1 2 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
21 LI L 2 2 1 2 1 1 1 1 11 45.8 Belum Tuntas
22 ME P 1 1 1 2 1 1 1 2 10 41.7 Belum Tuntas
23 NT P 1 1 1 1 1 1 1 2 9 37.5 Belum Tuntas
24 OP P 1 1 1 1 1 1 1 1 8 33.3 Belum Tuntas
25 PF L 2 2 2 2 1 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas
26 QD L 2 2 2 1 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
27 RP P 1 1 2 2 1 1 2 1 11 45.8 Belum Tuntas
28 SU L 2 1 1 1 1 1 2 1 10 41.7 Belum Tuntas
29 TT L 2 1 1 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
30 UN P 1 1 2 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
Jumlah 996 0 orang
(52)
Lampiran 4. Hasil Tes Siklus I Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah No Inisial JK Item Test Jml Nilai Keterangan Persiapan Pelaksanaan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
2 AR L 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 3 BG L 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 4 BN L 2 2 2 2 2 1 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 5 CN L 2 2 2 2 2 1 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 6 CX L 2 2 1 2 2 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas 7 DI P 2 1 2 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
8 DL P 2 2 1 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
9 EV P 2 1 2 1 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
10 EM L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
11 FE P 2 2 2 2 1 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas 12 FG P 2 1 2 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 13 GJ P 2 2 1 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 14 GM P 2 1 2 2 1 2 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 15 HA P 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 16 HD P 2 2 2 1 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas
17 HY P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
18 I W P 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas
19 JI P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
20 KA P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 21 LI L 2 2 2 2 1 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 22 ME P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
23 NT P 2 1 2 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas
24 OP P 2 1 2 1 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
25 PF L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
26 QD L 2 2 2 1 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 27 RP P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 28 SU L 2 1 2 1 2 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 29 TT L 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 30 UN P 2 1 2 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
Jumlah 1242 0 orang
(53)
55
Lampiran 4. Hasil Tes Siklus II Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah
No inisial JK Persiapan
Pelaksanaan Akhir Jml Nilai Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 3 2 3 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas
2 AR L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
3 BG L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
4 BN L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
5 CN L 3 2 3 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas
6 CX L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
7 DI P 2 3 2 2 2 1 2 2 16 66.7 Tuntas
8 DL P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
9 EV P 2 2 2 1 2 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas
10 EM L 3 2 3 2 2 2 3 2 19 79.2 Tuntas
11 FE P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
12 FG P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
13 GJ P 2 2 1 2 2 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas
14 GM P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
15 HA L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
16 HD P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
17 HY P 2 3 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
18 I W P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
19 JI P 3 2 3 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas
20 KA P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
21 LI L 2 2 2 2 2 1 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 22 ME P 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 23 NT P 2 1 2 1 2 1 2 2 13 54.2 Belum Tuntas 24 OP P 2 1 2 1 2 2 2 2 14 58.3 Belum Tuntas
25 PF L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
26 QD L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
27 RP P 2 1 2 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas
28 SU L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
29 TT L 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 30 UN P 2 2 2 2 2 2 1 2 15 62.5 Belum Tuntas
Jumlah 1438 21 orang
(54)
Lampiran 4. Hasil Tes Siklus III Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah
No inisial
JK Item Test
Jml Nilai Keterangan Persiapn Pelaksanaan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 3 2 3 2 2 2 2 3 19 79.2 Tuntas
2 AR L 2 3 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
3 BG L 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas
4 BN L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
5 CN L 3 2 3 2 2 2 2 3 19 79.2 Tuntas
6 CX L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
7 DI P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
8 DL P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
9 EV P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
10 EM L 3 2 3 3 2 2 2 3 20 83.3 Tuntas
11 FE P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
12 FG P 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas
13 GJ P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
14 GM P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
15 HA P 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas
16 HD P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
17 HY P 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas
18 I W P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
19 JI P 3 3 2 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas
20 KA P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
21 LI L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
22 ME P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
23 NT P 2 2 2 1 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas
24 OP P 2 2 2 2 2 2 1 2 15 62.5 Belum Tuntas
25 PF L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
26 QD L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
27 RP P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
28 SU L 2 2 3 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
29 TT L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
30 UN P 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas
Jumlah 1521 27 orang
(55)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandarlampung Telp. (0721) 704624, Fax (0721) 704624
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Eka Yuni Yati
NPM : 1013078031
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas/ Jurusan : KIP/ Ilmu Pendidikan
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bermain Bolavoli Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Fajar Baru Kecamatan Jatimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.
Pembimbing : Drs. Surisman, M.Pd
(1)
Contoh : Hasil tes siklus pertama 11 siswa mendapat nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas, sedangkan 14 siswa mendapat nilai kurang dari rata-rata kelas. Jadi prosentase keberhasilan nilai rata-rata kelas adalah
% 100 25 11
% 00 , 44
6. Nilai rerata kelas diperoleh dari perhitungan jumlah nilai dibagi jumlah siswa. Contoh :
n
x
x
x
x
X
1
2
3
...
25
61,93
X
Atau dapat juga menghitung rerata dengan menggunakan kalkulator Casio tipe fx-350MS.
Contoh : Mencari rerata hasil tes siklus pertama :
MODE 2 66 M+ 66 M+ 25 M+ xn M+
SHIFT 2 1 = 61,93
X
=61,937. Angka 100 % pada tabel adalah jumlah prosentase maksimal dalam ketuntasan belajar dan prosentase rerata kelas dimana jumlah prosentase antara prosentase lebih besar dan lebih kecil harus mencapai jumlah 100 %.
25 1548,15
(2)
Lampiran 4
Hasil Tes Awal Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah
No
Inisial
JK
Deskriptor
Jml
Nilai
Keterangan
Persiapan Pelaksanaan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 2 2 2 2 1 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 2 AR L 2 2 1 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 3 BG L 2 2 2 1 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 4 BN L 1 2 1 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 5 CN L 2 2 1 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 6 CX L 2 2 1 2 1 1 1 1 11 45.8 Belum Tuntas 7 DI P 1 1 1 2 1 1 1 2 10 41.7 Belum Tuntas 8 DL P 1 1 1 1 1 1 1 2 9 37.5 Belum Tuntas 9 EV P 1 1 1 1 1 1 1 1 8 33.3 Belum Tuntas 10 EM L 2 2 2 2 1 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas 11 FE P 2 2 2 1 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 12 FG P 1 1 2 2 1 1 2 1 11 45.8 Belum Tuntas 13 GJ P 2 1 1 1 1 1 2 1 10 41.7 Belum Tuntas 14 GM P 2 1 1 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 15 HA P 2 1 2 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 16 HD P 2 2 1 1 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 17 HY P 2 1 2 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 18 I W P 2 2 1 2 1 1 1 1 11 45.8 Belum Tuntas 19 JI P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 20 KA P 1 1 2 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 21 LI L 2 2 1 2 1 1 1 1 11 45.8 Belum Tuntas 22 ME P 1 1 1 2 1 1 1 2 10 41.7 Belum Tuntas 23 NT P 1 1 1 1 1 1 1 2 9 37.5 Belum Tuntas 24 OP P 1 1 1 1 1 1 1 1 8 33.3 Belum Tuntas 25 PF L 2 2 2 2 1 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas 26 QD L 2 2 2 1 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 27 RP P 1 1 2 2 1 1 2 1 11 45.8 Belum Tuntas 28 SU L 2 1 1 1 1 1 2 1 10 41.7 Belum Tuntas 29 TT L 2 1 1 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 30 UN P 1 1 2 2 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas
Jumlah 996 0 orang
(3)
Lampiran 4. Hasil Tes Siklus I Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah
No
Inisial
JK
Item Test
Jml
Nilai
Keterangan
Persiapan Pelaksanaan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 2 AR L 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 3 BG L 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 4 BN L 2 2 2 2 2 1 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 5 CN L 2 2 2 2 2 1 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 6 CX L 2 2 1 2 2 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas 7 DI P 2 1 2 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 8 DL P 2 2 1 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 9 EV P 2 1 2 1 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 10 EM L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 11 FE P 2 2 2 2 1 2 1 2 14 58.3 Belum Tuntas 12 FG P 2 1 2 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 13 GJ P 2 2 1 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 14 GM P 2 1 2 2 1 2 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 15 HA P 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 16 HD P 2 2 2 1 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 17 HY P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 18 I W P 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 19 JI P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 20 KA P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 21 LI L 2 2 2 2 1 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 22 ME P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 23 NT P 2 1 2 2 1 1 1 2 12 50 Belum Tuntas 24 OP P 2 1 2 1 1 1 1 2 11 45.8 Belum Tuntas 25 PF L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 26 QD L 2 2 2 1 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 27 RP P 2 1 2 2 1 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 28 SU L 2 1 2 1 2 2 1 2 13 54.2 Belum Tuntas 29 TT L 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 30 UN P 2 1 2 2 2 1 1 2 13 54.2 Belum Tuntas
Jumlah 1242 0 orang
(4)
Lampiran 4. Hasil Tes Siklus II Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah
No inisial JK Persiapan
Pelaksanaan Akhir Jml Nilai Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 3 2 3 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas 2 AR L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 3 BG L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 4 BN L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 5 CN L 3 2 3 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas 6 CX L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 7 DI P 2 3 2 2 2 1 2 2 16 66.7 Tuntas 8 DL P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
9 EV P 2 2 2 1 2 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 10 EM L 3 2 3 2 2 2 3 2 19 79.2 Tuntas
11 FE P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 12 FG P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
13 GJ P 2 2 1 2 2 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 14 GM P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
15 HA L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 16 HD P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 17 HY P 2 3 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 18 I W P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 19 JI P 3 2 3 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas 20 KA P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
21 LI L 2 2 2 2 2 1 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 22 ME P 2 2 1 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 23 NT P 2 1 2 1 2 1 2 2 13 54.2 Belum Tuntas 24 OP P 2 1 2 1 2 2 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 25 PF L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas
26 QD L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
27 RP P 2 1 2 2 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 28 SU L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas
29 TT L 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas 30 UN P 2 2 2 2 2 2 1 2 15 62.5 Belum Tuntas
Jumlah 1438 21 orang
(5)
Lampiran 4. Hasil Tes Siklus III Keterampilan Gerak Dasar Servis Bawah
No inisial
JK Item Test
Jml Nilai Keterangan
Persiapn Pelaksanaan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8
1 AA L 3 2 3 2 2 2 2 3 19 79.2 Tuntas 2 AR L 2 3 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 3 BG L 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas 4 BN L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 5 CN L 3 2 3 2 2 2 2 3 19 79.2 Tuntas 6 CX L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 7 DI P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 8 DL P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 9 EV P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 10 EM L 3 2 3 3 2 2 2 3 20 83.3 Tuntas 11 FE P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 12 FG P 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas 13 GJ P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 14 GM P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 15 HA P 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas 16 HD P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 17 HY P 3 2 2 2 2 2 2 3 18 75 Tuntas 18 I W P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 19 JI P 3 3 2 2 2 2 2 2 18 75 Tuntas 20 KA P 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 21 LI L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 22 ME P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 23 NT P 2 2 2 1 2 1 2 2 14 58.3 Belum Tuntas 24 OP P 2 2 2 2 2 2 1 2 15 62.5 Belum Tuntas 25 PF L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 26 QD L 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 27 RP P 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 28 SU L 2 2 3 2 2 2 2 2 17 70.8 Tuntas 29 TT L 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66.7 Tuntas 30 UN P 2 2 2 2 1 2 2 2 15 62.5 Belum Tuntas
(6)
Telp. (0721) 704624, Fax (0721) 704624
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Eka Yuni Yati
NPM : 1013078031
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas/ Jurusan : KIP/ Ilmu Pendidikan
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bermain Bolavoli Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Fajar Baru Kecamatan Jatimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.
Pembimbing : Drs. Surisman, M.Pd