ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

(1)

ABSTRACT

ANALYSIS OF MARKET STRUCTURE AND CONNECTION OF BUSINESS PERFORMANCE WITH WOVEN BIRDCAGE INDUSTRY IN HADUYANG

VILLAGE NATAR SUBDISTRICT LAMPUNG By

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

The development of small and medium industries in Indonesia is very rapid considering the role of industry create business opportunities. These include research goals to determine market structure and determine the performance of companies birdcage Haduyang village Natar subdistrict, South Lampung.

Based on calculations by the index herfindahl and market share result in that market occurred in 61 industries in the district Natar is a kind of monopolistic competition. Performance birdcage woven industry in the Haduyang village Natar Subdistrict of South Lampung have concluded either based on the average significance test with the results of the profitability index on average by 62.2%. Based on the calculation results can be seen that the concentration index has a hard positive correlation with the profitability of the largest companies.


(2)

ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG DI DESA

HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN Oleh

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

Perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat mengingat peranan industri menciptakan peluang usaha,. Tujuan penelitian ini di antaranya untuk mengetahui struktur pasar dan mengetahui kinerja perusahaan sangkar burung desa Haduyang kecamatan Natar Lampung Selatan.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks herfindahl dan pangsa pasar menghasilkan bahwa pasar yang terjadi pada 61 industri di kecamatan Natar merupakan jenis pasar persaingan monopolistik. Kinerja industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dapat disimpulkan telah baik berdasarkan uji signifikansi rata dengan hasil indeks profitabilitas rata-rata sebesar 62,2%. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa indeks konsentrasi memiliki korelasi Positif Kuat dengan profitabilitas perusahaan.


(3)

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG

DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2015


(4)

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA USAHA PADA INDUSTRI ANYAMAN SANGKAR BURUNG

DI DESA HADUYANG KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

Skripsi

Oleh

Firsty Ramadhona Amalia Lubis

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar

Dan Kinerja ... 13 2. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja ... 21


(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN A.LatarBelakang ... 1

B.RumusanMasalah ... 8

C.TujuanPenelitian ... 8

D.ManfaatPenelitian ... 9

E. KerangkaPemikiran ... 9

F. Hipotesis ... 14

G.SistematikaPenulisan ... 15

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 16

1. Pengertian Industri ... 16

2. Jenis Industri ... 17

B. Ekonomika industri ... 18

1. Konsep dan Pemikiran Ekonomika Industri ... 18

2. Struktur Industri ... 19

3. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja ... 20

4. Struktur Pasar ... 21

4.1Pasar Monopoli ... 22

4.2Pasar Oligopoli ... 23

4.3Persaingan Sempurna ... 25

4.4Pasar Monopolistik ... 27


(7)

ii

6. Kinerja Industri ... 29

C. Alat Pengukuran ... 32

1. Pengukuran Konsentrasi Industri ... 32

1.1Kurva Lorenz ... 32

1.2Indeks Lener ... 33

1.3Indeks Bain ... 34

1.4Indeks Herfindhal ... 34

1.5Pengukuran Pangsa Pasar ... 35

D. Kinerja Perusahaan dan Faktor yang Mempengaruhi ... 36

E.Penelitian Terdahulu ... 38

III.METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ... 40

B.Populasi dan Sampel ... 40

C.Jenis dan Sumber Data ... 41

D.Devinisi Variabel ... 42

E. Alat Analisis ... 42

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perhitungan ... 48

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 48

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 52

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 55

B. Pembahasan ... 56

1. Pembahasan Hipotesis Pertama ... 56

2. Pembahasan Hipotesis Kedua ... 59


(8)

iii

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 63 B. Saran ... 64

VI. DAFTAR PUSTAKA


(9)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Pertanyaan Kuisioner ... L1 2. Nilai Investasi Tetap dan Jumlah Tenaga Kerja dan Volume

Produksi Perusahaan Anyaman Sangkar Burung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L2 3. Perhitungan Konsentrasi Pada Industri Anyaman Sangkar

Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L3 4. Uji Market Share Pada Industri Anyaman SangkarBurung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... L4 5. Perhitungan Uji Signifikansi Rata-Rata Indeks Profitabilitas ... L5 6. Hasil Perhitungan Excel 2007 Korelasi Pangsa Pasar dengan

Profitabilitas Perusahaan ... L6 7. Tabel t-statistik ... L7


(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis Industri Kecil dan Menengah Kabupaten Lampung

Selatan 2013 ... 2 2. Data Jumlah Industri di Kecamatan Natar Tahun 2013 ... 4 3. Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Kecamatan

Natar Lampung Selatan ... 5 4. Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa

Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 6 5. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni ... 36 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38 7. Kaidah Normatif (Interval) Dengan Penggunaan Indeks Herfindahl... 48 8. Hasil Perhitungan Konsentrasi dengan Indeks Herfindahl pada

Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 49 9. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni ... 50 10.Hasil Perhitungan Pangsa Pasar pada Industri Sangkar Burung

Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 51 11.Tingkat Profitabilitas Rata-Rata Perbulan Tahun 2015 pada

Perusahaan Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan ... 52


(11)

(12)

(13)

(14)

MOTO

Jangan tergantung pada orang lain. Yakinlah bahwa kamu lebih

berani, lebih kuat, lebih pintar dari apa yang kamu pikirkan

(Anonim)

Happiness can be found even in the darkest of times, if one only

remembers to turn on the light (Dumbledore)


(15)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Saya persembahkan untuk Allah SWT. Sebagai rasa syukur atas ridho serta karunia-Nya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Untuk Ayah dan Ibu, terimakasih atas doa yang selama ini diberikan untuk kelancaran skripsi ini sampai dengan tahap akhir.

Adik-adiku yang luar biasa, Guardiani, Citra, Hakim,terimakasih atas doa dan dukungannya.

Dosen-dosen serta sahabat-sahabat terbaik yang turut memberikan arahan, dukungan, juga doa yang menambahkan semangat atas selesainya skripsi ini.

Juga almamater tercinta. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Terima Kasih


(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandarlampung pada tanggal 12 Februari, sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Hasyim Lubis, S.E. dan Ibu Fatimah Megawati.

Penulis memulai pendidikan formal di TK Eka Dharma Natar Lampung Selatan pada tahun 1998, dilanjutkan Sekolah Dasar (SD) Al-Kautsar Bandarlampung pada tahun 1999.

Kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan pada tahun 2008 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Kautsar Bandarlampung diselesaikan pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Jurusan Ekonomi Pembangunan. Penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Lapang (KKL) pada tahun 2013 di Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bank Indonesia, dan Kementerian Koperasi Republik Indonesia.


(17)

SANWACANA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “AnalisisStruktur Pasar Dan Hubungannya Dengan Kinerja Usaha Pada Industri Anyaman Sangkar Burung Di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Muhammad Husaini, S.E., M.E.P., dan Ibu Asih Murwiati, S.E., M.E. sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.P selaku dosen pembimbing atas bimbingan, saran, serta motivasi luar biasanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(18)

4. Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si selaku dosen penguji skripsi atas saran serta motivasi yang sangat luar biasa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Bapak Dr. Johannis Damiri, S.E., M.Sc sebagai Pembimbing Akademik. 6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama menuntut ilmu di

Universitas Lampung.

7. Keluargaku tercinta, ayah yang tiada hentinya mendukung, ibu yang tak pernah lelah mendoakan, adik-adikku Guardiani, Citra, Hakim yang selalu

memberikan senyuman penyemangat dan doa yang tulus dan ikhlas.

8. Staff dan karyawan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ibu Hudaiyah, Bang Fery, Bang Ma’ruf, Ibu Yati, Pakde, serta pegawai lainnya yang telah banyak membantu kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.

9. Ewa Husega yang telah memberikan semangat dan mendengarkan segala keluh kesah.

10. Sahabat tercinta, teman susah, senang dan segalanya, Dian Ayu, Irma Yunita, Gita Novianty, Agilta Putriana, Ayu Lestari, Winda Ariska, Nurul Ulfa, Yessi Novita, Devi Evita, Melisa Anindita, Duwi Setiana, pemberi semangat, doa dan warna di kehidupan saya.

11. Keluarga kedua sekaligus sahabat paling terbaik hampir sepuluh tahun yang susah senang selalu berbagi Sulistiarini, Rizky Hidayatullah, Annisa Meristin, Semy Yanto terimakasih semuanya.

12. Teman satu bimbingan yang selalu berbagi motivasi, Sri Wijatnika dan Rosi Anggaraini.

13. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2011 dan teman-teman konsentrasi ekonomi perencanaan Amri, Amad Yudi, Aming, Feby, Gella,Windy, Ayuni,


(19)

Caca, Cella, Tingut, Defti, Desi, Mba Dewi, Dedew, Dianita, , Fadhil, Nenek, Gile, Yoga, Syahid, Mega, Nanang, Putri, Richard, Tria, Trimul, Windy, Tari, Mba Asih, Suci, Zahara dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

14. Teman-teman KKN Desa Sendang Rejo, Lampung Tengah Januari 2014 yang selalu ada di hati Mamauna, Barbara, Abang Imam, Buti Isa yang telah memberikan pengalaman yang sangat luar biasa.

15. Dan almamaterku tercinta,Universitas Lampung.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Bandarlampung, 30 Juni 2015 Penulis,


(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri kecil dan menengah di Indonesia sangat pesat mengingat peranan industrimenciptakan peluang usaha, keberadaan industri kecil dan

menengah saat ini telah menjadi tumpukan dan harapan sebagian masyarakat demi mengurangi pengangguran. Tantangan yang dihadapi industri kecil dan menengah di Indonesia untuk memperkuat struktur perekonomian memang sangatlah berat karena dalam pengembangan industri kecil sering menghadapi berbagai kendala antaralain , kemampuan keahlian dan keterampilan , keberadaan UMKM di Indonesia terjebak dalam keterbatasan modal , tekhnologi produksi dan kapasitas produksi, manajemen serta pengetahuaan dan informasi (Prasetyo,2007).

Peranan dalam industri kecil dan menengah diharapkan memberikan kemudahan baik dalam permodalan, izin usaha, maupun pemasaran. Mengingat pentingnya peranan industri di Indonesia maka perlu menciptakan peluang lapangan usaha dan industri kecil untukmendapatkan peran dalam meningkatkan tabungan domestik.Hal ini menunjukkan perlu adanya pembinaan dan pemberdayaaan usaha kecil dan menengah yang harus lebih diarahkan untuk memacu peningkatan kemandirian usaha kecil dan menengah serta mampu berdaya saing di pasar global.( Prasetyo, 2007)


(21)

2

Sebagai salah satu pusat industri yang mempunyaijarak strategis yang

menghubungkan antara Pulau Jawa dan Sumatera, Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung Selatan memiliki jumlah industri yang banyak dan

beragam,banyak industri kecil yang tumbuh ditengah-tengah banyaknya industri besar yang ada di Provinsi Lampung. Potensi dan sumber daya yang cukup melimpah terlihat dengan adanya industri yang tumbuh dan berkembang di Lampung Selatan berikut adalah tabel dan jenis industri yang ada di Kabupaten Lampung Selatan .

Tabel 1.Jenis Industri Kecil dan MenengahKabupaten Lampung Selatan 2013

Kategori NO Jenis Industri Lokasi Industri Unit usaha Tenaga Kerja (orang) Nilai investasi (dalam ribu rupiah)

1 2 3 4 5 6 7

Industri Kecil dan

Menengah

1 Alat dapur dari Logam

NATAR 1 80 150.000

2 Alat pertukanga n dari logam

NATAR 1 36 60.000

3 Pakaian jadi dan tekstil

NATAR 1 2 13.000

4 Karoseri kendaraan bermotor atau lebih

NATAR 1 20 15.000

5 Industri anyaman

NATAR 72 84 418.000

6 Batik NATAR 1 3 25.000

7 Barang dari marmer

KATIMB UNG

1 75 0

8 Jasa penunjang industri

NATAR 6 119 158.000

9 Bordir atau sulaman

NATAR 8 71 130.000

10 Barang dari batubara

NATAR 1 30 350.000

11 Industri barang plastic

NATAR 1 51 500.000


(22)

3

Sumber: Disperindag dan UMKM Provinsi Lampung 2013

Memperhatikan tabel diatas bahwa Industri kecil dan menengah yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan dan terdaftar dalam Disperindag dan UMKM

Provinsi Lampung terpusat di Kecamatan Natar, maka penelitian ini mengambil lokasi di Kecamatan Natarmelihat dari data banyaknyaindustri yang terdapat di Kecamatan Natar. Salah satu Industri yang ada di Kecamatan Natar adalah

industri anyaman.Untuk itu terlebih dahulu kita melihat jumlah industri yang ada di Kecamatan Natar menurut data yang ada di Kecamatan Natar sebagai berikut.

2 3 4 5 6 7

12 Barang dari kertas /karton

NATAR 1 186 48.500

13 CAT NATAR 1 14 10.000

14 Furnitur dari kayu

NATAR 7 189 365.000

15 Industri genteng dan tanah liat

NATAR 5 31 285.000

16 Industri barang lainnya dari tanah liat

NATAR 3 23 140.000

17 GULA TANJUN GSARI

1 388 0

18 Karoseri kendaraan bermotor atau lebih

NATAR 5 18 10.800

19 Industri kecap

NATAR 2 24 6.000

20 Kerajinan yang tidak diklasifikan

NATAR 2 9 5.000

21 Kerupuk peyek dan sejenisnya

NATAR 12 388 67.0000

22 Pengolahan the

KETIMB UNG

1 105 20.000

23 Industri Tempe tahu

NATAR 2 9 150.000

24 Industri berbagai macam tepung


(23)

4

Tabel 2.Data Jumlah Industri diKecamatan Natar tahun 2013

No. Nama Industri Kecil dan Mikro Jumlah

1 Industri dari kayu 158

2 Industri anyaman 72

3 Industri gerabah 167

4 Industri tenun 15

5 Industri makanan dan minuman 149

6 Industri penggilingan padi 155

Sumber :Kantor Kecamatan Natar 2013

Memperhatikan tabel data jumlah industri yang ada di Kecamatan Natar terdiri dari industri dari kayu menempati urutan teratas dengan jumlah 158 , industri anyaman dengan jumlah 72,industri gerabah dengan jumlah 167, industri tenun dengan jumlah 15, industri makanan dan minuman dengan jumlah 149 dan industri penggilingan padi dengan jumlah 155. Industri Anyaman yang ada di Kecamatan natar cukup banyak antaralain: anyaman yang berbahan baku dari rotan dan bambu yang terdiri dari sangkar burung, kursi, mainan anak(hola hop dan kuda-kudaan), anyaman kulit pelepah pisang,industri tenun.

Sangkar burung sebagai salah satu jenis dari olahan berbahan baku rotan dan bambu yang cukup diminati. Saat ini perkembangan produksi sangkar burung mengalami kemajuan yang cukup pesat, hal ini sejalan dengan perkembangan dalam penciptaan desain baru yang laku dipasaran.Industri anyaman sangkar burung yang telah berakar didaerah pedesaan merupakan potensi yang besar dalam usaha pengembangan industri anyaman bambu secara nasional, karena dari


(24)

5

sinilah berawal tumbuhnya berbagai corak kreativitas baru dalam mengolah bambu sebagai karya seni yang tinggi (Duryatmo dalam Repository USU, 1999).

Tabel 3.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Kecamatan. Natar Lampung Selatan

No. Nama Desa Luas Wilayah (Km2) Jumlah

Pengusaha

1 Hajimena 7,50 0

2 Sidosari 2,97 0

3 Pemanggilan 1,18 0

4 Natar 16,15 2

5 Merak Batin 7,89 1

6 Kerawang Sari 10,62 0

7 Muara Putih 16,85 0

8 Tanjung Sari 11,00 2

9 Negara Ratu 8,50 2

10 Rejosari 49,00 2

11 Bumisari 3,01 0

12 Candimas 10,28 6

13 Pancasila 10,88 0

14 Sukadamai 11,32 0

15 Bandar Rejo 8,17 0

16 Purwosari 10,27 0

17 Rulung Raya 10,07 0

18 Branti Raya 10,50 5

19 Haduyang 7,63 25

20 Banjarnegri 4,25 16

21 Mandah 9,05 0

22 Rulung Helok 26,67 0

Jumlah 61

Sumber: Kantor Kecamatan Natar 2013

Memperhatikan tabel diatas jumlah pengusaha sangkar burung yang paling banyak terdapat di Desa Haduyang sebesar 25 dibandingkan dengan desa lainnya. Penelitian ini mengambil sampel menggunakan metodepurposive samplingdari 22 desa yang ada di Kecamatan Natar akan dipilih desa dengan pertimbangan yang pertama desa merupakan sentra industridan pertimbangan kedua desa yang memiliki pengusaha sangkar burung terbesar. Dengan melihat pertimbangan


(25)

6

tersebut maka lokasi penelitian yang dipilih adalah desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan jumlah pengusaha yang ada sebanyak 25. Adapun data pengusaha sangkar burung adalah sebagai berikut:

Tabel 4.Data Pengusaha Industri Anyaman Sangkar Burung di Desa. Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan

N0 Nama Dusun Jumlah Pengusaha

1 Haduyang induk 1

2 Patmosari 1 5

3 Patmosari 2 4

4 Patmosari 3 5

5 Puloraya 2

6 Sukarame 1 4

7 Sukarame 2 3

8 Kroya 1

Jumlah 25

Sumber : Balai Desa Haduyang 2013.

Memperhatikan data diatas bahwa pengusaha industri anyaman rotan dan bambu khususnya sangkar burung yang paling banyak terdapat di dusun Patmosari 1, dan Patmosari 3masing-masing sebesar 5 pengusaha. Paling sedikit terdapat di dusun Haduyang Induk dan Kroya masing-masing sebesar 1 pengusaha. Sangkar burung di Desa Haduyang sudah terkenal kualitasnya, berbagai jenis dan produk telah dihasilkan antara lain jenis sangkar burung prenjak, wambi, genteng wambi, kenari panjang, brenjang ,superjumbo, murai, genteng tekukur, kenari pendek.

Penelitian ini dilakukan di Desa Haduyang Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan .Kendati industri kecil telah banyak diteliti, namun tetap saja relevan untuk diteliti. Alasannya karena industri kecil di daerah mempunyai memiliki karakteristik yang tidak sama. Industri yang memiliki produk sejenis


(26)

7

akan menciptakan sebuah persaingan. Untuk dapat melihat derajat persaingan tersebut, studi untuk menentukan struktur pasar perlu dilakukan.

Struktur pasar merupakan suatu bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku dan kinerja industri. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa pasar, konsentrasi, hambatan masuk pasar.Pangsa pasar merupakan tujuan

perusahaan, peranannya adalah sebagai sumber keuntungan bagi

perusahaan.Sedangkan konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan - perusahaan oligopoli dimana terdapat adanya saling ketergantungan diantara perusahan-perusahaan tersebut. Kombinasi pangsa pasar perusahaan-perusahaan tersebut membentuk suatu tingkat konsentrasi dalam pasar

(Wulandari, 2007).

Struktur pasar erat kaitannya dengan kinerja. Untuk dapat mengetahui derajat persaingan pada industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya sangkar burung di Kecamatan Natar Lampung Selatan maka penelitian struktur pasar dan kaitannya dengan kinerja penting untuk dilakukan. Dalam buku Kirana Jaya (2001) menjelaskan bahwa kinerja dalam kaitan ekonomi memiliki banyak aspek namun para ekonom memusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi dan keseimbangan dalam distribusi. Berdasarkan latar belakang diatas maka judul penelitian adalah “AnalisisStruktur Pasar dan hubungannya dengan Kinerja Usaha (Studi Kasus pada Industri Anyaman Berbaku Rotan dan Bambu di Kecamatan Natar Lampung Selatan).”


(27)

8

B. Rumusan Masalah

Dalam melihat permasalahan yang ada didalam industri anyaman berbahan baku rotan dan bambu khususnya sangkar burung berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan berapa masalah, yaitu :

1. Apakah bentukstruktur pasar industrianyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

2. Seberapa baikkinerja perusahaan pada industrianyaman sangkar burung diDesa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan? 3. Apakah ada hubungan (korelasi) yang erat antara pangsa pasar (struktur

pasar)dan persentase profitabilitas ( kinerja)pada industri anyaman sangkar burung diDesa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan sebelumnya maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui struktur pasar industrianyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada industrianyaman berbaku rotan dan bambu khususnya sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan .

3. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan (korelasi) antara struktur pasar dan kinerja pada industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan .


(28)

9

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan penulis untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Manfaat bagi pengrajin dan pengusaha terkait dengan struktur pasar dan kinerja dalam usaha industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya sangkar burung .

3. Menambah wawasan penulis dalam hal perkembangan industrianyaman sangkar burung di Kabupaten Lampung Selatan serta digunakan pihak lain untuk referensi dan untuk melengkapi penelitian dalam bidang ekonomi industri.

E. Kerangka Pemikiran

Industri diartikan yang menjalankan operasi atau kegiatan ekonomi yang tergolong kedalam sektor sekunder. Sedangkan dalam teori ekonomi , industri diartian sebagai kumpulan dari perusahaan yang menghasilkan barang yang sama di dalam pasar. Industri dibagi menjadi 3 komponen yaitu industri primer , sekunder dan tersier. Di dalam industri terdapat pendekatan struktur prilaku dan kinerja untuk menganalisis industri berdasarkan hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja dalam industri.

Dalam melakukan analisis organisasi industri terdapat empat cara untuk

mengamati hubungan antara struktur, prilaku dan kinerja. Keempat cara sebagai berikut :


(29)

10

1. Memperdalam dua aspek dengan memperhatikan hubungan antrara struktur dan kinerja.

2. Menelaah kaitaan antara struktur terhadap prilakubaru mengamati kinerja. 3. Menelaah hubungan kinerja dan prilaku baru mengkaitkannya dengan struktur. 4. Tidak mengamati kinerja sama sekali karena diaanggap sudah terjawab dari

menelaah hubungan antara prilaku dan struktur. (Kuncoro ,2007)

Tujuan ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai tujuan, kita mendapatkan hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar ada asumsi dalamStructure Conduct Performance(SCP), yakni : Hubungan yang stabil dan adanya arah kausalitas dari struktur-prilaku-kinerjaPendekatan SCP berawal dari premis bahwa pengukuran kekuatan pasar dapat dihitung dari data yang tersedia. Konsep hubungan struktur-prilaku-kinerja menjelaskan bagaimana perusahaan akan berprilaku dalam mengahadapi struktur pasar tertentu dalam suatu industri dimana dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. Perbedaan struktur dan prilaku akan mempengaruhi kinerja yang tercermin dalam harga, efisensi, dan tingkat inovasi (Kuncoro,2007).

Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh prilaku dan kinerja di dalam pasar.Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku dan kinerja industri,struktur pasar menunjukan atribut pasar yang mempengaruhi sifat persaingan.Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi


(30)

11

perusahaan pesaing.Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar,konsentrasi dan hambatan (Kirana Jaya, 2001).

Elemen struktur pasar salah satunya adalah pangsa pasar setiap usaha memiliki pangsa pasarnya sendiri , demikian halnya pada industri olahan berbahan baku rotan dan bambu khususnya sangkar burung yang memiliki pangsa pasarnya sendiri seperti halnya elemen struktur pasar yang lain. Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar.

Konsentrasi merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan-perusahaaan “oligopoli” dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan.Kelompok perusahaaan terdiri dari 2 sampai 8 perusahaan.Kombinasi pangsa pasar

membentuk tingkatan pemusatan di dalam pasar.Bain berpendapat bahwa antara tingkat konsentrasi dengan penghasilan memiliki korelasi yang rendah

penerimaaan rata-rata industri yang terkonsentrasi adalah lebih tinggi dari pada jenis industri yang kurang terkonsentrasi.

Menurut Leornard Weiss, dengan menggunakan suatu regresi berganda adanya hubungan yang positif antar keuntungan dan tingkat konsentrasi merupakan halangan yang besar bagi perusahaan baru yang akan masuk, rasio pemusatan tertentu dapat menggambarkan suatu ragam struktur internal dan derajat keuntungan.(Kirana Jaya, 2001)

Hambatan untuk masuk merupakan elemen dan struktur yang penting seperti kondisi ekonomi untuk memasuki suatu pasar.Ada beberapa hal umum mengenai


(31)

12

hambatan pasar pertama, hambatan-hambatan timbul dalam kondisi pasar yang mendasar,tidak hanya dalam bentuk perangkat legal ataupun dalam kondisi yang berubah dengan cepat.Kedua , hambatan dibagi menjadi tingkatan hambatan bebas masuk , rendah , sampai tinggi. Ketiga , hambatan merupakan suatu yang

kompleks. (Kirana Jaya, 2001)

Perilaku dalam hal ini adalah pola tanggapan penyesuaian suatu industri di umum, dan khususnya tujuan perusahaan.Suatu industri melakukan penyesuaian untuk melakukan peranannya dalam pasar untuk mencapai tujuannya.Perilaku itu terlihat jelas pada penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan, dan juga dalam

kebijakan produk.Dalam pengertian kordinasi yang sangat luas, seperti kolusi, dan kartel. (Hasibuan, 1994)

Kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri, pemerataan pendapatan dan kemajuan tekhnologi.dalam mengukur kinerja Laba relatif sulit di negri yang sedang berkembang, sehingga sering diukur dengan variabel proksi.Variabel proksi yang paling dekat adalah harga-ongkos, dikatakan masih proksi, oleh karena masih menggunakan unsur-unsur ongkos yang masuk dalam perhitungan. Tingkat pertumbuhan industri tergantung pertumbuhan apa yang diamati,seperti: tingkat pertumbuhan laba, tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerjadan sebagainya.(Hasibuan,1994 )

Kinerja usaha dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek yaitu jumlah keutungan (laba),efiensi ,laju pertumbuhan volum penjualan , teknologi. Secara sederhana efisiensi adalah menghasilkan nilai output yang maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu. Kinerja usaha dapat dilihat melalui


(32)

13

profitabilitas.Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas akuntansi yang dilakukan perusahaan.Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. (Ayuningtiyas, 2013 )

Struktur pasar adalah atribut pasar yang mempengaruhi sifat dan proses persaingan dan harga di pasar. Struktur pasar akan mempengaruhi prilaku perusahaan dalam industri dan selanjutnya akan mempengaruhi kinerja.Pangsa pasar adalah elemen primer dalam suatu industri dibandingkan dengan konsentrasi dan hambatan yang hanya merupakan elemen sekunder dari suatu industri

sehingga pangsa pasar lebih banyak digunakan untuk menentukan tingkat keuntungan atau profitabilitas.Semakin tinggi pangsa pasar dalam struktur pasar maka, akan semakin tinggi tingkat efisiensi dan profitabilitas yang dapat dicapai perusahaan ataupun sebaliknya. Pangsa pasar diperoleh berdasarkan presentase dari nilai penjualan perusahaan terbesar dibagi dengan total penjualan. (Kirana Jaya, 2001.

Gambar 1.Model Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar dan Kinerja

KINERJA

PROFITABILITAS STRUKTUR

PASAR KONSENTRASI

PANGSAPASA R


(33)

14

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dapat diambil adalah : 1. Diduga struktur pasar yang terjadi pada industri anyaman sangkar

burungtermasuk pasar monopolistik.

2. Diduga kinerja perusahaan pada industri anyaman berbaku rotan dan bambu khususnya sangkar burung telah baik (dengancapaian target minimal 34,95%). 3. Diduga pangsa pasar mempunyai hubungan yang sangat erat dan positif


(34)

15

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan yang terdiri dari tiga bab, yakni:

1. BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran teoritis, dan Hipotesis penelitian.

2. BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan landasan teori yang relevan dengan penelitian ini.

3. BAB III : Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan metode penelitian yang terdiri dari sumber dan jenis data serta metode analisis.

4. BAB IV : Hasil dan Analisis

Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian.

5. BAB V : Penutup

Padabagian ini merupakan bab terakhir yang berisi simpulan dari pembahasan yang diuraikan diatas, keterbatasan penelitian, dan saran yang disampaikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini.


(35)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Industri

Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsemen akhir . Dalam arti yang lebih luas, industri dapat

didefinisikan sebagai kumpulan perusaahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi. (Kuncoro, 2007)

Pengertian Industri Menurut ahli :

• Menurut BPS pengertian industri adalah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat dan lokasi tertentu dan memiliki catatan administrasi tertentu

• Menurut Bambang Utoyo pengertian industri adalah sebagai semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk mngolah bahan mentah yang ada menjadi bahan setengah jadi atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga memiliki berbagai kegunaan bagi manusia


(36)

17

• Menurut Teguh S Pambudi industri merupakan kelompok perusahaan yang bisa menghasilkan produk yang dapat menggantikan antara yang satu dengan yang lain

2. Jenis Industri

Jenis-jenis industri selanjutnya dikelompokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terlibat. Berdasarkan dari jenis itu, industri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

• Industri kecil, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 10 orang.

Pada umumnya, industri kecil merupakan bentuk industri rumah tangga.

• Industri sedang, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 10-299

orang.

• Industri besar, yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya lebih dari 300 orang.

Jenis-jenis industri juga dikelompokkan oleh Departemen Perindustrian yang mengelompokkan jenis industri ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut:

• Industri kimia dasar, yaitu industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan

bahan-bahan kimia. Contohnya, industri semen, pupuk pestisida, kertas, bahan peledak, dan ban kendaraan.

• Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri bahan dan produk dasar logam,

perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan kendaraan bermotor.

• Aneka industri, yaitu kelompok industri yang menghasilkan barang barang untuk


(37)

18

industri makanan dan minuman, aneka sandang, aneka kimia dan serat, serta aneka bahan bangunan.

• Industri kecil, yaitu jenis industri rumah tangga.

B. Ekonomika Industri

1. Konsep dan Pemikiran Ekonomika Industri

Ekonomika industri merupakan suatu cabang khusus dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan mengapa dasar diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja industri, ekonomika industri menelaah struktur pasar perusahaan yang secara relative menekankan yang relative kepada faktor-faktor yang mempengaruhi struktur, prilaku, dan kinerja pasar sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi, pokok bahasan ekonomika industri adalah tingkah laku perusahaan-perusahaan. Kemudian dalam ekonomika industri akan dipelajari mengenai langkah-langkah apa yang dilakukan oleh perusahaan terhadap para pesaing dan para

konsumennya, dimana didalamnya terdapat pesaing dan terhadap para konsumennya , dimana didalamnya meliputi harga, promosi atau periklanan, serta penelitian dan pengembangan. Dengan demikian ekonomika industri pada dasarnya menaganalisis keterkaitan antara struktur pasar dan prilaku perusahaan dalam penentuan kinerja perusahaan.

Pada hakikatnya, analisis industri adalah upaya memanfatkan peluang bisnis dan mengidentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang. tujuannya untuk meramalkan prilaku para pesaing, baik lama maupun baru yang akan masuk kepasar,


(38)

19

pengembangan produk, metode dan tekhnologi baru serta pengaruh dan

perkembangan pada industri yang berhubungan. Pendeknya analisis industri bertujuan menyajikan studi kasus yang dapat digunakan untuk pengembangan masa depan industri.

Pengertian industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih luas , industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi. secara garis besar, industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat subsitusi. (Kuncoro, 2007)

2. Struktur Industri

Pengertian struktur sering disamakan dengan bentuk atau susunan komponen pada suatu bentuk. dengan kata lain, struktur adalah susunan bagian-bagian dalam suatu bentuk bangunan. Bila dikaitan dengan konteks ekonomi, struktur adalah sifat permintaan dan penawaran barang dan jasa yang dipengaruhi oleh jenis barang yang dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi penjual dalam industri jumlah ukuran distribusi pembeli, diferensiasi produk, serta mudah tidaknya masuk kedalam suatu industri. Semakin besar hambatan masuk semakin tinggi tingkat konsentrasi struktur pasar. (Kuncoro, 2007)


(39)

20

Dari keseluruhan hal diatas yang mempengaruhi struktur industri, kita dapat melihat dan menyimpulkan bahwa struktur industri merupakan cerminan struktur pasar suatu industri. Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli. Dalam pengertian yang lebih umum, pasar merupakan suatu wujud suatu abstrak mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan tukar menukar. Karakteristik yang paling utama agar sesuatu bisa disebut pasar adalah adanya pembeli dan penjual yang bertemu dan terciptanya transaksi yang melibatkan harga dan kuantitas. (Hasibuan, 1993)

3. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja

Tujuan ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis proses pasar dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai, tujuan kita mendapatkan hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar ada asumsi dalam SCP, yakni :

a. Hubungan yang stabil dan adanya arah kausalitas dari struktur-prilaku-kinerja b. Pendekatan SCP berawal dari premis bahwa pengukuran kekeuatan pasar dapat

dihitung dari data yang tersedia.

Konsep hubungan struktur-prilaku-kinerja menjelaskan bagaimana perusahaan akan berprilaku dalam mengahadapi struktur pasar tertentu dalam suatu industri dimana dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. perbedaan struktur dan prilaku akan mempengaruhi kinerja yang tercermin dalam harga, efisensi, dan tingkat inovasi.


(40)

21

Hubungan tersebut digambarkan dalam gambar 2 berikut :

Gambar 2. Hubungan Struktur Prilaku dan Kinerja

Sumber : Kuncoro, 2007

4. Struktur Pasar

Struktur pasar menunjukan atribut yang mempengaruhi sifat persaingan. Unsur-unsur struktur pasar meliputi : konsentrasi, diferensiasi produk hambatan masuk ke pasar struktur biaya dan tingkat pengaturan pemerintah, para pakar ekonomi

mengkasifikasikan ada dalam industri. struktur pasar penting, karena struktur pasar menetukan prilaku perusahaan yang kemudian menentukan kinerja industri. (Jaya Kirana, 2001)

Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan perusahaan yang memepengaruhi dan dipengaruhi oleh prilaku dan kinerja didalam pasar. Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku dan kinerja industri. Struktur pasar menunjukan atrubut pasar yang mempengaruhi sifat persaingan. Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi pesaing. Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar (market share), konsentrasi

(concentration), dan hambatan (barrier). (Kirana Jaya, 2001


(41)

22

Gambar 3. Pendekatan Struktur Pasar

Sumber : Kirana Jaya, 2001

Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan dan untuk memperluas pangsa pasar suatu perusahaaan menghadapi sejumlah rintangan. Setiap struktur pasar berada diantara monopoli dan persaingan murni. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar dalam empat jenis pasar yaitu antara lain : pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistik. (Kuncoro, 2007)

4.1 Pasar Monopoli

Pasar monopoli di definisikan sebagai struktur pasar dimana penjual tunggal

memproduksi suatu komoditas yang tidak memiliki barang subsitusi yang dekat. Hal ini bukan berarti barang subsitusi tidak mungkin ada dalam struktur pasar monopoli . namuan artinya, adalah harga produk lain dapat turun secara signifikan tanpa

menyebabkan produk monopolis menjadi tidak laku karena penurunan harga berarti permintaan produk monopolis tidak akan dipengaruhi oleh penurunan harga barang lain.

Menurut Hasibuan (1994), beberapa penyebab yang mendorong hadirnya struktur pasar monopoli, terutama dalam sektor industri pengolahan, adalah:

Pangsa Pasar Konsentrasi Hambatan Masuk


(42)

23

1. Terjadinya merjer

2. Skala ekonomi yang besar dan ditunjang efesiensi 3. Efisiensi dan inovasi

4. Fasilitas pemerintah

5. Terjadinya persaingan yang tidak sehat

6. Perusahaan memperoleh hak istimewa dalam mengelola input yang sukar diperoleh perusahaan lain.

Ada empat karakteristik struktural yang menyebabkan halangan dalam memasuki pasar yaitu pertama skala ekonomi, keduasunk expendituresoleh pemain baru, ketiga adanya keuntungan biaya absolut, keempatsunk expendituresoleh konsumen dan diferensiasi produk. Ciri pasar dengan struk pasar monopoli (Kuncoro, 2007)

- Monopoli alamiah : terjadi apabila dalam suatu pasar dengan skala tertentu , skala efisiensi minimum produksi sangat sulit dicapai.

- Efisiensi yang superior : perusahaan yang dapat menguasai sebuah industri jika memiliki superior skill dan kemampuan untuk melihat peluangindustri kedepan - Monopoli karena paten : jika perusahaan mematenkan produknya, sama dengan

monopoli namun dengan cara yang legal.

4.2 Pasar Oligopoli

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, oligopoli dikatakan penggabungan antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Samuelson dan Nordhaus membagi pasar


(43)

24

oligopoli dalam dua tipe yaitu : pertama, seorang oligopolis merupakan salah seorang dari beberapa penjual yang memproduksi barang yang identik, sehingga bila terdapat perubahan harga sekecil apapun, maka akan dapat menyebabkan konsumen beralih pada produsen lainnaya. Walaupun demikian, jika jumlah penjual sedikit maka masing-masing penjual mempunyai pengaruh besar pada harga pasar. (Kuncoro, 2007)

Menurut Joe S Bain juga memiliki ukuran tersendiri yang lebih fleksibel untuk mengukur pasar oligopoli, ukuran tersebut dikelompokan dalam beberapa tipe antara lain:

1. Tipe I, merupakan oligopoli penuh, yaitu 3 perusahaan terbesar menguasai sekitar 87% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 9 perusahaan

menguasai 99% pasar.

2. Tipe II, 4 perusahan terbesar menguasai 72% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 75%.

3. Tipe III, 4 perusahaan terbesar menguasai 61% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 45%.

4. Tipe IV, 4 perusahaan terbesar 38% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 32% pasar.

5. Tipe V, 4 perusahaan terbesar menguasai 22% penawaran komoditi industri tertentu di pasaran atau 8 perusahaan menguasai 32% pasar.

Apabila ada 4 perusahaan terbesar hanya menguasai sekitar 3% maka tidak termasuk dalam struktur pasar oligopoli, tetapi cenderung pada pasar industri yang tidak


(44)

25

terkonsentrasi (Hasibuan, 1994). Pasar oligopoli terbagi menjadi dua , yaitu oligopoli ketat dan oligopoli longgar. Dalam konteks oligopoli ketat , kemiripan antar

perusahaan yang terdapat didalam pasar sangatlah kecil sehingga dalam struktur tersebut perusahaan yang terlibat memiliki banyak pilihan dalam

mengimplementasikan strateginya.

Bentuk lain pasar oligopoli adalah oligopoli longgar dalam struktur pasar tersebut, ada dua strategi untuk mendapatkan keuntungan. Strategi pertama adalah strategi diferensiasi produk dan membuat orientasi yang akan mengubah orientasi pasar. Strategi lain dalamloose oligopoliadalah inovasi produk.inovasi bertujuan mengubah peta industri yanga akan menyebabkan semakin besarnya halangan perusahaan lain untuk masuk ke industri tersebut. (Kuncoro, 2007)

4.3 Persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana terdapat banyak produsen dan banyak pembeli untuk barang yang bersifat sama, adapun karakteristiknya sebagai berikut (Kuncoro, 2007) :

• Produknya homogen. Produk yang homogen umumnya disebabkan tidak adanya prefensi oleh konsumen terhadap produk di pasar persaingan sempurna.

Konsumen tidak menjadikan merek (brand) sebagai pertimbangan dalam keputusannya untuk membeli atau tidaknya suatu produk. Dengan kata lain, produk yang satu dengan produk yang lainnya dalam subsitusi sempurna. Konsumen tidak merasakan perbedaan dalam mengkonsumsi barang tersebut.


(45)

26

• Jumlah penjual dan pembeli yang banyak. Kondisi seperti ini menyebabkan konsumen bertindak sebagai penerima harga karena barang yang dibelinya hanya merupakan bagian kecil dari seluruh komoditas yang diperjual belikan, dari sisi penjual, sebagaimana pembeli penjual tidak dapat mempengaruhi harga pula . hal ini dilatar belakangi oleh barang yang dijual oleh penjual merupakan bagian kecil dari keseluruhan komoditas yang diperjualbelikan. Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan kolusi dalam persaingan sempurna menjadi sulit untuk dilakukan. Akibatnya struktur pasar pada persaingan sempurna akan dapat terus dipertahankan.

• Informasi sempurna. Informasi yang sempurna menyebabkan pembeli tidak akan membeli produk dengan harga diatas harga pasar. Akibatnya, perusahaan yang menjual barang diatas harga pasar tidak dapat menjual apapun. Informasi yang sempurna menyebabkan pelaku ekonomi tidak membutuhkan pengorbanan apapun untuk mengakses informasi. Informasi yang sempurna menyebabkan harga tunggal dalam suatu pasar dapat terjadi.

• Tidak adanya halangan yang signifikan untuk memasuki atau keluar pasar. Artinya, semua sumber daya dapat dengan mudah bergerak keluar-masuk pasar.


(46)

27

4.4 Pasar Monopolistik

Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar

persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu pasaran persaingan monopolistis. Maka, pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak(differential product).

Sebuah industri dikatakan memiliki struktur pasar persaingan monopolistik jika memiliki syarat sebagai berikut Baye, (2000):

 Terdapat Banyak Penjual

Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, Perusahaan dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini yang menyebabkan produksi suatu perusahaan rekatif sedikit dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.

 Barangnya Bersifat Berbeda Corak

Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya(differntiated

product)dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan


(47)

28

 Adanya kebebasan keluar masuk industri

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha tidak banyak mendapat kesukaran/hambatan seperti di oligopoli dan monopoli, tetapi juga tidak semudah seperti pada persaingan sempurna.

Pada dasarnya struktur pasar monopolistik adalah sejumlah besar perusahaan yang menghasilkan produk terdeferensiasi. Dalam struktur pasar ini mengandung

persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual dan tidak ada satu pun yang memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Perbedaan antara pasar monopolistik dan pasar persaingan sempurna, terletak pada diferensiasi produk (tidak identik),

sementara pada pasar persaingan sempurna produk yang diperjual belikan merupakan barang yang identik dan homogen.

Perusahaaan pada industri yang memiliki struktur pasar persaingan monopolistik berusaha meyakinkan konsumennya bahwa produk yang dihasilkan berbeda dan lebih baik dari perusahaan lain. Untuk meyakinkan konsumen biasanya perusahaan-perusahaan umumnya menjalankan dua strategi. Menurut pendapat Baye, (2000) strategi pertama, perusahaan akan mengeluarkan dana untuk mempromosikan produksinya. Strategi dijalankan dengan cara iklan komparatif, yaitu iklan yang di desain untuk menonjolkan perbedaan produk atau merek perusahaan terhadap produk perusahaan lainnya.

Strategi kedua, perusahaan-perusahaan memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Strategi demikian disebut pemasaran ceruk yaitu


(48)

29

produk atau jasa yang ditunjukan pada sekelompok konsumen tertentu. Ketika perusahaan sangkar burung membangun lini produk yang baru dan menikmati keuntungan janka pendek, maka akan mengundang banyak perusahaan masuk kedalam pasar tersebut dan meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan yang lebih dahulu masuk pasar. Akibatnya, dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh perusahaan inovator akan menjadi nol. (Kuncoro, 2007)

5. Perilaku Industri

Perilaku dalam hal ini adalah pola tanggapan penyesuaian suatu industri untuk melakukan peranannya dalam pasar untuk mencapai tujuannya. Perilaku itu terlihat jelas pada penentuan harga, promosi, kordinasi kegiatan, dan juga dalam kebijakan produk. Dalam pengertian kordinasi yang sangat luas, seperti kolusi, dan kartel. Perilaku pasar untuk setiap industri tidaklah sama.terjadi perbedaan perilaku, sehingga menimbulkan variasi perilaku. Terjadi perbedaan perilaku, sehingga

menimbulkan variasi perilaku ini antara lain disebabkan oleh struktur pasar. Perilaku industri yang mempunyai struktur atomistik, berbeda dengan struktur industri yang yang mempunyai struktur oligopoli atau monopoli. Variasi struktur juga dapat dilihat dengan berbagai ukuran, seperti produk diferensiasi, rintangan masuk, dan tingkat konsentrasi Industri. (Hasibuan, 1994)

6. Kinerja Industri

Kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri, pemerataan pendapatan dan kemajuan tekhnologi. Dalam mengukur kinerja laba


(49)

30

relative sulit di negri yang sedang berkembang, sehingga sering diukur dengan variabel proksi. Variabel proksi yang paling dekat adalah harga-ongkos, dikatakan masih proksi, Oleh karena masih menggunakan unsur-unsur ongkos yang masuk dalam perhitungan. Tingkat pertumbuhan industri tergantung pertumbuhan apa yang diamati, seperti:

a. Tingkat pertumbuhan laba

b. Tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerjadan sebagainya. (Hasibuan, 1994)

Sedangkan aspek kinerja menurut Jaya Kirana (2001), memusatkan hanya pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, keseimbangan dalam distribusi.

1. Efisiensi

Secara sederhana pengertian efisiensi adalah menghasilkan suatu output yang

memaksimumkan dengan menggunakan sejumlah input tertentu.efisiensi digolongkan dalam dua kategori yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian. Efisiensi internal diperoleh melalui pengelolaan yang baik dalam perusahaan. Inefisiensi X merupakan kondisi dimana biaya produksi yang yetjadi lebih besar dari biaya minimum yang masih mungkin dicapai oleh suatu perusahaan. Alokasi efisiensi adalah menetukan kondisi ekuibilirium secara umum.kondisi ini terjadi pada saat output berada pada tingkat marginal cost (MC) sama dengan harga (P) dari masing-masing produk setiap perusahaan di dalam perekonomian secara keseluruhan.


(50)

31

2. Kemajuan Teknologi

Melalui penemuan baru teknologi orang dapat membuat suatu karya yang baru serta meningkatkan produktivitas suatu produksi barang yang telah ada. Jika hal ini bekerja dengan baik, produksi baru yang ditawarkan,biaya-biaya menurun dan harga-harga yang turun akan memperbesar keuntungan konsumen. Untuk mengembangkan cara baru yang lebih baik dalam suatu proses produksi dibutuhkan usaha dan sumber daya yang mahal. Bila masyarakat memiliki hanya sedikit sumber daya dalam suatu proses dalam produksi maka pembaharuan mengarahkan pengguanaan sember daya secara hemat.

3. Keadilan

Keadilan yang dimasksudkan disini adalah keadilan dalam pendistribusian, ini sangat erat kaitanya dengan efisiensi dalam alokasi. Keadilan mempunyai tiga dimensi pokok yaitu kesejahtraan, pendapatan dan kesempatan. Kesejahteraan dan pendapatan merupakan hal yang aktual, berpola sangat erat dan dapat di ukur secara langsung dengan nilai uang. Kesempatan berkaitan dengan peluang yang dimiliki setiap orang. Kesempatan merupakan suatu konsep yang kurang tepat dibandingkan dengan kesejahteraan dan pendapatan namun keberadaannya tetap penting. Ketidaklayakan dalam kesejahtraaan dan pendapatan ini adalah lebih baik jika dibandingkan semakin tidak merata kesempatan dimasa mendatang.


(51)

32

4. Tujuan lainnya

Tujuan-tujuan lainnya mencakup berbagai macam nilai sosial dan budaya meskipun ilmu ekonomi sifatnya tidak pasti, tujuan lainnya ini merupakan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan dengan efisiensi dan keadilan. Salah satunya adalah kebebasan dalam memilih. Kebebasan tidak secara mutlak kebebasan seseorang seringkali dibatasioleh kebebasan orang lain, sekalipun sejumlah perekonomian dan masyarakat memberikan kebebbasan kepada anggota-anggotanya secara lebih luas.

C. Alat Pengukuran

1. Pengukuran Konsentrasi Industri

Dalam ekonomi industri terdapat beberapa cara pengukuran yang digunakan untuk mengetahui jenis konsentrasi industri. Ada bermacam ukuran konsentrasi industri seperti andil dalam perusahaan terbesar, kurva Lorenz, angka gini dan berbagai indeks lainnya. Pengukuran dengan menghitung indeks konsentrasi antara lain pengukuran dengan menghitung antara lain: indeks Lerner, indeks Bain, indeks Herfindhal. Bahkan seperti telah ditemukan dalam teori ekonomi mikro angka elastisitas juga dapat digunakan sebagai pengukur. (Hasibuan, 1994)

1.1 Kurva Lorenz

Tingkat konsentrasi diukur dengan angka Gini karena dari Kurva Lorenz dapat diturunkana angka gini,angka ini juga dapat digunakan sebagai pengukur tingkat


(52)

33

kesenjangan struktur pasar industri. Dalam kurva Lorenz, sumbu vertical Y adalah jumlah kumulatif andil (proposi) perusahaan terkecil hingga terbesar

Kurva Lorenz dapat dihtung menggunakan koefisien gini. Angka gini dapat dirumuskan dengan (Hasibuan, 1994) :

G =

X

1

Y

i-1

-

X

i-1

Y

i

Semakin tinggi tingkat kesenjangan maka, angka gini mendekati satu. Angka gini yang dapat menunjukan bahwa struktur pasar tidaklah kompetitif. Kelemahan angka gini tidak terlalu umum tidak memperhitungkan jumlah dalam industri.

1.2 Indeks Lener

Indeks Lener mengukur kekuatan monopoli, pengertian monopoli yang bersifat relatif tidak mengukur secara langsung tingkat konsentrasi industri, tetapi menyusun pada formula yang mengacu pada tingkat laba, yaitu perbandingan antara perbedaan harga yang berlaku dengan ongkos marjinal terhadap harga jadi dalam suatu industri bentuk formula Lener adalah:

=

Keterangan :

IL : Indeks Lener H : Tingkat Harga


(53)

34

Namun dapat terjadi bahwa skala perusahaaan yang berbeda , IL nya sama, Padahal masing-masing perusahaan adalah Monopoli. (Hasibuan, 1994)

1.3 Indeks Bain

Batasan laba menurut Bain adalah ( R–C–D - iV), R adalah Revenue, C sama dengan ongkos pada tahun berjalan dalam memproduksi , I adalah tingkat bunga yang berlaku yang merupakan risiko dalam nilai investasi (V). Bain mengukur tingkat keuntungan senatu industri dengan rumusan yang dapat dibandingkan antara industri

=

Demikian tingkat laba tidak hanya untuk suatu perusahaan tetapi bersifat agretatif dalam suatu industri yang diamati. Apabila Laba tinggi maka strukturnya

diperkirakan adalah monopoli. (Hasibuan, 1994)

1.4 Indeks Herfindhal

Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi dalam industri yang dihitung sebagai jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis ini bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar ,sehingga bisa mengetahui gambaran imbang posisi tawar menawar pembeli Perumusan indeks herfindhal menurut orris C.Herfindhal sebagai berikut :


(54)

35

Keterangan:

n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri

2. A = nilai penjualan rat-rata perbulan (RP)

3. B = total nilai penjualan rata-rata perbulan dalam industri (RP) 4. IH = Indeks Herfindahl (%)

Sumber : Hasibuan, (1994)

Indeks ini sangat sensitive terhadap andil perusahaan terbesar, karena semakin kecil andil yang diberikan oleh perusahaan, maka indeks menjadi kurang berarti untuk pengukuran konsentrasi industri.

1.5 Pengukuran Pangsa Pasar

Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar suatu industri dapat dirumuskan sebagai berikut:

MSi= 100

S S

tot i x

Di mana: MSi adalah pangsa pasar perusahaan i (%), Si = penjualan perusahaan i


(55)

36

Tabel 5. Tipe Pasar Monopoli Murni Sampai dengan Persaingan Murni

Tipe Pasar Kondisi Utama

1. Monopoli Murni

2. Perusahaan yang Dominan (dominan firm)

3. Oligopoli ketat

4. Oligopoli longgar

5. Persaingan Monopolistik

6. Persaingan murni

Suatu perusahaan memiliki 100% dari pangsa pasar.

Suatu perusahaan yang memiliki pangsa pasar dari 50-100% dan tanpa pesaing yang kuat.

Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100%.

Kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relative mudah. Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar, kesempatan diantara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin.

Banyak pesaing yang efektif, tidak satupun yang memiliki lebih dari 10% pangsa pasar.

Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar yang berarti.

Sumber : William G. Stepherd dalam Kirana Jaya (2001)

D. Kinerja Perusahaan dan Faktor yang Mempengaruhinya

Hasibuan (2007) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain kinerja


(56)

37

adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

Menurut Brahmasari dan Suprayetno (2008) terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan yaitu : motivasi kerja, kepemimpinanan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja karyawan.

• Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

•Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain kearah tujuan organisasi.

• Budaya Organisasi

Suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggotaanggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah tersebut.

• Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja karyawan adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaan.


(57)

38

E. Penelitian Terdahulu

Tabel 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian

1. Hubungan Struktur Pasar dan Perilaku Pasar serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Pasar di Indonesia. (P.Eko Prasetyo, 2007) Struktur pasar, konsentrasi industri, prilaku pasar, pendapatan. Model dengan melalui tekniktwo stage cluster random sampling, dan data

dikumpulkan secara survey dan angket.

1. Ada hubungan positif antara struktur pasar dan prilaku pasar pada IKKB di daerah penelitian. 2. Struktur pasar

tercermin dalam konsentrasi industri berpengaruh positif dan signifikan. 3. Perilaku pasar

seperti yang tercermin dalam strategi kebijakan produk dan harga berpengaruh positif terhadap kinerja. 4. Kenaikan kapasitas

produksi pendapatan dan keuntungan pada industi kecil banyak dipengaruhi faktor internal. 2. Analisis Struktur

Pasar Kedelai sebagai Alternative Peningkatan Posisi Tawar Petani di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah . (Evi Yulia Purwanti dan Banatul Hayati, 2008) Produktivitas dan pemasaran komoditas Metode analisis digunakan analisis integrasi pasar dengan menggunakan analisis korelasi.

Usaha tani kedelai memiliki tingkat

produktivitas yang tinggi namun luas panen menunjukan kecenderungan yang menurun, dalam pemasaran komoditas kedelai dari pasar konsumen dan produsen yg relative rendah. 3. Pendugaan Struktur

pasar dan

hubungannya dengan kinerja usaha pada industri jasa kebugaran tubuh di kota Bandar Struktur pasar, profitabilitas perusahaan, konsentrasi Metode analisis dengan indeks konsentrasi, indeks herfindahl, dan indeks profitabilitas.dan analisis regresi.

Struktur pasar yang terbentuk adalah dari Industri jasa kebugaran adalah oligopoli ketat, Kinerja industri telah baik dengan indikator 60%, dan Korelasi antara


(58)

39

Lampung. (Fany Indrawan, 2008)

konsentrasi dengan profitabilitas n perusahaan terbesar pada industri ini adalah sangat erat. 4. Analisis Struktur

Prilaku dan Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian jadi di Provinsi DIY. (Suryawati, 2009) Struktur pasar, pangsa pasar, pengeluaran Metode analisis pangsa pasar (IH) dan analisis konsentrasi (CR), prilaku industri dengan metode analisis deskriptif dan kinerja industri analisis PCM

1. Struktur industri tekstil a) Rasio output skala besar total output domestik menghasilkan angka 81,88% output diproduksi oleh industri skala besar dan sedang sehingga pangsa pasar utuk industri kecil 18,32%.

b) Indeks keterkaitan ke belakang industri tekstil dan pakaian jadi relative tinggi.

c) Indeks keterkaitan ke depan relative rendah sehingga kenaikan output tidak meningkat.

2. Industri tekstil dan pakaian jadi sangat tergantung pada sector-sektor pemasok lainnya. 3. Berdasarkan estimasi panel menunjukan bahwa variabel pengeluaran berpengaruh signifikan terhadap PCM. 5. Struktur Pasar

Minyak Kayu Putih (Studi Kasus Kecamatan Namlea Kabupaten Buru-Maluku). (Silvana Maulidah, 2010) Konsentrasi pasar, pangsa pasar, diferensiasi Analisis dengan derajat konsentrasi : Pangsa pasar, Indeks herfindahl, dan Indeks rosenbult serta derajat diferesiensi produk hambatan masuk pasar dan tingkat

pengetahuan.

1. Derajat konsentrasi pasar menghasilkan nilai yang menunjukan bahwa pasar mengarah ke persaingan sempurna. 2. Tidak terdapat kegiatan yang berarti dalam rangka diferensiasi.

3. Tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar pasar.

4. Adanya kemudahan dalam memperoleh informasi.


(59)

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibuat sebagai studi mengenai organisasi industri yang mencakup kajian dan struktur pasar industri anyaman sangkar burung dalam wilayah persaingan produk yaitu kecamatan Natar. Penentuan sampel di desa Haduyang menggunakan metodepurposive sampling,sebanyak 22 desa dan terdapat 61 perusahaan yang ada dalam wilayah kecamatan Natar. Kemudian akan dipilih desa dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan sentra industri dan memiliki pengusaha sangkar burung terbesar. Dengan melihat pertimbangan tersebut maka lokasi penelitian yang dipilih adalah desa Haduyang Kecamatan Natar, Lampung Selatan dengan jumlah pengusaha yang ada sebanyak 25. Diharapkan desa Haduyang dijadikan sampel akan mewakili seluruh populasi.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti di dalam suatu penelitian, apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian.


(60)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti adapun penetuan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 pengusaha yang terdiri dari 5 pengusaha besar, 10 pengusaha sedang dan 10 pengusaha kecil.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Teknik pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan penelitiaan secara langsung. Pada obyek yang diteliti sebagai sumber pengusaha industri kerajinan sangkar burung dengan menggunakan kuisoner. Data primer yang dikumpulkan antara lain : aset perusahaan, biaya oprasional, nilai penjualan rata-rata perbulan, keuntungan yang diraih perusahaan.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari buku atau sumber yang terkait. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain jenis industri kecil dan menengah Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013, jumlah industri di Kecamatan Natar tahun 2013, pengusaha industri anyaman sangkar burung di Kecamatan Natar Lampung Selatan, pengusaha industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan. Data sekunder bersumber dari Disperindag Provinsi Lampung tahun 2013. Kantor Kecamatan Natar dan Balai Desa Haduyang Kecamatan Natar.


(61)

✂ ✄

D. Definisi Variabel

1. Struktur pasar

Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaaan. Variabel yang digunakan dalam struktur pasar yang digunakan antara lain :

a) Konsentrasi : Merupakan indikator tingkat persaingan di pasar

b) Pangsa pasar : Merupakan sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan dan berkisar antara 0 sampai 100% dari total penjualan seluruh pasar.

2. Dalam mengukur kinerja industri menggunakan alat indeks profitabilitas. Profitabilitas adalah Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas akuntansi yang dilakukan perusahaan. menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan dalam perusahaan. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan konstribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. (Ayuningtiyas, 2013)

E. Alat Analisis

Untuk menganalisis permasalahan maka alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengukur derajat struktur pasar dilakukan dengan mengunakan Indeks Herfindhal dan market share dengan pengukuran tersebut maka peubah struktur pasar dapat dihubungkan dengan peubah lainnya, dalam hal ini adalah peubah kinerja.


(62)

☎ ✆

a. Indeks Herfindahl

Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi produksi dalam industri yang dihitung sebagai jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis ini bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar. Dalam mengukur konsentrasi industri formula yang dipakai oleh Orris C. Herfindhal sebagai berikut :

= 2

Keterangan:

n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri x = nilai penjualan rata-rata perbulan (RP)

T = total nilai penjualan rata-rata perbulan dalam industri (RP) IH = Indeks Herfindahl

Sumber: Hasibuan, (1994)

b. Pengukuran Pangsa Pasar

Pangsa pasar menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualannya. Masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasar yang berbeda-beda yaitu antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar suatu industri dapat dirumuskan sebagai berikut:

MSi= 100

S S

tot i x


(63)

✝✝

Di mana: MSi adalah pangsa pasar perusahaan i (%), Si = penjualan perusahaan i

(rupiah) dan Stot= penjualan total seluruh perusahaan (rupiah).

Sumber : Kirana Jaya, (2001)

2. Untuk pengukuran kinerja industri menggunakan alat profitabilitas dan dilanjutkan dengan uji signifikansi rata-rata

Indeks Profitabilitas

( ) =

× 100%

Keterangan :

• = profitabilitas rata-rata perbulan yang diperoleh perusahan industri sangkar burung

• C = biaya total rata-rata perbulan yang dikeluarkan oleh perusahaan industri Sangkar Burung

Untuk mencari laba profitabilitas formula yang dipakai menurut sadono sukirno 1995

=

TR = hasil penjualan total yang diterima perusahaan perusahaan sangkar burung Pada berbagai tingkat produksi

TC = jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap yang

digunakan dalam proses produksi dan biaya yang dibelanjakan untuk membeli input pada perusahaan sangkar burung.


(64)

✞ ✟

Perhitungan untuk uji signifikansi rata-rata ,yang dipakai sebagai berikut :

=

/

Keterangan :

• X1 =rata- rata indeks profitabilitas dari perusahaan industri sangkar burung

• µ = Target Profitabilitas dari (34,95%)

• s = standar Deviasi

• n = Jumlah Perusahaan

Rumus:

t tabel = t(a,n-1)

Rumusan hipotesis statistik adalah : - Ho : µ ≤ 34,95%

- Ha : µ > 34,95%

Dimana X1adalah rata-rata profitabilitas dari 10 perusahaan industri anyaman

sangkar burung

- t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan) - t hitung≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)


(65)

✠6

3. Untuk menghitung pengukuran hubungan korelasi antara variabel struktur pasar (konsentrasi) dan variabel kinerja (profitabilitas rata-rata n perusahaan terbesar

= N X Y ( X)( Y)

(N X ( X) )(N .Y Y) ))

Keterangan :

• r = koefisien korelasi

• N = jumlah pengamatan

• X = pangsa pasar perusahaan terbesar (persen)

• Y = kinerja perusahaan dalam industri (persentase profitabilitas perusahaan terbesar)

Rumusan Hipotesis Statistik : Ho : Rxy= 0

Ha : Rxy≠ 0

Korelasi pearson dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari angka (-1≤ r ≤ 1). Apabila (r = -1) maka korelasi negatif tertinggi ( r = 0) artinya tidak ada korelasi ,dan (r = 1) berarti korelasi positif tertinggi untuk menguji signifikansi korelasi antara variabel x terhadap variabel Y menggunakan uji t dengan Rumus :

= 2

1


(66)

✡ ☛

Keterangan:

• r = koefisien korelasi hasil perhitungan

• n = jumlah sampel

Dengan kinerja pengujian adalah apabila t hitung positif maka berlaku :

• t hitung≤ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan)

• t hitung > t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi) apabila t hitung negatif maka berlaku :

• t hitung≥ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan)

• t hitung < t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)


(67)

63

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks herfindhal dan ujimarket share menghasilkan bahwa pasar yang terjadi pada 61 industri di kecamatan Natar merupakan jenis pasar persaingan monopolistik.

2. Kinerja industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dapat disimpulkan telah baik berdasarkan uji signifikansi rata-rata dengan hasil indeks profitabilitas rata-rata-rata-rata sebesar 62,2%. Kinerja

perusahaan dalam industri anyaman sangkar burung dapat dikatakan telah baik karena indikator target profitabilitas diatas 34,95%. Sehingga perusahaan didalam industri mampu menghasilkan keuntungan.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pangsa pasar memiliki korelasi dengan profitabilitas perusahaan. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,815 maka korelasi yang terjadi adalah positif. ini berarti apabila pangsa pasar perusahaan anyaman sangkar burung meningkat maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Untuk menguji dua arah dihasilkan t tabel sebesar 2,074 dengan t hitung sebesar 6,743. Dengan demikian karena t-hitung > t-tabel |6,743| > |2,074|


(68)

64

maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya antara Pangsa pasar dengan Indeks Profitabilitas perusahaaan mempunyai hubungan yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Melihat kondisi pasar berada pada persaingan monopolistik, maka pengusaha hendaknya melakukan strategi usaha dengan cara strategi :

a. Membuat iklan komparatif berupa iklan yang menonjolkan perbedaan produk. b. Memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Pada struktur pasar monopolistik dengan ketatnya struktur pasar yang bersaing

sebaiknya melakukan kebijakan non harga.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk memasukan variabel lain

diantaranya hambatan masuk agar penelitian selanjutnya memperoleh hasil yang lebih baik.


(69)

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas.Dwi.2013.”Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:

Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”.

Jurnal.STIESIA. Surabaya.

Brahmasari,Suprayetno. 2008.“Pengaruh Motivasi Kerja,Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Pei Hai International Wiratama

Indonesia)”.Jurnal. Pasca Sarjana Universitas Surabaya. Surabaya. Baye, Michael R, 2003.Managerial Economic and Business Strategy. Edisi

Keempat. TheMcGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Case, Karl E. dan C,Fair, Edisi Bahasa Indonesia, 2007.Prinsip-Prinsip Ekonomi

Mikro.Erlangga. Jakarta

Disperindag dan UMKM Provinsi Lampung 2013.

Dixon,W.J. dan F.J. Massey,Jr. 1997.“Pengantar Analisis Statistik. Cetakan ke-2.

Diterjemahkan oleh: Sri Kustamtini. dan Zanzawi S. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Indrawan, Fany. 2008.“Pendugaan Struktur Pasar dan Kinerja Usaha Studi Kasus

pada Industri Jasa Kebugaran di Provinsi Lampung”.Skripsi. Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Hasibuan, Nurimansjah. 1994. EkonomiIndustri, LP3ES. Jakarta.

Kirana Jaya, Wihana. 2001. Pengantar Ekonomi Industri :Pendekatan Struktur

Prilaku dan Kinerja.BPFE.Yogyakarta.


(70)

Prasetyo, Eko. 2007.“Hubungan Struktur Pasar dan Perilaku serta Hubungannya

Terhadap Kinerja Pasar”.Jurnal. Universitas Negri Semarang.Semarang.

Profil Desa Haduyang, 2013. Profil Kecamatan Natar, 2013.

Sukirno, Sadono, 1995.Pengantar Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga. Rajawali Pers. Jakarta.

Umar.Husein, 2007.Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wulandari.Fitri, 2007.

Struktur Dan Kinerja Industri Kertas Dan Pulp Di Indonesia: Sebelum dan

Pasca Krisis”.Jurnal. STAIN.Surakarta

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30293/Chapter%20II.pdf?sequenc e=3. Diakses pada 12 januari 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21938/Chapter%20II.pdf?sequenc e=3. Diakses pada 12 januari 2015


(1)

3. Untuk menghitung pengukuran hubungan korelasi antara variabel struktur pasar (konsentrasi) dan variabel kinerja (profitabilitas rata-rata n perusahaan terbesar

= N X Y ( X)( Y)

(N X ( X) )(N .Y Y) )) Keterangan :

• r = koefisien korelasi • N = jumlah pengamatan

• X = pangsa pasar perusahaan terbesar (persen)

• Y = kinerja perusahaan dalam industri (persentase profitabilitas perusahaan

terbesar)

Rumusan Hipotesis Statistik : Ho : Rxy= 0

Ha : Rxy≠ 0

Korelasi pearson dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari angka (-1≤ r ≤ 1). Apabila (r = -1) maka korelasi negatif tertinggi ( r = 0) artinya tidak ada korelasi ,dan (r = 1) berarti korelasi positif tertinggi untuk menguji signifikansi korelasi antara variabel x terhadap variabel Y menggunakan uji t dengan Rumus :

= 2

1


(2)

✡ ☛

Keterangan:

• r = koefisien korelasi hasil perhitungan • n = jumlah sampel

Dengan kinerja pengujian adalah apabila t hitung positif maka berlaku : • t hitung≤ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan) • t hitung > t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)

apabila t hitung negatif maka berlaku :

• t hitung≥ t tabel = Hoditerima, Ha ditolak (korelasi tidak signifikan) • t hitung < t tabel = Ho ditolak ,Ha diterima ( korelasi signifikansi)


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan indeks herfindhal dan ujimarket share

menghasilkan bahwa pasar yang terjadi pada 61 industri di kecamatan Natar merupakan jenis pasar persaingan monopolistik.

2. Kinerja industri anyaman sangkar burung di Desa Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan dapat disimpulkan telah baik berdasarkan uji signifikansi rata-rata dengan hasil indeks profitabilitas rata-rata-rata-rata sebesar 62,2%. Kinerja

perusahaan dalam industri anyaman sangkar burung dapat dikatakan telah baik karena indikator target profitabilitas diatas 34,95%. Sehingga perusahaan didalam industri mampu menghasilkan keuntungan.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pangsa pasar memiliki korelasi dengan profitabilitas perusahaan. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,815 maka korelasi yang terjadi adalah positif. ini berarti apabila pangsa pasar perusahaan anyaman sangkar burung meningkat maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Untuk menguji dua arah dihasilkan t tabel sebesar 2,074 dengan t hitung sebesar 6,743. Dengan demikian karena t-hitung > t-tabel |6,743| > |2,074|


(4)

64

maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya antara Pangsa pasar dengan Indeks Profitabilitas perusahaaan mempunyai hubungan yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Melihat kondisi pasar berada pada persaingan monopolistik, maka pengusaha hendaknya melakukan strategi usaha dengan cara strategi :

a. Membuat iklan komparatif berupa iklan yang menonjolkan perbedaan produk. b. Memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Pada struktur pasar monopolistik dengan ketatnya struktur pasar yang bersaing

sebaiknya melakukan kebijakan non harga.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk memasukan variabel lain

diantaranya hambatan masuk agar penelitian selanjutnya memperoleh hasil yang lebih baik.


(5)

Ayuningtyas.Dwi.2013.”Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan:

Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”. Jurnal.STIESIA. Surabaya.

Brahmasari,Suprayetno. 2008.“Pengaruh Motivasi Kerja,Kepemimpinan, dan Budaya

Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Pei Hai International Wiratama

Indonesia)”.Jurnal. Pasca Sarjana Universitas Surabaya. Surabaya. Baye, Michael R, 2003.Managerial Economic and Business Strategy. Edisi

Keempat. TheMcGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Case, Karl E. dan C,Fair, Edisi Bahasa Indonesia, 2007.Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro.Erlangga. Jakarta

Disperindag dan UMKM Provinsi Lampung 2013.

Dixon,W.J. dan F.J. Massey,Jr. 1997.“Pengantar Analisis Statistik. Cetakan ke-2. Diterjemahkan oleh: Sri Kustamtini. dan Zanzawi S. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Indrawan, Fany. 2008.“Pendugaan Struktur Pasar dan Kinerja Usaha Studi Kasus pada Industri Jasa Kebugaran di Provinsi Lampung”.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hasibuan, Nurimansjah. 1994. EkonomiIndustri, LP3ES. Jakarta.

Kirana Jaya, Wihana. 2001. Pengantar Ekonomi Industri :Pendekatan Struktur Prilaku dan Kinerja.BPFE.Yogyakarta.


(6)

Prasetyo, Eko. 2007.“Hubungan Struktur Pasar dan Perilaku serta Hubungannya

Terhadap Kinerja Pasar”.Jurnal. Universitas Negri Semarang.Semarang. Profil Desa Haduyang, 2013.

Profil Kecamatan Natar, 2013.

Sukirno, Sadono, 1995.Pengantar Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga. Rajawali Pers. Jakarta.

Umar.Husein, 2007.Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wulandari.Fitri, 2007.

Struktur Dan Kinerja Industri Kertas Dan Pulp Di Indonesia: Sebelum dan

Pasca Krisis”.Jurnal. STAIN.Surakarta

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30293/Chapter%20II.pdf?sequenc e=3. Diakses pada 12 januari 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21938/Chapter%20II.pdf?sequenc e=3. Diakses pada 12 januari 2015