DESKRIPSI INDUSTRI KERAJINAN SULAM USUS DI DESA NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014

(1)

ABSTRAK

DESKRIPSI INDUSTRI KERAJINAN SULAM USUS DI DESA NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014

Oleh

SONYA HERVINA OKTHIARA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. Titik tekan pada penelitian ini pada ketersediaan modal, bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran hasil produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu 12 pengrajin. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara terstruktur, dan teknik dokumentasi. Analisis data dengan tabel tunggal dan persentase, sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan sebagai laporan hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Modal yang dibutuhkan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar 100% tersedia karena pengrajin menggunakan modal sendiri. (2) Bahan baku yang digunakan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar 100% tersedia, karena para pengrajin memperolehnya dari Kecamatan Natar dan Kota Bandar Lampung. (3) Tenaga kerja pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar 100% tersedia, karena tenaga kerja ini berasal dari lingkungan sekitar. (4) Pemasaran produk pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar 100% berjalan lancar, karena hasil produksi dipasarkan berdasarkan permintaan pemesanan konsumen dari dalam dan luar Provinsi Lampung.


(2)

(3)

DESKRIPSI INDUSTRI KERAJINAN SULAM USUS DI DESA NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014

(Skripsi)

Oleh :

Sonya Hervina Okthiara

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir ... 17

2. Peta Lokasi Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014 ... 27

3. Peta Administrasi Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. ... 28

4. Motif pada kertas pola ... 40

5. Motif pada kertas pola bagian depan kanan ... 40

6. Kain satin sutra ... 41

7. Kain satin yang sudah dibentuk menjadi pita usus terbalik ... 41

8. Pita usus yang sudah dibalik menggunakan lidi ... 42

9. Pita usus yang sudah dijelujur ke kertas pola bagian depan kiri ... 43

10. Pita usus pada kertas pola bagian tangan dan kerah ... 43

11. Sulaman lurus, dan sulaman isian jagung (kipas), bola (laba-laba) dan kupu-kupu. ... 43

12. Bagian tangan yang sudah disulam ... 43

13. Sulaman pada bagian depan yang sudah dipasang payet (kiri) dan yang belum dipasang (kanan). ... 44

14. Kebaya sulam usus berkualitas rendah (kiri) dan sedang (kanan).... ... 44


(5)

16. Peta Asal Bahan Baku Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar

Tahun 2014 ... 56 17. Tenaga kerja yang sedang menyulam ... 58 18. Peta Asal Tenaga Kerja Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa

Natar Tahun 2014... ... 60 19. Peta Asal Tenaga Kerja Industri Kerajinan Sulam Usus Dari

Kecamatan Natar Tahun 2014 ... 61 20. Peta Asal Tenaga Kerja Industri Kerajinan Sulam Usus Dari Luar

Lampung Tahun 2014 ... 62 21. Peta Pemasaran Hasil Produksi Industri Kerajinan Sulam Usus Ke

Luar Lampung Tahun 2013 ... 67 22. Peta Pemasaran Hasil Produksi Industri Kerajinan Sulam Usus


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 5

C.Rumusan Masalah ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Kegunaan Penelitian ... 7

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A.Tinjauan Pustaka ... 9

1. Pengertian Geografi ... 9

2. Pengertian Industri ... 10

3. Macam-Macam Industri ... 11

4. Syarat Berdirinya Industri ... 12

5. Geografi Industri ... 12

6. Modal ... 13

7. Bahan Baku ... 14

8. Tenaga Kerja... 15

9. Pemasaran Produk ... 16

B. Kerangka Pikir ... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 18

B.Populasi ... 19

C.Definisi Operasional Variabel ... 19

1. Modal ... 19

2. Bahan Baku ... 20

3. Tenaga Kerja ... 20

4. Pemasaran Produk ... 20

D.Teknik Pengumpulan Data ... 21


(7)

2. Teknik Wawancara Terstruktur ... 21

3. Teknik Dokumentasi ... 22

E.Teknik Analisis Data ... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.Keadaan Geografis Daerah Penelitian ... 24

1. Letak Astronomi ... 24

2. Luas Wilayah ... 24

3. Letak Administratif ... 25

4. Keadaan Sosiografis ... 26

5. Keadaan Topografis Daerah Penelitian ... 26

B.Keadaan Penduduk Desa Natar ... 29

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 29

2. Komposisi Penduduk ... 31

C.Deskripsi Data Primer Hasil Penelitian ... 36

1. Identitas Pengrajin Sulam Usus ... 36

2. Proses Pembuatan Kebaya Sulam Usus ... 39

3. Ketersediaan Modal ... 45

4. Ketersediaan Bahan Baku ... 52

5. Ketersediaan Tenaga Kerja ... 57

6. Pemasaran Produk ... 63

V. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 69

B.Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Kuesioner ... 82

2. Kuesioner ... 83

3. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 88

4. Foto–foto Penelitian ... 96


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Luas Penggunaan Lahan di Wilayah Desa Tahun 2013 ... 25 2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Desa Natar Tahun 2013 ... 31 3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Desa

Natar Tahun 2013 ... 34 4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Natar

Tahun 2013 ... 35 5. Jumlah Pengrajin Sulam Usus Berdasarkan Kelompok Umur di Desa

Natar Tahun 2014 ... 37 6. Jumlah Pengrajin Sulam Usus Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Terakhir di Desa Natar Tahun 2014 ... 38 7. Jumlah Pengrajin Sulam Usus Berdasarkan Suku di Desa Natar

Tahun 2014 ... 39 8. Jumlah Besaran Modal Per Tahun Pengrajin Sulam Usus Industri

Kerajinan Sulam Usus Desa Natar Tahun 2013... 47 9. Jumlah Modal Berdasarkan Kualitas Kebaya Sulam Usus di Desa

Natar Tahun 2014 ... 48 10. Harga Produk Industri Kerajinan Sulam Usus Di Desa Natar

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014... 49 11. Proses produksi Industri Kerajinan Sulam Usus Di Desa Natar

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014... 51 12. Asal Bahan Baku yang Digunakan Setiap Proses Produksi Usaha


(10)

13. Data Jumlah Penggunaan Bahan Baku Kain Satin, Benang Nylon dan Benang Jahit Dalam Satu Tahun Proses Produksi Kebaya

Sulam Usus di Desa Natar Tahun 2013 ... 57 14. Asal Tenaga Kerja Industri Kerajinan Sulam Usus Di Desa Natar

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014 ... 59 15. Daerah Pemasaran Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar

Tahun 2013... ... 64 16. Daerah Pemasaran Industri Kerajinan Sulam Usus Dalam Provinsi

Lampung di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung


(11)

(12)

(13)

(14)

MOTO

“ ... sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) lain,

dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya kamu berharap...” (Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

“Jangan pernah membatasi kemampuanmu disaat kau ingin melakukan sesuatu, karena setelah kau selesai mengerjakan sesuatu itulah kau akan tahu di mana batas

kemampuanmu” (Sonya Hervina Okthiara)


(15)

PERSEMBAHAN

Dengan sepenuh hati kupersembahkan karya sederhanaku ini sebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada:

Ayahanda dan Ibunda tercinta (Herman dan Hafizia), terima kasih atas pengorbanan, cinta juga kasih sayangnya yang tulus ikhlas dalam membesarkan

dan mendidikku dengan penuh kesabaran dan perjuangan, serta senantiasa memberikan do’anya untuk keberhasilanku

Almamater tercinta yang kubanggakan Universitas Lampung.


(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 21 Oktober 1993, anak pertama dari dua bersaudara yang merupakan putri pasangan Bapak Herman dan Ibu Hafizia. Penulis menyelesaikan pendidikan formal di Sekolah Dasar (SD) di SD N 1 Natar pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Natar, diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Natar diselesaikan pada tahun 2010. Pada tahun yang sama (2010) penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Geografi melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB). Pada tanggal 23 sampai tanggal 27 Agustus 2010 melaksanakan Program Orientasi Pendidikan Tinggi (PROPTI). Pada tanggal 15 sampai 21 Juni 2013, penulis melaksanakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat, kemudian pada tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMA Ar-Rahman Sukau Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 dan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Buay Nyerupa, Sukau, Lampung Barat.


(17)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Deskripsi Tentang Industri Kerajinan Sulam Usus Di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013”. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada teladan terbaik Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabat dan insyaAllah kita sebagai umatnya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dapat terpenuhi.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari arahan dan bimbingan dari Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku pembimbing utama sekaligus pembimbing akademik yang telah banyak memberi saran dan pengarahan sekaligus motivasi selama menyelesaikan skripsi, kepada Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si., selaku Pembimbing Pembantu yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sekaligus petunjuk selama menyelesaikan penyusunan skripsi, dan Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil, yaitu kepada:


(18)

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terima kasih atas izin yang telah diberikan sehingga dapat memperoleh ilmu di Fakultas ini.

2. Bapak Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yaitu Dr. Abdurrahman, M.Si., (Wakil Dekan I), Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., (Wakil Dekan II), Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., (Wakil Dekan III) yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila yang telah memberikan kemudahan dalam perkuliahan di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam perkuliahan dan penyusunan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah membekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama studi. 6. Bapak Edy Suwaspodo selaku Kepala Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. 7. Ibu – ibu responden penelitian selaku pemilik Industri Kerajinan Sulam usus

di Desa Natar yang telah memberikan data.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan di Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Universitas Lampung angkatan 2010 kelas Ganjil dan Genap, kakak dan adik tingkatku angkatan 2007 – 2012 yang telah banyak memberi saran dan bantuan serta dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.


(19)

9. Serta kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, hanya dapat disampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Semoga Allah SWT memberikan berkah dan rahmat-Nya serta membalas kebaikan kita semua. Akhir kata dengan penuh harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Desember 2014 Penulis,

Sonya Hervina Okthiara 1013034017


(20)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, lahiriah maupun batiniah. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia sebaiknya merupakan pembangunan berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah melaksanakan pembangunan di bidang industri dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas kesempatan kerja serta mendorong kesempatan berusaha. Dengan adanya pembangunan di bidang industri diharapkan mampu memberikan kesempatan kerja baru, mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


(21)

2

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bintarto (1977:88) industrialisasi ditujukan untuk 1) menaikan taraf hidup, 2) menghambat pertambahan penduduk, dan 3) memudahkan penghidupan.

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa tujuan pembangunan industri merupakan suatu usaha antara lain untuk memperluas kesempatan kerja mengatasi masalah pengangguran, meningkatkan pendapatan dan produksi guna memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, sehingga dapat menaikan taraf hidup masyarakat yang berada di lingkungan tempat keberadaan suatu industri. Salah satu dari industri tersebut adalah industri kecil yang berkembang di Desa Natar tepatnya di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yaitu industri kecil kerajinan sulam usus.

Sulam usus merupakan salah satu dari kerajinan sulaman warisan nenek moyang suku Lampung Pepadun (masyarakat yang mendiami dataran tinggi dan pedalaman) di daerah Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Awal mulanya sulam usus dipakai pertama kali sebagai penutup dada pada pakaian pesta adat yang biasanya dikenakan saat upacara adat pengantin Lampung. Bahan dasar pembuatan produk kerajinan tangan sulam usus ini berupa kain jenis satin, yang paling banyak dipakai adalah jenis satin sutra. Jenis lain yang dapat dipakai diantaranya; shantung dan silk (Hasil prasurvei tanggal 1-5 Mei 2013).

Dalam perkembangannya kerajinan sulam usus mulai diberdayakan warga Natar setelah mereka mendapat pelatihan di Balai Desa Natar pada tahun 1996, kemudian beberapa warga mulai membuka dan mengembangkan usaha kerajinan sulam usus tersebut. Dari hasil wawancara dengan pengrajin diperoleh informasi


(22)

3

bahwa mulanya industri sulaman usus merupakan industri rumah tangga dengan memberdayakan anggota keluarga sebagai tenaga kerja, kemudian berkembang menjadi industri kecil dengan menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar industri dalam proses pembuatannya.

Tenaga kerja pada industri kerajinan sulam usus ini dituntut memiliki ketrampilan khusus, umumnya mereka sudah lama mendapati pelatihan dan mengerjakan berbagai teknik khusus menyulam kerajinan sulam usus. Selain itu tenaga kerja pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar ini juga dituntut memiliki semangat kerja yang tinggi, jujur, serta ulet.

Untuk menghasilkan satu buah kebaya sulam usus dengan 6-8 tenaga kerja, diperlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengerjaannya, yaitu 3 minggu sampai 2 bulan. Usaha industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan, merupakan industri kecil dengan memanfaatkan ketrampilan para pengrajin sulam usus yang memiliki kreatifitas tinggi. Tenaga kerja pada industri ini berasal dari berbagai latar belakang, baik secara pendidikan, status perkawinan dan asal daerah.

Kerajinan sulam usus di Desa Natar pada saat ini sudah dikenal masyarakat, dari pasar tradisional sampai ke pasar swalayan. Hal ini terbukti dari hasil prasurvei, kerajinan sulaman usus yang berasal dari Desa Natar dapat dijumpai di beberapa toko yang terletak di area Pasar Tradisional Bambu Kuning Bandar Lampung, selain itu beberapa produk dijumpai di beberapa swalayan/mall di Bandar Lampung. Produk yang ditawarkan pun beragam mulai dari kualitas sedang sampai dengan kualitas tinggi.


(23)

4

Semula konsumen rata-rata berasal dari masyarakat kelas menengah dan menengah atas, hal itu dikarenakan harga kebaya sulam usus yang relatif mahal bagi masyarakat kelas menengah bawah, namun dalam perkembangannya kini kebaya sulam usus sudah dapat dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah bawah yang biasanya dipakai saat pesta adat, hal itu dikarenakan sudah ada kebaya sulam usus dengan harga terjangkau di pasaran dengan pilihan kualitas yang berbeda-beda.

Hingga kini produk kerajinan sulam usus tidak hanya beredar di masyarakat lokal Propinsi Lampung saja, tetapi juga dikenal hingga ke mancanegara, namun pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar, tidak semua pengrajin sulam usus dapat dengan mudah memasarkan produk yang dihasilkan ke luar daerah bahkan luar negeri, hanya pengrajin yang memiliki konsumen dari kelas menengah atas, dan hubungan relasi baik dan luas yang dapat dengan mudah memasarkan produknya, salah satunya dengan memperkenalkan produk pada ajang pameran provinsi dan daerah.

Harga kebaya sulam usus cukup tinggi dijual dengan kisaran harga Rp 800.000 sampai Rp 5000.000 per kebaya. Pengrajin sulam usus hanya bisa menyelesaikan 1 kebaya dalam waktu 3 minggu sampai 2 bulan, dengan 6-8 orang tenaga kerja, dikarenakan keseluruhan proses pengerjaannya menggunakan tangan, kecuali saat membentuk kain hingga menyerupai usus, yaitu dengan mesin jahit. Harga kebaya sulam usus ditentukan dari jenis bahan dan kerumitan motif. Semakin rumit motifnya, maka akan semakin tinggi harga kebaya sulam usus tersebut.


(24)

5

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirasa sangat penting untuk diadakan penelitian tentang industri kerajinan sulam usus ini, mengingat kerajinan sulam usus digunakan di upacara adat masyarakat Lampung yang merupakan bagian dari warisan asli budaya Lampung yang harus dilestarikan.

Oleh karena itu diadakannya penelitian ini dengan harapan dapat menjadi sumbangan pemikiran guna meningkatkan perkembangan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif dengan judul “Deskripsi Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Ketersediaan modal yang diperlukan dalam proses produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus.

2. Ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus.

3. Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus.


(25)

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah ketersediaan modal yang diperlukan dalam proses produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014?

2. Bagaimanakah ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014?

3. Bagaimanakah ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014?

4. Bagaimanakah pemasaran hasil produksi kebaya pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan ketersediaan modal yang diperlukan dalam proses produksi pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014.

2. Untuk mendeskripsikan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014.


(26)

7

3. Untuk mendeskripsikan ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014.

4. Untuk mendeskripsikan pemasaran hasil produksi pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2014.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung.

2. Merupakan aplikasi dari berbagai pengetahuan dan teori yang didapatkan di bangku kuliah terutama geografi industri terhadap fenomena industri yang terdapat di lapangan dan kehidupan masyarakat di daerah tertentu di muka bumi.

3. Sebagai sumbang saran kepada pengrajin sulam usus di Desa Natar dalam mengembangkan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

4. Sebagai sumbangan pemikiran guna meningkatkan pembangunan ekonomi terutama industri kerajinan dan kecil, khususnya mengembangkan usaha industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.


(27)

8

5. Sebagai salah satu suplemen bahan ajar dalam Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya mata pelajaran geografi pada:

a. SMA kelas XI semester 1 (ganjil) tentang industri dan persebarannya, pokok materi faktor lokasi dan orientasi industri.

b. SMP kelas VII semester 2 (genap) tentang perindustrian, pokok materi klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah pengrajin sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Ruang lingkup objek penelitian adalah faktor-faktor yang mendukung industri kerajinan sulam usus yang meliputi: modal, bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran hasil produksi.

3. Ruang lingkup waktu adalah tahun 2014.

4. Ruang lingkup tempat adalah di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

5. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Industri, karena industri kerajinan sulam usus yang berada di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan ini merupakan usaha dan kegiatan industri dengan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi, yaitu berupa kain satin sutra dan benang nilon menjadi kebaya sulam usus yang diperdagangkan. Perubahan bahan baku menjadi bahan jadi dalam suatu wilayah tempat berdirinya industri tersebut termasuk ke dalam kajian Geografi Industri.


(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geograf Indonesia (IGI) sepakat merumuskan definisi geografi; adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan (Sumadi, 2003:4). Fenomena geosfer yang dimaksud adalah gejala-gejala yang ada di permukaan bumi baik lingkungan alamnya maupun makhluk hidupnya termasuk manusia.

Dalam Nursid Sumaatmadja (1988:52), secara garis besar, Geografi dapat diklasifikasikan menjadi tiga cabang, yaitu pertama Geografi Fisik (Physical Geography), kedua Geografi Manusia (Human Geography), ketiga Geografi Regional (Regional Geography). Geografi industri adalah cabang dari Geografi Ekonomi yang mempelajari aktivitas ekonomi dan proses produksi. Atau dengan kata lain Geografi Industri adalah cabang dari Geografi, khususnya Geografi Ekonomi, yang secara khusus mempelajari usaha dan kegiatan industri terutama mengidentifikasi dan menganalisis lokasi, persebaran industri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Edy Haryono, 2004:7).


(29)

10

2. Pengertian Industri

Industri adalah setiap usaha yang merupakan suatu unit produksi yang membuat suatu barang atau mengerjakan sesuatu barang (bahan) di suatu tempat tertentu untuk keperluan masyarakat (Bintarto,1977:87). Menurut Kartasapoetra (1987:6) industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa geografi industri merupakan cabang dari geografi, khususnya geografi ekonomi, yang secara khusus mempelajari usaha dan kegiatan industri, maka keberadaan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar, merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia, yang mengolah sutra sebagai bahan baku menjadi barang jadi berupa kebaya sulam usus. Perubahan bahan baku menjadi barang jadi dalam suatu wilayah tempat berdirinya industri tersebut termasuk ke dalam kajian geografi industri.

Geografi ekonomi adalah cabang Geografi Manusia yang bidang studinya stuktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian, titik berat studinya adalah aspek keruangan stuktur ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain-lain sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988:54).


(30)

11

3. Macam-macam Industri

Departemen Perindustrian dalam Edy Haryono (2004:14) mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja menjadi 4 golongan yaitu:

1) Industri kerajinan, jumlah tenaga kerja antara 1-4 orang. 2) Industri kecil, jumlah tenaga kerja 5-19 orang.

3) Industri sedang, jumlah tenaga kerja 20-99 orang. 4) Industri besar, jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.

Industri kerajinan sulam usus merupakan industri rumah tangga yang berkembang menjadi industri kecil, sehingga dalam pengerjaannya melibatkan anggota rumah tangga dan masyarakat lingkungan tersebut pada umumnya.

Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/SK/I/1986, tanggal 24 Januari 1986, Kelompok industri kecil, yaitu industri dengan modal kecil yang merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit dan teknologi sederhana.

Pendirian industri di wilayah pedesaan bukanlah merupakan suatu hal yang mudah, karena perlu didukung oleh beberapa faktor yang dapat menunjang berdirinya industri tersebut. Menurut Weber dalam Daldjoeni (1992:64), tiga faktor utama penentu lokasi, adalah material dan konsumsi, kemudian tenaga kerja.

Pendapat lain diungkapkan pula oleh Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) faktor geografis itu sebanyak enam hal; bahan mentah, sumberdaya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas transportasi. Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa dalam mendirikan suatu industri di suatu tempat harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor geografis yang ada pada suatu daerah, sebagai faktor pendukung berdirinya industri.


(31)

12

4. Syarat Berdirinya Industri

Menurut Bintarto (1977:88) untuk dapat melaksanakan industrialisasi dari suatu keadaan agraris, maka dibutuhkan syarat–syarat antara lain:

a) Tersedianya bahan mentah/dasar.

b) Tersedianya sumber tenaga, alam maupun manusia.

c) Tersedianya tenaga kerja yang berpengalaman dan ahli untuk dapat mengolah sumber-sumber daya.

d) Tersedia modal. e) Lalu lintas yang baik.

f) Organisasi yang baik untuk melancarkan dan mengatur segala sesuatu dalam bidang industri.

g) Keinsafan dan kejujuran masyarakat dalam menanggapi dan melaksanakan tugas.

h) Mengubah agraris-geest menjadi industri-geest.

Bedasarkan pendapat di atas, maka suatu industri dapat berdiri apabila memenuhi syarat-syarat antara lain modal, bahan mentah/dasar, tenaga kerja, transportasi dan pemasaran sehingga dapat mendukung suatu industri di suatu wilayah.

5. Geografi Industri

Geografi industri adalah studi tentang ruang yang berkenaan dengan tempat penyelenggaraan dari aktivitas industri atau dengan kata lain Geografi industri adalah suatu sub bidang kajian Geografi Ekonomi dan yang berhubungan dengan aktivitas manusia dibidang manufaktur (perpabrikan) atau aktivitas sekundar (Johnston, 1981:164).

Dari kaca mata Geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain-lain sebagainya. Perpaduan semua


(32)

13

komponen itulah yang mendukung mundur majunya suatu industri (Nursid Sumaatmadja, 1988:179-180).

Perpaduan sub-sistem fisik dan sub-sistem sosial tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya akan saling mendukung dalam pendirian serta perkembangan suatu industri dan merupakan faktor penentu berdirinya industri di suatu tempat.

6. Modal

Modal dapat diartikan sebagai apa saja yang dibuat oleh manusia dan digunakan dalam proses industri. Modal merupakan salah satu unsur penting bagi perkembangan suatu industri, modal diperlukan dari awal berdirinya suatu industri guna berlangsungnya berbagai proses industri.

Modal dapat diartikan sebagai apa saja yang dibuat oleh manusia dan dipergunakan dalam proses produksi. Modal dapat berupa bangunan, mesin dan peralatan lainnya maupun berupa uang atau dana (Marsudi Djojodipuro 1999: 38). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa modal yang digunakan pada suatu industri tidak hanya berupa sejumlah uang atau dana tetapi juga dapat berupa bangunan, mesin, dan peralatan lainnya.

Secara umum modal dibagi dua, yaitu modal tetap dan modal tidak tetap (bergerak). Adapun contoh dari modal tetap adalah bangunan, mesin, dan peralatan lainnya yang digunakan dalam suatu industri. Sedangkan contoh dari modal tidak tetap adalah berupa sejumlah uang atau dana yang digunakan untuk membeli bahan baku, gaji karyawan dan biaya operasional lainnya.


(33)

14

Dalam industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan modal berupa uang yang dipakai untuk membeli bahan baku dan biaya produksi sedangkan modal yang berbentuk barang atau modal tetap yaitu berupa mesin jahit, gunting, benang, jarum, nilon, benang jahit dan alat jahit lainnya untuk menjahit.

7. Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu industri karena bahan baku dapat menentukan perkembangan suatu industri. Bahan baku adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri (Kartasapoetra 1987:17).

Menurut Kartasapoetra (1987:73), sehubungan dengan kegiatan usahanya, perusahaan industri sangat berkepentingan dengan tersedianya bahan mentah atau bahan baku ataupun barang setengah jadi, dengan ketentuan mudah di dapat, tersedianya sumber yang dapat menunjang usaha untuk jangka panjang, harganya layak, sesuai dengan kualitas yang diharapkan yang artinya bila diolah akan menjadikan produk yang baik, dan biaya pengangkutannya/penyampaiannya ke pabrik/perusahaan dapat dikatakan murah dan layak.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa suatu industri harus memperhitungkan mudah atau tidaknya bahan baku. Adapun kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan memperoleh bahan baku untuk jangka panjang. Pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang menjadi bahan baku utamanya adalah kain satin, benang jahit dan benang nilon.


(34)

15

8. Tenaga Kerja

Dalam menentukan berdirinya suatu industri, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan komponen penting dalam suatu industri, di mana tenaga kerja ini berperan dalam proses produksi barang dan jasa dari industri tersebut. Kartasapoetra (1987:94) mengungkapkan bahwa ketersediaan tenaga kerja merupakan satu syarat utama bagi berkembangannya kegiatan industri. Menurut UU No. 13 tahun 2003 bab I pasal I ayat 2 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Kebutuhan tenaga kerja menyangkut dua segi yaitu segi kualitatif dan segi kuantitatif. Segi kuantitatif artinya banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan industri tersebut, dan segi kualitatif artinya tenaga kerja yang dipilih harus memiliki keahlian dan ketrampilan khusus serta potensial dalam bidangnya. Pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan kebutuhan akan tenaga kerjanya termasuk ke dalam segi kualitatif karena tenaga kerjanya harus memiliki keahlian dan ketrampilan khusus yaitu bisa menyulam dan menjahit.

Tenaga kerja dalam industri sulam usus ini adalah orang yang melakukan pekerjaan dari proses pembuatan, kegiatan menyulam hingga proses pemasangan payet. Masing-masing tenaga kerja memiliki ranah kerja sendiri, ada yang bagian pembuatan usus dari kain satin, pembuatan motif, penjelujuran, penyulaman, serta bagian pemasangan payet.


(35)

16

9. Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan salah satu subsistem akhir dari proses industri dengan mengirimkan barang/jasa kepada masyarakat sehingga kebutuhan dan keinginan masyarakat dapat terpenuhi. Pada dasarnya pendirian suatu industri adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berupa barang atau jasa untuk dapat dipasarkan kepada masyarakat atau konsumen.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Daldjoeni (1992:60) bahwa tujuan satu-satunya dari perindustrian adalah memproduksi barang-barang untuk dijual dan untuk itu pasaran penting kedudukannya. Luasnya pasaran, artinya: banyaknya penjual-belian atau omzet pasarannya (the possible purchasers) dan di samping itu kuatnya pasaran (the purchasing power of the market) khusus ini tergantung lagi dari taraf hidup para pelanggan. Pemasaran adalah suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu industri, untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang, mendapatkan laba dan berakhir dengan kebutuhan konsumen (Basu Swastha dan Irawan, 1990:5).

Tujuan suatu industri yaitu memasarkan hasil produksinya, kemudahan atau kelancaran dari faktor pemasaran ini merupakan bagian penting dari suatu usaha. Berdasarkan dari pendapat tersebut, pemasaran merupakan aktivitas terakhir dari proses industri untuk mendistribusikan barang atau jasa kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.


(36)

17

B. Kerangka Pikir

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan suatu kerangka pikir yang mendasari konsep dari suatu penelitian. Untuk itu kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan kerangka pikir di bawah ini:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan bagan kerangka pikir tersebut dapat diuraikan bahwa faktor-faktor industri dapat mempengaruhi industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Kelancaran proses produksi suatu industri, dapat ditandai dengan tersedianya modal usaha, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran hasil produksi yang lancar.

Oleh karena itu, keberadaan industri sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dalam perkembangannya hendaknya didukung oleh berbagai unsur yang dapat membantu kelancaran proses industri, seperti faktor modal, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran hasil produksi, yang menarik untuk dilakukan penelitian dengan judul “Deskripsi Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014”.

Faktor–Faktor Industri: • Ketersediaan Modal • Ketersediaan Bahan baku • Ketersediaan Tenaga kerja • Pemasaran Produk

Industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.


(37)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Guna memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah, yaitu suatu cara keilmuan atau sebuah analisis teoritis dalam melakukan proses ilmiah untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang terdapat dalam suatu ilmu yaitu metodologi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena serta untuk mengetahui hal – hal yang berhubungan dengan keadaan tertentu sesuai adanya di lapangan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:3), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Pandangan lain mengenai metode penelitian deskriptif dikemukakan oleh Moh. Nazir dalam Soejono dkk (1999:2) bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.


(38)

19

Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena permasalahan yang dikemukakan dapat terjawab dengan dianalisis berdasarkan data yang dikumpulkan dengan tabel data dan presentase berdasarkan klasifikasi tertentu sebagai dasar interpretasi dan deskriptif dalam membuat laporan penelitian.

B. Populasi

Keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang kita teliti, yang ada di daerah penelitian menjadi obyek penelitian geografi. Semua kasus, individu dan gejala yang ada di daerah penelitian, disebut populasi penelitian atau universe (Nursid Sumaatmadja, 1998:112). Penelitian ini adalah penelitian populasi, karena subjeknya meliputi semua pengrajin kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 12 pengrajin yang aktif berproduksi.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Modal

Modal yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengrajin sulam usus untuk membeli kain satin, benang nilon dan beberapa peralatan lainnya yang diukur dengan kriteria sebagai berikut:

1. Modal tersedia, apabila modal yang dibutuhkan untuk proses produksi sulam usus dalam satu tahun terakhir tersedia dan terpenuhi.

2. Modal tidak tersedia, apabila modal yang dibutuhkan untuk proses produksi sulam usus dalam satu tahun terakhir tidak tersedia dan tidak terpenuhi.


(39)

20

2. Bahan Baku

Bahan baku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kain sutra dan benang nilon yang digunakan dalam proses pembuatan kebaya sulam usus. Ketersediaan bahan baku yang dimaksud yaitu:

1. Bahan baku tersedia, apabila bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi sulam usus dalam satu tahun terakhir tersedia dan terpenuhi.

2. Bahan baku tidak tersedia, apabila bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi sulam usus dalam satu tahun terakhir tidak tersedia dan tidak selalu terpenuhi.

3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua orang yang menjadi pekerja atau karyawan dan bekerja pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Ketersediaan jumlah tenaga kerja yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu:

1. Tenaga kerja tersedia, apabila sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu tahun terakhir tersedia dan mudah didapatkan.

2. Tenaga kerja tidak tersedia, apabila sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu tahun terakhir tidak tersedia dan tidak mudah didapatkan.

4. Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu industri untuk mempertahankan kelangsungan hidup industrinya, mendapatkan laba dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Adapun pemasaran yang


(40)

21

dimaksud dalam penelitian ini adalah penjualan hasil produksi industri kerajinan sulam usus di Desa Natar kepada konsumen atau pelanggan yang berupa kebaya sulam usus yang diukur dengan kriteria:

1. Lancar, apabila barang hasil produksi tersebut lancar dipasarkan.

2. Tidak lancar, apabila barang hasil produksi tersebut tidak lancar dipasarkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Dalam penelitian ini salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi. Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data, fakta dan kenyataan, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan untuk mengolah data. Menurut Moh. Pabundu Tika (2005:44), menyatakan observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian.

Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui letak atau lokasi penelitian, kondisi dan kegiatan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar secara umum, yang meliputi proses pembuatan kerajinan sulam usus, lokasi, bahan baku yang digunakan, dan jumlah tenaga kerja.

2. Teknik Wawancara Terstruktur

Teknik wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pengrajin untuk mendapatkan


(41)

22

keterangan mengenai obyek yang diteliti dengan menggunakan pedoman wawancara dan juga dalam pengumpulan datanya dibuat kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang membantu dan melengkapi pengumpulan data yang tidak dapat diungkapkan oleh teknik observasi (Nursid Sumaatmadja, 1988:106).

Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada atau kurang jelas dari data yang sudah ada, wawancara ini ditujukan kepada pengrajin industri kerajinan sulam usus. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan data mengenai: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan daerah pemasaran hasil produksi kerajinan sulam usus, agar jawaban sesuai dengan kenyataan tanpa pengaruh oleh keinginan peneliti (subjektif).

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang telah tersedia baik berupa catatan/catatan/monografi, dokumen-dokumen, dan lain-lain, guna melengkapi sumber data primer sehunungan dengan masalah yang akan diteliti, maka memerlukan informasi dan dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan obyek penelitian (Nursid Sumaatmadja, 1988:109).

Teknik penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah penduduk, mata pencaharian, luas wilayah, peta desa, serta data lain yang menunjang dalam penelitian ini.


(42)

23

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara kuantitatif sederhana dalam bentuk tabulasi dan presentase (%). Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dan diinterpretasikan untuk memberikan pengertian dari data tabel yang disajikan, yang selanjutnya disusun dan dianalisa sebagai laporan hasil penelitian.

Untuk menentukan jumlah presentase dari jawaban responden menurut kategori jawaban digunakan rumus sebagai berikut:

f

% = × 100 % N

Keterangan :

% = Presentase yang diperoleh

f = Variabel

N = Jumlah seluruh variabel 100 % = Konstanta


(43)

70

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui hasil penelitian yang kemudian dipresentasikan serta dianalisis, maka dapat disimpulkan Deskripsi Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014, sebagai berikut:

1. Ketersediaan modal yang dibutuhkan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% tersedia, karena modal kegiatan produksi berasal dari modal sendiri.

2. Ketersediaan bahan baku pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% tersedia, karena pengrajin sulam usus yang terdapat di Desa Natar memperoleh bahan baku di pasar yang ada di Kecamatan Natar dan Kota Bandar Lampung.

3. Ketersediaan tenaga kerja pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% tersedia, karena tenaga kerja industri sulam usus ini berasal dari daerah sekitar lokasi industri.


(44)

70

4. Pemasaran produk pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% berjalan lancar, karena hasil produksi yang dihasilkan lancar dipasarkan berdasarkan permintaan pemesanan konsumen dari dalam dan luar Provinsi Lampung.

B. Saran

1. Pengrajin sulam di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebaiknya menambah jumlah modal agar lebih meningkatkan jumlah produksi yang dihasilkan serta mempermudah proses produksi..

2. Pengrajin sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebaiknya menambah jumlah tenaga kerja agar lebih meningkatkan jumlah produksi yang dihasilkan serta mempersingkat waktu proses produksi.

3. Pengrajin sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebaiknya membuka toko atau showroom sendiri untuk mempromosikan hasil produksi kebaya sulam usus dan sehingga konsumen dapat langsung memesan melalui pengrajin.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2003. UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Penerbit Karina. Surabaya.

Arief S. Sadiman. 1999. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Basu Swastha dan Irawan. 1990. Menejemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.

Bintarto. 1977. Penuntun Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta.

Daldjoeni. N. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori dan Praktik. Alumni. Bandung.

Edy Haryono. 2004. Geografi Industri (Bahan Ajar). Unila. Bandar Lampung. Johnston R.J. 1981 The Dictionary Of Human Geography. Johnston Blackwell

Reference Oxford.

Kartasapoetra. G. 1987. Pembentukan Perusahaan Industri. Bina Aksara. Jakarta. Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Marsudi Djojodipuro. 1999. Teori Lokasi. Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta.

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Bumi Aksara. Jakarta.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Liberty. Yogyakarta. Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Alumni. Bandung.

Pabundu Tika. Moh. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta. Soejono dan Abdurrahman, H. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan


(46)

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Sumadi. 2003. Filsafat Geografi . Bahan Ajar. Unila. Bandar Lampung. Sumadi dan Bambang Sumitro.1989.Geografi Regional Indonesia. Buku Ajar.


(1)

keterangan mengenai obyek yang diteliti dengan menggunakan pedoman wawancara dan juga dalam pengumpulan datanya dibuat kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang membantu dan melengkapi pengumpulan data yang tidak dapat diungkapkan oleh teknik observasi (Nursid Sumaatmadja, 1988:106).

Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada atau kurang jelas dari data yang sudah ada, wawancara ini ditujukan kepada pengrajin industri kerajinan sulam usus. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan data mengenai: modal, bahan baku, tenaga kerja, dan daerah pemasaran hasil produksi kerajinan sulam usus, agar jawaban sesuai dengan kenyataan tanpa pengaruh oleh keinginan peneliti (subjektif).

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang telah tersedia baik berupa catatan/catatan/monografi, dokumen-dokumen, dan lain-lain, guna melengkapi sumber data primer sehunungan dengan masalah yang akan diteliti, maka memerlukan informasi dan dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan obyek penelitian (Nursid Sumaatmadja, 1988:109).

Teknik penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah penduduk, mata pencaharian, luas wilayah, peta desa, serta data lain yang menunjang dalam penelitian ini.


(2)

23

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu penelitian. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara kuantitatif sederhana dalam bentuk tabulasi dan presentase (%). Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan dan diinterpretasikan untuk memberikan pengertian dari data tabel yang disajikan, yang selanjutnya disusun dan dianalisa sebagai laporan hasil penelitian.

Untuk menentukan jumlah presentase dari jawaban responden menurut kategori jawaban digunakan rumus sebagai berikut:

f

% = × 100 %

N Keterangan :

% = Presentase yang diperoleh

f = Variabel

N = Jumlah seluruh variabel 100 % = Konstanta


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui hasil penelitian yang kemudian dipresentasikan serta dianalisis, maka dapat disimpulkan Deskripsi Industri Kerajinan Sulam Usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014, sebagai berikut:

1. Ketersediaan modal yang dibutuhkan industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% tersedia, karena modal kegiatan produksi berasal dari modal sendiri.

2. Ketersediaan bahan baku pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% tersedia, karena pengrajin sulam usus yang terdapat di Desa Natar memperoleh bahan baku di pasar yang ada di Kecamatan Natar dan Kota Bandar Lampung.

3. Ketersediaan tenaga kerja pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% tersedia, karena tenaga kerja industri sulam usus ini berasal dari daerah sekitar lokasi industri.


(4)

70

4. Pemasaran produk pada industri kerajinan sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014 100% berjalan lancar, karena hasil produksi yang dihasilkan lancar dipasarkan berdasarkan permintaan pemesanan konsumen dari dalam dan luar Provinsi Lampung.

B. Saran

1. Pengrajin sulam di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebaiknya menambah jumlah modal agar lebih meningkatkan jumlah produksi yang dihasilkan serta mempermudah proses produksi..

2. Pengrajin sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebaiknya menambah jumlah tenaga kerja agar lebih meningkatkan jumlah produksi yang dihasilkan serta mempersingkat waktu proses produksi.

3. Pengrajin sulam usus di Desa Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, sebaiknya membuka toko atau showroom sendiri untuk mempromosikan hasil produksi kebaya sulam usus dan sehingga konsumen dapat langsung memesan melalui pengrajin.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2003. UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Penerbit Karina. Surabaya.

Arief S. Sadiman. 1999. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Basu Swastha dan Irawan. 1990. Menejemen Pemasaran Modern. Liberty. Yogyakarta.

Bintarto. 1977. Penuntun Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta.

Daldjoeni. N. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori dan Praktik. Alumni. Bandung.

Edy Haryono. 2004. Geografi Industri (Bahan Ajar). Unila. Bandar Lampung. Johnston R.J. 1981 The Dictionary Of Human Geography. Johnston Blackwell

Reference Oxford.

Kartasapoetra. G. 1987. Pembentukan Perusahaan Industri. Bina Aksara. Jakarta. Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Marsudi Djojodipuro. 1999. Teori Lokasi. Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta.

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Bumi Aksara. Jakarta.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Liberty. Yogyakarta. Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Alumni. Bandung.

Pabundu Tika. Moh. 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara. Jakarta. Soejono dan Abdurrahman, H. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan


(6)

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Sumadi. 2003. Filsafat Geografi . Bahan Ajar. Unila. Bandar Lampung. Sumadi dan Bambang Sumitro.1989.Geografi Regional Indonesia. Buku Ajar.