tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Pengertian Pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-
apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan
koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang
diinginkan.
2. Karakteristik Usaha Boga
Usaha boga berdasarkan sifatnya :
a.
Usaha boga yang bersifat komersial. Jenis usaha boga ini menekankan peda pencari keuntungan yang sebesar-
besarnya . Sebagai contoh ialah restoran, kafataria.
b.
Usaha boga yang bersifat semikomersial Di sini lebih ditekankan pada tujuan ideal, yang berarti untuk memenuhi
kepentingan orang banyak. Tetapi di samping itu dilakukan juga langkah- langkah komersial, yaitu mencari laba guan menutupi biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk memelihara kelangsungan hidup usaha tersebut. Sebagai contoh kafetaria industri, kafetaria mahasiswa dan asrama.
c.
Usaha yang bersifat sosial Usaha ini sepenuhnya ditujuan dilakukan kepada segi perikemanusiaan, jadi
sama sekali tidak melaksanakan hal-hal yang bersifat komersial. Dana yang dipergunakan untuk penyelenggaraan makanan ini didapat dari bantuan
pemerintah, para dermawan, yayasan, dan sebaginnya.
3. Jenis-Jenis Usaha Boga
Macam-macam usaha boga ditinjau dari jenis usahanya, yaitu : 1. Restoran
Restoran adalah suatu usaha yang mmberikan pelayanan berupa makanan dan minuman di tempat mewah. restoran dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
a Restoran formal, adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan
pelayanan ekslusif. Contoh :
Main Dinning Room, Members Restaurant, Super Club, Gourmet, Main Dining Room, Grilled Restaurant, Executive
restaurant
b Restoran informal, adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih
mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti. Contoh :
Cafe, Coffee shop, Canteen, Fast Food Restaurant, Taverns, Family Restaurant, Pub, Sandwich Corner,
Burger Corner, Snack Bar.
c
Specialities
restoran, adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan
menyediakan makanan khas dan diikuti dengan penyajian yang khas dari suatu Negara tertentu. Contoh :
Japanese Restaurant, Chinese Restaurant.
2. Catering Catering adalah suatu usaha yang menerima dan menyediakan pesanan
makanan dan minuman dalam jumlah besar. 3. Bakery
Bakery adalah suatu usaha boga yang menyediakan berbagai macam kue dan roti. Bakery ada berbagai macam olahan yaitu :
1 Kue basah 2 Kue Kering
3 Cake 4 Pastry
5 Roti Macam-macam usaha boga ditinjau dari jenis usahanya, yaitu :
a. Kafetaria
Kafetaria ialah suatu usaha boga yang memakai sistem pelayanan melayani sendiri. Di sini para pembeli memilih sendiri makanan dan
minuman yang diingini dan membawanya sendiri ke meja makan. Setelah selesai makan, alat-alat makan, dikembalikan ke tempat yang
telah ditentukan atau diambil oleh pelayan. Jadi disini tidak diperlukan banyak pelayan. Karena pelayan hanya mengawasi dan membantu para
pembeli misalnya menuangkan kuah soto ke dalam mangkuk soto. Kafetaria dapat bersifat komersial misalnya kafetaria untuk umum, atau
bersifat semikomersial misalnya kafetaria sekolah dan perusahaan. Usaha boga berbentuk kafetaria, dimaksudkan untuk melayani banyak
orang dengan cepat dan dalam waktu yang singkat. Cara pelayanan ini sangat sesuai bagi orang-orang atau pekerja yang mempunyai waktu
istirahat sangat terbatas. Makanan yang dijual di kafetaria dapat berupa hidangan lengkap dan kueh-kueh. Harga makanan biasanya lebih murah
dan macamnya terbatas. Di samping itu makanan yang dihidangkan telah dibuat porsi-porsi sehingga mudah diambil, karena itu tidak
memerlukan banyak pelayanan.
Gambar 1. Kafetaria b.
Snack Bar
Snack Bar disediakan untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang membawa bekal sendiri dan yang ingin menambah dengan penutup
makanan dan minuman. Usaha ini merupakan usaha boga yang bersifat semikomersial misalnya snack bar untuk sekolah dan universitas.
Sistem pelayanannya ialah dilayani oleh pelayan, tetapi tidak formil. Di sini hanya memerlukan beberapa pramuniaga yang melayani sejumlah
pembeli dengan cepat. Snack bar juga dapat melayani makanan yang cepat disiapkan seperti dari, telur, hamburger, donat dan lain-lain. Di
samping makanan snack bar menyediakan minuman , misalnya es krim soda yang dihidangkan dengan mesin otomatis soda fountain dan
coklat panas yang dihidangkan dengan mesin otomatis hot chocolate dispenser.
Gambar 2.
Snack Bar
c. Kantin
Di tempat yang jauh dari pelayanan makanan biasanya diadakan kantin, misalnya di komplek suatu industri dan peristirahatan. Kantin
dapat bersifat komersial atau semi komersial, tergantung pada maksud
penyelenggaraan kantin tersebut. Cara pelayanannya dapat dengan sistem melayani sendiri atau dilayani oleh pelayan. Makanan yang
dihidangkan dalam kantin biasanya terbatas misalnya sandwich, kue- kue, kopi dan eskrim
Gambar 3. Kantin d.
Coffe Shop
Suatu usaha yang tidak formal, tapi suasana ruangan yang tidak formal itu cukup menyenangkan. Coffe shop merupakan usaha boga
yang bersifat komersial. Cara pelayannya memakai sistem dilayani oleh pelayan. Para pembeli sebagian duduk di bangku yang mengelilingi
meja penghidang yang berbentuk huruf U, L, atau pramuniaga melayani para pembeli dari belakang meja. Makanan yang dijual biasanya yang
cepat disiapkan, harga tidak begitu mahal dan cara pelayannya cepat.Tempat duduk sebagian besar berada pada sekeliling meja
penghidang. Meja biasanya dipilih yang mudah dan murah cara pemeliharaannya.
Gambar 4.
Coffe Shop
e. Restoran Hotel
Restoran yang berlokasi di hotel dan menyajikan hidangan pagi, maan siang, makan malam, makanan kecil dan minuman. Hotel yang
besar biasa juga menyediakan ruangan andrawina
banquete
Gambar 5. Restoran Hotel f.
Restoran di luar Hotel Restoran di luar hotel sama dengan restoran hotel hanya saja lokasinya
memang tidak didalam hotel.
Gambar 6. Restoran g.
Vendding Mechine Vedding Mechine
adalah mesin penjual makanan dan minuman. Orang akan membeli memasukan sejumlah uang dengan petunjuk yang
ada, maka hidangan akan keluar secara otomatis.
Gambar 7.
Vendding Mechine
h.
Bistro
Bistro adalah restoran kecil yang Perancis dan sifat pelayanannya tidak resmi.
Gambar 8.
Bistro
i.
Cake Shop
Tempat menjual aneka produk patiseri serta minuman non alkohol. Pelanggan dapat menikmati produk tersebut di
cake shop
atau dapat dibawa pulang.
Gambar 9.
Cake shop
j.
Bakery Bakery
adalah toko yang menjual aneka
cake, bread
ataupun kue tradisional khas indonesia. Usaha
bakery
di Indonesia sangat berkembang pesat. Sudah banyak toko-toko
bakery
yang sangat terkenal seperti Holland bakery, Parsley bakery, dan Swiss bakery.
Gambar 10.
Bakery
k. Restoran
Buffe
Restoran yang menyediakan berbagai macam makanan, biasanya lebih dari 10 jenis makanan dan pelanggan bisa mengambil makanan
sebanyak apapun makanan yang diinginkan. Biasanya terdapat batasan waktu yang diberikan kepada para pelanggan, mulai dari 3 jam sampai
6 jam. Harga yang harus dibayar biasanya sama untuk semua pelanggan. Sebagai contoh, sebuah restoran buffet eropa menyediakan
20 jenis makanan eropa, dimana pelanggan bisa makan sebanyak- banyaknya dalam waktu 4 jam dan pelanggan harus membayar
Rp.80000 untuk setiap kali masuk ke restoran ini. Restoran buffet biasanya dibuat untuk melayani pelanggan dalam jumlah yang besar,
karena itu biasanya restoran buffet terdapat di mall-mall besar dan pelanggannya pun kalangan menengah keatas. Terdapat beberapa jenis
restoran buffet, yaitu : 1
All you can eat buffet buffet makan sepuasnya Restoran ini seperti deskripsi contoh diatas, yaitu pelanggan bisa
makan sepuasnya. Makanan yang disediakan mulai dari makanan pembuka seperti salad, makanan inti seperti nasi dan makanan penutup
mulai dari pudding sampai es krim. 2
Buffet ala cafeteria Buffet ini seperti di cafeteria-cafetaria, dimana pelanggan
mengambil makanan sesusai yang diinginkan dan melakukan pembayaran setelah mengambil makanan.
3 Semi buffet
Banyak restoran yang menyediakan buffet tapi sekaligus menyediakan makanan yang bisa dipesan sesuai menu yang disediakan.
Sehingga pelanggan yang ingin makan sepuasnya bisa memilih paket buffet dan pelanggan yang hanya ingin makan sedikit bisa memesan
makanan sesuai keperluan. 4
Buffet katering Buffet Katering biasanya disediakan untuk acara-acara tertentu
seperti pernikahan, ulang tahun, dimana makanan berbagai macam jenis disediakan di meja dan para tamu bisa menikmati hidangan yang
disajikan.
Keuntungan dari restoran buffet adalah bisa melayani pelanggan dalam jumlah banyak dan bisa meraup omset yang besar, karena
tarifnya yang cukup lebih tinggi, jika dibandingkan dengan restoran tradisional. Restoran buffet sebenarnya menerapkan strategi silang,
karena tidak semua orang mau atau bisa makan sebanyak-banyaknya. Sehingga, pelanggan yang makan sedikit, pada dasarnya mensubsidi
pelanggan yang makan banyak, karena harga yang dibayarkan oleh semua orang adalah tariff yang sama. Keuntungan lainnya adalah chef
tidak perlu masak berulang-ulang seperti pada restoran memasak seusai orderan pembeli. Pada restoran buffet, chef hanya masak sekali banyak
dan kembali memasak jika makanan yang disajikan telah habis.
Kekurangan restoran buffet adalah pemilik harus menyediakan makan dalam jumlah besar dan akan mengalami kerugian jika tidak
banyak pembeli yang datang. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya restoran mengadakan happy hour setelah jam 8 malam, yaitu pelanggan
mendapatkan potongan harga 50 dari harga normal. Bahkan ada buffet yang memperbolehkan pelanggannya untuk membawa pulang
makanan secara gratis agar makanan yang disajikan bisa cepat habis.
Untuk meminimalisir kerugian, beberapa restoran memberikan sistem denda kepada pelanggannya apabila makanan yang telah diambil tidak
dihabiskan. Hal ini untuk mendorong pelanggan untuk tidak mengambil secara berlebihan jika memang tidak mampu untuk menghabiskan.
Gambar 11. Restoran
buffe
l.
Drive In Drive In
atau
Drive Thru
adalah restoran yang melayani pelanggan yang menunggu di kendaraannya. Pesanan diterima, dan barang atau
layanan disajikan menggunakan jendela atau mikropon, sementara pelanggan tetap menunggu di kendaraannya. Cara ini pertama kali
diperkenalkan di Amerika
Serikat pada tahun 1940-an,
namun kemudian menyebar ke negara lain.
Gambar 12.
Drive Thru
m. Restoran khusus
Restoran yang menjual hidangan khusus. Dapat berdasarkan wilayan seperti restoran Cina, Thailand, korea, dsb. Berdasarkan
hidangannya seperti ayam goreng Mbok Berek, KFC, Mcdonald.
Gambar 13. Restoran Khusus n.
Warung makan Warung makan adalah warung yang menjual makanan dan
minuman dengan pilihan yang sederhana serta menu sehari-hari. Harga terjangkau dan penataannya sederhana.
Gambar 13. Warung makan o.
Pedagang makanan Pedagang makanan adalah penjaja makanan yang menyiapkan
hidangan makanan atau minuman dengan menggunakan fasilitas umum permanent yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah dikenal
dengan sebutan warung tenda.
Gambar 14. Pedagang makanan p.
Catering non buffet Catering
adalah istilah umum untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai macam masakan makanan dan minuman baik
untuk pesta maupun untuk suatu instansi.
Catering non buffet
biasa melayani pesanan yang dalam bentuk kotakan.
Gambar 15.
Catering non buffet
q. Pedagang keliling
Pedagang kelilin adalah usaha boga yang menjajakan makanan atau minumannya secara langsung kepada pembeli. Dengan berjalan kaki
sampai menggunakan kendaraan seperti mobil
Gambar 16. Pedagang keliling
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Yogyakarta
Kelas Semester : XII1
Mata Pelajaran : Pengelolaan Usaha Boga
Materi Pokok : Usaha boga , Promosi dan
Pemasaran Produk Boga Alokasi Waktu
: 3 jam 45 menit Pertemuan Ke
: 2
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli lingkungan. dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan flaktual. Konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan berdasarkan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kompetensi dan Indikator Percapain
1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui menjaga dan
melestarikan keutuhan jiwa, raga manusia serta lingkungan kerja sebagai tindakan pengamalan menuntut agama yang dianutnya.
2. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
pembelajaran mengelola usaha boga. 3.
Menunjukkan perilaku ilmiah jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong dalam melakukan
pembelajaran sebagai bagian dari sikap professional. 4.
Menunjukan perilaku cinta damai dan toleransi dalam membangun kerjasama dan tanggungjawab dalam implementasi pemilihan bahan
larutan untuk pembersih alat dan lingkungan kerja. 5.
Memahami pengelolaan usaha boga dan usaha boga serta memasarkan dan mempromosikan produk
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat: 1.
Mampu menumbuhkan motivasi internal yang tinggi dan rasa ingin tahu terhadap jenis produk boga di wilayah setempat.
2. Mampu mentransformasikan diri dalam berperilaku jujur, percaya diri, dan
mandiri memperkenalkan produk usaha boga di wilayah setempat dan menerapkan usaha.
3. Menunjukkan sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami jenis produk boga di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika
produk akhir untuk membangun semangat usaha.
4. Mampu menganalisis produk makanan di pasaran dan menentukan produk
makanan yang akan dijual
6. Mampu mengetahui pengelolaan usaha boga dan usaha boga serta
memasarkan dan mempromosikan produk