peristiwa berbahasa itulah yang disebut dengan peristiwa tutur speech event. Pada dasarnya, peristiwa tutur rangkaian dari sejumlah tindak tutur yang
terorganisasikan untuk mencapai suatu ujaran.
4. Pengertian Campur Kode
Pengertian campur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 192 adalah menjadi satu. Pengertian kode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
2002: 442 adalah tanda yang berupa kata, tulisan, sandi, dan sebagainya yang disepakati mengandung maksud-maksud tertentu; kumpulan peraturan atau
kumpulan prinsip yang sistematis. Kemampuan komunikatif penutur dalam suatu masyarakat, bahasa akan sangat mempengaruhi hasil yang diharapkan penutur
tersebut. Kemampuan komunikatif menurut Nababan 1984:10 adalah
kemampuan untuk memilih dan menggunakan satuan-satuan bahasa itu disertai dengan aturan-aturan penggunaan bahasa dalam suatu masyarakat bahasa.
Pengkajian tentang bentuk-bentuk serta perubahan bahasa khususnya variasi bahasa dalam penelitian ini akan dibahas tentang campur kode. Menurut
Thelander Chaer, 1995:152 apabila dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa suatu bahasa keklausa bahasa lain maka peristiwa yang terjadi
adalah alih kode. Sementara apabila suatu peristiwa tutur, klausa-klausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran maka peristiwa
yang terjadi adalah campur kode. Menurut Paul Ohoiwutun 2007: 68 antara sesama penutur yang bilingual
atau multilingual, sering dijumpai sesuatu gejala yang dapat dipandang sebagai
suatu kekacauan atau interferensi berbahasa performance interference. Fenomena ini berbentuk penggunaan unsur-unsur dari bahasa tertentu dalam satu
kalimat atau wacana bahasa lain yang dinamai campur kode code mixing. Campur kode dapat didefinisikan sebagai penggunaan lebih dari satu bahasa atau
kode dalam satu wacana menurut pola-pola yang masih belum jelas. Campur kode dilakukan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa
Inggris. Weinreich dalam Paul Ohoiwutun 2007: 69-70 menamai campur kode ini sebagai “mixed grammar”. Penggunaan campur bahasa Inggris dalam bahasa
Indonesia mengacu pada prinsip berbahasa yang singkat, jelas dan tidak berdwimakna. Campur kode umumnya hanya trjadi pada situasi berbahasa tidak
resmi dan didorong oleh motif prestise prestige filling motive. Pengertian kode menurut Poedjosoedarmo Rahardi, 2001:20-22 dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem tutur yang penerapan unsur bahasanya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang penutur, relasi penutur dengan
lawan bicara dan situasi tutur yang ada. Kode biasanya berbentuk varian bahasa yang secara nyata dipakai berkomunikasi anggota suatu masyarakat
bahasa.Seseorang sering mengganti kode bahasanya pada saat bercakap-cakap. Pergantian itu dapat disadari atau bahkan mungkin pula tidak disadari oleh
penutur. Kode menurut Suwito Rahardi, 2001:22 adalah salah satu varian di dalam hirarki kebahasaan yang dipakai dalam komunikasi. Kode itu memiliki sifat
yang netral,karena kode itu tidak memiliki kecenderungan interpretasi yang menimbulkan emosi.