Penelitian Terdahulu Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memahami unsur-unsur suatu pengetahuan yang menyeluruh, penulis mendeskripsikan dalam suatu kesimpulan. 4. Historiografi Pada fase terakhir historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Seperti laporan ilmiah, penulisan hasil penelitian sejarah itu hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian, sejak awal sampai dengan akhir. 15

H. Sistematika Pembahasan

Bahasan-bahasan dalam penelitian ini akan dituangkan dalam lima bab terkait antara satu dengan yang lainnya, seeara logis dan sistematis. Pada bagian utama di bagi dalam lima bab yaitu: BAB I. Pendahuluan Bab ini merupakan pengantar dari bab-bab selanjutnya yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teoritik, penelitian terdahulu, metode penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II. Kondisi Tuban Pra Islam

Pada bab ini menjelaskan tentang kondisi masyarakat Tuban sebelum datangnya Islam yang meliputi tiga sub bab yaitu letak geografis Tuban, kondisi kepercayaan masyarakat Tuban sebelum Islam, dan kondisi sosial budaya masyarkat Tuban. 15 Ibid., 67. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III. Masuknya Islam Dan Dakwah Ibrahim Asmoroqondi

Bab ini menjelaskan bagaimana masuknya Islam di Tuban, dan membahas tentang peran Syekh Ibrahim Asmoroqondi dalam penyebaran Islam di desa Geshik yang meliputi empat sub bab yaitu masuknya islam di Tuban, saluran islamisai di Tuban, biografi singkat Syekh Ibrahim Asmoroqondi, dan ajaran-ajaran Syekh Ibrahim Asmoroqondi.

BAB IV. Beberapa Segi Akulturasi Pada Kepurbakalaan Komplek Makam Ibrahim Asmoroqondi

Dalam bab ini akan membahas dan menguraikan tentang tata letak, segi bangunan, dan juga adanya akulturasi budaya hindu dan Islam, yang tercermin dalam budaya masyarakat Tuban, serta akulturasi pada kepurbakalaan komplek makam Ibrahim Asmoroqondi.

BAB V. penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB II KONDISI MASYARAKAT TUBAN SEBELUM ISLAM

A. Letak Geografis Tuban

Tuban merupakan salah satu kota tua di jalur pantai utara. Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111 30‟ -112 35‟ BT dan 6 40‟ - 7 18‟ LS. Panjang wilayah pantai 65 km. secara administrative daerah ini tergabung di dalam propinsi Jawa Timur.Wilayah Tuban berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut. Sebelah utara: laut jawa Sebelah timur: kabupaten lamongan Sebelah selatan: kabupaten bojonegoro Sebelah barat: kabupaten blora dan rembang. Wilayah Tuban, yang meliputi bagian utara Jawa Timur sebelah barat, di sebelah utara terbentang laut jawa, di sebelah selatan mengalir bengawan solo, di sebelah barat mengalir sungai sarang, dan di sebelah timur mengalir sungai lohgung. Dibagian tengah wilayah ini, di antara daerah pesisir pantai utara dan bengawan solo, terbentang bagian timur penghujung kapur utara. Ketinggian daratan di kabupaten Tuban berkisar antara 0-500 m dpl. Tuban memiliki titik rendah yakni 0m dpl yang berada digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id di jalur pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada dikecamatan Grabagan. 16 Karena letak geografis Tuban yang sangat strategis berbatasan langsung dengan pantai dan mempunyai pelabuhan yang sekitar abad XIV M, ramai dikunjungi para pedagang dari dalam maupun luar nusantara, menjadikan Tuban sebagai salah satu daerah yang mengambil peran penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Adapun kondisi alam wilayah Tuban ada tiga aspek yaitu: a. Iklimcuaca Daerah Tuban beriklim tropis, curah hujan rata-rata 1400 mm per tahun atau 69,5 hari hujan per tahun di daerah pesisir pantai utara, 1600 mm per tahun atau 91,7 hari per tahun di daerah bengawan solo. Musim hujan di daerah ini berlangsung di bulan Oktober sampai April, bersamaan dengan angin Passat barat laut. Di musim kemarau udara sangat kering dengan curah hujan rata- rata dibawah 100 mm. darah yang agak kering sampai sangat kering meliputi areal seluas 174.298,06 Ha 97,73 dari luas wilayah Tuban, sedangkan sisanya kurang lebih 9.696,51 Ha 57 merupakan wilayah yang cukup basah. b. Topografi Tanah Secara garis besar wilayah Tuban berdasarkan ketinggian daerah dari permukaan air laut terbagi dalam tiga daerah, yaitu 16 Tim Penyususn, Tuban Bumi Wali Tuban: Pemda Tuban, 2013, 9-10.