14 rancangan dan melaporkan hasil percobaan, dianalisis secara deskriptif, dengan
ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran, serta persentase. Untuk hasil observasi, dianalisis dengan analisis deskriptif-kualitatif.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Potensi
Scientific Skill Siswa sebelum PTK Potensi Scientific Skill Awal
Hasil pretes yang dilakukan pada awal semester, menjelang Penelitian Tindakan Kelas PTK ini, menunjukkan bahwa ada 50 siswa yang potensi
scientific skill nya masih rendah. Dari 32 siswa masih ada 16 siswa atau 50 yang
potensi scientific skill-nya masih sangat kurang. Skor 70 yang digunakan sebagai SKBM standar ketuntasan belajat minimal, baru dapat dicapai 50 siswa. Rata-rata
skor-nyapun masih rendah, hanya 65. Ini berarti, dalam skala kelas, untuk rombongan belajar XIIb ini potensi scientific skill-nya masih rendah. Rekapitulasi skor hasil
pretes ini selengkapnya tercantum dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2. Hasil Pretes siswa
Statistik Besarnya
Rata-rata Skor 65
Simpangan Baku Skor 13,7
Jml. siswa mencapai SKBM 16 atau 50
Potensi scientific skill siswa berkaitan dengan pemahaman pada aspe-aspek
scientific process proses sains. Hasil analisis per aspek potensi scientific skill,
menunjukkan bahwa kebanyakan aspek proses sains yang belum dipahami siswa adalah pada rencana mengontrol variabel pengganggu dan rencana tabulasi data
untuk merancang percobaan. Untuk pelaporan hasil percobaan, aspek-aspek yang belum dikuasai kebanyakan siswa misalnya pada interpretasi data. butir-butir soal
pretes dan hasil analisis butir tes awal ini, selengkapnya terlampir. 2. Kemampuan Siswa Membuat Rancangan Percobaan Siklus 1
Kemampuan aktual siswa dalam membuat rancangan percobaan, setelah satu siklus PTK, ternyata masih sangat rendah, jauh lebih rendah dari gambaran
kemampuan potensial tersebut. Dari karya rancangan percobaan yang terkumpul, hanya 12,5 4 anak yang telah mampu membuat rancangan percobaan dengan baik,
jauh dari kemampuan potensialnya skor pretes tersebut. Ternyata hampir semua anak masih mengalami kesulitan dari sekedar mengidentifikasi masalah dari masalah
yang telah diberikan, sampai dengan menentukan variabel, mengontrol variabel pengganggu, dan rencana mengorganisasi data. Namun sebagian besar siswa telah
mampu merumuskan permasalahan dan hipotesis. Hasil rekapitulasi penskoran karya
15 siswa membuat rancangan percobaan, tercantum dalam Tabel 3. Rincian aspek yang
dinilai untuk perancangan percobaan ini terlampir. Tabel 3.Rekapitulasi Hasil Penilaian Karya Sis-wa, Rancangan Percobaan Siklus 1
Statistik Besarnya
Rata-rata Skor 62,5
Jml anak mencapai SKBM 4
anak mencapai SKBM 12,5
Dari diskusi kelas terungkap, bahwa siswa pada umumnya belum memahami makna variabel, apalagi makna memberi perlakuan dan mengontrol variabel
pengganggu . Kebanyakan mereka menuntut semua faktor yang berkaitan dengan
pertumbuhan biji kacang hijau diamati respons-nya. Mereka belum memahami perlunya membatasi faktor yang ingin dilihat responsnya yang dijadikan variabel
bebas. Mereka juga banyak yang kurang ketat melakukan pengontrolan variabel pengganggu.
Namun demikian, dari pengamatan saat diskusi kelas ini, terlihat bahwa sebagian anak mampu mengkomunikasikan ide, pikiran, dan temuannya. Dalam
kelompok yang berisi 4 siswa, paling tidak 1 dari mereka mampu mempresentasikan hasil kerjanya, sudah mulai berani berusaha menanggapi dan menjawab pertanyaan
atau masukan siswa atau anggota kelompok lain. Pengkomunikasian hasil perancangan percobaan dalam bentuk laporan tertulis, dari segi format, sudah sangat
baik. Siswa kelas XII di SMA ini sudah biasa dilatih menyusun laporan praktikum dalam format laporan kegiatan. Sekalipun, dari aspek isi masih perlu diperbaiki lihat
paparan data hasil kemampuan siswa membuat rancangan percobaan tersebut.
3. Kemampuan Anak Melakukan Percobaan dan Melaporkan Hasilnya pada akhir siklus 1 PTK