Modul Pengaturan Modul Pengaturan Amplitudo

25 Tabel 3.2. Daftar Komponen pada Modul Pembangkit Gelombang. Nama Komponen Nilai C f Lihat Tabel 3.1 R IN Potensio 50 kΩ R 1 10 kΩ R 2 50 Ω R 7 50 Ω C 1 1 µF C 2 1 µF C 3 1 µF C 14 1 nF C 15 1 nF C 16 1 nF

3.4.2. Modul Pengaturan

Duty Cycle Pada MAX038 terdapat pengaturan duty cycle sehingga memudahkan dalam perancangan. Duty cycle dapat diatur melalui pin DADJ Duty Cycle Adjust Input pada MAX038. Tegangan pada pin DADJ mengatur duty cycle pada function generator ini. Pada kondisi normal tegangan pada pin DADJ adalah 0V, pada kondisi ini keluaran dari function generator menghasilkan duty cycle sebesar 50[8]. Untuk memvariasikan duty cycle maka diperlukan sebuah rangkaian penguatan inverting untuk mengatur tegangan pada pin DADJ . Menurut datasheet MAX038, untuk mengatur duty cycle sebesar 15 sampai dengan 85 diperlukan tegangan sebesar -2,3V sampai dengan +2,3V pada pin DADJ . Rangkaian penguat inverting tersebut mendapatkan tegangan referensi sebesar 2,5V dari pin REF MAX038[8]. Gambar 3.7. Realisasi dari Rangkaian pada Gambar 3.6. 26 Untuk mencari nilai duty cycle maka dapat menggunakan Persamaan 2.7. Keluaran pertama dari LM324 pada Gambar 3.8 menghasilkan tegangan keluaran -2,5V sesuai dengan rumus rangkaian penguatan inverting . Menurut Persamaan 2.8 maka didapatkan: � = − 100 100 × 2,5 = −2,5 Sementara untuk keluaran kedua dari LM324 yang merupakan rangkaian buffer akan menghasilkan tegangan -2,3V sampai dengan +2,3V dimana besarnya tegangan diatur dengan resistor variabel potensio sebesar 10 kΩ. Tabel 3.3. Daftar Komponen pada Modul Pengaturan Duty Cycle . Nama Komponen Nilai Komponen R 1 100 kΩ R 2 100 kΩ R 3 330 Ω R 4 330 Ω R 7 Potensio 10 kΩ C 7 10 nF Gambar 3.8. Rangkaian Modul Pengaturan Duty Cycle . 27

3.4.3. Modul Pengaturan Amplitudo

Amplitudo merupakan salah satu faktor penting pada sebuah function generator . Amplitudo merupakan nilai tertinggi dari suatu gelombang tegangan. Untuk mengatur amplitudo maka diperlukan sebuah rangkaian penguat inverting dengan tegangan catu daya ±15V dimana dapat menguatkan amplitudo gelombang tegangan tersebut sampai dengan 20V pp . Supaya modul pengaturan amplitudo dapat bekerja pada semua jangkauan frekuensi, maka digunakan IC op-amp LM7171 karena memiliki wide unity-gain bandwidth 200MHz . Dengan menggunakan Persamaan 2.8, maka diperoleh: − 20 = − � 2 1 × 2 � 2 = 10 Ω dengan : V o = tegangan keluaran V R 2 = resistor umpan balik Ω R 1 = resistor masukan 1 kΩ Gambar 3.9. Realisasi dari Rangkaian pada Gambar 3.8. 28 Tabel 3.4. Daftar Komponen pada Modul Pengaturan Amplitudo. Nama Komponen Nilai Komponen R 1 1 k Ω R 2 Potensio 10 k Ω

3.4.4. Modul Pengaturan Tegangan