8
Howard Clinebell menyatakan bahwa tujuan dari semua konseling pastoral adalah untuk membebaskan memperkuat dan memelihara keutuhan hidup yang
berpusat pada roh. Menurut Clinebell, “keutuhan hidup adalah hidup dalam segalah kelimpahan.”
17
Maka inti dari semua konseling pastoral adalah untuk menolong orang memahami kesembuhan dan pertumbuhan serta belajar memperkuat iman serta nilai-
nilanya. Dalam konteks pemahaman ini, membebaskan mengandung arti: pembebasan
diri untuk dan menuju. Pembebasan diri banyak kekuatan yang bekerja dalam
kehidupan pribadi, di dalam hubungan-hubungan dan lembaga-lembaga, yang membatasi serta membuat segala kemungkinan untuk bertumbuh ke arah keutuhan,
yaitu kehidupan dalam segalah kelimpahan.
2.3 Fungsi Pendampingan dan Konseling Pastoral
Menurut Howard Clinebellada 4 fungsi pendampingansepanjang abad : 1.
Menyembuhkan
Healing
: “suatu fungsi pastoral yang terarah untuk mengatasi kerusakan yang dialami orang dengan memperbaiki orang itu
menuju keutuhan dan membimbingnya dalam pengambilan keputusan ke arah kemajuan di luar kondisinya terdahulu
”. 2.
Mendukung
Sustaining
: “menolongorang yang sakit terluka agar dapat bertahan dan mengatasi suatu kejadian yang terjadi pada watu yang
lampau, di mana perbaikan atau penyembuhan atas penyakitnya tidak mungkin lagi diusahakan atau dimungkinkannya sangat tipis sehingga tidak
mungkin lagi diharapkan ”.
3. Membimbing
Guiding
: “membantu orang yang berada dalam kebingungan dalam mengambil pilihan yang pasti menyakinkan di antara
berbagai pikiran dan tindakan alternatifpilihan, pilihan yang dipandang mempengaruhi keadaan jiwa mereka sekarang dan pada waktu yang akan
datang ”.
4. Memulihkan
Reconciling
: “usaha membangun hubungan-hubungan yang rusak kembali di antara manusia dan sesama manusia dan di antara
manusia dengan Allah ”.
5. Memelihara atau mengasuh
Nurturing
: “memampukan orang untuk mengembangkan potensi-potensi yang diberikan Allah kepada mereka,
disepanjang hidup mereka dengan segala lembah-lembah, puncak-puncak dan dataran-dataran.
”
18
2.4 Peran pendeta sebagai Konselor Pastoral
17
Howard.Clinebell. Tipe-tipe dasar Pendampingan dan Konseling Pastoral, Yogyakarta: kanisius,2002
18
Ibid, 53-54
9
Dalam zaman sekarang ini para pendeta memperoleh kesempatan untuk memberikan konseling bagi orang-orang yang berjuang dalam pasang surut krisis yang
mengacaubalaukan kehidupan. Pendeta adalah konselor krisis yang bersifat wajar karena keuntungan yang inheren melekat dari posisi dan perannya yaitu: jaringan hubungannya
dengan umatnya, haknya memasuki banyak sistem keluarga, keyakinan banyak orang kepada pendeta, kemudahannya berhubungan dengan orang dan kehadirannya dalam
banyak krisis perkembangan psikologis dan krisis yang terjadi secara kebetulan yang tidak diharapkan misalnya penyakit, kematian dan kehilangan orang yang dikasihi
19
. Dalam pandangan banyak orang yang sedang mengalami krisis, gambaran dan identitas
pendeta mengandung suatu arti bersifat mendukung dan memelihara. Sebagai konselor pastoral, seorang pendeta harus memiliki sikap dapat dan
merasakan apa yang konseli rasakan, serta dapat menempatkan dirinya dalam kehidupan dan perasaan orang lain, sehingga mereka merasa dihargai, diterima dan dikasihi. Di sisi
lain pendeta sebagai suatu penuntun dan teladan bahkan lebih dari itu, menjadi pancaran sinar, sikap, sifat dan kepribadian dari Yesus. Sebagaimana kehidupan Yesus, yang
diharapkan dari pendeta sebagai konselor harus sama seperti Yesus.
20
Dalam pelayanan, peran pendeta sebagai orang yang membangkitkan kesadaran tentang arti dan harapan yang realistis adalah penting sekali. Fungsinya yang unik, sebagai
orang yang memampukan pertumbuhan rohani adalah membantu orang menemukan kepenuhan arti yang
ultimate
dari kehidupan yang dijalankan dalam hubungan dengan Allah, yaitu Allah yang selalu menyediakan kasih setiaNya juga ditengah tragedi yang
amat dasyat. Konselor pastoral menantang tetapi juga memelihara, penghadiran kedua dimensi yang paradoks inilah menghasilkan pertumbuhan dalam konseling. Pendeta
rumah sakit dianggap sebagai pembawa sumber religius, pengurangan kecemasan, dan penghiburan bagi pasien-pasien khususnya ketika semua pengobatan medis sudah
dikerjakan dan ternyata gagal. Penggunaan yang terampil dari metode pendengaran, pemeliharaan dan konseling terhadap orang sakit dapat membantu pasien menjadi lebih
terbuka kepada sumber penyembuhan yang diberikan Allah dalam tubuh, jiwa dan roh dan hubungannya. Agar menjadi efektif sebagai pemelihara pertumbuhan maka pendeta
harus tetap bertumbuh.
19
Ibid, 20
20
Jacob Daan Engel. Konseling dasar dan Pendampingan Pastoral, Salatiga,2003
10
Menurut penulis seorang pendeta terpanggil untuk menjadi orang yang memungkinkan terwujudnya keutuhan rohani disegala bidang kehidupan manusia.
Memin jam istilah Willian A. Barry, ia mengatakan bahwa pendeta adalah “pembimbing
rohani” yaitu orang yang menjadi memimpin dalam suatu pencarian berdasarkan pimpinan roh kudus didalam situasi psikologis dan spiritual. Proses pencarian ini
menekankan pada bagaimana menemukan sesuatu yang dapat menjadi kekuatan bagi pemimpin dan dipimpin untuk sama-sama berkembang menuju keutuhan dan
kesempurnaan hidup baik itu secara spiritual maupun psikologis.
21
Dalam pelayanan gereja kepada masyarakat yang didalamnya juga termasuk pelayanan pendeta sebagai seorang konselor di rumah sakit, menjadikan peran pendeta di
masyarakat khususnya di rumah sakit menjadi sangat penting. Dalam perannyapendeta rumah sakit dianggap sebagai pembawa sumber religius, pengurangan kecemasan dan
penghiburan bagi pasien-pasien khususnya ketika semua pengobatan medis sudah dikerjakan dan ternyata gagal. Peranan seorang pendeta terhadap orang sakit juga
memiliki dimensi penting lainnya, yaitu membantu memampukan penyembuhan. Selain penyembuhan, penggunaan yang terampil dari metode pendengaran, pemeliharaan dan
konseling terhadap orang sakit dapat membantu si pasien menjadi lebih terbuka kepada sumber penyembuhan yang diberikan Allah dalam tubuh, jiwa dan roh dan
hubungannya.
22
2.5 Tujuan Pendampingan dan Konseling Pastoral bagi pasien