Sejarah dan Profil PT. Madubaru di Kabupaten Bantul,

63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Peneltian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah dan Profil PT. Madubaru di Kabupaten Bantul,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta PT. Madubaru merupakan salah satu perusahaan yang terletak di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PT. Madubaru memiliki usaha pokok Pabrik Gula PG dan Pabrik Spiritus PS yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan PGPS. Madukismo. PGPS Madukismo ini merupakan satu-satunya pabrik gula dan pabrik alkoholspiritus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan nasional khususnya gula pasir sebagai perusahaan padat karya yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PGPS Maduksimo ini dibangun pada tanggal 14 Juni 1955 di atas bangunan Pabrik Gula Padokan salah satu pabrik gula di antara 17 pabrik gula di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda tetapi dibumihanguskan pada masa pemerintahan Jepang. 64 Lokasi cikal bakal bangunan PGPS Madukismo ini berada di desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PGPS Madukismo dibangun atas prakarsa dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diresmikan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958. Setelah pembangunan selesai, pabrik yang pertama kali beroperasi adalah pabrik gula yaitu pada tahun 1958 kemudian setahun kemudian yakni pada tahun 1959 pabrik spiritus baru mulai beroperasi. Pada awal berdiri, saham mayoritas PT. Madubaru dimiliki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan persentase 75 dan 25 milik Pemerintah Republik Indonesia Departemen Pertanian Republik Indonesia, namun pada saat ini telah mengalami perubahan persentase kepemilikan yakni 65 milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan 35 milik pemerintah yang dikuasakan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia PT. RNI. Sejak awal pendirian, PGPS Madukismo ini telah mengalami perubahan status perusahaan dan perubahan manajemen beberapa kali. Pada tahun 1955-1962 status perusahaan PT. Madubaru adalah Perusahaan Swasta berupa Perseroan terbatas. Tahun 1962-1966 Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Perkebunan Negara bubar sehingga pabrik-pabrik gula di Indonesia boleh memilih untuk tetap sebagai 65 perusahaan negara atau menjadi perusahaan swasta. Pada waktu itu PT. Madubaru memilih untuk menjadi perusahaan swasta. PT. Madubaru kembali menjadi perusahaan swasta dengan susunan direksi yang dipimpin oleh Hamengku Buwono IX sebagai Presiden Direktur. PT. Rajawali Nusantara Indonesia PT. RNI mengadakan kontrak manajemen dengan PT. Madubaru pada tanggal 4 Maret 1984-24 Februari 2004. Sejak tanggal 2 Februari 2004 PT. Madubaru sudah menjadi perusahaan mandiri yang dikelola secara professional dan independen. Perusahaan ini memiliki potensi dan peluang pengembangan usaha yang memiliki kesempatan bertumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan Agro Industri yang berbasis tebu dan dikelola secara professional dan inovatif untuk menghadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati. PT. Madubaru menggunakan strategi bisnis overal cost leadership pada usaha pokok dan strategi bisnis differensiasi pada diversifikasi usaha. Perusahaan ini juga telah melaksanakan konsep Good Corporate Governace secara konsisten sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, petani tebu dan juga bagi investor yang menanamkan modalnya. 66

b. Visi dan Misi PT. Madubaru di Kabupaten Bantul, Provinsi