Alat komunikasi Telepon

(1)

1.Alat komunikasi Telepon

Telepon termasuk alat komunikasi yang di golongkan modern. Karena sudah menggunakan teknologi yang cukup canggih. Antar kota, antar negara sudah bisa saling berkomunikasi dengan melalui telepon dengan cepat.

#2.HandPhone atau Telepon genggam

Handphone atau telepon genggam adalah sebuah terobosan dalam komunikasi masyarakat modern. Di mana orang bisa saling berkomunikasi di mana saja, asal ada sinyal yang bisa menghubungkan. Saat ini sudah banyak merek – merek terkenal yang memproduksi handpohe, karena memang pasarnya terus berkembang. #3.Media massa yang bernama Koran


(2)

Media yang satu ini menjadi media atau alat komunikasi modern yang punya kegunaan sebagai alat komunikasi, penyampaian pesan atau iklan sebuah usaha atau perusahaan. Selain itu koran selalu memberitakan informasi atau kejadian yang berhubungan dengan sosial, budaya, hukum, politik, teknologi dan masih banyak lagi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, peran koran bukan lagi hanya di baca dalam bentuk cetak. Kini koran versi digital sudah banyak di temukan di internet.

#4.Televisi

Televisi (TV) menjadi media komunikasi modern yang sekarang hampir setiap rumah memiliki “kotak ajaib” tersebut. Dengan adanya TV, banyak orang bisa mengetahui informasi berita dan bisa menonoton tayangan lain yang memberikan aspek edukasi atau hiburan.

TV juga sebagai sarana membangun kebersamaan antar keluarga di rumah. #5. LCD Proyektor


(3)

Alat ini mempunyai kegunaan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan atau pesan yang biasa di pakai di sekolah, kampus atau dalam acara seminat atau training. Biasanya alat ini bisa terhubung dengan PC atau laptop. Kehadiran alat menjadikan pesan yang di sampaikan menjadi efektif dan mudah di mengerti oleh peserta atau murid di sekolah.

#6. PDA

PDA atau Personal Digital Assistant adalah sebuah alat yang bisa membantu manusia dalam menyelesaikan tugasnya. Banyak data yang penting bisa di simpan dalam PDA. Fungsi PDA hampir sama dengan komputer atau laptop, hanya saja PDA lebih kecil ukurannya.

#7. Faksimili

Dengan mesin Faksimili, maka pesan dalam bentuk kertas akan bisa sampai kepada tujuan. Alat komunikasi ini sebagai alat yang banyak di gunakan di perkantoran atau sekolah.


(4)

Selain televisi, ada radio yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang hanya terdengar suara saja. Banyak siaran radio yang bisa di nikmati oleh manusia, biasanya radio menyajikan informasi berita, musik, diskusi yang bisa di dengar saja. #9. Komputer/ Laptop/ Tablet

Komputer/ Laptop/ Tablet telah memberikan warna baru bagi dunia telekomunikasi. Dengan alat tersebut banyak hal yang bisa dikerjakan, dari mulai menulis, menggambar, membuat video dan yang lain. Dari sisi hiburan komputer juga bisa. Kita bisa melihat film ,mendengar musik, bahkan bisa juga menonton televisi.

Hal yang wajar jika Komputer/ Laptop/ Tablet di katakan sebagai alat komunikasi yang modern.

#10. Jaringan Internet

Kehadiran internet membuat hubungan manusia semakin dekat dan mudah. Dengan internet banyak orang bisa berkomunikasi dan saling bertatap muka, walau beda negara. Dengan internet banyak orang bisa mengakses informasi berupa berita, tips, artikel, video dan yang lain.


(5)

Internet telah merevolusi gaya hidup banyak orang dalam berkomunikasi. Apalagi sekarang zamannya sosial media, dimana orang bisa dengan cepat mencari dan berkomunikasi dengan teman lama.

#11. Microfon

Biasa orang banyak menyebutnya mic. Berfungsi untuk di dalam keramaian supaya semua orang bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh pembicara, maka di butuhkan Microfon.

Dan perkembangan mic pun sudah kian pesat, sekarang sudah mic yang menggunakan nirkabel. Dengan jarak 10 atau 20 meter mic bisa terhubung dengan sound atau pengeras suara.

#12. Radar

Suatu alat yang bisa mengtahui dimana posisi orang atau benda. Radar memberikan sinyal atau informasi yang akurat tentang apa yang di inginkan oleh manusia.


(6)

HandyTalky adalah alat berkomunikasi dengan mengunakan sinyal frekuensi tertentu sebagai pemancarnya untuk menghubungkan handy talky yang satu dengan handy talky yang lain menurut

sumber_http://febriirawanto.blogspot.com/2012/06/pengertian-handy-talky.html. Alat ini biasa di pakai oleh satuan kepolisian atau tentara dalam bertugas. Selain kedua itu, pihak satuan pengamanan (satpam) sering memakai alat ini dalam bekerjanya.

#14.Toa

_www.kaskus.co.id

Alat ini biasanya di gunakan oleh para orang yang lagi orasi dalam menyampaikan pendapat. Tidak terlalu besar suara yang di keluarkan dari toa, namun alat ini termasuk sebagai alat komunikasi modern yang pernah ada.


(7)

Untuk menghubungkan komputer atau laptop ke internet itulah yang bernama modem. Saat ini banyak provider yang menjual modem dengan harga yang bersaing.

Mengenal Hak Perlindungan Anak

Hak perlindungan anak di Indonesia telah diatur dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, secara umum juga telah termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Sebelum mengenal lebih lanjut tentang hak perlindungan anak, perlu kita pahami dulu pengertian dari hak, anak, dan perlindungan anak. Hak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang salah satunya adalah "kewenangan"; dan "kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb)".

Sedangkan anak menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak memiliki arti sebagai "seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan". Pengertian anak dalam UU ini sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Perlindungan anak, menurut UU No 23 Tahun 2002, adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Secara sederhana, Hak Perlindungan Anak dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh setiap anak


(8)

optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Bermain, berekreasi, dan berkreasi termasuk hak-hak anak yang harus dilindungi

Perlindungan anak memiliki tujuan (sebagaimana pasal 3 UU No. 23 Tahun 2002) untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Hak Perlindungan Anak (SKU Penggalang Revisi terbaru)

Anak adalah permata, generasi penerus, aset bangsa dan calon pemimpin bangsa. Ia mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam bangsa, negara, masyarakat maupun keluarga. Anak merupakan tumpuan harapan masa depan bagi bangsa, negara, masyarakat maupun keluarga. Oleh karena kondisinya secara jasmani dan psikologis belum matang , maka anak perlu mendapatkan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang secara


(9)

wajar baik fisik, mental dan rohani. Namun di dalam kenyataannya, anak-anak masih terus tereksploitasi, baik secara ekonomi menjadi pekerja anak (child labour), anak jalanan (street children) ataupun eksploitasi seks sebagai pekerja seks anak (prostituted children), perdagangan anak (child trafficking), penculikan anak, perlakuan kekerasan (violation) dan penyiksaan (turtore) terhadap anak. Krisis dan konflik yang akhir-akhir ini melanda Indonesia sebagai negara yang konon merupakan ‘jamrud katulistiwa’ ini, membuat kondisi anak dan remaja dapat digolongkan sebagai kelompok rentan yang makin terpuruk. Masalah seputar kehidupan anak telah menjadi perhatian dari seluruh masyarakat internasional pada umumnya dan juga masyarakat Indonesia pada khususnya. Ada banyak kegagalan pranata sosial serta kondisi ideal yang diperlukan untuk melindungi hak-hak anak Indonesia yang sampai saat ini belum mampu diwujudkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Perlindungan Anak Tujuan dan Tanggung Jawab

Anak adalah “ BUAH HATI ”, Anak diharapkan menjadi " WIJA PATTOLA " demikian ungkapan masyarakat Bugis dalam mengekspresikan begitu pentingnya eksistensi seorang anak bagi kelangsungan hidup mereka. Anak seyogianya dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara dimasa mendatang yang harus dijaga dan dilindungi hak-haknya. Hal ini dikarenakan bagaimanapun juga di tangan anak-anaklah kemajuan suatu bangsa tersebut akan ditentukan.


(10)

BPHNTV-Jakarta. “Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negara, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan bagian dari HAM”, ucap Bahria Prentha, S.H, M.H. salah seorang narasumber dalam kegiatan Temu Sadar Hukum yang dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Hukum bekerjasama dengan Aisiyah cabang Tebet yang dilaksanakan di Kantor Aisiyah cabang Tebet beberapa waktu lalu (25/03). Dirinya melanjutkan, bahwa salah satu wujud tujuan negara Indonesia adalah memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi anak yang tertuang dalam pasal 18 ayat (2) UUD, yaitu


(11)

berhak atas kelangsungang hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dirinya berpendapat bahwa anak memiliki nilai sejarah untuk mewarisi peradaban tetapi ia juga memiliki nasib dan takdirnya sendiri dan tidak boleh diganggu gugat orang tua. “Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah aset kekayaan yang tak terhingga, sehingga merawat dan mengasuh anak dengan baik adalah sebuah investasi jangka panjang bagi sebuah negara pada masa yang akan datang,” ucapnya.

UU Perlindungan anak menegaskan bahwa tanggung jawab orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus demi terlindunginya hak hak anak. Dalam UU Perlindungan anak dijelaskan, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak maka Dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yg bersifat independen. Keanggotaan komisi ini terdiri dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat,dunia usaha dan keluarga, serta masyarakat yg peduli terhdp perlindungan anak.

KLIPING

TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN


(12)

Disusun Oleh : NAMA YANG MEMBUAT

Kelas No. Absen

SD NEGERI KADEMANGAN 01

SEMESTER II PERTEMUAN 1 TAHUN 2016


(1)

Untuk menghubungkan komputer atau laptop ke internet itulah yang bernama modem. Saat ini banyak provider yang menjual modem dengan harga yang bersaing.

Mengenal Hak Perlindungan Anak

Hak perlindungan anak di Indonesia telah diatur dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, secara umum juga telah termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Sebelum mengenal lebih lanjut tentang hak perlindungan anak, perlu kita pahami dulu pengertian dari hak, anak, dan perlindungan anak. Hak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang salah satunya adalah "kewenangan"; dan "kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb)".

Sedangkan anak menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak memiliki arti sebagai "seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan". Pengertian anak dalam UU ini sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Perlindungan anak, menurut UU No 23 Tahun 2002, adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Secara sederhana, Hak Perlindungan Anak dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh setiap anak


(2)

optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Bermain, berekreasi, dan berkreasi termasuk hak-hak anak yang harus dilindungi

Perlindungan anak memiliki tujuan (sebagaimana pasal 3 UU No. 23 Tahun 2002) untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Hak Perlindungan Anak (SKU Penggalang Revisi terbaru)

Anak adalah permata, generasi penerus, aset bangsa dan calon pemimpin bangsa. Ia mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam bangsa, negara, masyarakat maupun keluarga. Anak merupakan tumpuan harapan masa depan bagi bangsa, negara, masyarakat maupun keluarga. Oleh karena kondisinya secara jasmani dan psikologis belum matang , maka anak perlu mendapatkan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang secara


(3)

wajar baik fisik, mental dan rohani. Namun di dalam kenyataannya, anak-anak masih terus tereksploitasi, baik secara ekonomi menjadi pekerja anak (child labour), anak jalanan (street children) ataupun eksploitasi seks sebagai pekerja seks anak (prostituted children), perdagangan anak (child trafficking), penculikan anak, perlakuan kekerasan (violation) dan penyiksaan (turtore) terhadap anak. Krisis dan konflik yang akhir-akhir ini melanda Indonesia sebagai negara yang konon merupakan ‘jamrud katulistiwa’ ini, membuat kondisi anak dan remaja dapat digolongkan sebagai kelompok rentan yang makin terpuruk. Masalah seputar kehidupan anak telah menjadi perhatian dari seluruh masyarakat internasional pada umumnya dan juga masyarakat Indonesia pada khususnya. Ada banyak kegagalan pranata sosial serta kondisi ideal yang diperlukan untuk melindungi hak-hak anak Indonesia yang sampai saat ini belum mampu diwujudkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Perlindungan Anak Tujuan dan Tanggung Jawab

Anak adalah “ BUAH HATI ”, Anak diharapkan menjadi " WIJA PATTOLA " demikian ungkapan masyarakat Bugis dalam mengekspresikan begitu pentingnya eksistensi seorang anak bagi kelangsungan hidup mereka. Anak seyogianya dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara dimasa mendatang yang harus dijaga dan dilindungi hak-haknya. Hal ini dikarenakan bagaimanapun juga di tangan anak-anaklah kemajuan suatu bangsa tersebut akan ditentukan.


(4)

BPHNTV-Jakarta. “Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negara, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan bagian dari HAM”, ucap Bahria Prentha, S.H, M.H. salah seorang narasumber dalam kegiatan Temu Sadar Hukum yang dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Hukum bekerjasama dengan Aisiyah cabang Tebet yang dilaksanakan di Kantor Aisiyah cabang Tebet beberapa waktu lalu (25/03). Dirinya melanjutkan, bahwa salah satu wujud tujuan negara Indonesia adalah memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi anak yang tertuang dalam pasal 18 ayat (2) UUD, yaitu


(5)

berhak atas kelangsungang hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dirinya berpendapat bahwa anak memiliki nilai sejarah untuk mewarisi peradaban tetapi ia juga memiliki nasib dan takdirnya sendiri dan tidak boleh diganggu gugat orang tua. “Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah aset kekayaan yang tak terhingga, sehingga merawat dan mengasuh anak dengan baik adalah sebuah investasi jangka panjang bagi sebuah negara pada masa yang akan datang,” ucapnya.

UU Perlindungan anak menegaskan bahwa tanggung jawab orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus demi terlindunginya hak hak anak. Dalam UU Perlindungan anak dijelaskan, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak maka Dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yg bersifat independen. Keanggotaan komisi ini terdiri dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat,dunia usaha dan keluarga, serta masyarakat yg peduli terhdp perlindungan anak.

KLIPING

TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN


(6)

Disusun Oleh : NAMA YANG MEMBUAT

Kelas No. Absen

SD NEGERI KADEMANGAN 01

SEMESTER II PERTEMUAN 1 TAHUN 2016