Tata – Teknik – Pentas TATA DAN TEKNIK PENTAS

4 elemen-elemen dasar dari cabang seni yang lain yang terkait dengan tari ikut dipelajari, terutama pengertian pada umumnya dan perbedaan dengan lainnya. Teatertari sebagai hasil karya seni merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia pemeran atau penari sebagai alat atau media utamanya dan sebagian atau seluruh unsur-unsur penunjangnya. Dari kenyataan itulah kemudian muncul konsep „tata dan teknik pentas‟ atau „teknik dan tata pentas‟. Demikian pula, ada yang menyebut „tata teknik pentas‟ atau „teknik tata pentas‟.

B. Tata – Teknik – Pentas

1 Tata „Tata‟ merupakan sebuah kata yang mengandung makna selesai diatur, sebuah susunan, atau aturan. Tata pentas berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan pentas yang telah diatur. Segala sesuatu itu tidak termasuk manusia pemeranpemainbenda hidup sebagai media utama yang berada di pentas, tetapi dibatasi dengan benda-benda mati yang berada di atas pentas. Hal ini perlu ditekankan mengingat tata pemeran di pentas lazim disebut dengan „penyutradaraan‟. Maka, tata pentas merupakan penataan atau pengaturan benda- benda mati di atas atau di dalam ruang dan waktu yang berlaku di pentas itu. Dalam hal ini perlu juga dibedakan antara „perancangpendesain tata pentas‟ dan „pelaksana tata pentas‟. Perancangpendesain tata pentas lebih menangani persoalan yang berhubungan dengan pertanyaan „mengapa tata pentas dibuat begitu‟. Pelaksana tata pentas lebih menangani persoalan yang berhubunga n dengan pertanyaan „bagaimana tata pentas dibuat begitu‟. 2 Teknik Teknik adalah cara perlakuan atau cara pelaksanaan segala sesuatu yang berkenaan dengan benda-benda yang diperlukan; juga bermakna menguasai cara kerja benda-benda yang diperlukan itu. Maka, teknik pentas merupakan cara perlakuan atau penguasaan cara kerja benda-benda yang diperlukan dalam hubungannya dengan pentas. Pelaksana tata pentas tentu saja mesti juga menguasai teknik pentas. 5 3 Pentas Kata „pentas‟ di sini bermakna sebuah tempat yang dipergunakan untuk mempertunjukkan suatu pemeranan tarian yang dengan sadar mengisyaratkan sebuah nilai kesenian. Hanya saja, pentas dalam hal ini belum tentu merupakan sebuah panggung, apabila „panggung‟ dimaknai suatu tempat dengan ketinggian tertentu. Pentas dapat saja berupa sebuah tempat yang mendatar rata saja, misalnya halaman rumah yang dipergunakan sebagai tempat pertunjukan. Sebaliknya, panggung pertunjukan pastilah tempat pertunjukan pula. Pentas pertunjukan lebih bermakna sembarang tempat pertunjukan, sedangkan panggung pertunjukan lebih memiliki batas kesadaran untuk membuat tempat pertunjukan dengan suatu ketinggian staging tertentu, dengan maksud mengangkat ke atas pertunjukan itu agar mendapatkan cukup perhatian atau penglihatan penontonnya. Meski dirasakan ada perbedaan secara fisik antara keduanya, pada dasarnya fungsi dan tujuannya sama, yakni tempat pertunjukan. 4 Tata dan Teknik Pentas Tata dan teknik pentas, dengan demikian, merupakan pelaksanaan tata atau aturan serta penguasaan cara kerja benda-benda di luar manusia pemeran atau penari yang berada di dalam ruang dan waktu yang berlaku di tempat pertunjukan atau pergelaran atau pementasan kesenian tari. 5 Pentas sebagai Tempat Pertunjukan Pentas sebagai tempat pertunjukan dimaksudkan tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia pemeran atau penari sebagai alat atau media utamanya. Misalnya, pertunjukan tari, teater tradisional, drama non-tradisional, dan seterusnya. 6 Beberapa Tata sebagai Alat Penunjang Media Utama Unsur-unsur penunjang teatertari terdiri atas unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa. Dengan demikian, kita kenal selanjutnya sebutan tata gerak, tata suara, tata bunyi, dan tata rupa. Tata gerak dalam hal ini tentu saja bermakna tata gerak manusia atau pemeranpenari itu sendiri sebagai alat atau media yang diutamakan. 6 Pemeranpenari sesungguhnya memiliki dua sumber daya gerak, yakni daya gerak dalam internal action dan daya gerak luar external action. Daya gerak luar selalu dilandasi oleh daya gerak dalam agar gerak itu tampak dijiwai atau dihayati oleh pemeranpenari. Dorongan sumber daya gerak dalam dapat menghasilkan daya gerak luar yang mengekspresikan mengutarakan berbagai pernyataan. Jika yang dihasilkan adalah gerakan manusia sehari-hari, bisa jadi gerak itu dihasilkan dari tata gerak realistis. Jika yang dihasilkan adalah gerak luar yang mengutarakan gerak lentur stylize berirama, maka gerak itu merupakan pencerminan dari hasil tata gerak tari. Gerakan-gerakan seperti tersebut di atas untuk selanjutnya menjadi tanggung jawab dan urusan pemeranpenari itu sendiri. Namun, jika tata gerak itu sudah menyangkut masalah pola gerak, komposisi, dan berhubungan dengan pemeran atau penari lain, maka persoalan itu menjadi tanggung jawab atau urusan sutradarakoreograferpenata tari. Tata dan teknik pentas sudah disepakati merupakan pelaksanaan tata atau aturan serta penguasaan cara kerja benda-benda di luar manusia yang berada di dalam ruang dan waktu yang berlaku di tempat pertunjukan. Tata gerak, di sisi lain, berada di dalam diri manusia-nya. Oleh karena itu, tata gerak tidak termasuk dalam tata dan teknik pentas. Demikian halnya, tata suara. Jika tata suara dimaksudkan ucapan, nyanyian, atau suara yang keluar dari diri manusia pemeranpenari, maka tata suara tentu saja tidak termasuk dalam tata dan teknik pentas. Bagaimana pula halnya dengan tata bunyi? Memang, tata bunyi dalam hal ini adalah tata bunyi benda-benda di luar manusia, namun dalam tulisan ini tata bunyi tidak dimasukkan dalam uraian tentang tata dan teknik pentas. Hal ini semata-mata untuk membatasi agar konsentrasi lebih ke arah unsur penunjang yang bersifat kasat mata visual, yakni unsur penunjang rupa. Sementara itu, bunyi-bunyi benda lebih berwujud unsur penunjang bunyi yang bersifat kasat telinga auditif. Tata dan teknik pentas yang sudah membatasi diri pada unsur penunjang rupa, itu pun masih dipersempit lagi dengan unsur-unsur penunjang rupa yang 7 melekat built-in pada panggung saja, yakni tentang panggungpentastempat pertunjukan itu sendiri, skeneridekor, dan perlampuan. Intinya, tata dan teknik pentas di sini hanya mengetengahkan apa dan bagaimana benda-benda baku panggung yang merupakan unsur penunjang rupa, terbatas pada tata, aturan, dan cara kerjanya.

C. Latihan