PERENCANAAN Program Perencanaan Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

95 8. Menurut saya masih belum cukup terlebih perlengkapan untuk perpustakaan. Belum sesuai standar minimum mas, karena memang selain ruang juga anggaran masih terbatas. Yah anda tau sendiri kan sekolah swasta mono sumber jadi dananya minim. 8. Belum cukup terutama perlengkapan perpustakaan dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendala pendanaan. 9. Belum cukup karena masih kurang. Ada beberapa sarana prasarana yang perlu ditambah jumlahnya. Belum sesuai standar minimum mas, kami kan sekolah swasta jadi kami ada masalah dengan pembiayaan untuk penambahan maupun pembaharuan sarana prasarana. 9. Kurang, perlu penambahan dan belum sesuai standar minimum. Sekolah swasta terkendalam dengan pembiayaan. 10. Kurang mas ketersediaan sarpras, perlu ditambah dan beberapa sarana prasaran perlu diperbaiki bahkan diganti. Belum, mungkin untuk menyesuaikan itu kan perlu penambahan dan perbaikan tetapi kami kan monosumber mas jadi dananya tidak terlalu banyak. 10. Kurang, perlu penambahan, perbaikan, dan pebaharuan. Sarana prasarana belum sesuai standar minimum karena sumber dana kurang.

B. PERENCANAAN Program Perencanaan

1. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas, jadi setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhannya masing2 dalam bentuk proposal sederhana . Daftar kebutuhan itu nanti deserahkan ke kami sebagai bagian sarana prasarana untuk kemudian ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas. Program perencanaan awalnya tetap dari daftar kebutuhan para guru mas, nah setelah daftar kebutuhan itu diberikan pada bagian sarpras selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada ketersediaan dana yang ada mas. Setelah itu kami mengkomunikasikan dengan kepala sekolah dan komite hingga pada akhirnya merencanakan pengadaan dengan 1. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Perencanaan berdasarkan kebutuhan para guru. Guru membuat daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan bagian sarpras untuk ditindaklanjuti berdasarkan skala prioritas. Bagian sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite untuk merencanakan pengadaanperbaikan. Pembelian dilaksanakan dengan menunjuk pihak terkait.  Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala.  Perencanaan berdasarkan kebutuhan para guru dan kepala bagian ruang perpustakaan, laboratorium, dan TU.  Guru dan kepala bagian ruang membuat daftar kebutuhan masing- masing kemudian diserahkan waksek sarpras untuk ditindaklanjuti.  Wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala 96 menunjuk pihak terkait untuk melaksanakan pembelian jika itu memang butuh dibeli atau melaksanakan perbaikan jika memang masih bisa diperbaiki. Kalau alurnya mulai dari masing2 guru mas yang memberikan daftar kebutuhan yang diberikan ke bagian sarpras, bagian sarpras mengakomodasi dengan menentukan skala prioritas yang berorientasi pada anggaran yang ada, selanjutnya realisasinya nanti diserahkan kepada pihak terkait. sekolah dan komite untuk menentukan skala prioritas dan disesuaikan dengan dana yang tersedia, kemudian membuat program perencanaan.  Wakasek kurikulum membentuk panitia untuk penyusunan proposal dan pengadaan sarpras. 2. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala dan setiap tahunnya melalui para guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk sarpras entah pengadaan baru atau perbaikan saja. Program perencanaanya tetap mengacu pada anggaran yang ada sehingga akan disusun skala prioritas karena tidak mungkin untuk semua pengadaan dapat terealisasi. Dalam menentukan skala prioritas misalkan buku berarti yang menjadi prioritas adalah mapel UN. Alur perencanaan seperti yang saya katakana tadi, guru dan wakasek menyusun daftar kebutuhan sarpras kemudian ditentukan skala prioritas dan anggaran. Dalam perencanaan selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. Team khusus pasti ada, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras. 2. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala setiap tahun. Guru dan wakasek sarpras berkoordinasi menyusun daftar kebutuhan untuk pengadaanperbaikan. Pengadaanperbaikan disesuaikan dengan dana yang tersedia dan skala prioritas. Perencanaan melibatkan komite dan yayasan. Team khusus ada yang dikoordinir wakasek sarpras. 3. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas, yang saya tahu di SMA PGRI setiap guru selalu menyusun daftar kebutuhan masing2 yang nantinya diserahkan ke bagian sarpras untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan komite. Program perencanaan seperti yang sudah saya katakan tadi dari daftar kebutuhan guru tadi akan dijadikan acuan oleh bagian sarpras untuk membuat program 3. Ada penyususnan daftar kebutuhan secara berkala. Guru menyusun daftar kebutuhan masing-masing kemudian diserahkan bagian sarpras. Sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite serta yayasan untuk membuat program kerja perencanaan yang disesuaikan dengan anggaran dan skala 97 kerja yang berkoordinasi dengan kepala sekolah dan komite sekolah terkadang juga dengan yayasan. Setelah itu akan ditentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Yang saya jekaskan tadi sudah termasuk alur proposalnya. prioritas. 4. Ya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala seperti yang saya sampaikan tadi yaitu setiap guru akan memberikan daftar kebutuhan yang akan dikoordinasikan pada wakasek sarpras yang pada akhirnya akan ditentukan skala prioritas. Program perencanaannya dari daftar kebutuhan dari guru2 tadi, wakasek sarpras akan mengajukan pada sekolah untuk menentukan skala prioritas berdasarkan anggaran yang ada. Setelah itu akan mulai penyusunan proposal pengadaan sarpras. Aur perencanaan seperti yang saya jelaskan tadi. Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya. 4. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Setiap guru memberikan daftar kebutuhan kepada wakasek sarpras untuk diajukan kepada pihak sekolah. Kemudian dibuat program perencanaan berdasarkan skala prioritas dan anggaran; serta penyusunan proposal. Perencanaan melibatkan pihak sekolah, yayasan, dan komite. Sekolah membentuk panitia dalam setiap program pengadaan. 5. Biasanya ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala, melalui bagian sarpras. Jadi setiap guru membuat list kebutuhan masing2. Biasanya ya pada akhir tahun sehingga nanti dapat dijadikan program kerja untuk tahun depan. Jadi setiap tahunnya kan setiap wakasek termasuk bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaan sarpras maupun pemeliharaa yang berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan untuk dapat ditentukan skala prioritasnya. Jadi tidak semua dapat direalisasikan karena terkait keterbatasan anggaran. Alurnya perencanaannya dari program kerja yang sudah disusun 5. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala setiap akhir tahun. Setiap guru membuat list kebutuhan masing- masing. Wakasek bagian sarpras menyusun program beserta anggaran pengadaanpemeliharaan berdasarkan kebutuhan yang sudah dipetakan dan skala prioritas. Setelah program kerja disusun, akan dibentuk panitia untuk penyususnan proposal dan pengajuan. 98 nantinya akan dibentuk panitia untuk mempersiapkan proposalnya yang kemudian akan diajukan. 6. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala mas. Untuk perencanaan berdasarkan kebutuhan dari setiap guru atau kepala ruang atau kepala perpus. Guru, kepala ruang, dan kepala perpus mengajukan kebutuhan masing-masing kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras berkoordinasi dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. Yang terlibat dalam perencanaan yaitu Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. Kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. 6. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Progarm perencanaan berdasarkan kebutuhan setiap guru, kepala ruang, atau kepala perpustakaan. Kebutuhan tersebut diajukan kepada wakasek sarpras untuk dikoordinasikan dengan kepala sekolah, Ka TU, dan komite. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu kepala sekolah, wakasek sarpras, Ka TU, komite, guru, kepala ruang, dan kepala perpustakaan. Komite dalam perencanaan berisfat mengetahui. 7. Oya, itu mesti ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala. Jadi daftar kebutuhan disusun wakasek sarpras bersama dengan guru2 untuk sekalian menentukan anggarannya. Program perencanaan disini berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang disusun tadi. Alurnya dari para guru dengan daftar kebutuhannya untuk dikomunikasikan dengan bagian sarpras dan akan dirundingkan bersama untuk memilih skala prioritas itu tadi mas. 7. Ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala yang disusun oleh wakasek sarpras dan guru. Program perencanaan berdasarkan kebutuhan dan anggaran. Wakasek sarpras dan guru menyusun kebutuhan dan anggaran. Kemudian dikomunikasikan dengan bagian sarpras untuk ditentukan skala prioritas. 8. Untuk perpustakaan setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan buku, jadi setiap guru saya beri daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. Program perencanaan awalnya pasti selalu berdasarkan kebutuhan ya mas, kita berkoordinasi bersama untuk membuat skala prioritas yaitu yang memungkinkan dengan anggaran kita. 8. Setiap tahun ada penyusunan daftar kebutuhan secara berkala untuk bagian perpustakaan. Setiap guru diberi daftar kebutuhan khusus untuk pembelian buku. Kemudian diserahkan bagian sarpras untuk ditentukan skala priorotasnya. 9. Ada penyusunan kebutuhan secara berkala, kebutuhan tersebut disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium. Kemudian 9. Ada penyusunan kebutuhan secara berkala. Kebutuhan disusun oleh guru, bagian perpustakaan, maupun 99 daftar kebutuhan tersebut diserahkan kepada wakasek sarpras. Program perencanaan berawal dari daftar kebutuhan yang disusun guru, bagian perpustakaan, maupun bagian laboratorium yang diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras bersama kepala sekolah dan komite menentukan skala prioritas. Alur perencanaan seperti yang telah saya jelasan tadi mas. Setelah ditentukan skala prioritas biasanya disusun proposalnya. bagian laboratorium dan diserhkan kepada wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, dan komite menentukan skala prioritas. 10. Ada untuk penyusunan secara berkala. Daftar kebutuhan disusun oleh setiap guru dan setiap bagian seperti TU, perpustakaan, laboratorium, kelas, dan bagian lain. Dari daftar kebutuhan khusus tadi diserahkan kepada wakasek sarpras. Kemudian wakasek sarpras membicarakan hal tersebut dengan kepala sekolah, komite, dan terkadang melibatkan yayasan untuk menentukan skala prioritas. Selain itu perencanaan juga disesuaikan dengan dana yang tersedia. Alur perencanaan ya tadi dari guru dan per bagian menyusun daftar kebutuhan dan diserahkan ke wakasek sarpras. Wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, dan yayasan tadi menentukan skala prioritas. 10. Ada penyususnan secara berkala. Daftar kebutuhan dibuat guru dan setiap bagian ruang. Kemudian diserhkan ke wakasek sarpras untuk ditentukan skala prioritas bersama kepala sekolah, komite, dan yayasan. Pelaksana 1. Yang selalu terlibat dalam perencanaan jelas setiap guru mas, bagian sarpras, kepala sekolah, serta komite sekolah. Team khusus dalam perencanaan sarpras yang dibentuk paling ya semacam panitia kecil mas, tapi kalau hanya pengadaan barangnya sedikit seperti misalnya pengadaan spidol dan mungkin perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kapada guru atau petugas tata usaha yang bersangkutan. 1. Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu guru, bagian sarpras, kepala sekolah, dan komite. Sekolah membentuk panitia dalam perencnaan sarpras. Akan tetapi jika hanya pengadaan berang sedikit, seperti spidol dan perlengkapan laboratorium langsung dipercayakan kepada guru atau petugas TU.  Pihak yang terlibat dalam perencanaan yaitu guru, kepala bagian ruang, wakasek sarpras, kepala sekolah, dan komite.  Sekolah membentuk panitia dalam perencanaan sarpras. 100 2. Dalam perencanaan selalu melibatkan komite setelah itu juga melibatkan yayasan. Pasti ada team khusus dalam perencanaan, nantinya akan dikoordinir oleh wakasek sarpras. 2. Komite dan yayasan dilibatkan dalam perencanaan sarpras. Dibentuk team khusus dalam perencanaan yang dikoordinasi oleh waksek sarpras. 3. Dalam perencanaan ya selalu melibatkan komite, kepala sekolah, guru2, dan yayasan. Pokoknya semua dilibatkan. Untuk panitia kecil gitu ada karena nantinya mereka yang sekaligus sebagai pelaksananya. 3. Perencanaan melibatkan komite, kepala sekolah, guru, dan yayasan. Sekolah membentuk panitia yang sekaligus sebagai pelaksana. 4. Dalam perencanaan selain pihak internal sekolah kami pasti melibatkan yayasan dan komite sekolah. Karena komite nantinya kan menyambungkan pada wali murid. Kami selalu membentuk team mas dalam setiap program pengadaannya. 4. Sekolah melibatkan yayasan dan komite dalam perencanaan sarpras. Komite sebagai penghubung dengan wali murid. Setiap program pengadaan selalu dibentuk team khusus. 5. Dalam perencanaan jelas melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah dan para guru. Ya pasti dibentuk team khusus dalam perencanaan mas, kadang kami juga melibatkan orang tua siswa untuk menjadi panitia 5. Perencanaan melibatkan wakasek sarpras, komite sekolah, kepala sekolah, dan guru. Sekolah membentuk panitia yang melibatkan wali murid dalam perencanaan sarpras. 6. Yang selalu dilibatkan dalam perencanaan yaitu kepala sekolah, semua wakasek, Ka TU, dan komite. Tapi komite hanya mengetahui saja. Untuk pembentukan team khusus dalam perencanaan itu kewenangan wakasek sarpras, jadi pasti ada semacam panitia kegiatan. 6. Perencanaan melibatkan kepala sekolah dan kepala TU, komite hanya mengetahui. Pembentukan panitia kegiatan berdasarkan kewenangan wakasek sarpras. 7. Jelas selalu melibatkan bagian sarpras,kepala sekolah, para guru untuk dapat menentukan daftar kebutuhan, komite sekolah dan kadang melibatkan wali murid. Dalam perencanaan sarpras iya dibentuk team khusus mas semacam panitia kecil gitu. 7. Bagian sarpras, para guru, kepala sekolah, guru- guru, komite dan kadang wali murid. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras. 8. Yang selalu dilibatkan dalam perencanaan yaitu guru, wakasek sarpras, dan nanti kepala sekolah. Ada team khusus dalam perencanaan sarpras mas, semacam panitia kecil. 8. Perencanaan melibatkan guru, wakasek sarpras, dan kepala sekolah. Sekolah membentuk panitia dalam perencanaan sarpras. 9. Yang terlibat dalam perencanaan tentu saja kepala sekolah, 9. Perencanaan melibatkan kepala sekolah, wakasek 101 wakasek sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. Ada team khusus dalam perencanaan itu biasanya panitia gitu mas. sarpras, guru, bagian perpustakaan, TU, bagian laboratorium, dan komite. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras. 10. Yang terlibat dalam perencanaan ya wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang biasanya mas. Dalam perencanaan, Semacam panitia gitu biasanya dibentuk oleh wakasek sarpras. 10. Perencanaan melibatkan wakasek sarpras, kepala sekolah, komite, yayasan, kepala setiap bagian ruang. Panitia dibentuk dalam perencanaan sarpras.

C. PENGADAAN

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pencatatan Sarana dan Prasarana Berbasis Web dengan Studi Kasus Sarana dan Prasarana

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani Pada Mi Negeri Ambarawa

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung T1 162010061 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung T1 162010061 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung T1 162010061 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketersediaan Ban Pengelolaan Sarana Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung T1 162010061 BAB V

0 0 3

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di SMA Negeri 1 Boja

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di SMA Negeri 1 Boja

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di SMA Negeri 1 Boja

0 0 14