70
“Perawatnya baik, kalo datang pasti ngukur tekanan darah, nadi juga, suhu juga mba. Tidak mungkin alpa
mereka kalo datang periksa itu” P4
Selain itu, perawat dapat menjalankan perannya dalam pengkajian, diperkuat dengan adanya pernyataan
partisipan.
“Menurut saya, pasien baru itu harus dilakukan pengkajian dari awal. Meskipun sudah dikaji saat di UGD. Pasien di
anamnesa, kalau bukan pasien ya keluarganya. Dan data awal ini yang nantinya digunakan untuk membuat suatu
diagnosa. Sebagai atasan perawat disini, saya menjamin bahwa perawat diruangan ini melakukan pengkajian
sesuai dengan SOP yang ada
” P1
Ungkapan diatas menggambarkan bahwa, perawat dapat menjalankan perannya dalam melakukan pengkajian
dengan baik. Dan dijalankan sesuai dengan standar operational yang ada.
4.3.2 Peran perawat sebagai care giver dalam menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien PPOK
Diagnosa keperawatan
ditentukan setelah
pengkajian dilakukan. Data awal dari pengkajian tersebut digunakan untuk membuat suatu diagnosa dengan
memprioritaskan masalah terlebih dahulu. Peran perawat disini ialah dimana perawat dapat menentukan prioritas
masalah yang dirasakan oleh pasien PPOK. Hal ini dapat dilihat dalam pernyataan partisipan.
71
“Perawat mampu menetapkan diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah” P1
4.3.3 Peran perawat sebagai care giver dalam menyusun rencana tindakan keperawatan pada pasien PPOK
Suatu rencana keperawatan disusun berdasarkan data pengkajian yang telah didokumentasi dan masalah-
masalah pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan. Pada tahap penyusunan rencana keperawatan
ini, dilakukan dengan melibatkan tim kesehatan serta pasien dan keluarga. Dalam penelitian ini, peran perawat tersebut
tergambar dalam pernyataan partisipan.
“Pada rencana keperawatan yang telah dibuat berdasarkan pasien PPOK yang sudah dikaji. Misalkan,
atur posisi pasien, ajarkan teknik relaksasi dengan melibatkan
keluarga, karena
keluarga merupakan
pendamping pasien ” P1
“hhmm...kolaborasi yang kita lakukan terutama dengan terapis, dokter. Kebanyakan kita berkolaborasi dengan
dokter, misalnya kita melakukan tindakan medis sesuai advis dokter
” P1
Ungkapan diatas menggambarkan bahwa, dalam menyusun rencana keperawatan, perawat memiliki peran
mandiri dalam hal tindakan-tindakan keperawatan. Namun perawat juga memiliki peran kolaboratif dalam artian
perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dan melibatkan keluarga dalam menjalani perannya.
72
4.3.4 Peran perawat sebagai care giver dalam implementasi keperawatan pada pasien PPOK
Pada tahap implementasi ini, peran perawat dapat dilihat dari tindakan-tindakan yang diberikan kepada pasien
PPOK. Dilihat dari kemampuan yang dimiliki perawat dalam tahap implementasi ini dalam memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien PPOK. Menurut partisipan, perawat tidak menberikan edukasi ataupun informasi
mengenai penyakitnya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan.
“Belum dikasih tau mba, aku orangnya manut aja, ora ngerti mba” P2
“Saya taunya aja penyakit ini penyakit paru-paru. Soalnya udah pernah dirawat sebelumnya
” P3
Hal lain yang perlu dilihat dalam implementasi ini, menurut partisipan bahwa jarangnya perawat dalam
menjelaskan cara minum obat, tujuan pemberian obat.
“Biasanya ne dibilang perawat, ini diminum sebelum makan ya atau sesudahnya. Tapi, obat untuk apa ya saya
ga tau mba ga ngerti mba ” P4
“biasanya saya taunya saya sakit paru pastinya itu obat paru mba P3.
Selain itu, ada hal lain yang dikemukakan oleh partisipan dalam menangani implementasi pada pasien
73 PPOK. Dalam hal ini, partisipan dilihat dari pernyataan
perawat.
“Untuk pelaksanaannya, apa yang sudah direncanakan kita tindaklanjuti untuk dilakukan. Untuk implementasinya
kadang ada kelalaian yang dilakukan perawat walaupun cuman sedikit. Hal ini, dikarenakan jumlah pasien yang
terlalu banyak dan SDM perawat yang kurang” P1
4.3.5 Peran perawat sebagai care giver dalam melakukan evaluasi keperawatan pada pasien PPOK