Kerangka Berpikir PENYUSUNAN ASSESSMENT PERFORMA TENDANGAN PENCAK SILAT KATEGORI TANDING.

18 pelaksanaan pengukuran terhadap administrator tes, dan 8 Menggunakan dengan setepat-tepatnya standar prosedur penskoran.

E. Kerangka Berpikir

Validitas suatu tes berkaitan dengan kemampuan suatu tes dalam mengungkap gejala atau bagian gejala yang diukur dan seberapa jauh tes dapat menunjukkan dengan sebenarnya status keadaan gejala atau bagian dari gejala yang diukur. Ketepatan tes adalah kebenaran, ketelitian, keseksamaan atau kecermatan pengukuran. Begitu juga, alat pengukuran yang dapat memberikan hasil yang teliti dan dapat menunjukkan hasil sesuai dengan besar kecilnya gejala atau bagian gejala yang diukur adalah alat ukur yang valid. Apabila ingin mengetahui performa assessment tendangan pencak silat, maka tes yang sahih untuk mengukur adalah melakukan gerakan tendangan pencak silat. Oleh karena seorang pesilat yang memiliki kemampuan teknik tendangan bagus tidak banyak melakukan kesalahan selama melakukan gerakan tersebut. Dengan demikian setiap tugas yang diberikan terhadap pemain akan lebih mudah diselesaikan dengan cepat dan cermat. Reliabilitas atau keterandalan tes merupakan sejauh mana pengukuran itu dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan alat yang sama, subjek yang sama, dalam situasi dan kondisi yang sama, akan menghasilkan skor yang sama atau relatif sama. Adapun keajegan atau konsistensi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam teknik tendangan untuk dapat memproleh point dalam pertandingan. Pengalaman menunjukkan bahwa kebanyakan pesilat gagal melakukan tendangan dengan baik dan benar dikarenakan tidak memiliki konsistensi, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri unforced error. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka penyusunan performa assessment tendangan pencak silat sangat diperlukan. Dengan adanya performa assessment tendangan pencak silat akan lebih memudahkan pelatih dalam memantau keberhasilan dalam menerapkan program latihan yang terkait dengan kemampuan pelaksanaan gerak teknik pencak silat. 19 BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan