Uji Reliabilitas Uji Keabsahan Data

54 ∑X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total ∑XY = jumlah hasil kali skor item dengan skor total ∑X 2 = jumlah kuadrat skor item ∑Y 2 = jumlah kuadrat skor total Angket dalam penelitian ini terdiri dari 33 butir pernyataan. Untuk mencari nilai r agar lebih praktis menggunakan bantuan program SPSS versi 16. Untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen penelitian yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel dengan tingkat kepercayaan 95 dan taraf signifikan 5 dan N adalah jumlah responden. Validitas dan reliabilitas suatu instrumen dengan menggunakan 10 responden, dengan signifikan 5 yaitu r tabel = 0, 632. Pengujian suatu butir soal dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,632. Jika nilai koefisien korelasi lebih kecil dari 0, 632, maka butir soal yang bersangkutan dikatakan tidak valid. Dari uji validitas yang telah dilakukan diperoleh seluruh butir pernyataan yang terdiri dari 33 butir dinyatakan valid, karena koefisien korelasi dari 33 butir soal tersebut lebih besar dari r = 0,632. Adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran Hasil Uji Validitas.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keandalan dari sebuah instrumen penelitian. Saifuddin Azwar 2006: 5-6 menjelaskan bahwa, karakteristik angket yang berupa pertanyaan langsung terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data termaksud berupa fakta atau opini yang menyangkut diri responden. Hal ini berkaitan dengan asumsi dasar penggunaan angket yaitu bahwa responden merupakan orang 55 yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri. Dan jawaban terhadap angket tidak dapat diberi skor dalam arti harga atau nilai melainkan diberi angka coding sebagai identifikasi atau klasifikasi jawaban, maka hal tersebut menyebabkan data hasil angket tidak perlu diuji lagi reliabilitasnya secara psikometris. Reliabilitas hasil angket terletak pada terpenuhinya asumsi bahwa responden akan menjawab dengan jujur seperti apa adanya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka instrumen dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak” dalam penelitian ini tidak perlu diuji reliabilitasnya karena memiliki karakteristik seperti yang telah disebutkan di atas. Sementara itu dalam penelitian ini, teknik pengujian reliabilitas pada instrumen dengan skor bertingkat yaitu pada instrumen tingkat kesulitan TUPOKSI menggunakan rumus Alpha, hal ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto 2006: 196, yang mengemukakan bahwa “rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrum en yang skornya bukan 1 dan 0”. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut. Keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir = varians total Hasil perhitungan tersebut dinyatakan dalam koefisien reliabilitas terentang dari 0 hingga 1,00. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas alat ukur semakin tinggi pula tingkat keandalan instrumen penelitian. Menurut Saifuddin Azwar 2006: 117 koefisien reliabilitas dianggap memuaskan adalah koefisian 56 yang mencapai angka minimal 0,900. Hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 16 program reability analisys menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi Alpha r¹¹ adalah 0,978, sehingga dapat dikemukakan bahwa instrumen sudah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

G. Teknik Analisis Data