5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Switch
Switch sebenarnya merupakan bridge yang mempunyai lebih banyak port sehingga apa yang dialami oleh bridge juga dialami oleh
switch. SwitchBridge akan mengirimkan paket data ke alamat tujuan
secara pasti karena memiliki informasi alamat tujuannya, yaitu MAC address sehingga jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada
port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada
pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan collision karena alamat yang dituju berbeda dan tidak
menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap
port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada
switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai
bandwidth yang penuh. Menggambarkannya sebagai berikut:
6
Gambar 2. 1 Gambaran jalur transfer data di switch
1
Dengan kata lain pengiriman data dari port A ke port B hanya akan terlihat oleh kedua port tersebut, hal ini digambarkan sebagai berikut
:
Gambar 2. 2 Pengiriman data melalui switch
2
1
diambil dari jurnal google https:iwanbinanto.files.wordpress.com200711hubswitch.pdf
2
diambil dari jurnal google https:iwanbinanto.files.wordpress.com200711hubswitch.pdf
7
2.2. Router
Router merupakan sebuah alat yang digunakan dalam sebuah jaringan untuk mengirimkan packet dari jaringan ke tujuannya. Merujuk
pada model lapisan OSI, pada router akan terjadi proses routing yang terjadi pada layer 3. Router dapat digunakan untuk menghubungkan
beberapa atau banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan
besar ke dalam beberapa subnetwork atau jaringan yang lebih kecil untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah pengaturannya.
2.3. VLAN