Penggolongan gangguan jiwa Mengenal Gejala Dan Penyebab Gangguan Jiwa.

Jadi, seandainya seseorang merasa bahwa dia tidak bisa apa – apa atau merasa dirinya jelek atau bodoh, orang tersebut bisa dikatakan tidak sehat jiwanya. Demikian juga orang yang senangnya bermalas – malasan, penggangguran bisa juga tidak sehat jiwanya. Akan tetapi perlu dipahami bahwa produktig disini tidak selalu berkonotasi materi. Produktif disini bisa juga menolong orang lain, beribadah menghasilkan pahala atau menulis menghasilkan ilmu. Selanjutnya, orang yang sehat jiwanya mampu mengatasi stres yang dialaminya sehari – hari. Orang yang sehat jiwanya biasanya tidak stres-an. Tenang dalam menghadapi masalah dan tidak menyalahkan hal – hal diluar dirinya. Orang yang sehat jiwanya akan mampu berkontribusi di masyarakat. Orang yang mempunyai harga diri rendah merasa malu bergaul dengan orang lain, sebaliknya orang yang sombong merasa dirinya tidak pantas berada disekitar orang kebanyakan sehingga biasanya dia hanya berteman dengan orang – orang tertentu saja.

3. Penggolongan gangguan jiwa

Secara internasional, penggolongan gangguan jiwa mengacu pada DSM IV. DSM IV ini dikembangkan oleh para expert dibidang psikistri di Amerika Serikat. DSM IV ini telah dipakai secara luas terutama oleh para psikiater dalam menentukan diagnosa gangguan jiwa. Di indonesia para ahli kesehatan jiwa menggunakan PPDGJ 3 sebagai acuan dalam menentukan diagnosa gangguan jiwa. Secara umum gangguan jiwa dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu gangguan jiwa ringan dan gangguan jiwa berat. Yang termasuk kedalam gangguan jiwa ringan antara lain cemas, depresi, psikosomatis dan kekerasan sedangkan yang termasuk kedalam gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, manik depresif dan psikotik lainnya. Menurut Hawari 2001, tanda dan gejala gangguan jiwa ringan cemas adalah sebagai berikut:  Perasan khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri dan mudah tersinggung  Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut  Takut sendirian, takut pada keramaian, dan banyak orang  Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan  Gangguan konsentrasi dan daya ingat  Keluhan-keluhan somatik seperti rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging tinitus, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan dan sakit kepala. Sedangkan tanda dan gejala depresi menurut NIMH USA antara lain:  Rasa sedih yang terus-menerus  Rasa putus asa dan pesimis  Rasa bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya  Kehilangan minat  Energi lemah, menjadi lamban  Sulit tidur insomnia atau tidur berlebihan hipersomnia  Sulit makan atau rakus makan menjadi kurus atau kegemukan  Tidak tenang dan gampang tersinggung  Berpikir ingin mati atau bunuh diri Apa tanda dan gejala gangguan jiwa berat ? Secara cepat sebenarnya kita dapat mengenali seseorang yang mengalami gangguan jiwa berat. Mereka yang mengalami gangguan jiwa berat tidak bisa menjalankan kehidupannya sehari – hari, bicaranya tidak nyambung, sering berperilaku menyimpang dan terkadang mengamuk. Orang gila yang kita temukan dijalanan itu biasnya mengalami gangguan jiwa berat. Adapun menurut DSM IV, tanda dan gejala skizofrenia adalah : 1. Gejala positif yaitu sekumpulan gejala perilaku tambahan yang menyimpang dari perilaku normal seseorang termasuk distorsi persepsi halusinasi, distorsi isi pikir waham, distorsi dalam proses berpikir dan bahasa dan distorsi perilaku dan pengontrolan diri. 2. Gejala negatif yaitu sekumpulan gejala penyimpangan berupa hilangnya sebagian fungsi normal dari individu termasuk keterbatasan dalam ekspresi emosi, keterbatasan dalam produktifitas berfikir, keterbatasab dalam berbicara alogia, keterbatasan dalam maksud dan tujuan perilaku.

4. Penyebab gangguan jiwa