Pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada Distro Ouval Research di Buah Batu Bandung
(2)
Dengan ini saya menyatakan batrwa :
Karya tulis (Skripsi) saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mandapatkan gelar akademik (Sarjana),
baik
di Universitas
Komputer Indonesia maupun di perguruan tinggi lain.Karya tulis ini adalah mumi gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali aratran dari pembimbing.
Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telatr ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam dafrar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan inio maka saya bersedia menerima sanksi dengan aturan yang berlaku.
Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan,
AFRA WIBAWA MH
NIM: 21210794
1.3.
(3)
Pengaruh Lokasi Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research di Buah Batu Bandung
Afra Wibawa Makna t{ayat
}{IM. 21210790
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada: 11 Septernber 2A13
Menyetujui, Pembimbing
Dr. Rahma Wahdiniwatv" Dia.. M.Si
NIP: 4127.34.02.011
(4)
Data Pribadi
Nama Lengkap : Afra Wibawa Makna Hayat Tempat, tanggal lahir : Bandung, 20 Februari 1986 JenisKelamin : Pria
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Cipedes Tengah No. 73 B
Telepon : 08986867474
Pendidikan
1. Tahun 1992 - 1998 : SD Istiqamah Bandung 2. Tahun 1998 - 2001 : SMP Istiqamah Bandung 3. Tahun 2001 - 2004 : SMA Negeri 9 Bandung 4. Tahun 2004 - 2007 : Politeknik POS Indonesia
5. Tahun 2010 - 2013 : Universitas Komputer Indonesia Jenjang S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
(5)
PADA DISTRO OUVAL RESEARCH DI BUAHBATU BANDUNG
An Effect of Location and Brand Image to Customer Buying Decisionat Ouval Research Distro on Buah Batu Bandung
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Jenjang S1 Disusun Oleh:
AFRA WIBAWA 21210790
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(6)
vi Assalamu’alaikumWr. Wb.
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarganya, sahabatnya, dan akhirnya kepada kita semua selaku keturunannya hingga akhir zaman nanti.
Atas rahmat dan ridha – Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Distro Ouval Research Jalan Buah Batu No. 64 Bandung. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Dimana judul yang diambil, yaitu: “Pengaruh Lokasi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research di Buah Batu Bandung”.Untuk itu Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya, mendorong dan selalu memberi semangat kepada Penulis dan juga kepada dosen pembimbing Penulis yaitu Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra., M.Si yang telah membimbing Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
(7)
vii
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen. 4. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis
dengan pengetahuan.
5. Staff kesekretariatan Program Studi Manajemen (Teh Hana dan Teh Maya) makasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.
6. Bapak Iman Muwardi dan Fajar Boesly selaku pembimbing pendamping di Distro Ouval Research Jalan Buah Batu No. 64 Bandung.
7. Untuk Dikdik, Bagus, Anto terima kasih untuk dukungannya.
8. Semua teman kelas Manajemen 5(K) terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
9. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati Penulis
(8)
viii
Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Bandung, Agustus 2013
(9)
ix
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
MOTTO ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10
1.2.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11
1.3.1 Maksud Penelitian ... 11
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Kegunaan Penelitian ... 12
1.4.1 Kegunaan Akademis ... 12
1.4.2 Kegunaan Operasional ... 12
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 13
(10)
x
2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Lokasi ... 14
2.1.1.1 Pengertian Lokasi ... 14
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lokasi ... 15
2.1.1.3 Pemilihan Lokasi ... 17
2.1.2 Citra Merek ... 20
2.1.2.1 Pengertian Citra Merek ... 20
2.1.2.2 Dimensi Citra Merek ... 21
2.1.2.3 Manfaat Citra Merek ... 24
2.1.3 Keputusan Pembelian Konsumen ... 24
2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ... 24
2.1.3.2 Motif-motif Pembelian ... 25
2.1.3.3 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Keputusan Pembelian ... 26
2.1.3.4 Tahapan Pembelian ... 27
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 30
2.2 Kerangka Pemikiran ... 34
2.2.1 Naratif ... 34
2.2.2 Keterkaitan Lokasi dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 40
2.2.2.1 Keterkaitan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 40
2.2.2.2 Keterkaitan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 41
(11)
xi
3.1 Objek Penelitian ... 44
3.2 Metode Penelitian ... 44
3.2.1 Desain Penelitian ... 45
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 49
3.2.2.1 Variabel Bebas ... 52
3.2.2.2 Variabel Terikat ... 52
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 53
3.2.3.1 Sumber Data ... 53
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 55
3.2.3.1.1 Populasi ... 55
3.2.3.1.2 Sampel berdasarkan consensus ... 55
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 56
3.2.4.1 Uji Validitas ... 58
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 61
3.2.5 Rancangan Analisis dan Perancangan Hipotesis ... 63
3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 63
3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 63
3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ... 65
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 73
4.1.1 Profil Perusahaan ... 73
4.1.1.1 Sejarah Singkat Ouval Research ... 73
4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 75
4.1.1.3 Produk-produk Yang Dihasilkan Ouval Research Jl. Buah Batu No. 64 Bandung ... 79
(12)
xii
4.2.1 KarakteristikResponden ... 79
4.2.2 Tanggapan Responden Tentang Lokasi Distro Ouval Research di Jl. Buah Batu No. 64 Bandung ... 85
4.2.3 Tanggapan Responden Tentang Citra Merek Distro Ouval Research di Jl. Buah Batu No. 64 Bandung ... 93
4.2.4 Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research di Jl. Buah Batu Bandung ... 108
4.3Pengaruh Lokasi Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research Di Buah Batu Bandung ... 122
4.3.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 122
4.3.1.1 Uji Normalitas ... 123
4.3.1.2 Uji Multikolinieritas ... 124
4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 128
4.3.2.1 Model Regresi ... 128
4.3.2.2 Analisis Korelasi ... 130
4.3.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 133
4.4Pengujian Hipotesis ... 137
4.4.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ... 137
4.4.2 Uji Hipotesis Parsial ... 139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 144
5.2 Saran ... 146
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(13)
xiii
No. Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Tahapan Pembelian Konsumen ... 27
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 42
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 48
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 72
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Ouval Research Company, Bandung ... 76
Gambar 4.2 GarisKontinum Mengenai Lokasi pada Distro Ouval Research ... 92
Gambar 4.3 Garis Kontinum Mengenai Citra Merek pada Distro Ouval Research ... 106
Gambar 4.4 Garis Kontinum Mengenai Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research ... 120
Gambar 4.5 Uji normalitas dengan menggunkan metode scater plot ... 124
Gambar 4.6 Kurva Uji-t Variabel Lokasi terhadap Keputusan Pembelian ... 140
Gambar 4.7 Kurva Uji-t Variabel Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian ... 141
(14)
xiv
Tabel 1.1 Data Transaksi Konsumen Ouval Research ... 4
Tabel 1.2 Survey Awal ... 6
Tabel 1.3 Pelaksanaan Penelitian ... 13
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel peneliti ... 30
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 49
Tabel 3.2 Operasional Variabel ... 50
Tabel 3.3 Penentuan Skor Jawaban Kuesioner ... 54
Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 60
Tabel 3.5 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas ... 63
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Instrumen ... 63
Tabel 3.7 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal ... 65
Tabel 3.8 Tingkat Keeratan Korelasi ... 68
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 80
Tabel 4.2 Usia Responden ... 81
Tabel 4.3 Status Pernikahan Responden ... 82
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ... 83
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ... 84
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Keterjangkauan Lokasi Ouval Research ... 86
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Kelancaran Akses Menuju Lokasi 88 Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kedekatan Lokasi ... 90
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Distro Ouval Research .... 92
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Atribut Produk ... 95
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Manfaat Produk ... 97
Tabel 4.12 TanggapanResponden Mengenai Nilai Produk ... 98
(15)
xv
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Pemakai Produk ... 104
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Citra Merek Distro Ouval Research Jl. Buah Batu No. 64 Bandung ... 106
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pengenalan Masalah ... 109
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Pencarian Informasi ... 112
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Evaluasi Alternatif ... 114
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ... 116
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Pasca Pembelian ... 118
Tabel 4.22 TanggapanResponden Mengenai Keputusan Pembelian ... 119
Tabel 4.23 Uji Multikolinearitas ... 125
Tabel 4.24 Uji Heteroskedastisitas X1 ... 126
Tabel 4.25 Uji Heteroskedastisitas X2 ... 127
Tabel 4.26 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 129
Tabel 4.27 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 130
Tabel 4.28 Analisis Korelasi Lokasi dan Citra merek dengan Keputusan Pembelian Konsumen Pada Distro Ouval Research ... 130
Tabel 4.29 Analisis Korelasi Parsial Lokasi dengan Keputusan Pembelian Konsumen ... 133
Tabel 4.30 Analisis Korelasi Parsial Citra Merek dengan Keputusan Pembelian Konsumen ... 132
Tabel 4.31 Analisis Koefisien Determinasi Simultan ... 134
Tabel 4.32 Analisis Koefisien Determinasi Parsial (Uji t) ... 136
Tabel 4.33 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ... 138
(16)
xvi
No Judul Lampiran
Lampiran 1 Surat Pengajuan Penelitian
Lampiran 2 Surat Penerimaan Dari Perusahaan Lampiran 3 Berita Revisi Penguji & Pembimbing Lampiran 4 Kuesioner Survey Awal
Lampiran 5 Kuesioner Survey Akhir Lampiran 6 Data Ordinal
Lampiran 7 Data Interval
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lampiran 9 MSI Interval
Lampiran 10 Hasil Olah SPSS Lampiran 11 Hasil Uji F dan Uji T Lampiran 12 Kartu Bimbingan Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup
(17)
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Bilson Simamora. 2003, Memenangkan Pasar dengan Pemasar Efektif & Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Buchari Alma. 2003, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta
Fandy Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA: Harvard
Bussiness School Press.
Hays, W.L. 1969, Statistics, London: Holt, Rinehart & Winston.
Hermawan Kertajaya. 2005. Marketing in Venus, PT Gramedia. Pustaka. Jakarta Husein Umar, 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir, Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media Group.
Jeni Raharjani. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada Pengaruh unique Selling Proposition terhadap Keputusan Pembelian (survei pada konsumen Restoran Bebek Garang Cabang Braga dan Bebek Van Java Cabang Lombok Kota Bandung). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Volume 2 Nomor 1 Januari Hal 1-15. Kotler, Philips, Karen F.A Fox, 1995, Strategic Marketing for Educatioanal
Institutions, second edition, Prentice Hall
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok Gramedia
Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2004, Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Penerbit PT. Prenhallinda, Jakarta
(18)
Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
Poeradisastra, Teguh, 2005, Produk Lokal, Citra Global, www.swa.co.id
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta
Suharno. 2010. Marketing in Practice. edisi pertama, penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sutisna. 2005, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Ujang Suwarman. 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Utami C.W. 2010. Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta. Sinar Harapan
Umi Narimawati. 2010. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media
Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah, Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Genesis: Bekasi
(19)
Budaya, No. 2, FE-USM
E. Desi Arista dan Sri Rahayu Tri Astuti, 2011, Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen, Volume 13, Nomor 1, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Berri Brilliant Albar, 2012, Pengaruh Strategi Imitasi Rokok Country Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang.
Berri Brilliant Albar, 2012, Pengaruh Sponsorship ada Lomba Perahu Naga Internasional Terhadap Citra Merek Dji Sam Soe, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 3, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang.
Marno Nugroho dan Ratih Paramita. 2009. Analisis Pengaruh Lokasi, Keanekaragaman Barang Terhadap Keputusan Berbelanja dan Loyalitas Konsumen di Carrefour Semarang. EKOBIS vol. 2 no. 1. Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan, 2012, Analisis Citra Merek Produk IM3: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang, Vol.1 No. 1, BPFE, Unsika
Tezza adriansyah Anwar. 2007. pengaruh Lokasi dan citra perusahaan terhadap Minat Konsumen, Jurnal bisnis, Manajemen & Ekonomi Vol. 9 No. 2 1535- 1548 Universitas Widyatama.
(20)
14 2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor dari situasional yang ikut berpengaruh pada keputusan pembelian.Dalam konsep pemasaran terdapat istilah yang dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan place atau lokasi usaha. Dalam marketing mix ini lokasi usaha dapat juga disebut dengan saluran distribusi perusahaan karena lokasi juga berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen atau dengan kata lain lokasi juga merupakan tempat produsen menyalurkan produknya kepada konsumen.
2.1.1.1 Pengertian Lokasi
Buchari Alma (2003:103) mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”. Menurut Ujang Suwarman (2004:280),”Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk datang dan berbelanja”. Sedangkan pengertian lokasi menurut Kasmir (2009:129) yaitu ”Tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya”.
(21)
Menurut Fandy Tjiptono (2002:92) ”Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.”
Teori Lokasi dari August Losch (dalam Sofa, 2008) “melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar)”. Losch mengatakan bahwa “lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal”.
Pemilihan lokasi menurut Buchari Alma (2003:105) memilih lokasi usaha yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha dimasa yang akan datang.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan suatu tempat dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan barang dan jasa serta pemilihan suatu lokasi perusahaan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi
Menurut Fandy Tjiptono (2002:92) pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
(22)
3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:
a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus. b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan lokasi restoran, perlu dipertimbangkan apakah dijalan/daerah yang sama terdapat restoran lainnnya.
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang rumah makan berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk/tempat ibadah.
Menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam penelitian Aprih Santoso dan Sri Widowati (2011: 183) variable lokasi lebih memakai indikator berikut :
1. Keterjangkauan lokasi.
2. Kelancaran akses menuju lokasi. 3. Kedekatan lokasi.
(23)
Menurut Levi (2007:213) dalam jurnalnya Tezza Anwar (2007:137), ada beberapa karakteristik dari lokasi yang bisa mempengaruhi penjualan dari suatu toko yaitu :
1. Alur lalu lintas yang melewati lokasi tersebut dan aksesibilitas menuju lokasi tersebut
2. Karakteristik dari lokasi
3. Biaya yang terkait dengan pemilihan lokasi tersebut
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam menentukan lokasi perusahaan harus mempertimbangkan berbagai aspek yang mendukung bagi aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan. Dalam penelitian ini, faktor lokasi yang strategis merupakan hal yang penting bagi perusahaan distro sebagai distributor dari produk pakaian (fashion). Untuk itu penulis mengacu kepada penelitian Aprih Santoso dan Sri Widowati (2011:183) dan menggunakan indikator tersebut sebagai indikator dalam penelitian ini yaitu keterjangkauan lokasi, kelancaran akses menuju lokasi dan kedekatan dengan fakultasnya.
2.1.1.3 Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu usaha, karena pemilihan lokasi juga berhububungan dengan keputusan pembelian konsumen. Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi dimana biaya operasinya paling rendah/serendah mungkin. Lokasi yang salah, akan menyebabkan biaya operasi perusahaan tinggi. Sebagai akibatnya, tidak akan mampu bersaing, yang sudah barang tentu menyebabkan kerugian.
(24)
Oleh karena itu lokasi tempat usaha yang tepat merupakan tuntutan yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap perusahaan.
Untuk itu, dalam proses pemilihan lokasi perusahaan pengusaha harus mempertimbangkan keputusannya dengan benar agar tidak menimbulkan kerugian dikemudian harinya. Ada dua langkah yang perlu diperhatikan dalam memilih sebuah lokasi usaha yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan masyarakat yang akan dituju atau dilayani 2. Memilih lokasi disekitar masyarakat tersebut.
Menurut Buchari Alma (2003:105) untuk menentukan lokasi yang strategis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Karakteristik demografi konsumen 2. Kondisi ekonomi setempat
3. Keadaan penduduk setempat 4. Persaingan
5. Iklim sosial dan perdagangan
Menurut Utami C.W (2010: 93) melalui pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan:
1. Merupakan komitmen sumberdaya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan
2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang. Area yang dipilih harus mampu tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan keberlangsungan toko saat awal maupun masa yang akan datang.
(25)
Dervitsiotis dalam Murdifin dan Mahfud (2007: 148) berpandangan bahwa pemilihan lokasi berada ditangan top management sebuah perusahaan, baik pada usaha pabrik maupun pada usaha jasa. Dalam pemilihan lokasi itu, manajemen puncak perlu memperhatikan pertimbangan berikut:
1. Lokasi itu berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sangat besarjumlahnya yang berhadapan dengan kondisi-kondisi yang penuh ketidakpastian.
2. Lokasi itu menentukan suatu kerangka pembatas atau kendala operasi yang permanen (mencakup undang-undang, tenaga kerja, masyarakat, dan lain-lain) dan kendalaa itu mungkin sulit dan mahal untuk diubah.
3. Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi kompetitif perusahaan, yaitu akan meminimumkan biaya produksi dan juga biaya pemasaran keluaran yang dihasilkan.
Pemilihan lokasi harus mempertimbangkan berbagai aspek yang tentunya diarahkan untuk mendorong penjualan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, aspek lokasi akan menggunakan konsep pemilihan lokasi menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam penelitian Aprih Santoso dan Sri Widowati (2011:183) dengan indikator keterjangkauan lokasi, kelancaran akses menuju lokasi, kedekatan dengan fasilitas penunjang lain. Hal ini karena aspek-aspek penentuan lokasi tersebut umumnya merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika mengunjungi lokasi produsen/perusahaan.
(26)
2.1.2. CitraMerek
2.1.2.1.Pengertian Citra Merek
Citra merek merupakan hasil pandangan atau penilaian konsumen terhadap suatu merek yang baik atau buruk. Hal ini berdasarkan pertimbangan atau penyeleksian dengan membandingkan perbedaan yang terdapat pada beberapa merek, sehingga yang penawarannya sesuai dengan kebutuhan konsumen akan terpilih. Maka konsumen akan memiliki penilaian yang lebih pada merek tersebut. Menurut Kotler dan Fox (1995) yang disadur oleh Sutisna (2002:83), mendefinisikan
”Citra merek adalah sejumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek” Kotler (2005:404) berpendapat bahwa citra merek (brand image) adalah
“The set of held about a particular brand is known as the brand image”.
Artinya Citra merek adalah sekumpulan nilai mengenai merek-merek. Hermawan Kertajaya (2005:6) mengemukakan pendapatnya bahwa yang dimaksud dengan citra merek adalah sebagai berikut:
“Citra merek adalah gebyar dari seluruh asosiasi yang terkait pada suatu merek yang sudah ada di benak konsumen”.
Pengertian Brand Image (Keller, 2008:166) bahwa:
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.
(27)
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk
Berdasarkan konsep-konsep di atas dapat dirumuskan bahwa citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu pada suatu merek.
2.1.2.2.Dimensi Citra Merek
Citra merek yang baik akan membuat konsumen melakukan pembelian atas produk atau jasa seketika tanpa pikir panjang karena citra merek yang baik akan memberikan konsumen tersebut rasa percaya diri yang tinggi (Kertajaya, 2004:2). Setelah merek ditentukan kemudian membangun citra merek agar merek tersebut dapat berlangsung lama dan tertancap dalam benak konsumen. Sebuah produk tanpa citra merek yang kuat sangat sulit untuk konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang lama.
Tingkat merek menurut Gary Hamel dan Ck Prahalad (1994: 258) dalam Kertajaya (2005: 480) yaitu:
1. Recognition
Yaitu tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen. Jika sebuah merek tidak dikenal, maka produk dengan merek tersebut harus dijual dengan mengandalkan harga yang murah.
(28)
2. Reputation
Yaitu tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena lebih terbukti memiliki track record yang baik.
3. Affinity
Yaitu suatu emosional relationship yang timbul antara sebuah merek dengan konsumenya, sebuah produk dengan merek yang disukai oleh konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah produk dengan persepsi memiliki kualitas yang tinggi akan mempunyai reputasi yang baik.
4. Loyalty
Yaitu menyangkut seberapa besar kesetiaan konsumen yang menggunakan merek bersangkutan.
Menurut Kotler (2003:82) dalam penelitian Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan (2012:3) bahwa citra merek adalah suatu simbol rumit yang mempunyai 6 tingkat makna atau pengertian:
1. Atribut
Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu. Misal, Mercedes menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, tahan lama, dan bergengsi tinggi.
2. Manfaat
Atribut-atribut harus diterjamahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. Sebagai gambaran, atribut “mahal” cenderung diterjemahkan sebagai atribut emosional. Sehingga seseorang yang mengendarai Mercedes akan merasa dirinya dianggap penting dan dihargai.
(29)
3. Nilai
Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai prosedurnya. Misal, mobil Mercedes berarti kinerja tinggi, keselamatan, dan gengsi.
4. Budaya
Merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya negara. Misal, mobil Mercedes berasal dari Jerman, yang melambangkan budaya Jerman itu efisien dan bermutu tinggi.
5. Kepribadian
Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadian tertentu. Misal, mobil Mercedes mungkin menyiratkan bos yang serius, atau istana yang agung (objek).
6. Pemakai
Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.
Ketertarikan pada suatu merek akan lebih kuat apabila jika dilandasi dengan banyak pengalaman dan penampakan untuk mengkomunikasikannya. Seperti hal di atas dapat langsung diingat konsumen sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image.
Dalam penelitian ini, untuk menganalisa variabel Brand Image akan menggunakan konsep yang diutarakan oleh Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan (2012: 3) dengan indikator atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, pemakai. Penggunaan konsep ini mengacu kepada definisi Brand Image yang telah dipaparkan sebelumnya.
(30)
2.1.2.3. Manfaat Citra Merek
Dikenalnya suatu merek (recognition) artinya seorang konsumen mengingat merek tersebut. Citra konsumen terhadap suatu merek merupakan hal penting untuk strategi pemasaran perusahaan. Berikut adalah manfaat dari suatu citra merek:
1. Citra dapat dibuat sebagai suatu tujuan di dalam strategi pemasaran.
2. Citra dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan merek-merek lain dari produk sejenis.
3. Citra merek juga dapat membantu dalam memperbaharui penjualan suatu merek.
4. Citra merek dapat dipergunakan untuk mengevaluasi efektifitas dari strategi pemasaran.
5. Citra merek dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usaha strategi pemasaran.
2.1.3. Keputusan Pembelian Konsumen
2.1.3.1.Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen
Proses keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh bermacam-macam dorongan. Walaupun keputusan untuk membeli sama sekali tidak bisa dipaksakan oleh produsen, akan tetapi adanya motif-motif pembelian itu maka para produsen dapat mempengaruhi atau memperbesar kecenderungan para konsumen tersebut untuk membeli dengan berbagai cara diantaranya dengan mengadakan promosi untuk mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan produk yang dihasilkan agar
(31)
calon pembeli tertarik. Pengambilan keputusan pembelian merupakan bagian terpenting dalam tingkah laku konsumen secara umum dan merupakan titik awal dari keseluruhan pola konsumsi konsumen.
Menurut Shciffman dkk yang dikutip oleh Sumarwan (2004: 289) mengemukakan bahwa ”keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.”
Menurut Suharno (2010: 96) keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya.
Menurut Sutisna (2005: 15),
“Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan.”
Menurut Kotler dan Keller (2009:212) “Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian”.
Setelah konsumen menyadari kebutuhan dan keinginan tersebut maka konsumen akan melakukan tindak lanjut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.
2.1.3.2.Motif-Motif Pembelian
Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai motif-motif pembelian ada tiga macam menurut Buchari Alma (2004:97) yaitu:
(32)
1. Primary buying motive, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya misalnya jika orang ingin makan maka dia akan mencari nasi.
2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap barang. Misalnya apakah ada keuntungan bila membeli sesuatu.
3. Patronage buying nmotive, ini adalah Selective buying motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan, tempat dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parker dan lain-lain.
2.1.3.3.Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Keputusan Pembelian
Seorang pemasar harus menguasai pengaruh yang terjadi pada pembeli. Untuk itu seorang pemasar harus mengidentifikasikan siapa saja yang membuat keputusan pembelian. Menurut Bilson Simamora (2003: 93), pihak-pihak yang terlibat dalam keputusan pembelian barang dapat dibagi menjadi:
1. Pemrakarsa (initiator), adalah orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (Iinfluencer), adalah orang yang pandanganya/nasihatnya member bobot pengaruh keputusan pembelian akhir.
3. Pengambil keputusan (decider), adalah orang yang menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian.
4. Pembeli (buyer), adalah orang yang melakukan pmbelian nyata.
5. Pemakai (user), adalah orang yang menkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
(33)
2.1.3.4.Tahapan Pembelian
Dalam mempelajari keputusan pembelian konsumen, seorang pemasar harus melihat hal-hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan membuat suatu ketetapan bagaimana konsumen membuat keputusan pembeliannya. Menurut Kotler dan Keller (2009:184) yang diterjemahkan oleh Bob Sabran mengemukakan proses pembelian tersebut melalui 5 (lima) tahapan. Tahapan pembelian konsumen tersebut antara lain:
Sumber: Kotler dan Keller, Dasar-dasar pemasaran (2009:184)
Gambar 2.1
Tahapan Pembelian Konsumen
1. Pengenalan kebutuhan/masalah
Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan antara situasi guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
2. Pencarian informasi
Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi yang baik yang disimpan dalam ingatan (internal) maupun informasi yang didapat dari lingkungan (eksternal). Sumber-sumber konsumen terdiri dari:
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Pengevaluasian alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
(34)
a. Sumber pribadi: keluarga, tetangga, teman, kenalan.
b. Sumber niaga/komersil: iklan, tenaga penjual, kemasan dan pemajangan. c. Sumber umum: media massa dan organisasi konsumen.
d. Sumber pengalaman: penangan, pemeriksaan, penggunaan produk 3. Evaluasi alternative
Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk menilai alternative pilihan konsumen terdapat tiga konsep dasar yang digunakan, yaitu:
a. Sifat-sifat produk b. Nilai kepentingan c. Tingkat kesukaan 4. Keputusan pembelian
Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternative biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu keputusan untuk membeli. Ada 3 (tiga) faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli, yaitu:
a. Sikap orang lain: tetangga, teman, orang kepercayaan, keluarga, dll. b. Situasi tak terduga: harga, pendapatan keluarga, manfaat yang diharapkan. c. Faktor yang tak dapat diduga: faktor situasional yang dapat diantisipasi
oleh konsumen. 5. Perilaku pasca pembelian
Keputusan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas kemungkinan besar akan melakukan
(35)
pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya. Ketidakpuasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tak terpenuhi.
Menurut Swastha dan Irawan (1999) yang dikutip dalam jurnal Berri Albar (2012:66) tahap-tahap pembelian, yaitu:
1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan 2. Menilai sumber-sumber
3. Menetapkan tujuan pembelian
4. Mengidentifikasi alternatif pembelian 5. Keputusan membeli, dan
6. Perilaku setelah pembelian
Hal tersebut karena keputusan pembelian merupakan sebuah proses dimana konsumen mengenali, menilai, melakukan evaluasi terhadap pilihan produk sebelum memutuskan untuk membeli atau tidak. Model keputusan pembelian tersebut dapat menggambarkan tahap-tahap dan proses keputusan pembelian konsumen.
Menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001:189) dalam penelitiannya Marno Nugroho dan Ratih Paramita (2009:39) ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan konsumen adalah proses tahap demi tahap yang digunakan konsumen keika membeli barang atau jasa yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif
(36)
4. Keputusan pembelian 5. Perilaku setelah pembelian
Penjelasan di atas memberikan pemahaman terhadap proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk. Penulis menggunakan konsep keputusan pembelian dengan model lima tahap proses pembelian konsumen yang mengacu dari Kotler dan Keller yang diterjemahkan Bob Sabran (2009:184) yang terdiri dari indikator pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Karena lebih sesuai dengan objek peneliti.
2.1.4. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu tentang citra merek dan keputusan pembelian:
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel peneliti
No Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Penelitian
terdahulu
Rencana Penelitian 1. Gus Andri
(2012) “Analisis pengaruh faktor-faktor ekuitas merek sepeda Motor merek honda terhadap keputusan pembelian” Secara bersama ekuitas merek berpengaruh sangat signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Sumatera Barat dan secara parsial variabel loyalitas merek, kesan kualitas dan asosiasi merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Sumatera
Variabel Dependen : Keputusan Pembelian Teknik analisa statsitik regresi berganda Variabel Independen faktor-faktor ekuitas merek Variabel independen : Lokasi dan Citra merek
(37)
Barat dan variabel kesadaran merek tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor merek Honda
2. Shintia Parlina (2012)“Pengaru h citra merek, harga dan layanan purna jual Terhadap kepuasan konsumen Pada produk ponsel cina”
Citra merek
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, layanan purna berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Berdasarkan analisis uji keragaman diperoleh bahwa kelompok pengguna ponsel Cina yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda pada citra merek, harga dan layanan purna jual
Variabel independen : Citra merek dan harga Variabel dependen : keputusan pembelian Terdapat sub variabel independen layanan purna jual Teknik analisa data regresi sederhana Produk yang diteliti adalah telepon seluler Variabel independen : Lokasi dan Citra merek Teknik analisa statsitik regresi berganda Produk yang diteliti adalah pakaian/ fashion 3. Berri Brilliant
Albar (2012) “Pengaruh sponsorshippada lomba perahu naga Internasional terhadap citra merek dji sam soe”
Kegiatan sponsorship pada Lomba Perahu Naga berpengaruh terhadap citra merek rokok Dji Sam Soe sebagai rokok berkualitas dan peduli terhadap
pelestarian budaya. sebesar 65% citra merek rokok Dji Sam Soe pada seluruh konsumen Dji Sam Soe yang menyaksikan event Lomba Perahu Naga
secaralangsung di Kota Padang
dipengaruhi oleh kegiatan sponsorhip Dji Sam Soe terhadap Lomba Perahu Naga
Obyek penelitian mengenai citra merek Variabel independen : Kegiatan Sponsorship Variabel Dependen : Citra Merek Teknik analisa data regresi linier sederhana Variabel independen : Lokasi dan Citra merek Variabel dependen : keputusan pembelian Teknik analisa statsitik regresi berganda
4 Telly Lyonita, Dyah Budiastuti (2012) : “Analisis pengaruh Brand Image dan Kualitas produk terhadap keputusan Pembelian yang berdampak pada Loyalitas konsumen pada PT Telkom Jakarta Selatan”
Brand
Image dan Kualitas Produk memiliki konstribusi yangpositif dan signifikan terhadap Loyalitas Konsumenmelalui Keputusan Pembelian Obyek penelitian Brand Image (Sebagai variabel independen) dan keputusan pembelian Variabel dependen : Brand Image dan kualitas produk Variabel Interviening : keputusan pembelian Metode analisis data menggunakan path analyisis Variabel independen : Lokasi dan Citra merek Variabel dependen : keputusan pembelian Teknik analisa statsitik regresi berganda
(38)
5 E. Desi Arista dan
Sri Rahayu Tri Astuti (2011) “Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek,
dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen”
Variabel Iklan (X1) yang memiliki tingkatsignifikansi sebesar 0,023 < 0,05 memenuhisyarat untuk menjadi variabel pendukung minatbeli.
Variabel kepercayaan merek (X2)memiliki tingkat signifikansi0,001memenuhi syarat untuk menjadi variabel pendukung bagiminat beli Variabel citra merek (X3) memiliki tingkatsignifikansi sebesar 0,531 tidak
memenuhisyarat < 0,05 dan tidak memiliki pengaruh signifikan untuk menjadi syarat terhadapvariabel minat beli produk Telkom Speedy. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel kepercayaan merek (X2) dengantingkat signifikansi 0,001 diikuti variabel iklan(X1) dengan tingkat signifikansi 0,023 dan pengaruh yang paling kecil terhadap minat beliadalah variabel citra merek (X3) dengan tingkatsignifikansi 0,531. Salah satu Obyek penelitian adalah citra merek Teknik analisa data uji regresi berganda Variabel independen : Iklan, kepercayaan dan citra merek Variabel dependen : minat beli Variabel independen : Lokasi dan Citra merek Variabel dependen : keputusan pembelian
6 Reni Sri Muljayanti (2011) : “Analisis Pengaruh Lokasi, Harga, Promosi Dan Customer Serviceterhadap Citra Minimarket Indomaret”
lokasi, harga, promosi, dan customer
service berpengaruh secara parsial dan simultan serta signifikan terhadap citra minimarket Indomaret. Di anatara variabel independen : Lokasi dan harga Teknik analisa statsitik regresi berganda Variabel independen : Lokasi, Harga, Promosi Dan Customer Service Variabel dependen : Citra Perusahaan Variabel independen : Lokasi dan Citra merek Variabel dependen : keputusan pembelian 7 Rezky Purna
Satit et al (2012) The Relationship Between Marketing Mix And Customer Decision-Making Over Travel Agents: An Empirical Study
Di antara bauran pemasaran yaitu harga, promosi, tempat dan produk, harga dan produk keluar sebagai bauran pemasaran yang paling penting untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pelanggan untuk
menggunakan jasa dari agen perjalanan. Teknik analisa statsitik regresi berganda Variabel dependen : keputusan pembelian Independen : Marketing mix Variabel independen : Lokasi dan Citra merek
(39)
8 Sutrisno Djaja, Agung Yuniaritno dan Agus Sunan (PPSUB dan Universitas Brawijaya Malang, 2010) “Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan” seluruh faktor-faktor marketing mix, kelompok acuan , demografi dan sosio ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan membeli, dengan sub variabel produk dan pendapatan keluarga merupakan variabel yang paling kuat berpengaruh terhadap keputuusan pembelian. Variabel dependen : keputusan pembelian Teknik analisis Regresi Berganda Independent : Perilaku Konsumen (marketing mix, kelompok acuan, demografi dan sosio ekonomi) Variabel independen : Lokasi dan Citra merek
9 Berri Brilliant Albar (2012) “Pengaruh Strategi Imitasi Rokok Country Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”
Variabel produk yang memiliki kesamaan dengan market leader (X3) merupakan factor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap niat untuk membeli lagi (Y) diikuti oleh variabel harga yang lebih murah dibandingkan market leader (X4).
Variabel dependen : keputusan pembelian Teknik analisis Regresi Berganda Variabel strategi imitasi rokok Variabel independen : Lokasi dan Citra merek
10 Aprih Santoso, Sri Yuni Widowati (2011) “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Kopima USM)”
Besar variasi variable keputusan
pembeian(koefisien determinasi) yangdapat diterangkan oleh variasi variabel
kualitas pelayanan, fasilitas dan lokasi
terbukti sebesar 47,4 % sedangkan
sisanyadipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti. Variabel Dependen : Keputusan Pembelian Teknik analisa statsitik regresi berganda Variabel independen : Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Dan Lokasi Variabel independen : Lokasi dan Citra merek
11 Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan (2012) “Analis Citra Merek Produk IM3: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Variable Citra Merek Produk IM3 pada mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang dengan
menggunakan 18 butir pernyataan terhadap variable citra merek yang berdasarkan hasil kuisioner diperoleh nilai rata-rata sebesar 1043,83 atau sebesar 96,17% . Hal ini menunjukkan bahwsa persepsi mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang terhadap Citra Merek IM3
baik/murah/setuju.
Variabel Dependen : - Teknik analisa statsitik regresi berganda Variabel Citra Merek Variabel independen : Lokasi dan Citra merek
(40)
2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1 Naratif
Secara global, bisnis fashion memang menjanjikan dan pasarnya masih terbuka lebar. Dari suatu kebutuhan kini fashion bergeser menjadi industri dan dampak bisnisnya cukup menggiurkan. Karenanya, tidak salah bila bisnis fashion terus tumbuh dan tidak ada matinya. Hal semacam ini disebabkan permintaan pasar yang sangat besar.
Agar perusahaan dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat, maka perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat memudahkan aktivitas pemasaran yang akan mendukung penjualan produk kepada konsumen. Oleh karena itu, akses konsumen terhadap produk dan kelancaran distribusi barang dari pihak produsen kepada konsumen menjadi hal yang penting harus diperhatikan, terutama bagi perusahaan yang menjadi distributor seperti gerai distro Ouval Research Bandung. Untuk menjamin hal tersebut, maka penentuan lokasi gerai/ outlet penjualan harus mendukung aktivitas pemasaran. Selain itu, di tengah tingginya iklim persaingan usaha fashion saat ini, Ouval research juga harus mampu membangun citra merek yang positif, sehingga mendukung penjualan produknya.
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan dengan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis meskipun keduanya menjual produk yang sama oleh pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya penataan yang bagus. Beberapa jenis gerai yang berbeda seperti supermarket,
(41)
department store, toko aksesoris rumah, toko fashion, dapat berkumpul di suatu area perdagangan ritel seperti mall atau pusat bisnis. Masing-masing mendapatkan pembeli dari segmen yang sesuai dengan incaran mereka. Hal itu dimungkinkan setelah masing-masing peritel mempelajari karakteristik mall atau pusat perbelanjaan yang bersangkutan dari berbagai aspeknya seperti; luas dan kepadatan wilayah/area yang dilayaninya, kelas sosial ekonomi penduduk, luas mall/pusat perbelanjaan, kondisi lalu lintas, sarana transportasi umum. Berbagai informasi tersebut akan mendatangkan informasi tentang banyaknya kunjungan masyarakat ke mall setiap harinya dan perkiraan belanja. Lokasi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan juga dalam usaha memperoleh konsumen, karena lokasi yang strategis dan mudah dijangkau konsumen akan memungkinkan para konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan.
Menurut Fandy Tjiptono (2002: 92) ”Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.”
Ujang Suwarman (2004: 280) mengatakan bahwa lokasi tempat usaha sangat mempengaruhi keinginan seorang konsumen untuk datang dan membeli.
Menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam penelitian Aprih Santoso dan Sri Widowati (2011: 183) variable lokasi lebih memakai indikator berikut :
1. Keterjangkauan Lokasi.
2. Kelancaran akses menuju lokasi. 3. Kedekatan lokasi.
(42)
Dengan peluang yang begitu besar maka perusahaan harus menentukan strategi pemasaran yang tepat salah satunya dengan membangun citra merek (brand image). Pembangunan citra merekakan menentukan citra bagi produk itu sendiri atau bahkan sekaligus bagi perusahaan. Oleh karena itu, citra merek menjadi faktor penting bagi keberhasilan pemasaran suatu organisasi, karena suatu citra merek yang kuat memberikan beberapa keuntungan utama bagi perusahaan.
Citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu pada suatu merek. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler dan Fox (1995) yang disadur oleh Sutisna (2002: 83), mendefinisikan ”Citra merek adalah sejumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek”. Sedangkan Hermawan Kertajaya (2005:6) mengemukakan pendapatnya bahwa yang dimaksud dengan citra merek adalah sebagai berikut: “Citra merek adalah gebyar dari seluruh asosiasi yang terkait pada suatu merek yang sudah ada di benak konsumen”.
Citra merek sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Menurut Teguh Poeradisastra (2005: 25), ”Citra merek positif dapat membantu agar konsumen lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilan keputusan ketika melakukan pembelian”. “Keputusan pembelian lebih sering didasarkan pada pertimbangan merek yang memiliki citra positif daripada hal-hal lain” (AB Susanto dan Himawan Wijanarto, 2004: 1). Dengan memiliki citra yang
(43)
positif maka keuntungan besar bagi merek Ouval karena konsumen akan mudah mengingat merek nya tersebut sehingga peluang konsumen untuk mengambil keputusan dalam membeli produk Ouval pun semakin besar.
Menurut Kotler (2003:82) dalam penelitian Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan (2012:3) bahwa citra merek adalah suatu simbol rumit yang mempunyai 6 tingkat makna atau pengertian:
1. Atribut
Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu. Misal, Mercedes menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, tahan lama, dan bergengsi tinggi.
2. Manfaat
Atribut-atribut harus diterjamahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. Sebagai gambaran, atribut “mahal” cenderung diterjemahkan sebagai atribut emosional. Sehingga seseorang yang mengendarai Mercedes akan merasa dirinya dianggap penting dan dihargai.
3. Nilai
Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai prosedurnya. Misal, mobil Mercedes berarti kinerja tinggi, keselamatan, dan gengsi.
4. Budaya
Merek tersebut juga mungkin melambangkan budaya negara. Misal, mobil Mercedes berasal dari Jerman, yang melambangkan budaya Jerman itu efisien dan bermutu tinggi.
(44)
5. Kepribadian
Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadian tertentu. Misal, mobil Mercedes mungkin menyiratkan bos yang serius, atau istana yang agung (objek).
6. Pemakai
Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.
Dalam penelitian ini, untuk menganalisa variabel Brand Image akan menggunakan konsep yang diutarakan oleh Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan (2012:3) dengan indikator atrribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, pemakai. Penggunaan konsep ini mengacu kepada definisi Brand Image yang telah dipaparkan sebelumnya.
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2009:184) yang diterjemahkan oleh Bob Sabran: ”Keputusan pembelian konsumen adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian”.
Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2009:212)
(45)
Berikut ini tahapan proses keputusan membeli menurut Kotler dan Keller (2009:184) yang diterjemahkan oleh Bob Sabran yang terdiri atas :
1. Pengenalan masalah
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dengan yang diinginkan. Dalam hal ini pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
2. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok yaitu sumber pribadi, sumber tenaga, sumber umum, dan sumber pengalaman. Pemasar harus mengidentifikasikan sumber-sumber diatas dengan cermat dan menilai pentingnya masing-masing sumber tersebut. Selanjutnya perusahaan harus merancang unsur-unsur bauran pemasaran secara cepat, tepat, dan terarah agar pembeli menaruh perhatian serius untuk mempertimbangkan keinginannya sehingga peluang dapat direkrut.
3. Penilaian alternatif
Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan alternatif.
4. Keputusan membeli
Penilaian terhadap keputusan membeli didahului oleh maksud keputusan membeli, artinya apa yang menyebabkan maksud itu untuk membeli tersebut.
(46)
5. Perilaku pasca pembelian
Keputusan paska pembelian adalah kepuasan pembelian setelah ia membeli produk tersebut. Ada beberapa tingkat kepuasan yaitu sangat puas, sedikit, puas, kecewa, dan sangat kecewa.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari susunan strategi pemasaran yang ada di perusahaan tersebut. Setiap perusahaan menggunakan sejumlah alat untuk mendapat respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan lokasi yang tepat dan upaya pembangunan citra merek merupakan upaya yang dapat menyebabkan munculnya keputusan pembelian sehingga mendorong penjualan produk.
Penjelasan di atas memberikan pemahaman terhadap proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk. Penulis menggunakan konsep keputusan pembelian dengan model lima tahap proses pembelian konsumen yang mengacu dari Kotler dan Keller yang diterjemahkan Bob Sabran (2009:184) yang terdiri dari indikator pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Karena lebih sesuai dengan objek peneliti.
2.2.2 Keterkaitan Lokasi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian 2.2.2.1Keterkaitan Lokasi Dengan Keputusan Pembelian Konsumen
Ujang Suwarman (2004:280) mengatakan bahwa lokasi tempat usaha sangat mempengaruhi keinginan seorang konsumen untuk datang dan membeli. Pemilihan lokasi yang tepat menurut Buchari Alma (2003:105) sangat
(47)
menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha di masa yang akan datang. Untuk itu dalam pemilihan lokasi usaha harus betul-betul mempertimbangkan keputusannya agar para konsumen tertarik memutuskan untuk membeli. Menurut Yazid (2009:59) dalam situasi pembelian ada lima situasi kelompok pengaruh yang dikenal, salah satunya adalah lingkungan fisik, adalah karakteristik yang paling jelas dari suatu situasi, meliputi lokasi geografis, dan organisasi, dekorasi, suara, pencahayaan, musim, pakaian pelayan, konfigurasi atau layout pelayanan dan material lainnya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa saja diterima dengan sadar maupun tidak sadar, dan mungkin juga mempunyai pengaruh yang berarti terhadap pemilihan jasa atau organisasi yang menawarkannya.
Dari penelitian yang dilakukan Jeni Raharjani (2005: 14) strategi lokasi adalah salah satu determinan yang paling penting dalam perilaku pembelian konsumen, pengecer harus memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan tokonya. Berdasarkan uraian di atas menunjukan adanya keterkaitan lokasi dengan keputusan pembelian konsumen.
2.2.2.2Keterkaitan Citra Merek Dengan Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Teguh Poeradisastra (2005:25), ”Citra merek positif dapat membantu agar konsumen lebih mudah mengingatnya sehingga mempermudah pengambilan keputusan ketika melakukan pembelian”.
“Keputusan pembelian lebih sering didasarkan pada pertimbangan merek yang memiliki citra positif daripada hal-hal lain” (AB Susanto dan Himawan Wijanarto, 2004:1).
(48)
Sulistyawati (2011) mengungkapkan pula dalam penelitiannya bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Kondisi tersebut dapat dilihat dari koefisien variabel citra merek yang bernilai 0,250, angka signifikansi sebesar 0,017 (kurang dari 0,05).
Berdasarkan teori di atas mengenai lokasi dan citra merek, serta proses tahapan membeli yang dilakukan oleh konsumen, maka penulis menghubungkan variabel tersebut dengan mengemukakan paradigma penelitian yang dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut :
Ujang
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Lokasi dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Citra Merek
1. Atribut 2. Manfaat 3. Nilai 4. Budaya 5. Kepribadian 6. Pemakai
(Kotler, 2003: 82 dalamPuji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan, 2012: 3) Lokasi
1.Keterjangkauan Lokasi 2.Kelancaran akses menuju
lokasi
3.Kedekatan Lokasi
(Aprih Santoso dan Sri Widowati, 2011: 183)
Keputusan Pembelian Konsumen
1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku pasca beli
(49)
2.3 Hipotesis
Definisi hipotesis menurut Husein Umar (2002:62) adalah ”Pernyataan sementara yang perlu dibuktikan benar atau tidak”, setiap riset terhadap suatu objek harus dibawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsi sebagai pegangan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya.
Menurut Sugiyono (2012:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas serta teori yang menghubungkan variabel X1 terhadap Y dan variabel X2 terhadap Y, maka penulis berpendapat bahwa :
Hipotesis Utama :
Terdapat pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Research di Buahbatu Bandung.
Sub Hipotesis :
H1 : Terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Research di Buahbatu Bandung.
H2 : Terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Research di Buahbatu Bandung.
(50)
44
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun laporan.
Menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) mengatakan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain yang dianggap perlu”.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan hasil penjualan produk di Distro Ouval Research, menjelaskan keadaan berdasarkan data dan fakta yang dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis yang selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Sedangkan metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan statistik.
(51)
Menurut Sugiyono (2005:21):
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Metode verifikatif juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis, sehingga metode verifikatif ini digunakan untuk menjawab penelitian poin ketiga, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Research.
Dengan metode ini dapat diketahui berapa besarnya pengaruh variabel independent mempengaruhi terhadap variabel dependent, serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian deskriptif verifikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey.
Explanatory Survey adalah suatu survei yang digunakan untukmenjelaskan hubungan kausal antara dua variabel melalui pengujian hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:30) adalah:
“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
(52)
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2011:30) adalah:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.
Dalam penelitian ini difokuskan pada lokasi dan citra merek. Dengan judul: “Pengaruh Lokasi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research di Buahbatu Bandung.”
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
Dalam penelitian ini permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah penggunaan lokasi dan citra merek pada Distro Ouval Research yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 3. Menetapkan rumusan masalah.
Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah: Seberapa besar pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Research di Buah Batu Bandung baik secara simultan maupun secara parsial.
(53)
4. Menetapkan tujuan penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Reseacrh di Bandung.
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.
Penulis menetapkan dua hipotesis, yaitu hipotesi utama dan sub hipotesis:
1) Hipotesis utama terdapat pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Reseacrh di Bandung.
2) Sub hipotesis terdapat pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Reseacrh di Bandung dan terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada Distro Ouval Reseacrh di Bandung.
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lokasi dan citra merek, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah keputusan pembelian konsumen.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.
(54)
Dalam penelitian ini menggunakan data primer, teknik penentuan sampelnya terdiri dari populasi dan sampel. Populasinya adalah konsumen Distro Ouval Research di Bandung dan sampelnya adalah seluruh responden karena jumlah responden lebih dari 100 orang, maka pengambilan sampel menggunakan penghitungan yang telah ditetapkan dan menghasilkan jumlah 100 orang.
8. Melakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif (metode deskriptif) dan analisis kuantitatif (metode verifikatif).
9. Menyusun pelaporan hasil penelitian. Akan disajikan dalam tabel 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Citra Merek
(X2)
Keputusan Pembelian Konsumen
(Y) Lokasi
(55)
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan survey, sementara data yang bersifat verifikatif maka menggunakan metode explanatory survey. Di bawah ini adalah desain penelitian “Pengaruh Lokasi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Distro Ouval Research di Buahbatu Bandung”.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang
digunakan Unit Analisis
Time Horizon T – 1 Descriptive
Descriptive dan
Survey
Konsumen Ouval Research di Bandung
Cross sectional T – 2 Descriptive
Descriptive dan Survey Konsumen Ouval Research di Bandung Cross sectional T – 3 Descriptive Descriptive
dan Survey Konsumen Ouval Research di Bandung Cross sectional
T – 4 Descriptive & Verifikatif Descriptive dan eksplanatory Survey Konsumen Ouval Research di Bandung Cross sectional
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel bermaksud untuk mengetahui hubungan pengukuran variabel-variabel penelitian. Adapun hubungan antar variabel tersebut dapat kita lihat ditabel berikut:
(56)
Tabel 3.2 Operasional Variable
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran No
Kuesioner Skala Lokasi
(Variabel X1)
Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. (Fandy Tjiptono, 2002: 92) Keterjangkauan lokasi
- Lokasi mudah dijangkau - Akses menuju
lokasi mudah dijangkau
- Tingkat kemudahan - Tingkat kemudahan
1 2 Ordinal Kelancaran akses - Kelancaran akses menuju lokasi - Kelancaran akses menuju distro lain
- Tingkat kelancaran
- Tingkat kelancaran
3 4 Ordinal Kedekatan lokasi - Kedekatan lokasi dengan konsumen - Kedekatan
lokasi dengan distro lainnya
- Tingkat kedekatan
- Tingkat kedekatan
5
6
Ordinal
Citra Merek (Variabel X2)
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. 2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk. (Keller, 2008:166) Atribut - Kemudahan mengenali logo dan kemasan - Variasi produk
- tingkat kemudahan
- Tingkat variasi
7
8 Ordinal Manfaat
- Inovasi terhadap desain
- Kenyamanan produk
- Tingkat inovasi - Tingkat kenyamanan
9 10 Ordinal Nilai - Kebanggaan menggunakan produk
- Tingkat kebanggaan 11
Ordinal
Budaya - Menunjukan
budaya anak muda
- tingkat budaya 12
(57)
- Menunjukan budaya anak gaul
- tingkat budaya 13
Kepribadian - Kepercayaan diri
tinggi - Menunjukan
status sosial
- tingkat kepercayaan diri
- tingkat status sosial
14 15 Ordinal Pemakai - Melambangkan anak muda - Melambangkan anak gaul - Tingkat melambangkan - Tingkat melambangkan 16 17 Ordinal Keputusan Pembelian (Variabel Y) Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian (Kotler dan Keller, 2009:212) Pengenalan kebutuhan/ masalah - Kebutuhan atas
produk
- Perbedaan antara produk yang diterima dengan keinginan
- Tingkat kebutuhan - Tingkat perbedaan
18 19
Ordinal
Pencarian informasi - Keinginan mendapatkan informasi - upaya pencarian sumber
informasi
- tingkat keinginan
- tingkat upaya yang dilakukan
20
21
Ordinal
Evaluasi alternatif - Penilaian
terhadap kualitas produk - Perbandingan dengan produk merek lain
- tingkat penilaian
- tingkat perbedaan kualitas 22 23 Ordinal Keputusan pembelian - Persetujuan menggunakan produk - Pemilihan jenis produk
- tingkat persetujuan
- tingkat keragaman pilihan penggunaan produk
24
25
(58)
Perilaku pasca beli
- Kepuasan setelah menggunakan produk - Keinginan Pembelian ulang
- Tingkat kepuasan
-Tingkat keinginan
26
27
Ordinal
Penulis mengemukakan dua variabel yang akan diteliti. Adapun definisi dan istilah variabel menurut Sugiyono (2006:39) adalah sebagai berikut:
3.2.2.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjawab penyebab timbulnya variabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini adalah lokasi dan citra merek.
3.2.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah keputusan pembelian konsumen.
Agar dapat memperlancar dalam pengumpulan data dan pengukurannya maka masing-masing variabel dan sub variabel dalam penelitian ini akan didefinisikan secara rinci untuk kemudian dijabarkan ke dalam masing-masing indikator serta skala pengukurannya.
(59)
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Penulis melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai objek yang diteliti, data tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan tertentu yang dibuat untuk itu. (Umi Narimawati, 2007:76).
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang yang digunakan untuk mendukung penelitian ini meliputi informasi mengenai karakteristik organisasi, jumlah karyawan, data hasil evaluasi karyawan, peneltian terdahulu, serta materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan diteliti oleh penulis. (Umi Narimawati, 2007:76)
Dalam penelitian ini digunakan kombinasi teknik pengumpulan data yang terdiri dari:
Wawancara
Pemilik dan pengelola Distro Ouval Research
Para karyawan
(60)
Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai positif 5 sampai dengan 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Penentuan Skor Jawaban Kuesioner
Jawaban Skala Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2006:87)
Observasi, dilakukan terhadap sumber data sesuai dengan unit observasi/analisis yang telah disebutkan.
Dokumentasi, dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan dan dokumen-dokumen lain dari berbagai distro lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah cokasi, citra merek dan keputusan pembelian konsumen.
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Alhusin, Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Bilson Simamora. 2003, Memenangkan Pasar dengan Pemasar Efektif & Profitabel. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Buchari Alma. 2003, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta
Fandy Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA: Harvard Bussiness School Press.
Hays, W.L. 1969, Statistics, London: Holt, Rinehart & Winston.
Hermawan Kertajaya. 2005. Marketing in Venus, PT Gramedia. Pustaka. Jakarta
Husein Umar, 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir, Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media Group. Jeni Raharjani. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada Pengaruh unique Selling Proposition terhadap Keputusan Pembelian (survei pada konsumen Restoran Bebek Garang Cabang Braga dan Bebek Van Java Cabang Lombok Kota Bandung). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Volume 2 Nomor 1 Januari Hal 1-15.
Kotler, Philips, Karen F.A Fox, 1995, Strategic Marketing for Educatioanal Institutions, second edition, Prentice Hall
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok Gramedia
Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2004, Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Penerbit PT. Prenhallinda, Jakarta
Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management. Pearson. International Edition; New Jersey
Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
Poeradisastra, Teguh, 2005, Produk Lokal, Citra Global, www.swa.co.id
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta, Bandung
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta
Suharno. 2010. Marketing in Practice. edisi pertama, penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Sutisna. 2005, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Ujang Suwarman. 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Utami C.W. 2010. Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta. Sinar Harapan
(2)
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media
Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah, Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Genesis: Bekasi
Jurnal
Aprih Santoso dan Sri Widowati, 2011, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal Dinamika Sosial Budaya, No. 2, FE-USM
E. Desi Arista dan Sri Rahayu Tri Astuti, 2011, Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen, Volume 13, Nomor 1,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Berri Brilliant Albar, 2012, Pengaruh Strategi Imitasi Rokok Country Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang.
Berri Brilliant Albar, 2012, Pengaruh Sponsorship ada Lomba Perahu Naga Internasional Terhadap Citra Merek Dji Sam Soe, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 3, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang.
Marno Nugroho dan Ratih Paramita. 2009. Analisis Pengaruh Lokasi, Keanekaragaman Barang Terhadap Keputusan Berbelanja dan Loyalitas Konsumen di Carrefour Semarang. EKOBIS vol. 2 no. 1. Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Puji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan, 2012, Analisis Citra Merek Produk
IM3: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang, Vol.1 No. 1, BPFE, Unsika
Tezza adriansyah Anwar. 2007. pengaruh Lokasi dan citra perusahaan terhadap Minat Konsumen, Jurnal bisnis, Manajemen & Ekonomi Vol. 9 No. 2 1535- 1548 Universitas Widyatama.
(3)
Sumber: Kotler dan Keller, Dasar-dasar pemasaran (2009:184)
Gambar 2.1
Tahapan Pembelian Konsumen
Ujang
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Pengaruh Lokasi dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen
Tabel 3.2 Operasional Variable
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran No
Kuesioner Skala Lokasi
(Variabel X1)
Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
Keterjangkauan lokasi
- Lokasi mudah dijangkau - Akses menuju
lokasi mudah dijangkau
- Tingkat kemudahan - Tingkat kemudahan
1 2
Ordinal Pengenalan
kebutuhan
Pencarian informasi
Pengevaluasian alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
Citra Merek 1. Atribut 2. Manfaat 3. Nilai 4. Budaya 5. Kepribadian 6. Pemakai
(Kotler, 2003: 82 dalamPuji Isyanto, H. Sonny Hersona, Rama Darmawan, 2012: 3) Lokasi
1. Keterjangkauan Lokasi 2. Kelancaran akses menuju
lokasi
3. Kedekatan Lokasi (Aprih Santoso dan Sri Widowati, 2011: 183)
Keputusan Pembelian Konsumen
1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku pasca beli (Kotler dan Keller, 2009:184)
(4)
mementingkan segi ekonominya. (Fandy Tjiptono, 2002: 92) Kelancaran akses - Kelancaran
akses menuju lokasi - Kelancaran
akses menuju distro lain
- Tingkat kelancaran
- Tingkat kelancaran
3
4
Ordinal
Kedekatan lokasi - Kedekatan
lokasi dengan konsumen - Kedekatan
lokasi dengan distro lainnya
- Tingkat kedekatan
- Tingkat kedekatan
5
6
Ordinal
Citra Merek (Variabel X2)
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. 2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk. (Keller, 2008:166) Atribut - Kemudahan
mengenali logo dan kemasan - Variasi produk
- tingkat kemudahan - Tingkat variasi
7
8
Ordinal
Manfaat - Inovasi terhadap
desain - Kenyamanan
produk
- Tingkatinovasi - Tingkat kenyamanan
9 10
Ordinal
Nilai - Kebanggaan
menggunakan produk
- Tingkat kebanggaan
11 Ordinal
Budaya - Menunjukan
budaya anak muda - Menunjukan
budaya anak gaul
- tingkat budaya
- tingkat budaya
12
13
Ordinal
Kepribadian - Kepercayaan diri
tinggi - Menunjukan
status sosial
- tingkat kepercayaan diri
- tingkat status sosial
14 15 Ordinal Pemakai - Melambangkan anak muda - Melambangkan
anak gaul - Tingkat melambangkan - Tingkat melambangkan 16 17 Ordinal Keputusan Pembelian (Variabel Y) Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan Pengenalan kebutuhan/ masalah - Kebutuhan atas
produk
- Perbedaan antara
- Tingkat kebutuhan - Tingkat perbedaan
18 19
(5)
pembelian (Kotler dan Keller, 2009:212)
produk yang diterima dengan keinginan Pencarian
informasi - Keinginan mendapatkan informasi - upaya pencarian sumber
informasi
- tingkat keinginan - tingkat upaya yang
dilakukan
20
21
Ordinal
Evaluasi alternatif - Penilaian terhadap kualitas produk - Perbandingan dengan produk merek lain
- tingkat penilaian - tingkat perbedaan
kualitas
22
23
Ordinal
Keputusan pembelian - Persetujuan menggunakan produk - Pemilihan jenis produk
- tingkat persetujuan
- tingkat keragaman pilihan penggunaan produk
24
25
Ordinal
Perilaku pasca beli
- Kepuasan setelah menggunakan produk - Keinginan Pembelian ulang
- Tingkat kepuasan
- Tingkat keinginan
26
27
Ordinal
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Distro Ouval Research Buah Batu Bandung
No. Indikator Skor
Total
% Skor
Total Kriteria
1. Keterjangkauan Lokasi 822 82,20 Mudah
2. Kelancaran Akses Menuju Lokasi 809 80,90 Baik
3. Kedekatan Lokasi 863 86,30 Sangat
Dekat
(6)
Tabel 4.16
Tanggapan Responden Mengenai Citra Merek Distro Ouval Research
Buah Batu Bandung
No. Indikator Skor Total % Skor Total Kriteria
1. Atribut 831 83,10 Baik
2. Manfaat 809 80,90 Baik
3. Nilai 421 84,20 Sangat Baik
4. Budaya 863 86,30 Sangat Baik
5. Kepribadian 814 81,40 Baik
6. Pemakai 875 87,50 Sangat Baik
Jumlah Skor Total 4613 83,87 Baik
Tabel 4.22
Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
No. Indikator Skor Total % Skor Total Kriteria
1 Pengenalan Masalah 822 82,20 Baik
2 Pencarian Informasi 814 81,40 Baik
3 Evaluasi Alternatif 834 83,40 Sangat Baik
4 Keputusan Pembelian 832 83,20 Baik
5 Perilaku Pasca Pembelian 853 85,30 Sangat Baik