Pengaruh Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Distro Russia Cloth Bandung

(1)

1. Nama Lengkap : Bagus Sigit Handoko 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 11 Februari 1992 3. Jenis Kelamin : Laki - laki

4. Agama : Kristen Protestan

5. Kewarganegaraan : Indonesia

5. Alamat Lengkap : Jln Dr Setiabudhi Km 11.4 RT 04/RW01 Riwayat Pendidikan

No Tingkat Institusi

Nama Institusi Alamat Institusi Tahun Ajaran

1. SD SDN Gudang

Kahuripan III

Jln Dr Setiabudhi Km 11.4

(1998-2004)

2. SLTP SMPN 3

Lembang

Jln Raya Lembang (2004-2007)

3. SLTA SMAN 1

Lembang

Jl. Raya Maribaya (2007-2010)

4. Perguruan Tinggi

Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipati Ukur No.144-115-102, Bandung

(2011-Sekarang)


(2)

ϭ

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini persaingan bisnis yang bergerak dalam bidang fashion semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen terutama dalam persaingan Usaha Kecil Menengah yang berkaitan dengan clothing atau distro. Bandung yang dikenal sebagai Market Leader dalam industri kreatif dan mode di Indonesia dengan julukan khas Paris Van Java memiliki banyak store atau toko baju yang lebih dikenal lagi dengan distro (distribution store) yang bertebaran di seluruh kawasan Bandung. Distro atau bisa disebut juga clothing company yang memiliki ciri khas ke eksklusifan produknya dengan banyak menampilkan ciri kebebasan berekspresi anak muda sehingga produk distro banyak di minati banyak kalangan terutama kalangan anak muda.

Konsep distro sendiri berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu ban-band independent (band indie band yang tidak terikat oleh label/perusahaan rekaman) di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, kaos dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil yang menjual pakaian dan aksesoris mereka. Meski begitu, pada pergantian abad ke-20, arus utama mode mulai mengadopsi berbagai gaya yang berarsal dari pinggir. (sumber : www.djimsanclothing.com)


(3)

Tabel 1.1

Jumlah Distro di Kota Bandung

Tahun Jumlah Distro

2002-2005 200

2006-2008 400

2009-2013 1200

Sumber : http://slideshare.net/stiemb/metlit-black-jack http://bandungcreativecityblog.wordpress.com/tag/clothing/

Dari data tabel 1.1 menunjukan peningkatan jumlah jumlah distro yang signifikan di kota Bandung dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya minat konsumen yang tertarik untuk membeli produk distro yang identik dengan keekslusifannya, selain keekslusifannya produk distro juga identik dengan image “gaul” dalam artian bahwa ketika seseorang sudah memakai atau membeli produk distro, individu tersebut memiliki nilai prestise tersendri, pelaku distro itu sendiri harus melihat peluang usaha atau potensi usaha dengan melihat data kependudukan atau populasi di Kota Bandung.

Russia Cloth adalah salah satu produsen clothing yang terletak dikawasan Bandung yang berdiri sejak tahun 2007. Russia Cloth sebagai salah satu produsen clothing harus saling berlomba dengan unit usaha bisnis serupa untuk mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan menyusun strategi yang tepat sehingga dapat mendominasi pasar clothing yang ada di Bandung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.


(4)

Bisnis UKM distro atau clothing Russia berada dalam perasingan ketat ditandai dengan banyaknya brand-brand baru yang bermunculan sehingga dapat mempengaruhi volume penjualan.

Tabel 1.2 Data Jumlah Pembeli

Distro Russia

Tahun Total Jumlah Pembeli

2012 3972 Orang

2013 3266 Orang

2014 2241 Orang

Sumber : Russia Cloth

Berdasarkan data pembelian tahun 2013-2014 terlihat jumlah pembeli yang membeli produk distro Russia Cloth menngalami penurunan signifikan pada tahun 2013 tercatat bahwa ada 3266 pembeli sedangkan pada tahun 2014 tercatat hanya 2241 pembeli dengan perhitungan selama 12 bulan atau satu tahun terjadi penrunan yang signifikan dengan selisih 985 pembeli.

Menurut Schanaars dalam Tjiptono (2004:24) Pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Setiap bisnis atau pelaku usaha yang tidak mencermati akan keiinginan dan kepuasan pelangganya akan kalah dalam persaingan bisnis yang ada. Untuk memenangkan persaingan setiap bisnis atau pelaku usaha harus berlomba-lomba menciptakan produk yang


(5)

berkualitas disertai akses lokasi yang mudah dijangkau oleh pelanggan sehingga dapat menciptakan keputusan pembelian oleh pelanggan.

Keputusan pembelian menurut Helga Drumond (2003:68), adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing. Faktor keputusan pembelian adalah sangat penting dikarenakan dengan adanya keputusan pembelian dari konsumen untuk memilih produk Russia Cloth maka akan menjaga sirkulasi perputaran uang yang ada dalam manajemen Russia Cloth itu sendiri.

Pada saat peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa pelanggan distro Russia Cloth mereka selalu memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan keputusan pembelian kesesuaian kebutuhan akan produk tersebut, jenis produk, bentuk produk, dan apakah produk tersebut marak terekpose di media sosial contohnya instagram, twetter atau facebook.

Dapat di perkuat dengan pra survey awal peneliti lakukan yang melibatkan 30 orang pelanggan produk Russia Cloth Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling dengan ketentuan konsumen yang penah melakukan pembelian di Toko distro Russia Cloth terdapat indikasi sebagai berikut, sebanyak 43% responden menyatakan ya untuk produk yang ada sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sebanyak 57 % responden menyatakan tidak. Hal ini mengindikasikan bahwa produsen produk Russia Cloth belum dapat menyeseuaikan produk dengan kebutuhan konsumen.


(6)

Hasil dari survey awal yang dilakukan kepada 30 konsumen, sebanyak 23% responden menyatakan ya untuk produk yang dihasilkan memiliki keistimewaan tersendiri dengan konsep yang dipakai pihak produsen dan sebanyak 77 % responden menyatakan tidak. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen kurang menyukai konsep yang ada pada produk Russia Cloth.

Hasil dari survey awal yang dilakukan kepada 30 konsumen, sebanyak 24% responden menyatakan ya untuk mengetahui/mengenali produk melalui media-media yang ada, dan sebanyak 76% responden menyatakan tidak. Hal ini mengindikasikan sebagian besar konsumen tidak mengetahui brand/merk atau produk Russia yang terekspose melalui media ataupun melalui pembeciraan antar konsumen distro.

Tabel 1.3

Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Keputusan Pembelian Produk pada Distro Russia Cloth

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Produk cocok dengan kebutuhan konsumen dan kepuasan

konsumen

13 43% 17 57% 2. Bentuk Produk memiliki

keistimewaan tersendiri dengan konsep yang di pakai

7 23% 23 77% 3. Maraknya produk terexpose di

media sosial 12 24% 18 76%


(7)

Selain itu distro Russia Cloth harus memperhatikan kualitas produk yang dibuatnya , sehingga manarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009:143), kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang dinginkan pelanggan.

Untuk mengethaui apakah kualitas produk Russia sudah sesuai dengan keiinginan konsumen maka dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap pelanggan Distro Russia Cloth terdapat indikasi bahwa kualitas produk Russia Cloth tidak awet. Dapat diperkuat dengan pra survey dengan menyebarkan angeket kuisioner kepada 30 pelanggan terdapat indikasi sebagai berikut, sebanyak 21 orang dari 30 orang pelanggan atau 70% menyatakan tidak puas dengan produk yang tidak awet, artinya pelanggan merasakan ketidakpuasan akan produk yang dihasilkan.

Tabel 1.4

Survey Awal Tanggapan Konsumen Terhadap Kualitas Produk pada Distro Russia Cloth

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah produk Russia Cloth

terbilang awet/tahan lama 9 30% 21 70% 2. Apakah produk Russia tidak mudah

rusak 10 32% 20 67%

3. Apakah produk/bahan Russia Cloth

nyaman untuk dipakai 14 46% 16 54%


(8)

Mengingat tingkat persaingan clothing yang ada di Bandung terus meningkat, maka pihak perusahaan yakni Russia harus dapat memberikan akses lokasi yang mudah dijangkau konsumen, lokasi yang strategis sehingga konsumen tidak kesulitan mencari tempat penjualan produk toko/store. Peniliti juga melakukan survey awal untuk variabel lokasi usaha dikarenakan lokasi memiliki fungsi yang strategis karena dapat ikut tercapainya suatu usaha, menurut (Basu Swasta danIrawan,2003:339) Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba.

Berdasarkan hasil kuisioner dari 30 orang sampel sebanyak 22 orang atau 67% yang menjawab bahwa lokasi toko yang tidak strategis sehingga sulit untuk di temukan konsumen.

Tabel 1.5

Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Lokasi pada Distro Russia Cloth

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah akses menuju Toko distro Russia mudah untuk

jangkau 8 40% 22 60%

2. Apakah lahan parkir yang

tersedia cukup luas 14 70% 16 30%

3. Apakah lokasi toko Russia

mudah di temukan 10 32% 20 67%


(9)

Dari data pra survey berupa kuisioner dengan melihat data di atas bahwa kualitas produk yang kurang sesuai dengan keiinginan konsumen dan lokasi usaha yang kurang strategis sehingga konsumen sulit untuk menemukan letak toko maka akan menghambat perkembangan usaha distro Russia Cloth.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba untuk menguji secara teoritis apabila Kualitas Produk dan Lokasi Usaha yang digunakan sebagai variabel bebas maka di duga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk Russia Cloth. Atas dasar keterangan di atas penulis mengambil judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Usaha Terhadap Keputusan Pembelian Produk”

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang telah di uraikan di atas penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yaitu bahwa terindikasi bahwa kualitas produk yang tidak sesuai dengan harapan/kebutuhan dan kepuasan konsumen dan lokasi yang kurang strategis sehingga menyulitkan konsumen untuk menemukan lokasi toko , Permasalah dari vaiabel kualitas produk dan lokasi bila tidak di lakukan perbaikan maka dapat berdampak kepada keputusan pembelian produk Russia Cloth oleh konsumen.


(10)

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang kualitas produk pada Russia Cloth.

2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang lokasi pada Russia Cloth.

3. Bagaimana tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk membeli produk Russia Cloth.

4. Seberapa besar pengaruh kualiats produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian produk Russia Cloth secara parsial.

1.3 Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk membuktikan fakta empiris dari pengaruh harga dan promosi dalam hal mempengaruhi keputusan konsumen untuk memutuskan pilihan pada produk yang dihasilkan guna meningkatkan volume penjualan produk Russia Cloth.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris mengenai : 1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kualitas produk pada Russia Cloth.

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap lokasi pada Russia Cloth. 3. Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk membeli produk Russia Cloth.


(11)

4. Untuk mengatahui seberapa besar kualitas produk dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada Russia Cloth secara parsial.

1.4Kegunaan Hasil Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Memberikan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan/diproduksi oleh perusahaan dan lokasi usaha yang strategis untuk lebih meningkatkan tingkat keputusan pembelian oleh konsumen. Dan mengetahui faktor manakah yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Russia Cloth oleh konsumen. 1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan, mengenai masalah-masalah yang ada dalam perusahaan atau bisnis khususnya tentang kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian.

2. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bagi rekan – rekan mahasiswa lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk peninjauan lebih lanjut juga dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan serta dapat dijadikan pengkajian bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dalam kajian yang sama sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan referensi di dalam penulisan tugas akhir ataupun skripsi.


(12)

1.5Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melaksanakan penelitian pada Perusahaan yang bergerak dalam bidang fashion/distro yang terletak di Wilayah Kota Bandung dengan letak pusat produksi di daerah Wilayah Kabupaten Bandung Barat.

1.5.2 Waktu Penelitian

Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat rencana jadwal penelitian yang dimulai dengan tahap persiapan sampai ketahap akhir yaitu pelaporan hasil penelitian. Secara lebih rinci waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 1.6 dibawah ini:

Tabel 1.6 : Jadwal Penelitian Tahap

Prosedur Bulan

Februari 2015 Maret 2015 April 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agustus 2015 I Tahap Persiapan: 1. Menentukan

tempat penelitian 2. Meminta surat

pengantar ke perusahaan 3. Membuat

proposal UP 4. Bimbingan

dengan dosen pembimbing

II

Tahap

Pelaksanan: 1. Mengajukan

outline dan proposal UP 2. Seminar UP 3. Revisi UP


(13)

3. Pengumpulan data

4. Analisis 5. Menulis Draf

Skripsi

III

Tahap

Pelaporan: 1. Menyiapkan Draft Skripsi 2. Sidang akhir

skripsi 3.

Penyempurnaa n laporan skripsi 4. Penggandaan


(14)

14

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Produk 2.1.1.1 Produk

Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya (Tjiptono, 2008). Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.


(15)

2.1.1.2 Atribut Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:

1. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008).

2. Pengemasan (Packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

3. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen.


(16)

2.1.1.3 Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut: 1. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.

2. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti (Kotler dan Armstrong, 2008).

3. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan (Kotler dan Keller, 2009).

2.1.1.4 Klasifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:


(17)

1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.

2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.

Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumer's goods) dan barang industri (industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:

a. Convinience Goods

Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas hujan.


(18)

b. Shopping Goods

Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tape recorder), furniture (mebel), dan pakaian.

c. Specially Goods

Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.

d. Unsought Goods

Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan (Tjiptono, 2008).

2.1.1.5 Definisi Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Sedangkan menurut Garvin dan A. Dale Timpe (1990, dalam Alma, 2011) kualitas adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam


(19)

pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.

Menurut Kotler (2009), kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan suatu produk dan jasa yang melalui beberapa tahapan proses dengan memperhitungkan nilai suatu produk dan jasa tanpa adanya kekurangan sedikitpun nilai suatu produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan tinggi dari pelanggan.

Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun.


(20)

Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2008).

Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumer yang secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari pelanggan.

Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain (Zeithalm, 1988 dalam Kotler, 2009).

Konsumen senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja suatu produk, hal ini dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas produk dengan segala spesifikasinya sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan bahwa kualitas yang diberikan suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan.


(21)

2.1.1.6 Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah:

1. Performance (kinerja)

Berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. 2. Durability(daya tahan)

Yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk.

3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi),

Yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

4. Features (fitur),

Adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliability (reliabilitas),

Adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.


(22)

6. Aesthetics (estetika),

berhubungan dengan bagaimana penampilan produk. 7. Perceived quality (kesan kualitas)

Sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.

8. Serviceability

Meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.

Kemudian, menurut Vincent Gaspersz (2005 dalam Alma, 2011) dimensi-dimensi kualitas produk terdiri dari:

1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti. 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.


(23)

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

Berdasarkan dimensi-dimensi diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu dimensi kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa memuaskan pelanggan sesuai harapan, adapun dimensi kualitas produk meliputi kinerja, estetika, keistimewaan, kehandalan, dan juga kesesuaian.

2.1.2 Lokasi

2.1.2.1Pengertian Lokasi

Levy dan Weitz (2007 : 185) mengatakan bahwa pemilihan lokasi sangat penting dalam industri ini dikarenakan :

1. Lokasi merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pemilihan toko atau penyedia jasa yang mereka inginkan.

2. Pemilihan lokasi merupakan hal yang paling penting karena faktor ini bisa digunakan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang mapan.

3. Pemilihan lokasi sangat bersisiko.

Lokasi atau tempat juga merepentasikan suatu kemudahan yang akan didapat oleh konsumen. Seperti yang dikatakan oleh Kotler (2009:94-95), lokasi atau tempat juga harus bisa memasarkan atau mempromosikam dirinya. Lokasi atau tempat pada dasarnya melakukan empat aktivitas:


(24)

2. Harga yang ditawarkan harus bisa menarik konsumen dan memperkuat citra yang diinginkan.

3. Menghadirkan lokasi yang strategis sehingga memudahkan bagi konsumen. 4. Lokasi atau tempat akan mempromosikan nilai dan citra dari tempat atau

lokasi itu sendri sehingga konsumen bisa membedakannya dengan toko lain

Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis, seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategis (Fitzsimmons & Fitzsimmons, 1994) dalam buku Tjiptono (2006:147). Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya capital intensif. Oleh karena itu, penyedia barang atau jasa harus benar-benar mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsive terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, geografis, budaya, persaingan dan peraturan di masa mendatang.

Menurut Hendri Ma’ruf (2005;115) lokasi adalah faktor yang sangat

penting dalam bauran pemasaran ritel (retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis. Lokasi merupakan letak toko atau pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba (Swastha, 2000).

Tjiptono, ( 2000 : 41 -43 ) menyatakan, dalam mendirikan perusahaan pemilihan lokasi sangat di pertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing


(25)

yang penting dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor:

1. Akses, misalnya lokasi yang di lalui atau mudah di jangkau sarana transportasi umum

2. Visibilitas, misalnya lokasi dapat di lihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic) di mana ada 2 hal yang perlu di pertimbangkan, yaitu: (a) banyaknya orang yang lalung lalang bisa member peluang terjadinya impulse buying, (b) kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terdapat pelayanan kepolisian, pemadam kepabakaran, atau ambulan

4. Tempat parkir yang luas dan aman

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasaan usaha di kemudian hari

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang di tawarkan misalnya warung makan yang berdekatan dengan perkantoran.

7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing, misalnya dalam menentukan lokasi swalayan perlu di pertimbangkan dengan usaha yang sama, banyak pula terdapat swalayan lain atau tidak.

8. Peraturan pemerintah, contoh penentuan kelompok usaha untuk pengaturan dan pengendalian.


(26)

2.1.2.2 Karakteristik Lokasi

Dalam memilih suatu lokasi harus diperhitungkan banyak hal. Ada beberapa karakteristik dari lokasi yang bisa mempengaruhi dari suatu toko atau retail, menurut Levy&Weitz (2007:213), yaitu :

1. Alur Lalulintas yang melewati lokasi tersebut dan aksesbilitas menuju lokasi tersebut.

2. Karakteristik Dari Lokasi 3. Larangan/Peraturan

Ketiga karakteristik tersebut mempunyai indikator-indikator tertentu yang bisa menggambarkan kondisi-kondisi yang bisa mempengaruhi penjualan dari suatu toko retail.

Menurut Purnama (2011) ada beberapa faktor yag harus dipertimbangkandalam letak atau tempat yang akan di buka atau didirikan yaitu :

1. Lalu lintas pejalan kaki

Adanya akses pejalan kaki atau trotoar di sekitar toko retail 2. Lalu lintas kendaraan

Informasi tentang jumlah dan karakteristik kendaraan yang melintas, faktor lebar jalan, kondisi jalan. Kemacetan akan menjadi nilai kurang bagi pelanggan.


(27)

Untuk Kota-kota besar, perkotaan atau pusat perbelanjaan yang memiliki fasilitas parkir yang memadai dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan dengan pertokoan dan pusat belanja yang fasilitasnya tidak memadai.

4. Tranportasi umum

Transportasi umumyang banyak melintas di depan pusat perbelanjaan akan memberi daya tarik yang lebih tinggi karena membantu konsumen dengan mudah langsung masuk ke area perbelanjaan.

5. Komposisi Toko

Seorang peritel hendaknya jika ingin membuka toko harus mempelajari lebih dulu toko-toko apa saja yang ada di sekitarnya, karena toko yang saling melengkapi akan menimbulkan sinergi.

6. Letak berdirinya gerai

Letak berdirinya gerai sering kali dikaitkan dengan visilibity (keterlihatan), yaitu mudah terlihatnya toko dan plang namanya oleh pejalan kaki dan pengendara mobil yang melintas di jalan.

7. Penilaian Keseluruhan

Menurut Mischitelli (200:2) mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan/pemilihan lokasi :

1. Place, apakah dekat dengan keramaian atau daerah pinggiran atau bahkan dekat dengan daerah yang padat penduduknya.


(28)

2. Parking, mempunyai tempat/lahan perkir sendiri atau menggunakan tempat parkir umum.

3. Accesibillity, harus ada jalan yang memudahkan konsumen untuk mencapai restoran tersebut.

4. Visillibility restoran tersebut sebaiknya mudah dilihat atau mudah diketahui banyak orang.

2.1.3 Keputusan Pembelian

2.1.3.1 Definisi Keputusan pembelian

Pengertian keputusan pembelian menurut Helga Drumond (2003:68), adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Definisi keputusan pembelian menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan konsumen bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu akan menjadi bahan


(29)

pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian di masa depan (Ma’ruf, 2005:14).

Menurut Kotler (2005:223) tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:

a) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

b) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan. c) Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.


(30)

3. Evaluasi alternatif

Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

4. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: sub-keputusan merek, sub-keputusan pemasok, sub-keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.

5. Perilaku pasca pembelian

Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.

6. Peran Dalam Pembelian

Ali Hasan (2008:138) menjelaskan bahwa faktor pendorong yang sangat kuat dalam pengambil keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh sejumlah orang memiliki


(31)

keterlibatan dalam keputusan pembelian. Dan orang yang memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian adalah sebagai berikut :

2.1.3.3 Pengambil Keputusan Sebagai Pemecahan Masalah

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan (KBBI), suatu situasi menghambat organisasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan (James Stoner) Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Fase Pengambilan Keputusan:

1. Aktivitas Intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.

2. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan. Aktifitas desain meliputi : menemukan cara-cara/metode,mengembangkan metode, menganalisa tindakan yang dilakukan

3. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.


(32)

Dari empat aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :

a) Mengidentifikasi masalah utama b) Menyusun alternatif

c) Menganalisis alternatif

d) Mengambil keputusan yang terbaik e) Teknik Pengambilan Keputusan

2.1.3.4 Faktor-faktor yang memengaruhi

Terdapat empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong


(33)

seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Hasil Penilitian Perbedaan Persamaan

1 Sulstiyadi, Ginanjar 2010 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Supelmen Tianshi Pada Stockist 412 Bandung Menurut Presepsi Konsumen

Pengunjung merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung yang datang ke Stockist 412 Bandung berusia >25 tahun (64%) sebagian pengunjung memiliki pekerjaan sebagai karyawan (38%). Intensitas konsumen mengonsumsi produk suplemen Tianshi ialah 1 kali seminggu (40%), namun tidak sedikit juga konsumen mengonsumsi 2-3 kali dalam seminggu (34%). Tidak banyak terdapat perbedaan namun tidak Terdapat variabel Lokasi

Sama –

sama

menggunaka n variabel Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian


(34)

2 Septhani Rebeka Larosa 2011 ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus

pada Warung-Warung Makan

di Sekitar

Simpang Lima Semarang)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel harga, lokasi, dan

kualitas berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap keputusan

pembelian pada warung-warung makan di sekitar simpang lima Semarang.

Variabel independen: Variabel Harga Menggunakan variabel kualitas

produk dan

lokasi terhdap keputusan pembelian

3 Putri, Dynar Trizkia 2014

Pengaruh Harga dan Lokasi

Terhadap Pembelian Konsumen Toko Buku Toga Mas

Hasil Penelitian menunjukan lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen toko Buku Toga Mas Buah Batu Bandung. Tidak banyak terdapat perbedaan namun tidak Terdapat variabel Kualitas produk dan Keputusan pembelian

Sama-sama menggunaka n Lokasi sebagai variabel

4 Pardana Jaka Purnama 2011

Analisis Pengaruh Produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian (Studi Kasus Pada Toko Murah di Sukoharjo)

Hasil penelitian menunjukan bawa variabel produk dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko murah di Sukoharjo.

Tidak terlalu banyak terdapat perbedaan

Sama–sama menggunaka n Kualitas Produk, Lokasi dan keputusan pembelian. Melysa Elisabeth Pongoh Kualitas Pelayanan, Kualitas

Produk Dan

Kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh terhadap

Menggunaka n 4 variabel

Sama–sama menggunaka n Kualitas Produk


(35)

5 Harga Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu AS TELKOMSEL

Di Kota

Manado

loyalitas pelanggan Kartu As Telkomsel di kota Manado.

sebagai variabel

6 Rifki

Khoirun Nizar 2011 ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINYAK TANAH NON SUBSIDI

(Studi kasus

pada pangkalan minyak tanah di jalan GOR No 129 Kudus)

pada Toko

Murah di

Sukoharjo)

Hasil penelitian

menujukkan bahwa

variabel harga, kualtas

layanan, dan lokasi

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

keputusan pembelian

minyak tanah non subsidi pada pangkalan minyak tanah di jalan GOR No 129 Kudus

Menggunaka

n Variabel

Harga, Sama–sama menggunaka variabel keputusan pembelian sebagai variabel dependen

7 Bayu Hadyanto Mulyono, Yoestini , Rini Nugraheni, Mustofa Kamal 2007 Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada

Perumahan Puri

Mediterania

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel kualitas produk adalah variabel yang paling berpengaruh dalam menjelaskan variabel kepuasan

konsumen, dibandingkan dengan variabel

kualitas layanan. Elemen-elemen dari variabel kualitas produk yang berpengaruh

terhadap kepuasan

Tidak terlalu banyak perbedaanha nya saja tidak

terdapat variabel Lokasi dan keputusan pembelian

Sama–sama menggunaka n Kualitas Produk


(36)

Semarang) konsumen antara lain meliputi : kualitas aksesabilitas, kualitas lokasi, kualitas desain, kualitas tingkat

keprestisiusan, kualitas estetika, kualitas daya tahan, kualitas bahan, kualitas interior,

kualitas eksterior, kualitas fasilitas produk, dan kualitas pemilihan cat.

8 Ika Putri Iswayanti 2010 Analisis Pengaruh Kualitas Produk Kualitas Layanan Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi kasus pada rumah maka “Soto Angkringan Mas Boed” di Semarang )

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kualitas produk, kulitas layanan dan harga berpengaruh positif dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada rumah makan “soto angkringan Mas Boed” di Semarang

Sama–sama menggunaka n Kepuasan Konsumen/P elanggan sebagai variabel

2.2 Kerangka Pemikiran

Sebuah perusahaan atau bisnis pada dasarnya memiliki tujuan bagaimana untuk tetap bertahan di dalam pasar agar bisnis tetap terus menghasilkan keuntungan dan dapat memberikan kepuasan yang diinginkan serta menetapakan keputusan pembelian untuk membeli barang atau jasa konsumen salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas produk . Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s


(37)

overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued

attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Selain itu. Salah satu fakot yang harus di perhatikan untuk menciptakan keputusan pembelian konsumen, perusahaan atau pelaku usaha harus memperhatikan faktor lokasi, semakin strategis semakin baik

Sehinggga, keputusan pembelian konsunen terhadap produk Russia Cloth akan tercapai dengan memperhatikan kualitas produk serta memperhatikan lokasi toko yang strategis.

2.2.1 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

2.2.2 Hubungan antara Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian

Setiap Perusahaan atau bisnis selalu berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keiinginan konsumen dan menuai tanggapan positif melalui produk yang ditawarkan, sedangkan konsumen mencari manfaat-manfaat tertentu yang ada dalam suatu produk tersebut, konsumen melihat atau merasakan suatu produk dari kemampuannya untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu yang tergambarkan dalam kualitas produk yang menempel atau menyatu dengan produk tersebut, adapun beberapa dimensi kualitas, yaitu tampilan, kinerja, konformnasi serta keandalan dari rpoduk yang ditawarkan. Konsumen atau pelanggan memandang kualitas sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam pemilihan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.


(38)

Seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk, selalu memulai dengan pengenalan masalah untuk apa yang akan mereka butuhkan tentang manfaat suatu produk tersebut, informasi tersebut dapat didapat dari berbagai macam cara, dengan melihaat beberapa manfaat salah satunya adala kulitas produk.

Menurut Simamora (2004:79), mengatakan bahwa kualitas produk meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk atau merk seperti performance, conformance, daya tahan, keandalan, design, gaya, reputasi dan lain-lain. Suatu produk dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila mempunyai dampak yang positif terhadap perusahaan, meliputi peningkatan penjualan dan peningkatan citra perusahaan di mata masyarakat, serta peningkatan pengetahuan masyarakat atas penggunaan produk perusahaan. Dengan demikian, kualitas suatu produk berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen.

2.2.3 Hubungan antara Lokasi dan Keputusan Pembelian

Pemilihan lokasi yang tepat dapat menentukan keberhasilan suatu bisnis.Dengan pemilihan lokasi yang strategis konsumen dapat dengan mudah menjangkau lokasi tersebut dan dapat menimbulkan kepuasan tersendiri dalam benak konsumen dibandingkan dengan lokasi yang sulit dijangkau. Menurut Lupiyoadi (2001) dalam Rifki Khoirun (2011) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Faktor lokasi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen


(39)

cenderung memilih lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian terlebih untuk usaha warung makan. Seseorang maupun sekelompok orang memutuskan untuk makan di suatu tempat makan yang lebih dekat dari rumah, sekolah maupun kantor mereka. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Larosa (2010) yang menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian, menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,341. Indikator dari lokasi dalam penelitian tersebut yaitu, lokasi dekat dengan tempat tinggal, lahan parkir yang nyaman

Kerangka Pemikiran

Dan berikut ini skema paradigma dari penelitian yang dilakukan :

Simamora (2004:79)

2.2 Hipotesis

Gambar 2.1 Kualitas Produk (X1)

Durbality (Daya Tahan)

 Kesesuaian dengan spesifikasi

Realibility

(Kehandalan)  Aesthetics (estetika)

Lokasi (X2)  Place

(Lokasi/Posisi)

Parking (Tempat

Parkir)  Accesibility

(Keterjangkauan Lokasi

Visilibity (Lokasi mudah dilihat)

Keputusan Pemblian (Y)  Pengenalan masalah  Pencarian informasi  Perilaku Pasca

Pembelian


(40)

Menurut Umi Narimawati (2008:73) “Hipotesis adalah kesimpulan penelitian yang belum sempurna sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian.”

Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menarik hipotesis yang dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam penelitian dan pengujian yang akan dilakukan. Hipotesis penulis adalah sebagai berikut :

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Kualitas Produk yang dihasilkan Distro Russia Cloth cukup baik. 2. Keberadaan Lokasi Distro Russia Cloth cukup baik.

3. Keputusan Pembelian produk Distro Russia Cloth oleh konsumen meningkat

4. Terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian produk Distro Russia Cloth secara parsial.


(41)

104 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi usaha terhadap keputusan pembelian konsumen pada distro russia cloth, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas produk pada russia cloth termasuk dalam klasifikasi kurang baik. Seperti yang terlihat pada tabel rekapitulasi dimana setiap indikator berada pada kategori kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan aspek kualitas produk. 2. Lokasi usaha distro russia cloth berada pada klasifikasi kurang baik. Seperti yang

terlihat pada tabel rekapitulasi dimana setiap indikator berada pada kategori kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan aspek lokasi distro yang kurang strategis.

3. Keputusan permbelian pada distro russia cloth termasuk dalam kategori kurang baik. Hal ini mengindikasikan turunnya minat konsumen dalam membeli produk russia cloth hal ini dikarenakan kurangnya minat konsumen terhadap produk Russia Cloth yang kurang memperhatikan faktor dari beberapa variabel yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Kualitas Produk dan Lokasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada Distro Russia Cloth dengan tingkat klasifikasi yang kuat.


(42)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh kualitas produk dan lokasi usaha terhadap keputusan pembelian konsumen pada distro russia cloth, peneliti mengemukakan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam hal meningkatkan kinerja pegawai :

1. Berdasarkan tanggapan responden mengenai kualitas produk pada distro russia cloth, sebaiknya kualitas produk lebih ditingkatkan karena kualitas akan sangat berpengaruh terhadap minat membeli konsumen .

2. Berdasarkan tanggapan responden mengenai lokasi usaha, sebaiknya lokasi usaha berada ditempat yang strategis dan mudah dijangkau.

3. Keputusan pembelian pada distro russia cloth berada pada klasifikasi kurang baik, sebaiknya kualitas produk dan lokasi usaha distro russia harus dibenahi agar lebih baik lagi, sehingga akan berdampak pada meningkatnya keputusan pembelian konsumen pada distro russia cloth.

4. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti faktor-faktor kualitas produk dan lokasi usaha yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Oleh sebab itu, perlu ada penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya adalah kualitas pelayanan, penetapan harga, inovasi produk serta faktor-faktor lainnya yang memberikan kontribusi besar pada keputusan pembelian.


(43)

Cloth Distribution Store Bandung

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh

Bagus Sigit Handoko

21211100

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2015


(44)

ix

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO...iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN…...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11

1.5.2 Waktu Peneltian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14


(45)

x

2.1.1.5 Definisi Kualitas Produk ... 18

2.1.1.6 Dimensi Kualitas Produk ... 21

2.1.2 Lokasi ... 23

2.1.2.1 Pengertian Lokasi ... 23

2.1.2.2 Karakteristik Inovasi ... 26

2.1.3 Keputusan Pembelian... 28

2.1.3.1 Definisi Keputusan Pembelian ... 28

2.1.3.2 Proses Keputusan Pembelian ... 28

2.1.3.3 Pengambil Keputusan Sebagai Pemecahan Masalah ... 30

2.1.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... 32

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 33

2.2 Kerangka Pemikiran... 36

2.2.1 Keterkaitan antar Variabel Penelitian ... 37

2.2.1.1 Hubungan antar Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian ... 37

2.2.1.2 Hubungan antar Lokasi dan Keputusan Pembelian ... 38

2.3 Hipotesis ... 40

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 41

3.2 Metodologi Penelitian ... 42

3.2.1 Desain Penelitian ... 43

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 50

3.2.3.1 Sumber Data... 50

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 51

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.2.4.1 Uji Validitas ... 55

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 57

3.2.4.3 Uji MSI ... 59


(46)

xi x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 69

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 69

4.1.2 Sturktu Organisasi Perusahaan ... 70

4.1.3 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 71

4.1.4 Produksi Fashion ... 72

4.1.5 Quality Control ... 72

4.1.6 Pengemasan... 72

4.1.7 Pemasaran ... 72

4.2 Karakteristik Responden ... 73

4.3 Analisis Deskriptif ... 76

4.3.1 Gambaran Variabel Kualitas Produk ... 76

4.3.2 Gambaran Variabel Lokasi Usaha ... 85

4.3.3 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian ... 90

4.4 Analisis Verifikatif... 95

4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 96

4.4.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 97

4.4.3 Analisis Korelasi ... 101

4.4.4 Analisis Koefesien Determinasi ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...104

5.2 Saran...105

DAFTAR PUSTAKA...106 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(47)

x

Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ika Putri Iswayanti. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk Kualitas Layanan Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi kasus pada rumah maka “Soto Angkringan Mas Boed” di Semarang

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

No. 1.

Rifki Khoirun Nizar. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Layanan, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Tanah Non Subsidi

Septhani Rebeka Larosa/2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang)

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Sulstiyadi, Ginanjar. 2010. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan PembelianSupelmen Tianshi Pada Stockist 412 Bandung Menurut Presepsi Konsumen

Suwarni dan Mayasari. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen, Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.16,

Tjiptono, Fandy dan Gregonus Chandra. 2009. Service, Quality, and Satisfaction. Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, CV.Andi Offset,


(48)

vi

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala Puji Syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Survey Pada Distro Russia Cloth Bandung)”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Hj. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeny Dwisanty, S.E., M.SI selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Wali MN3 4. Bapak Rizki Zulfikar, SE, M.Si, selaku Pembimbing yang ditunjuk dari Kampus


(49)

vii

Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Darmazakti Natajaya Tirtamahya, SE., MT. selaku Penguji II Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak/Ibu Pimpinan dan Pembantu Pimpinan di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, atas segala kebijakan yang telah di tetapkan, khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjang keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 8. Kepada Orang Tua saya terutama untuk Ibu yang selalu memberikan doa,

motivasi serta dukungan baik secara moril ataupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada kedua kakak kandung saya Nita Dewi Susiyanti dan Oktivan Handri Wibowo dan kakak ipar saya Franciskus Yopie dan keponakan yang paling lucu dan pintar Meyzie Alfa Yovita yang selalu memberi dukungan.

10.Kepada teman-teman MN3 dan khususnya kepada Firman Ardiyansah, Novan Prawira, Ratna Sugiarti, Devi Agustina, Rudi Sanjaya, Mahbub Fuadi, dan Ai Kartini yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyususnan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan rendah


(50)

viii

selanjutnya. Tuhan Memberkati

Bandung, Agustus 2015


(51)

Bagus Sigit Handoko 21211100

Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas produk di Rusia Cloth, untuk menentukan lokasi usaha di Rusia Cloth, untuk menentukan respon dari keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk Rusia Cloth, untuk mengetahui berapa banyak kualitas produk dan lokasi mempengaruhi keputusan pembelian produk di Rusia Cloth. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan Rusia cloth yang berjumlah 96 orang sebagai populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling sehingga diperoleh sebanyak 30 orang sebagai sampel. Hasil dalam penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kualitas produk dan lokasi berada di kategori kurang baik dan keputusan pembelian juga dalam kategori kurang baik. Hasil perhitungan korelasi pada kualitas produk terhadap keputusan pembelian menunjukkan hubungan yang kuat antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Lokasi, Keputusan Pembelian Abstract

This study aims to know the quality of the products in Russia, to determine the location of the Cloth business in Russia Cloth, to determine the response of the purchasing decisions of consumers to purchase products Russia Cloth, to find out how much the quality of the product and location influence the purchasing decisions of products in Russia Cloth. This research method using descriptive method with the verifikatif approach. The unit of analysis in this research were Russia cloth 96 people as a population. The sampling technique used was random sampling so obtained as many as 30 people as a sample. The results in the research showed a relationship between product quality and location are in the category and also in the category of purchasing decisions. The results of the calculation of correlation on the quality of the products towards purchasing decisions shows a strong connection between the quality of the products towards purchasing decisions.


(52)

ketat menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen terutama dalam persaingan Usaha Kecil Menengah yang berkaitan dengan

clothing atau distro. Bandung yang dikenal sebagai Market Leader dalam industri kreatif dan mode di Indonesia dengan julukan khas Paris Van Java memiliki banyak store atau toko baju yang lebih dikenal lagi dengan distro (distribution store) yang bertebaran di seluruh kawasan Bandung.

Pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Setiap bisnis atau pelaku usaha yang tidak mencermati akan keiinginan dan kepuasan pelangganya akan kalah dalam persaingan bisnis yang ada. Schanaars dalam Tjiptono (2004:24)

Russia Cloth adalah salah satu produsen clothing yang terletak dikawasan Bandung yang berdiri sejak tahun 2007. Russia Cloth sebagai salah satu produsen clothing harus saling berlomba dengan unit usaha bisnis serupa untuk mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan menyusun strategi yang tepat sehingga dapat mendominasi pasar clothing yang ada di Bandung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Namun kenyataannya pelanggan Distro Russia Cloth terdapat indikasi bahwa kualitas produk Russia Cloth tidak awet.

Penyebab tersebut dikarenakan tidak puas dengan produk yang tidak awet, artinya pelanggan merasakan ketidakpuasan akan produk yang dihasilkan. Selain itu permasalahan lain yang menyebabkan kualitas produk yang kurang sesuai dengan keiinginan konsumen dan lokasi usaha yang kurang strategis sehingga konsumen sulit untuk menemukan letak toko maka akan menghambat perkembangan usaha distro Russia Cloth.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:.

1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang kualitas produk pada Russia Cloth. 2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang lokasi pada Russia Cloth.

3. Bagaimana tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk membeli produk Russia Cloth.

4. Seberapa besar pengaruh kualiats produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian produk Russia Cloth secara parsial.


(53)

1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kualitas produk pada Russia Cloth.

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap lokasi pada Russia Cloth. 3. Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian untuk

membeli produk Russia Cloth.

4. Untuk mengatahui seberapa besar kualitas produk dan lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pada Russia Cloth secara parsial.

KAJIAN PUSTAKA Kualitas Produk

Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Indikatornya adalah: 1. Performance (kinerja) 2. Durability (daya tahan) 3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), 4.

Features (fitur), 5. Reliability (reliabilitas), 6. Aesthetics (estetika), 7. Perceived quality (kesan kualitas), 8. Perceived quality (kesan kualitas). Tjiptono (2008)

Lokasi

Lokasi atau tempat juga merepentasikan suatu kemudahan yang akan didapat oleh konsumen. Seperti yang dikatakan oleh Kotler (2009:94-95), lokasi atau tempat juga harus bisa memasarkan atau mempromosikam dirinya. Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis, seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategis (Fitzsimmons & Fitzsimmons, 1994) dalam buku Tjiptono (2006:147). Indikatornya adalah: 1. Alur Lalulintas yang melewati lokasi tersebut dan aksesbilitas menuju lokasi tersebut. 2. Karakteristik Dari Lokasi, 3. Larangan/Peraturan. Levy&Weitz (2007:213).

Keputusan Pembelian

Helga Drumond (2003:68), keputusan pembelian adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Indikatornya adalah: 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi, 3. Evaluasi alternatif 3. Keputusan pembelian, 5. Perilaku pasca pembelian, 6. Peran Dalam Pembelian. Kotler (2005:223).


(54)

dampak yang positif terhadap perusahaan, meliputi peningkatan penjualan dan peningkatan citra perusahaan di mata masyarakat, serta peningkatan pengetahuan masyarakat atas penggunaan produk perusahaan. Simamora (2004:79), mengatakan bahwa kualitas produk meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk atau merk seperti performance, conformance, daya tahan, keandalan, design, gaya, reputasi dan lain-lain.

Hubungan antara Lokasi dan Keputusan Pembelian

Menurut Lupiyoadi (2001) dalam Rifki Khoirun (2011) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Salah memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Faktor lokasi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli suatu produk. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Larosa (2010) yang menganalisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian, menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,341.

Hipotesis :

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adala sebagai berikut:

1. Kualitas Produk yang dihasilkan Distro Russia Cloth cukup baik. 2. Keberadaan Lokasi Distro Russia Cloth cukup baik.

3. Keputusan Pembelian produk Distro Russia Cloth oleh konsumen meningkat 4. Terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian

produk Distro Russia Cloth secara parsial.

OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Kualitas produk (X1), Lokasi (X2),

Keputusan pembelian (Y). Penelitian ini dilakukan survey pada Distro Russia Cloth Bandung.

Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pendekatan verifikatif.

Menurut Moh. Nazir (2011:54) pengertian dari metode deskriptif analisis adalah :

“Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu


(1)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,176 ,520 4,185 ,000

KUALITAS PRODUK ,328 ,078 ,423 4,192 ,000

LOKASI ,262 ,078 ,339 3,360 ,001

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji pengaruh variabel secara parsial digunakan Uji-t dengan

langkahnya antara lain: Membuat formulasi hipotesis, menentukan level signifikasi

dengan menggunakan t

tabel, menghitung nilai t

statistik dan mengambil

keputusan dengan asumsi jika t

hitung < t

tabel, maka Ho diterima, jika t

hitung

= t

tabel, maka Ho diterima, jika t

hitung > t

tabel, maka Ho ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif Kualitas Produk

Hasil persentase total skor jawaban responden pada variabel kualitas produk

sebesar 44,42 berada pada interval 36

52. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kualitas produk pada Distro Russia cloth berada dalam kategori kurang baik.

Analisis Deskriptif Lokasi

Hasil persentase total skor jawaban responden pada variabel lokasi sebesar 44,58

berada pada interval 36

52. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lokasi pada

Distro Russia cloth secara umum berada dalam kategori kurang baik.

Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian

Hasil persentase total skor jawaban responden pada variabel keputusan

pembelian sebesar 44,73 berada pada interval 36

52. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa keputusan pembelian pada Distro Russia cloth secara umum

berada dalam kategori kurang baik.

Analisi Verifikatif

Analisis Regresi Linier Berganda

Berikut merupakan perhitungan regresi linear berganda secara komputerisasi

didapatkan hasil sebagai berikut:

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program SPSS 16.0., 2015

Regresi berganda memiliki persamaan sebagai berikut :

Ŷ = a + b

1X1 + b2X2 + E

Berdasarkan pengolahan data secara regresi berganda pada tabel 4.40 yang

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0

for Windows

, maka didapat hasil


(2)

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

KUALITAS PRODUK ,541 1,848

LOKASI ,541 1,848

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

regresinya berupa nilai a = 2,176; b

1

= 0,328; dan b

2

= 0,262 yang dapat ditulis

kedalam persamaan regresi sebagai berikut :

Ŷ

= 2,176 + 0,328 X

1

+ 0,262 X

2

Pada persamaan tersebut nilai a konstanta adalah 2,176 hal tersebut dapat

diartikan bahwa jika tidak ada kualitas produk dan lokasi usaha atau diasumsikan

0, maka keputusan pembelian adalah 2,176. Koefisien regresi pada variabel

kualitas produk dan lokasi usaha adalah 0,328, artinya setiap perubahan satu

satuan kualitas produk

dengan

lokasi usaha diasumsikan tetap, maka nilai

keputusan pembelian berubah sebesar 0,328. Begitu pula koefisien pada variabel

lokasi usaha adalah 0,262 artinya setiap perubahan satu satuan lokasi usaha

dengan kualitas produk diasumsikan tetap, maka nilai keputusan pembelian

berubah sebesar 0,262.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Gambar 1. Grafik Normal P-P Plot

Dari gambar 1 grafik P-P Plot diatas, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal, hal ini terlihat pada gambar bahwa persyaratan normal bisa dipenuhi karena

dapat dikatakan data tersebar di sekeliling garis lurus.

Uji Multikolinieritas

Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program SPSS 16.0., 2015

Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa kualitas produk dan lokasi menunjukan

nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa


(3)

variabel independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini adalah

terbebas dari multikolineritas atau dapat dipercaya dan obyektif.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2

.

Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat baik variabel dependent kinerja

keputusan pembelian tidak terdapat heteroskedastisitas, hal ini dapat dilihat dari

gambar diatas dimana distribusi menyebar diatas maupun dibawah sumbu Y dan tidak

membentuk pola tertentu.

Analisis Korelasi

Korelasi Secara Parsial antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Hasil koefisien korelasi sebesar 0,653 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada

pengujian terhadap 96 responden. Untuk taraf signifikansi 0,05 maka (0,000 < 0,05)

maka H

o

ditolak dan H

a

diterima, dengan kata lain terdapat hubungan positif antara

kualitas produk (X

1

) dengan keputusan pembelian (Y).

Dari hasil olah data diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kualitas

produk dan keputusan pembelian adalah sebesar 0,653 atau 65,3% dengan arah

hubungan positif.

Berdasarkan interpretasi nilai koefisien korelasi menurut tabel derajat

hubungan antar variabel di atas, maka nilai koefisien korelasi sebesar 0,653 berada

pada interval 0,60 - 0,799 yang termasuk ke dalam tingkat hubungan kuat.

Korelasi Secara Parsial antara Lokasi dengan Keputusan Pembelian

Hasil koefisien korelasi sebesar 0,625 dengan signifikansi sebesar 0,000 pada

pengujian terhadap 96 responden. Untuk taraf signifikansi 0,05 maka (0,000 < 0,05)

maka H

o

ditolak dan H

a

diterima, dengan kata lain terdapat hubungan positif antara

lokasi usaha (X

2

) dengan keputusan pembelian (Y).

Dari hasil olah data diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kualitas

produk dan keputusan pembelian adalah sebesar 0,625 atau 62,5% dengan arah

hubungan positif.

Berdasarkan interpretasi nilai koefisien korelasi menurut tabel derajat

hubungan antar variabel di atas, maka nilai koefisien korelasi sebesar 0,625 berada

pada interval 0,60 - 0,799 yang termasuk ke dalam tingkat hubungan kuat.


(4)

Analisis Koefesien Determinasi

Untuk

mengetahui

besarnya

kontribusi

dari

gaya

kepemimpinan

transformasional

dan

penempatan kerja terhadap naik turunnya kinerja karyawan

dihitung dengan suatu koefisien determinasi (KD).

KD = r

2

x 100 %

= (0,699)

2

x 100 %

=

=

48,86%

48,8%

Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa kualitas produk dan lokasi usaha

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 48,8%, sedangkan sisanya

sebesar 51,2% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti oleh

penulis. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah

kualitas pelayanan, penetapan harga , promosi, dan yang lainnya.

Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel-variabel yang dianalisis yaitu kualitas produk (X

1

), lokasi

(X

2

) sebagai variabel bebas, terhadap keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan apakah diambil suatu

kesimpulan penerimaan atau penolakan, maka dilakukan uji signifikansi koefisien

korelasi (Uji t) dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika

thitung > ttabel

, maka

H0

ditolak dan

Ha

diterima.

Jika

thitungttabel

, maka

H0

diterima dan

Ha

ditolak.

Berikut adalah rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis :

2

1

2

r

n

r

t

hitung

Dari rumus tersebut diperoleh :

2

)

699

,

0

(

1

2

96

699

,

0

hitung

t

9,4769 9,47

7151 , 0

7770 ,

6

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui nilai t

hitung

sebesar 9,47,

sedangkan nilai t

tabel

pada derajat kebebasan (dk) = 96

2 = 94 adalah sebesar

1.66123, t

hitung

(9,47) > t

tabel

(1.66123), maka H

o

ditolak dan H

a

diterima

.

Jadi,

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “

terdapat pengaruh positif

antara

kualitas produk dan lokasi usaha terhadap keputusan pembelian “

dapat


(5)

diterima. Hal ini berarti bahwa kualitas produk dan lokasi usaha pada russia

cloth berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari Penelitian ini sebagai berikut:

1.

Kualitas produk pada russia cloth termasuk dalam klasifikasi kurang baik.

Seperti yang terlihat pada tabel rekapitulasi dimana setiap indikator berada pada

kategori kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan aspek

kualitas produk.

2.

Lokasi usaha distro russia cloth berada pada klasifikasi kurang baik. Seperti

yang terlihat pada tabel rekapitulasi dimana setiap indikator berada pada kategori

kurang baik hal ini dikarenakan kurangnya memperhatikan aspek lokasi distro

yang kurang strategis.

3.

Keputusan permbelian pada distro russia cloth termasuk dalam kategori

kurang baik. Hal ini mengindikasikan turunnya minat konsumen dalam membeli

produk russia cloth hal ini dikarenakan kurangnya minat konsumen terhadap

produk Russia Cloth yang kurang memperhatikan faktor dari beberapa variabel

yang berkaitan dengan penelitian ini.

4.

Kualitas Produk dan Lokasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada

Distro Russia Cloth dengan tingkat klasifikasi yang kuat.

Saran

Saran dari Penelitian ini sebagai berikut:

1.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai kualitas produk pada distro russia

cloth, sebaiknya kualitas produk lebih ditingkatkan karena kualitas akan sangat

berpengaruh terhadap minat membeli konsumen .

2.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai lokasi usaha, sebaiknya lokasi

usaha berada ditempat yang strategis dan mudah dijangkau.

3.

Keputusan pembelian pada distro russia cloth berada pada klasifikasi kurang

baik, sebaiknya kualitas produk dan lokasi usaha distro russia harus dibenahi agar

lebih baik lagi, sehingga akan berdampak pada meningkatnya keputusan

pembelian konsumen pada distro russia cloth.

4.

Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti faktor-faktor kualitas produk

dan lokasi usaha yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Oleh

sebab itu, perlu ada penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang

mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya adalah kualitas pelayanan,

penetapan harga, inovasi produk serta faktor-faktor lainnya yang memberikan

kontribusi besar pada keputusan pembelian.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, 2011.

Manajemen Pemasaran

: Sari Kuliah, Cetakan I, Satu Nusa,

Bandung.

Eddy Soeryanto Soegoto. 2009. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung,

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Ika Putri Iswayanti. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk Kualitas Layanan

Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian (Studi kasus pada rumah

maka “Soto Angkringan Mas Boed” di Semarang

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008.

Prinsip-prinsip Pemasaran,

Jilid 1,

Erlangga, Jakarta.

No. 1.

Rifki Khoirun Nizar. 2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Layanan, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Tanah Non Subsidi

Septhani Rebeka Larosa/2011. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan

Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Warung-Warung

Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang)

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2013.

Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D).

Bandung: ALFABETA.

Sulstiyadi, Ginanjar. 2010. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan

PembelianSupelmen Tianshi Pada Stockist 412 Bandung Menurut Presepsi

Konsumen

Suwarni dan Mayasari. 2011. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap

Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen,

Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.16,

Tjiptono, Fandy dan Gregonus Chandra. 2009.

Service, Quality, and Satisfaction

.

Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, CV.Andi Offset,


Dokumen yang terkait

Pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada Distro Ouval Research di Buah Batu Bandung

24 173 94

Pengaruh Desain Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Perusahaan Distro Airplane System Bandung

14 116 105

PENGARUH KUALITAS, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK Pengaruh Kualitas, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet)Rown Division Di Solo.

0 2 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN GAYA HIDUP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK Pengaruh Kualitas Produk Dan Gaya Hidup Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet) Rown Division Karanganyar.

0 1 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN GAYA HIDUP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DISTRO Pengaruh Kualitas Produk Dan Gaya Hidup Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Distro (Distributor Outlet) Rown Division Karanganyar.

0 0 15

ANALISIS PENGARUH DESAIN PRODUK LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO LOLLYPOP SHOP DI SURABAYA

0 0 10

PENGARUH PEMASARAN DIGITAL DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA DISTRO PAPERSMOOTH BANDUNG

0 1 2

PENGARUH PEMASARAN DIGITAL DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA DISTRO PAPERSMOOTH BANDUNG

1 3 3

PENGARUH PEMASARAN DIGITAL DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA DISTRO PAPERSMOOTH BANDUNG

1 1 21

PENGARUH PEMASARAN DIGITAL DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA DISTRO PAPERSMOOTH BANDUNG

0 2 10