Gagasan yang Diajukan Uraian Gagasan a. Kondisi Gagasan Terdahulu

Perkotaan dengan menyediakan hutan kota dan RTH adalah sebuah misi yang harus sesegera mungkin dilakukan. Begitu juga dengan Otto Soemarwoto yang menekankan pentingnya ketersediaan ruang terbuka hijau untuk menjadi penyangga kota dalam meminimalisisr dampak lingkungan yang bersifat buruk. Wilayah-wilayah lain di Indonesia, seperti Jakarta sudah mulai merintis kembali unuk mulai membuka ruang terbuka hijau seluas- luas yang diinginkan. Untuk memenuhi RTH seluas 35 dari luas wilayah administrasi, dibutuhkan tingkat komitmen yang tinggi dari pengambil kebijakan pemerintahan tertinggi karena untuk membuka RTH dibutuhkan lahan yang benar- benar bebas sengketa. Namun, jika melihat kondisi kota sekarang, khususnya Medan, bukan hal yang mustahil jika RTH dapat terpenuhi dengan memanfaatkan tanah publik milik pemerintah dan tanah yang menjadi area publik seperti makan dan taman. Namun, membuka RTH publik yang hanya melibatkan pemerintah secara tunggal akan membuat usaha perbaikan lingkungan kota berjalan lambat, disamping usaha pemerintah yang ingin kembali membuka RTH, usaha lain yang dibutuhkan adalah melibatkan seluruh elemen masyarakat yang mendiami kota untuk turut menghijaukan kota dengan cara sederhana dan memanfaatkan teknologi hijau sederhana tepat guna namun berdampak sistemik yang baik.salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mensosialisasikan teknologi vertikultur dan mengaplikasikannya.

b. Gagasan yang Diajukan

Keberadaan ruang terbuka hijau RTH, biopori, bank sampah, adalah hal yang sangat familiar dan sudah menjadi masukan rutin bagi pemerintah pusat dan daerah khususnya Medan, dan saat ini tengah diusahakan oleh pemerintah kota untuk sesegera mungkin mewujudkannya. Lantas, bagaimana peran masyarakat? Apakah kesalahan lingkungan melulu kesalahan pemerintah? Masyarakat sebagai pemberi dan penerima dampak sudah barang tentu memiliki tanggung jawab moril yang besar dalam meminimalisir kerusakan kota yang terjadi utamanya dalam hal pencemaran udara dan daratan berupa sampah. Lalu, bagaimana masyarakat dapat memaksimalkan fungsinya sebagai warga Negara yang dapat meminimalisir dampak lingkungan yang buruk akibat aktifitasnya?. Teknologi apa yang dapat diterapkan secara masif dan horizontal agar dapat menciptakan wajah kota dan wilayah yang bersih, hijau, asri, dan sehat?. Teknologi vertikultur adalah salah satu solusi cerdas yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk meminimalisisr dampak buruk lingkungan berupa polusi udara. Sebagai teknologi sederhana yang tak memerlukan banyak lahan dan dapat dilakukan di rumah dan dihalaman kantor serta dinding bangunan.secara umum teknologi ini membutuhkan berbagai media tanam yang terbilang sangat sederhana, menggunakan pipa paralon dan rak yang disusun. Penyambungan pipa paralon dan kreasi sambung-menyambung pipa paralon, serta polybag yang menjadi media tanam adalah model tanam yang sudah ada sejak beberapa waktu terakhir, namun masih saja membutuhkan biaya. Berhubung teknologi membutuhkan inovasi yang hasil kreasinya harus memiliki nilai lebih, secara logika, teknik vertikultur tidak mustahil dapat menggunakan media barang-barang bekas seperti botol minuman, bekas pipa paralon, bekas cangkir, bekas sepatu boot, bekas tempat nasi dan barang-barang lain yang dapat menampung tanah kemudian dihias dan dirangkai di dinding untuk memaksimalkan fungsi dinding secara ekologis dan tidak memakan lahan yang seharusnya lahan dapat dijadikan media tumbuh tanaman besar untuk menyerap air kala hujan. Teknologi vertikultur sederhana dengan memanfaatkan sampah dan barang bekas ini tidak hanya menciptakan pembaharuan inovasi, namun juga akan membuat wajah kota lebih bersih karena sampah dan barang bekas tidak menumpuk dan terbuang menjadi onggokan sampah, kemudian kota lebih hijau karena jika banyak permukiman memanfaatkan teknologi sederhana ini akan membuat nuansa hijau permukiman akan menghiasi kota, lalu pemandangan yang lebih asri pun akan lebih terlihat, dan yang lebih penting adalah nilai kesehatan yang didapat karena tumbuhan yang ditanam akan mengabsorbsi polusi udara secara ekologis, dan secara biologis, tumbuhan berupa sayur yang dimakan akan memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat yang membudidayakannya menggunakan sampah dan barang bekas. Untuk lebih lengkap, sajian beserta cara kreasi dan aplikasi teknologi veltikultur akan dipaparkan secara luas dengan contoh gambar aplikasi pada bagian pembahasan dan aplikasi manfaat.

BAB II. KAJIAN TEORI 1. Masalah Lingkungan Kota