Kampanye Mengenai Disabilitas ADHD (ATTTENTION DEFICT HYPERACTIVITY DISORDER)
Laporan Pengantar Tugas Akhir
KAMPANYE TENTANG DISABILITAS ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER)
DK38315 / Tugas Akhir Semester II 2015- 2016
Oleh:
David S. Maruhawa 51910311
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul “ Kampanye Mengenai Disabilitas ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)” ini dapat diselesaikan. Penyelesaian Tugas Akhir ini dilakukan dalam rangka pemenuhan salah satu syarat untuk mencapai gelar S-1 di Jurusan Desiain Komunikasi Visual (DKV) dan sebagai sarana penerapan ilmu yang di dapat pada bangku kuliah Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua dan adik yang selalu memberikan dukungan moral maupunmateril serta doa yang tidak bisa dibalas dengan apapun. Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Primadi Tabrani, selaku Dekan Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia
2. Bapak M. Syahril Iskandar. M.,Ds Selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Irwan Tarmawan S. Sn., M. Ds selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Wali selama Tugas Akhir berlangsung.
4. Seluruh staff dan dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia selaku pemberi ilmu selama mengajar di Universitas Komputer Indonesia.
5. Mahasiswa Desan Komunikasi Visual selaku teman selama kegiatan pembelajaan berlangsung
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, Karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi semua pihak.
(6)
Bandung, Agustus 2015
(7)
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ii
SURAT KETERANGAN HAK EKSKLUSIF iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang Masalah 1
I.2 Identifikasi Masalah 2
I.3 Rumusan Masalah 2
I.4 Batasan Masalah 3
I.5 Tujuan Perancangan 3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH 4
II.1 Pengenalan Tentang Disabilitas ADHD 4 II.1.1 Faktor-Faktor Penyebab ADHD 4 II.1.2 Data Lapangan 7
II.2 Objek Penelitian 10
II.3 Analisa Data Lapangan 11
II.3.1 Pengetahuan Masyarakat Terhadap ADHD 12
II.4 Target Audience 13
II.5 Solusi Permasalahan 14
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 15
III.1 Strategi Perancangan 15
III.1.1 Tujuan Komunikasi 15
(8)
viii
III.1.3 Materi Pesan 16
III.1.4 Gaya Bahasa 16
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan 16
III.1.6 Strategi Kreatif 18
III.1.7 Strategi Media 20
III.1.8 Strategi Distribusi Dan Waktu Penyebaran 20
III.2 Konsep Visual 21
III.2.1 Format Desain 21
III.2.2 Tata Letak (Layout) 22
III.2.3 Tipografi 22
III.2.4 Ilustrasi 23
III.2.5 Warna 23
III.2.6 Musik 24
III.2.7 Logo Kampanye 24
BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA 25
IV.1 Teknis Perancangan Media Utama 25
IV.2 Teknis perancangan Media Pendukung 26
DAFTAR PUSTAKA 31
(9)
1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Pada masa kini banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan seperti banyak mengkonsumsi makanan instan berlebihan, merokok, minum minuman ber alkohol, mengkonsumsi obat- obatan khususnya pada ibu hamil, selayaknya bagi orangtua menjaga kesehatan terutama dalam masa hamil sangatlah penting. Kurangnya menjaga kesehatan ini dapat berdampak pada anak yang di kandung seperti anak yang lahir akan mengalami disabilitas, salah satu disabilitas yang dialami adalah ADHD. Masih banyak masyarakat khususnya orang tua kurang mengerti tentang disabilitas ADHD,di karenakan kurangnya informasi mengenai disabilitas ADHD dan ini dapat memperburuk keadaan penderita, disini biasanya masyarakat khususnya orang tua hanya mengenal perilaku anak yang hiper-aktifnya saja dan sering di anggap seperti anak nakal karena tingkah lakunya yang sulit di kendalikan, selain itu anak ADHD ini terlihat seperti anak normal pada umumnya.
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiper-aktif (GPPH), yaitu gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi sulit memusatkan perhatian , impulsif, dan hiperaktif. ADHD biasanya dapat menyerang anak- anak sampai beranjak dewasa, ADHD dapat menimbulkan konsekuensi yang serius seperti kegagalan di bidang studi atau di sekolah juga di pekerjaan, sulit menjalin hubungan interaksi sosial, rasa tidak percaya diri yang parah, dan tingkat depresi yang kronis.
ADHD memiliki tiga gejala utama yang nampak pada perilaku seorang anak. Yang pertama Inatensi (kurangnya memusatkan perhatian seperti jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas, mudah beralih perhatian terutama oleh rangsangan suara), Hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam,banyak bicara), Impulsif (melakukan segala ssuatu dengan tidak sabar seperti reaktif, sering mengambil mainan temanya dengan paksa, sering bertindak tanpa berpikir).
(10)
2 Penyebab terjadinya ADHD adalah faktor genetik atau keturunan juga factor dari luar, selain penyebab adapun tanda dan gejala kesulitan untuk memusatkan perhatian yang dapat terjadi pada anak ADHD adalah sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal-hal yang detil ataupun ketidakpedulian jika berbuat kesalahan dalam berbagai aktivitas, sering memiliki masalah dalam mempertahankan perhatian pada pekerjaan atau ketika bermain dan tidak mendengarkan ketika berbicara secara langsung.
Disini peran orang tua sangat penting, perlu dukungan dan perhatian khusus dari ke dua orang tua dalam menangani anak ADHD ini. Dari masalah di atas perlu sosialisasi membantu masyarakat dan orang tua untuk mengenal ciri- ciri anak ADHD agar dapat di antisipasi dan mendapat penanganan dengan baik melalui media informasi tentang anak ADHD.
I.2. Identifikasi Masalah.
Kurangnya informasi mengenai ADHD di masyarakat Media informasi tentang ADHD masih kurang.
ADHD akan berdampak pada kegagalan dalam studi di sekolah hingga pekerjaan jika tidak mendapat penanganan.
Anak yang menderita ADHD mengalami gangguan pada perkembangan otaknya yang menyebabkan penderitanya menjadi sulit memusatkan perhatian , impulsif, dan hiperaktif.
Orangtua kurang mengenal ciri- ciri dari anak ADHD I.3. Rumusan Masalah.
Kurangnya pengetahuan tentang ADHD di tengah masyarakat pada khusunya orang tua dapat berdampak pada ke gagalan dalam sudinya di sekolah dan pekerjaan saat beranjak dewasa.Untuk mengetahui anak ADHD kemungkinan yang dapat dilakukan adalah dengan mengenalkan perilakulaku dan ciri- ciri anak ADHD berupa ajakan untuk orang tua berkonsultasi pada dokter perkembangan anak dan psikolog.
(11)
3 I.4. Batasan Masalah.
Dari beberapa masalah tentang penyebab dan gejala tentang ADHD, akan dibatasi hanya pada informasi mengenai perilaku penderita di masa kanak- kanak yang di tujukan kepada orang tua yang berada di kota bandung.
I.5 Tujuan Perancangan.
Untuk membangun kesadaran pada masyarakat khususnya orangtua akan pentingnya mengetahui perilaku ADHD sehingga dapat di tindak lanjuti.
(12)
4
BAB II.
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
II.1. Pengenalan Tentang Disabilitas ADHD
Menurut Bambang Rustanto, Maret 2013, Disabilitas adalah sinonim dari kata “cacat” yang berarti bahwa terdapat kelainan pada seseorang yang tidak dimiliki oleh orang pada umumnya. Disabilitas memiliki banyak jenis, diantaranya adalah disabilitas fisik, disabilitas mental, disabilitas intelektual, disabilitas sensorik dan disabilitas perkembangan. Disabilitas bisa terjadi selama masa hidup seseorang atau sejak seseorang dilahirkan.
Dari beberapa disabilitas masayarakat tentu mengenal secara umum disabilitas mental, disabilitas mental biasanya istilah ini digunakan kepada anak yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Tapi tidak hanya itu, disabilitas mental adalah sebuah istilah yang menggambarkan berbagai kondisi mental dan emosional. Gangguan kejiwaan merupakan istilah yang digunakan ketika disabilitas mental secara signifikan mengganggu kinerja aktivitas hidup yang besar, seperti belajar, bekerja dan berkomunikasi, dan lain sebagainya. Salah satu dari disabilitas ini yaitu gangguan pemusatan perhatian dengan hiper- aktif yang sering dikenal juga dengan ADHD. ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiper-aktif (GPPH), yaitu gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi sulit memusatkan perhatian , impulsif, dan hiperaktif.
II.1.1 Faktor- Faktor Penyebab ADHD
Menurut Levy dan Hay (2001), faktor- faktor yang menyebabkan ADHD yaitu : 1. Faktor Genetika
Faktor genetika adalah faktor penting dalam memunculkan perilaku ADHD. Secara umum, berdasarkan beberapa penemuan dari sisi keluarga, adopsi, anak kembar, dan gen-gen tertentu, bahwa ADHD adalah penyakit keturunan, meskipun mekanismenya yang lebih tepat belum diketahui .
(13)
5
2. Faktor Neurobiologist
Menurut Barkley (2003), ada faktor langsung maupun tidak langsung dari keadaan neurobiologist. Faktor tidak langsung adalah bukti yang tidak mengikut sertakan factor langsung dari otak atau fungsinya dan berasal dari keterkaitan antara peristiwa atau kondisi yang berhubungan dengan status neurologis atau simtom-simtom ADHD, di antaranya adalah:
Petistiwa pasca kelahiran, seperti komplikasi kelahiran dan penyakit. Tanda-tanda ketidakmatangan neurologis, seperti berperilaku aneh,
lemah keseimbangan dan koordinasi, serta adanya refleks yang tidak normal.
Peningkatan dalam gejala-gejala ADHD diakibatkan oleh zat obat-obatan yang dilakukan dalam terapi medis dan diketahui sangat berpengaruh terhadap system jaringan otak sentral.
Gangguan bahasa dan pembelajaran.
Keracunan lingkungan, seperti kandungan timah. 3. Diet, Alergi, dan Zat Timah
“ Terlalu banyak kontroversi mengenai kemungkinan bahwa reaksi karena alergi dan diet adalah penyebab ADHD. Penghubungan ini tidak banyak diterima oleh banyak kalangan. Sebuah pandangan yang popular pada tahun 70 dan 80-an, bahwa zat tambahan pada makanan menyebabkan anak hiperaktif dan inatentif. Namun penelitian tidak mendukung aturan zat tambahan makanan sebagai penyebab utama ADHD”. ( Kavale dan Fornass, 1983).
Zat timah dalam tingkat rendah yang ditemukan pada debu, minyak, dan cat di daerah-daerah yang terdapat gasoline dan cat bertimah yang sekali pakai langsung dibuang dapat dikaitkan dengan simtom-simtom ADHD diruang kelas. Kesimpulannya meskipun diet, elergi, dan zat timah telah mendapat perhatian sebagai penyebab ADHD, tetapi jika disebutkan sebagai penyebab utama ADHD belumlah terbukti.
(14)
6
4. Faktor Resiko
Ibu yang terkena racun (toksin) pada saat hamil.
Merokok, minuman beralkohol atau penggunaan obat-obatan ketika hamil.
Faktor keluarga dengan sejarah ADHD (keturunan) atau faktor perilaku tertentu dan rusaknya suasana hati.
Kelahiran prematur.
Anak-anak pra sekolah yang terkena racun tertentu memiliki peningkatan risiko terkena ADHD. Misalnya racun PCBs.
5. Gejala Pada Anak Penderita ADHD
Tanda dan gejala kesulitan untuk memusatkan perhatian yang dapat terjadi:
Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal-hal yang detil ataupun ketidakpedulian jika berbuat kesalahan dalam berbagai aktivitas.
Sering memiliki masalah dalam mempertahankan perhatian pada pekerjaan atau ketika bermain.
Tidak mendengarkan ketika berbicara secara langsung.
Susah mengikuti petunjuk yang diberikan dan sering gagal dalam menyelesaikan tugas sekolah ataupun tugas-tugas lainnya.
Sering gagal dalam hal pengaturan tugas maupun aktifitas lainnya. Menghindari atau tidak menyukai tugas-tugas yang membutuhkan
upaya mental secara terus menerus seperti halnya tugas sekolah maupun pekerjaan rumah.
Sering kehilangan sesuatu yang sedang dikerjakan, seperti buku, pensil, mainan, ataupun peralatan lainnya.
Mudah bingung. Sering lupa.
(15)
7
II.1.2 Data Lapangan
Menurut riset dari para ahli di Mutiara Bunda dan SLB (Sekolah Luar Biasa) yang bertempat di jalan Arcamanik dan Sadang serang mengenai anak ADHD, anak ADHD dapat dibagi menurut mentalnya atau dari IQ anak tersebut. Anak yang IQ dari 50- 70 anak tersebut termasuk normal, anak yang dengan IQ 70 ke atas anak tersebut di kategorikan anak yang memiliki pemahaman akademik yang baik sedangkan yang memiliki IQ dibawah 50 termasuk kategori yang sangat lambat bisa di katakana anak tersebut sulit menjalani pendidikan akademik.
Gambar II.1. Beberapa Siswa SD Mutiara Bunda Sumber: Company Profile SD Mutiara Bunda
Gambar II.2 Siswa Laki-Laki SD Mutiara Bunda Sumber : Company Profile SD Mutiara Bunda
(16)
8
Menurut Heni ( 2015 ) faktor penyebab ADHD ada tiga yaitu Pre- natal, Pos- natal, dan Natal
Pre- natal adalah masa di kandungan apa yang di alami ibu hamil atau yang di konsumsi seperti ibu yang sedang hamil mengalami stress itu dapat mempengaruhi pada anak yang di kandung. Ibu hamil yang merokok dan menkonsumsi obat- obatan, minuman keras atau beralkohol.
Pos-natal adalah masa dimana saat anak di lahirkan
Proses kelahiran dapat berdampak ADHD terhadap anak di karenakan proses kelahiran tidak normal.
Natal adalah dimasa anak sudah dilahirkan.
Penyebab ADHD di masa ini bisa di karenakan anak sering kejang faktor kecelakaan, juga bisa di sebabkan oleh nutrisi yang berlebih. Menurut seorang Psikolog Yunita Sari ( 2015) tingkat pemusatan perhatian anak normal dan anak ADHD adalah sebagai berikut :
0-2 thn ± 5 menit 2-3 thn 7 menit 3-4 thn 9 menit 4-5 thn 14 menit 5 thn 15 menit
Anak ADHD sulit mempertahankan attention span sesuai tingkat usia sehingga perolehan info dari luar tidak utuh
Ciri- ciri sulit memusatkan perhatian Hiper-aktif dan impulsif pada penderita ADHD sebagai berikut
Pemusatan perhatian pada anak ADHD Paling sedikit 6 gejala berikut ditampilkan sekurang-kurangnya 6 bulan
Sering gagal dalam memperhatikan hal-hal kecil atau sering membuat kesalahan yang tidak perlu dalam tugas sekolah, bekerja atau aktivitas lain
(17)
9
Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian atau menuntaskan suatu tugas atau aktivitas bermain
Sering tampak tidak mendengarkan
Sering tidak dapat mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas-tugas sekolah, perintah, atau tanggung jawab dalam bekerja (bukan karena membangkang atau gagal memahami instruksi)
Sering mengalami kesulitan mengatur,mengorganisasikan suatu tugas atau aktivitas
Sering menghindari atau sama sekali tidak menyukai tugas-tugas yang mensyaratkan adanya usaha utuk mempertahankan konsentrasi
Sering kehilangan benda-benda yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas / aktivitas (menyimpan benda-benda sembarangan) misal buku-buku, pensil, mainan dan lain lain.
Sangat mudah terganggu atau perhatian mudah teralihkan oleh stimulus dari luar
Sering lupa melakukan aktivitas sehari-hari Hiperaktif
Tangan atau kaki bergerak-gerak selama duduk di bangkunya
Meninggalkan bangkunya di kelas atau di situasi lain dimana ia seharusnya tetap duduk di tempatnya
Sering naik-naik atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak diharapkan (pada remaja atau orang dewasa sering merasa gelisah)
Sering sulit terlibat dalam aktivitas pengisi waktu luang yang lebih tenang Bergerak terus seperti “didorong oleh motor”
Sering bicara secara berlebihan Impulsif
Mudah bereaksi (individu sangat dikuasai perasaannya sehingga cepat bereaksi)
Cepat marah dan mudah tersinggung Sering bertindak sebelum berpikir
(18)
10
Cepat beralih secara berlebihan dari satu aktifitas ke aktifitas lain
Sering menginterupsi pembicaraan orang lain atau menyela dalam suatu permainan
Sekurang-kurangnya 4 (empat) gejala berikut telah menetap selama 6 (enam) bulan.
Perilaku anak ADHD dengan lingkungan sosialnya
Anak mudah tersinggung, secara sosial kaku/canggung, tidak patuh, suka mengganggu, suka melawan atau membantah. Kualitas tindakan mereka yang tidak tepat dan mengganggu tidak diniatkan oleh mereka dan reaksi orang lain membuat mereka kaget. Anak ADHD sering terjerumus pada situasi yang seharusnya dapat mereka atasi.
Anak ADHD ini punya banyak masalah dengan lingkungan sosial. Mereka cerewet, aktif secara sosial, sering menjadi pengambil inisiatif.
Anak ADHD ini cenderung lebih cepat, lebih bertenaga, lebih cerewet daripada teman-teman sebayanya.
Ada juga anak-anak yang sangat agresif, baik secara fisik atau verbal. Hal ini menempatkan mereka pada resiko untuk tidak disukai sehinga menghambat mereka dari kesempatan untuk mengalami belajar sosial. II.2 Objek Penelitian
Sebagian besar penelitian yang dilakukan berada di cigadung dan sekemirung kaler bandung utara – jawa barat, hal ini dilakukan semata mata hanya untuk mempersempit ruang lingkup dan memudahkan penulis melakukan penelitian di karenakan keterbatasan waktu. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh target audience mengenal tentang ADHD.. Dibawah ini terdapat sedikit gambar yang di dapat dari orang tua anak yang memiliki anak berperilaku mirip dengan gejala ADHD melakukan gerakan yang tidak beraturan secara berulang ulang bertindak impulsif seperti menggigit stick es krim sampai rusak membenturkan kepala pada sofa lari kesana kemari lompat- lompat di kursi dan tidak bisa diam.
(19)
11
Gambar II.3 Perilaku Anak (1) Gambar II.4 Perilaku Anak (2) (Sumber Pribadi)
Gambar II.3 dan Gambar II.4 Perilaku dari penderita ADHD, contohnya pada gambar II.3 dan gambar II.4, pada gambar tersebut anak di atas sedang bertindak impulsif seperti menggigit stik es krim sampai rusak.
Gambar II.5 Tindakan Impulsif dan Hiperaktif Gambar II.6 Tindakan Impulsif dan Hiperaktif (Sumber: Pribadi)
Gambar II.5 dan gambar II.6, anak tersebut sedang membenturkan kepalanya pada sofa. Hal ini juga merupakan salah satu dari perilaku hiper- aktif dan impulif pada penderita ADHD.
II.3 Analisa Data Lapangan
Berdasarkan analisis 5W+ 1H, maka penulis mencoba menganalisis rumusan masalah dari berbagai aspek yaitu:
What
ADHD adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder dalam istilah Indonesia adalah Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH).
When
(20)
12
Perhitungan Kuisioner
(80%)Tidak mengenal istilah ADHD/ GPPH (11%)Hanya mengenal anak hiperaktif saja (9%)Mengenal istilah dan perilaku
ADHD/GPPH Where
Warga di kota Bandung masih banyak kurang mengenal ADHD meskipun kota Bandung termasuk kota yang sedang berkembang.
Who
Penderita ADHD perlu dukungan dari orang tua untuk membantu proses belajar, kedua orang tua sangat berperan penting dalam mengatasi anak yang menderita ADHD.
Why
Kurangnya wawasan mengenai ADHD dapat menyebabkan penderitanya akan kesulitan dalam proses belajar dan pekerjaan jika dibiarkan hingga beranjak dewasa.
Sebagian kecil masyarakat atau orang tua mengenal tentang anak yang hiperaktif saja yang tidak bisa diam dan nampak seperti anak nakal
How
Pentingnya pengenalan pada masyarakat mengenai perilaku ADHD khususnya pada orang tua. Langkah solutif yang diambil dalam mengenalkan perilaku anak ADHD adalah merancang sebuah media informasi tentang ciri- ciri anak ADHD agar warga mengenal dan dapat mengatasi buah hatinya dengan baik.
II.3.1 Pengetahuan Masyarakat Terhadap ADHD
(21)
13
(Sumber Pribadi)
Gambar II.8 Hasil Kuisioner (2) (Sumber Pribadi)
Dari data yang di peroleh dapat di identifikasikan dari 50 keluarga yang berada di kota Bandung hasilnya 80% sekitar 40 warga tidak mengenal istilah dan mengetahui tentang ADHD dan hanya 9% yang mengenal tentang penderita ADHD,dan 90% dari warga yang mengisi kuisioner perlu informasi mengenai ADHD. Setelah keseluruhan jawaban kuisioner di dapat dari responden dan menyimpulkan beberapa teori dan data wawancara dengan para ahli mengenai ADHD di Bandung, maka secara garis besar penulis menyimpulkan banyak masyarakat yang belum mengetahui dan mendapat informasi mengenai ADHD. II.4 Target Audience
Target audience untuk perancangan media informasi adalah sebagai berikut: Secara demografis target perancangan untuk media informasi ini adalah
pada orang tua yang memiliki anak dari usia dibawah 7 (tujuh) tahun, di karenakan anak dengan rentan usia ini penderita ADHD lebih terlihat perilakunya, sehingga orang tua dapat mengetahui dan menindak lanjutinya.
Secara geografis target audience, orang tua yang berdomisili atau bertempat tinggal di kota Bandung.
(22)
14
Secara psikografis target audience yang dituju adalah untuk masyarakat umum, yang memiliki rasa ingin tahu mengenai ADHD.
II.5 Solusi Permasalahan
Dari informasi dan data yang sudah di dapat, orang tua atau masyarakat biasanya kurang mengetahui tentang anak ADHD sehingga penulis perlu mengajak pada orangtua untuk mengenal anak ADHD. Kemungkinan perancangan media informasi yang dapat dilakukan adalah melalui media informasi visual berupa iklan layanan masyarakat tentang anak ADHD dan mengajak orang tua untuk berkonsultasi agar mendapat tindakan selanjutnya. Hal ini bisa dilakukan dengan mengacu pada perilaku dari penderita ADHD, melalui infomasi atau data dari perilaku ADHD yang telah di peroleh sehingga penulis dapat memberikan informasi secara visual tentang penderita ADHD.
(23)
15
BAB III
Strategi Perancangan Dan Konsep Visual
III.1 Strategi PerancanganMenurut Nuradi, pengertian Iklan Layanan Masyarakat adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh organisasi komersial maupun non komersial (pemerintah) untuk mencapai tujuan sosial atau sosio-ekonomis (terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat). Sedangkan menurut Crompton dan Lamb, Iklan Layanan Masyarakat adalah bentuk komunikasi visual yang disumbangkan oleh media untuk kepentingan masyarakat, yang berarti gratis. Menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), ILM adalah pesan komunikasi pemasaran untuk kepentingan publik tentang gagasan atau wacana untuk mengubah, memperbaiki atau meningkatkan sikap atau perilaku mereka. Produksi maupun penyiaran media ini sebagian atau seluruhnya dikelola dan atau didanai oleh pelaku periklanan.
Dalam hal ini, maka strategi perancangan kampanye mengenai disabilitas ADHD untuk masyarakat umum disampaikan secara persuasif dan bersifat informatif, yaitu memberikan informasi melalui iklan layanan masyarakat agar masyarakat umum lebih mengetahui ciri-ciri anak yang mengidap ADHD sejak usia dini. III.1.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan dari komunikasi yang di sampaikan ini adalah memberi kesadaran pada masyarakat khususnya orang tua mengenai perilaku anak ADHD dan bagaimana mendapatkan penanganan lebih lanjut, penelitian diterapkan pada masyarakat yang menetap di kota Bandung, tahap kuisioner ini dilakukan melalui jejaring sosial dan langsung pada warga.
III.1.2 Pendekatan Komunikasi
Dalam perancangan media iklan ini dilakukan pendekatan komunikasi persuasif dengan tujuan menumbuhkan kesadaran pada masyarakat khususnya orang tua agar mengetahui media yang mudah bagi masyarakat dalam menerima informasi adalah melalui media iklan layanan masyarakat. Cara pendekatan komunikasi yang diambil dalam perancangan ini bersifat persuasif yaitu membujuk orang tua
(24)
16
untuk berkonsulatsi tentang anak yang mengalami gejala ADHD.Dengan bertujuan untuk orang tua dapat menangani anak secara langsung pada ahli atau pakar anak.
A. Pendekatan Visual
Pendekatan visual yang akan dilakukan adalah dengan menampilkan perilaku anak ADHD dengan menunjukan perilaku hiperaktifnya yang mudah dikenali dan perilaku impulsif-nya.
B. Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yang dilakukan pada iklan layanan masyarakat yaitu menggunakan bahasa Indonesia formal agar mudah di mengerti oleh audience.
III.1.3 Materi Pesan
Pesan yang akan disampaikan dalam iklan ini adalah penderita ADHD bukanlah anak nakal, mengapa ada sebutan anak nakal itu di karenakan orang tua yang kurang memahami tentang anak hiper-aktif serta perilaku anak tersebut sulit mengendalikan diri dan bertindak diluar batas sewajarnya. Pesan yang disampaikan ini akan merubah cara pandang masyarakat pada penderita ADHD.
III.1.4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dilakukan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini dengan gaya bahasa persuasif yaitu mengajak orang tua yang memiliki ciri anak yang di tampilkan dalam iklan tersebut berkonsultasi pada pakar anak.
III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan Consumer Insight
Masyarakat (Orang tua atau keluarga baru) belum mengerti istilah dari ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) dikarenakan bahasanya kurang di mengerti namun ada istilah dari bahasa Indonesia yaitu Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiper-aktif (GPPH) pun banyak masyarakat umum kurang begitu paham tetapi adapula beberapa
(25)
17
masyarakat yang mengenalinya sebagai anak hiper-aktif saja, dari sinilah sering terjadi salah paham mengenai anak hiper-aktif ini.
Masyarakat awam sering menganggapnya sebagai anak nakal karena sikap anak tersebut tidak bisa diam terkadang ada segelintir dari masyarakat memiliki pendapat bahwa orang tua anak tersebut tidak dapat mendidik anak dengan baik.
Dalam hal ini anak hiper- aktif tidak bisa disalahkan juga bukan karena didikan yang salah dari orang tua, dikarenakan anak hiper-aktif atau ADHD merupakan gangguan perkembangan otak yang membuat penderitanya sulit memusatkan perhatian, hiper-aktif, dan bertindak impulsif.
Media iklan layanan masyarakat ini menjadi pilihan untuk mengenalkan perilaku ADHD pada masyarakat khususnya pada orangtua agar mereka bisa mencari tahu kemana mereka dapat menangani anak mereka.
Consumer Journey
Setelah mengetahui consumer insight, yang dilakukan masyakakat yang sudah berkeluarga teruatama para ibu rumah tangga yaitu bangun pagi, menyiapkan sarapan pagi untuk ayah dan anak-anaknya, membereskan kamar tidur, menyiapkan pakaian anak untuk sekolah, membereskan rumah dengan menyapu, mencuci pakaian, masak hidangan untuk keluarga, nonton televisi, menyambut anak pulang sekolah, menyiapkan pakaian ganti untuk anak-anak, menyuapi anak makan siang, istirahat sambil bermain dengan ponsel, bermain dengan anak-anak, menyambut kepulangan suami, menyiapkan makan malam dengan keluarga, cek ponsel, tidur.
(26)
18
III.1.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif untuk mengajak orang tua berkosultasi pada pakar anak diberikan dengan penyampaian melalui media iklan layanan masyarakat sebagai media utama dalam menyampaikan maksud dari tujuan pada masalah ini. Pemilihan iklan ini merupakan media yang mempermudah untuk masyarakat mendapatkan informasi terutama untuk segmentasi yang dituju, dengan penyampaian yang efektif dan sederhana maka orangtua bisa memahami isi pesan yang dimaksud dari sebuah iklan tersebut.
Selain itu untuk mendukung dari iklan tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan acara berupa talkshow yang bertujuan agar masyarakat dan orang tua mendapat pengetahuan lebih dalam mengenai ADHD.
Story Line
Dalam perancangan iklan layanan masyarakat terdiri dari beberapa scene, pada tiap scene-nya menginformasikan atau menunjukan perilaku dari anak ADHD. Scene pertama memperlihatkan salah seorang anak yang hiperaktif sebagai pembukaan muncul text yang memperlihatkan tema yang sedang di angkat yaitu ADHD, kemudian pada scene kedua menunjukan perilaku ADHD yang kesulitan berkonsentrasi dan pada scene selanjutnya menujukan impulsif, hiperaktif pada akhir iklan terdapat ajakan untuk orang tua berkonsultasi pada psikolog dan dokter anak.
Storyboard
(27)
19
Gambar III.2 Scene 2 Inattention Gambar III.3 Scene 3 Impulsif(1)
Gamaba III. 4 Scene 4Hiperaktif Gambar III.5 Scene 5Impulsif(2)
Gambar III.6 Scene 6 Impulsif(3) Gambar III. 7 Scene 7 Pesan Pada Audience
Gambar III.8 Scene 8 Penutup disertai ajakan untuk berkonsultasi (Sumber Pribadi)
(28)
20
III.1.7 Strategi Media
Pemilihan dan perancangan media sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil dari masalah ini. Perancangan media adalah untuk memaksimalkan jangkauan dan frekuensi iklan guna mendapatkan dampak hasil yang maksimal, maka isi pesan diharapkan bisa tersampaikan kepada target audience dan mencapai tujuan seperti yang diinginkan, dengan mempertimbangkan strategi yang dipilih untuk menentukan media yang tepat.
Media dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu media utama dan media pendukung. A. Media Utama
Media utama yang dipilih adalah iklan layanan masyarakat dalam bentuk audio visual karena melalui media ini memberikan kemudahan kepada target audience dalam menerima pesan yang disampaikan dan frekuensi jangkauan penyampaiannya bisa maksimal.
B. Media Pendukung
Adapun media tambahan yang jenisnya dibagi 2 yaitu media tambahan yang bisa dimiliki atau dapat dibagikan oleh target audience dan media tambahan yang tidak bisa dimiliki target audience.
Media tambahan yang dimiliki atau di bagikan target audience yaitu berupa sticker, pin, flyer, kaos, mug dan gantungan kunci, media tambahan yang tidak bisa dimiliki target audience yaitu berupa poster, Xbanner III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran
Strategi distribusi yang digunakan untuk iklan layanan masyarakat ini akan dipublikasikan oleh Kementrian Kesehatan melalui stasiun televisi Indonesia dengan prioritas waktu siaran bertepatan dengan acara atau program televisi di Bandung di salah satu stasiun tv swasta di kota Bandung (Bandung TV) yang bertemakan kesehatan pada setiap penayangannya dan di dukung oleh persatuan psikolog indonesia serta IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Sedangkan media pendukung dapat dipublikasikan melalui posyandu, puskesmas dari kementrian kesehatan. Untuk media yang bisa dimiliki oleh target audience dapat diberikan pada event kesehatan yang bertepatan pada tanggal 12 november 2015 di car free day kota Bandung berupa acara talk showADHD.
(29)
21
Tabel III.1Tabel Distribusi
Pada tabel di atas media utama iklan layanan masyarakat di distribusikan pada waktu atau pada pukul tujuh malam. Pemilihan waktu ini mengingat seluruh keluarga berkumpul dan sudah melewati jam kerja. Pendistribusian media ini selama satu bulan bersamaan dengan penyebaran iklan media sosial dan poster. Kemudian media flyer disebarkan seminggu sebelum event di adakan, sedangkan media x-Banner dan gimmick di distribusikan pada event di mulai.
III.2 Konsep Visual
Konsep visual dari iklan ini dibuat dengan mengambil sebagian kecil dari perilaku anak ADHD yang cenderung sering terlihat lalu ada pesan yang di sampaikan untuk orang tua yaitu “mereka tidak nakal, mereka menderita ADHD” dan di akhir iklan mengajak orangtua berkonsultasi pada pakar anak seperti psikolog dan dokter perkembangan anak untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
III.2.1 Format Desain
Format iklan layanan masyarakat ini menggunakan aspek rasio perbandingan ukuran lebar serta tinggi frame. Ukuran yang dipilih adalah 720px x 480px dengan format file AVI.
(30)
22
III.2.2 Tata Letak (Layout)
Konsep tata letak pada pembuatan iklan ini cukup sederhana dengan 5 scene yang tidak terlalu jauh berbeda dan peletakan tipografinya akan di sesuaikan agar mudah dilihat dan dibaca.
scene 1 scene 2-3 scene 4
scene 5
Gambar III.9 Tata Letak (Layout) (Sumber Pribadi)
III.2.3 Tipografi
Tipografi merupakan elemen pendukung yang mempertegas sebuah visual dengan maksud visual tersebut bisa tersampaikan. Pemilihan tipografi dalam perancangan iklan ini mempertimbangkan tingkat keterbacaan huruf pada target audience pemilihan huruf yang di ambil adalah jenis huruf Letter Gothic Std dan Arial.
Gambar III.10 Huruf Letter Gothic Std. ( Sumber Pribadi )
(31)
23
Huruf Letter Gothic Std digunakan sebagai headline dari bagian iklan ini dan huruf ini terlihat sederhana.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
,./?><;’:”[]{}\|=_- +`~
!@#$%^&*() 1234567890
Gambar III.11 Huruf Arial
( Sumber Pribadi )
Huruf yang dipakai yaitu Arial untuk menegaskan tentang ciri anak ADHD di gunakan juga untuk pesan yang ingin disampaikan juga dipakai untuk tipografi pada poster.
III.2.4 Illustrasi
Dalam perancangan media iklan layanan masyarakat ini ilustrasi yang di gunakan berupa audio visual atau dengan video. Video adalah gambar hidup yang dapat bergerak.
III.2.5 Warna
Dalam pemilihan warna, digunakan warna, merah dan putih dalam film saat memberikan informasi atau pesan dalam iklan. Dalam penulisan judul film, stiker, gantungan kunci dan poster menggunakan warna merah berkesan harus diperhatikan. Sedangkan warna RGB untuk keperluan digital dan warna CMYK untuk keperluan cetak.
(32)
24
Gambar III.12 Warna ( Sumber Pribadi )
III.2.6 Musik
Musik yang di gunakan dalam iklan ini adalah musik instrumental sebagai pelengkap dari visual yang di tampilkan.
Pencipta : Marmoset
(33)
25
III.2.7 Logo Kampanye
Logo ini sebagai identitas dari kampanye yang akan di selenggarakan di kota Bandung, logo yang dibuat dalam media pendukung terdiri dari logogram dan logotype. Yang dimana logogram yang bergambar seorang anak yang sedang loncat ini sebagai simbol anak yang sangat aktif atau hiperaktif di dukung dengan warna yang cerah menunjukan kesan anak- anak. Sedangkan logotype yang dibuat adalah tulisan ADHD berwarna merah untuk menginformasikan tentang apa yang dialami anak tersebut. Kemudian tagline yang berada di bawah logotype menjelasan singkatan dari ADHD.
Gambar III.13 Logo Kampanye ADHD
(34)
26
BAB IV
Teknis Produksi Dan Aplikasi Media IV.1 Teknis Perancangan Media Utama
Perancangan media utama dengan menggunakan kamera Cannon 60D dan lensa 10- 24 yang sudah memiliki fasilitas perekam video. Tahap perancangan di mulai dari proses pencarian ide dari berbagai referensi dan mencari berbagai informasi yang diperlukan.setelah mendapat data yang sudah cukup barulah memulai pengambilan gambar. Dalam pengambilan gambar di perlukan beberapa peraga atau talent yang tepat untuk menunjang konsep dari perancangan iklan layanan masyarakat ini, talent yang tepat untuk iklan ini adalah anak- anak di usia kurang dari 7 tahun.
Proses dalam pengambilan gambar ini anak- anak di atur dengan baik agar dapat sesuai jalan cerita yaitu dengan memeragakan beberapa perilaku dari anak ADHD. Perilaku anak ADHD yang dominan dapat terlihat seara visual adalah perilakunya yang hiper-aktif bertindak impulsif dan sulit memusatkan perhatian. Setelah proses pengambilan gambar selesai barulah masuk proses editing pada proses editing ini menggunakan Adobe Premiere CS6. Saat proses editing hasil video yang di ambil dipilah terlebih dahulu kemudian menyatukan dari video yang 1 sama yang lainnya tidak lupa menyisipkan lagu untuk mendukung berjlalannya video dan setelah proses editing selesai barulah masuk tahapan rendering. Tahapan ini menjadikan seluruh file video menjadi satu.
Gambar IV.I Software yang digunakan Yaitu Adobe Premiere CS6
(35)
27
Gambar IV.2 Proses editing
(Sumber Pribadi)
IV.2 Teknis Perancangan Media Pendukung
Perancangan media pendukung adalah dengan membuat poster dan membuat pin serta gantungan kunci, dalam prosesnya pembuatan poster menggunakan Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop CS6 hal pertama yang dilakukan dalam membuat poster yaitu memilih foto – foto yang menunjukan perilaku anak ADHD lalu masuk proses layouting menyusun kata-kata untuk menjadi pesan di poster tersebut dan proses akhir mengatur ukuran poster dalam format A3.
Gambar IV.3 Proses olah digital perancangan poster Gambar IV.4 Hasil akhir dari Poster
(36)
28
Begitu juga proses pembuatan gantungan kunci dan pin menggunakan alat atau proses editing yang sama namun perbedaannya dalam pembuatan pin dan gantungan kunci ini hanya membuat sebuah logo kampanyenya saja. Proses membuatnya pertama adalah memilih foto anak dibawah 7 tahun lalu di proses melalui Adobe Illustrator dijadikan vector terlebih dahulu setelah itu dibuat menjadi silhouette kemudian diberikan warna-warna yang bertemakan anak- anak agar dapat diketahui bentuk silhouette ini adalah postur anak anak yang mencerminkan dari ADHD.
Gambar IV.5 Gambar IV.6
Gambar IV.5 Proses olah digital dari foto ke vector Gambar IV.6 Hasil akhir logo kampanye
Hasil dari pembuatan vector ini akan di aplikasikan pada gantungan kunci, stiker kaos, mug dan pin sebagai media pendukung yang akan dibagikan pada event ADHD di kota Bandung agar masyarakat dapat mudah mengenal tentang ADHD. Berikut pengaplikasian media pendukung
Dua jenis Pin berdiameter 4,4cm, dan 5,8cm
Gambar IV.7 Pin berdiameter 4,4 cm dan 5,8 cm (Sumber Pribadi)
(37)
29
Media pendukung lainya berupa gantungan kunci berdiameter 4,4cm dua variasi stiker berukuran 14,8cm x 4,2cm dan stiker yang berdiameter 5,8cm.
Kaos dan mug sebagai door prize dalam acara mengenai anak ADHD, media pendukung ini bertujuan sebagai pengingat bagi masyarakat.
Gambar IV.8 Gantungan kunci, mug, varian stiker dan kaos (Sumber Pribadi)
(38)
30
Media lainnya adalah mini xbanner berukuran 42 x 29,7cm dan flyer berukuran 14,8cm x 20 cm bertujuan mengajak masyarakat untuk menghadiri talk show dalamacara car free day di kota bandung.
Gambar IV.9 flyer
(Sumber Pribadi)
Gambar IV. 10. Mini X banner (Sumber Pribadi)
(39)
31
X banner berukuran 60cm x 160cm.
X banner ini bertujuan sebagai media informasi sekaligus penanda dimana acara yang di beritakan atau di sebar.
Gambar .11.
(40)
32
Daftar Pustaka.
Media dan Jurnal online
Rustanto, Bambang. 2013 Agustus. Konsep Disabilitas. http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/konsep-disabilitas.html?m=1 [20 Maret 2015]
Levy, & Hay. 2003 (13 April). Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Faraone, & Biederman.1993. Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
https://www.psychologytoday.com/conditions/attention-deficithyperactivity- disorder-children [05 April 2015] Kavale, & Fornass. 1983. Hyperactivity and diet treatment
http://www.jameslindlibrary.org/kavale-ka-forness-sr-1983/ [18 April 2015]
Fergusson, Horwood, & Lynskey, 2003 (10 April). Attention Defficit Hyperactivity Disorder
http://www.abualbanicentre.com/artikel/attentiondefficithyperactivitydisor derhealt. Kompas. (2014, april) detailpenyakit [17 Mei 2015]
(41)
33
Sumber Pribadi
Rohaeni, Heni. Mei 2015. SLB C Terate. Bandung Ida. Mei 2015.SD Mutiara Bunda. Bandung
(42)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : David Sochi Maruhawa
Tempat tanggal Lahir : Bandung, 13 Agustus 1989 Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : Jl. Sekemirung Kaler .No 13 Rt. 04 Rw. 09
Agama : Kristen
Email : [email protected]
No. Telp : 088802144003
PENDIDIKAN
2002 – 2005 SMP SANTA MARIA BANDUNG 2005 – 2008 SMA KRISTEN DAGO BANDUNG
(1)
29
Media pendukung lainya berupa gantungan kunci berdiameter 4,4cm dua variasi stiker berukuran 14,8cm x 4,2cm dan stiker yang berdiameter 5,8cm.
Kaos dan mug sebagai door prize dalam acara mengenai anak ADHD, media pendukung ini bertujuan sebagai pengingat bagi masyarakat.
Gambar IV.8 Gantungan kunci, mug, varian stiker dan kaos (Sumber Pribadi)
(2)
30
Media lainnya adalah mini xbanner berukuran 42 x 29,7cm dan flyer berukuran 14,8cm x 20 cm bertujuan mengajak masyarakat untuk menghadiri talk show
dalamacara car free day di kota bandung.
Gambar IV.9 flyer (Sumber Pribadi)
Gambar IV. 10. Mini X banner (Sumber Pribadi)
(3)
31
X banner berukuran 60cm x 160cm.
X banner ini bertujuan sebagai media informasi sekaligus penanda dimana acara yang di beritakan atau di sebar.
Gambar .11.
(4)
32
Daftar Pustaka.
Media dan Jurnal online
Rustanto, Bambang. 2013 Agustus. Konsep Disabilitas. http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/konsep-disabilitas.html?m=1 [20 Maret 2015]
Levy, & Hay. 2003 (13 April). Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
Faraone, & Biederman.1993. Attention Deficit Hyperactivity Disorder. https://www.psychologytoday.com/conditions/attention-deficithyperactivity- disorder-children [05 April 2015] Kavale, & Fornass. 1983. Hyperactivity and diet treatment
http://www.jameslindlibrary.org/kavale-ka-forness-sr-1983/ [18 April 2015]
Fergusson, Horwood, & Lynskey, 2003 (10 April). Attention Defficit Hyperactivity Disorder
http://www.abualbanicentre.com/artikel/attentiondefficithyperactivitydisor derhealt. Kompas. (2014, april) detailpenyakit [17 Mei 2015]
(5)
33
Sumber Pribadi
Rohaeni, Heni. Mei 2015. SLB C Terate. Bandung Ida. Mei 2015.SD Mutiara Bunda. Bandung
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : David Sochi Maruhawa
Tempat tanggal Lahir : Bandung, 13 Agustus 1989
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : Jl. Sekemirung Kaler .No 13 Rt. 04 Rw. 09
Agama : Kristen
Email : [email protected]
No. Telp : 088802144003
PENDIDIKAN
2002 – 2005 SMP SANTA MARIA BANDUNG