Perancangan Mengkampanyekan Pengenalan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Sejak Dini.

(1)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….…….i

HALAMAN PENGESAHAN……….……..ii

KATA PENGANTAR………....……..iii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI……….……..v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN……….……vi

DAFTAR ISI……….…..viii

DAFTAR TABEL……….……xi

DAFTAR GAMBAR……….…..xii

BAB I PENDAHULUAN…………...………..…….1

1.1 Latar Belakang………..…..1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………...….….2

1.3 Tujuan Perancangan……….……….….3

1.4 Metode Pengumpulan Data………..……….….3

1.5 Perancanaan……….…...4

BAB II LANDASAN TEORI……….……5

2.1 Definisi ADHD……….….….5

2.1.1 Definisi DSM-IV……….………..….5

2.1.2 Mitos seputar ADHD ………..…….….6

2.1.3 SIMTOM………..……….….9

2.1.4 Diagnosis………...11

2.1.5 Penyebab ADHD………...13


(2)

Universitas Kristen Maranatha ix

2.1.5.2 Problem yang Terkait Mengenai ADHD………15

2.1.6 ADHD Pada Anak Perempuan……….…….17

2.1.7 Menangani ADHD………....18

2.1.7.1 Pengobatan………..18

2.1.7.2 Terapi perilaku………19

2.1.8 Tip Meningkatkan Mutu Komunikasi………...…20

2.1.8.1 Tip untuk keluarga dengan anak ADHD………...21

2.1.8.2 Manajemen Perilaku untuk Anak ADHD………....23

2.1.8.3 Bila si ADHD tantrum………...24

2.1.8.4 Anak ADHD juga punya bakat……….……...25

2.2 KOMUNIKASI……….…..….26

2.2.1 Macam – Macam Komunikasi……….……..….27

2.2.2 Menganalisa Lingkungan dengan SWOT……….……..28

2.3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL……….…...…….28

2.3.1 Tahapan Membuat Desain Komunikasi Visual……….….……..29

2.4 Komunikasi Massa………..….…30

2.5 Kampanye……….….…..30

2.5.1 Perencanaan Kampanye……….…...32

2.5.2 Faktor-Faktor Penunjang Keberhasilan Kampanye……….33

2.5.3 Kampanye Sosial……….….…..….….34

2.6 Segmentasi, Targeting, dan Positioning………...…...36

BAB III PEMBAHASAN……….…...…..37

3.1 Data dan Fakta………..…...….37


(3)

Universitas Kristen Maranatha x

3.1.2 Kuesioner/Angket……….…….…53

3.1.3 Tinjauan Proyek/Persoaalan Sejenis……….….…60

3.2. Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarka Data dan Fakta………...61

3.2.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning……….…....62

3.2.2 SWOT ……….…….…..66

BAB IV PEMECAHAN MASALAH……….…….67

4.1 Konsep Komunikasi………...……..……..67

4.2 Konsep Kreatif……….……….……….67

4.3 Konsep Media……….………...68

4.4 Hasil Karya………...….73

4.4.1 Logo………...73

4.4.2 Perangcangan Pada Media Cetak…………...………...77

4.4.3 Media Elektronik………...…..………..101

BAB V PENUTUP…….………..………..102

5.1 Kesimpulan………..………...102

5.2 Kata Penutup………..……...…..103

5.3 Saran………..…………..103

DAFTAR PUSTAKA………...…………...104

DAFTAR ISTILAH………...………..105

DAFTAR LAMPIRAN ………....………...106

UCAPAN TERIMA KASIH………....116


(4)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR TABEL

Tabel.1. Skema Perencaaan………..…..4

Tabel.2. Jenis Kelamin Responden………..……….………53

Tabel.3. Usia Responden…………..………54

Tabel.4. Pekerjaan Responden………..………54

Tabel.5. Responden yang Memiliki Anak Dibawah 12 Tahun………...55

Tabel.6. Responden yang Mengenal Istilah ADHD…..………...55

Tabel.7. Responden yang Mengetahui ADHD………..……...56

Tabel.8. Kecemasan Responden Tehadap ADHD………..….……….57

Tabel.9. Pendapat Responden Sebab ADHD………..….………57

Tabel.10. Pendapat Responden Menganai Anak ADHD………...…….58

Tabel.11. Media Informasi Kesehatan yang didapat Responden………..……..59


(5)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1. Logo Yayasan Suryakanti……….……38

Gambar.2. Beberapa contoh poster ADHD……….……61

Gambar 3. Logo ADHD ……….………...……….73

Gambar 4. Warna Logo ADHD ……….……....……….75

Gambar 5. Poster Pengenalan ……….………77

Gambar 6. Sulit konsentrasi……….…………...……….…79

Gambar 7. Hiperaktif……….………..…80

Gambar 8. Lamban merespon……….………...81

Gambar 9. Cukup dua cara……….……….….82

Gambar 10. Perhatian……….………...83

Gambar 11. Poster Event & Flyer ……….….85

Gambar 12. Iklan Donatur Koran ……….……….86

Gambar 13. Iklan Event Koran ……….……….87

Gambar 14. Iklan Majalah ……….….………...87

Gambar 15. Brosur……….………...89

Gambar 16. Booklet ……….……….90

Gambar 17. Merchandise ………...91

Gambar 18. Mobil Ads……….………..92

Gambar 19. Umbul-umbul……….……….93

Gambar 20. Spanduk...……….……….94


(6)

Universitas Kristen Maranatha xiii

Gambar 22 Uniform SPG……….………95

Gambar 23. X-Banner………96

Gambar 24. Balon Udara…………...……….………97

Gambar 25. Stand……….………..…97

Gambar 26. Ambient Toilet………98

Gambar 27. Ambient Merespon………..………98

Gambar.28. Ambient figure Anak Kecil………...99

Gambar.29. Ambient Hiperaktif………100

Gambar.30. Ambient Lift………..100


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak sebab anak tidak bisa meraih prestasi yang baik dan mengalami banyak penyimpangan akan perilaku mereka, salah satu sebab anak sulit fokus belajar adalah ADHD (attention deficit hyperactivity disorder). ADHD merupakan suatu gangguan perilaku yang ditandai dengan kurangnya perhatian, aktivitas berlebihan dan perilaku impulsif yang tidak sesuai dengan umurnya atau merupakan kelainan psikiatrik dan perilaku yang paling sering ditemukan pada anak. Angka kejadian ADHD di seluruh dunia diperkirakan mencapai hingga lebih dari 5 %. Dimana dilaporkan lebih banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Di Amerika penelitian menunjukan kejadian ADHD mencapai hingga 7 % dan di Negara berkembang seperti Indonesia hal ini juga banyak dialami oleh anak-anak. ADHD dapat berlanjut sampai masa remaja, bahkan dewasa. Pada anak usia sekolah, ADHD berupa gangguan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Sementara pada anak dan remaja dan dewasa juga menimbulkan masalah yang serius. Anak ADHD sering dianggap anak nakal, malas, ceroboh, dan lain-lain. Padahal terapi yang tepat akan menghilangkan gejala pada anak ADHD. Biasanya gejala hiperaktif-impulsif mulai terlihat sebelum umur 7 tahun. Gejala terjadi di dua situasi berbeda atau lebih, misal di sekolah dan di rumah dan masih banyak gejala lainnya. Bila ditangani dengan baik, anak ADHD bisa menjadi lebih baik. Namun, bila tidak ditangani secara dini, kasus ADHD dapat menjadi pemicu pengguna awal


(8)

2 Universitas Kristen Maranatha

minuman beralkohol, rokok, dan narkoba pada usia muda.

ADHD kini mulai banyak terjangkit pada anak-anak namun tidak diketahui oleh orang tua, dalam hal ini peran orangtua sangat diperlukan dalam melihat perkembanganya. Kurangnya dampingan orangtua membuat anak tumbuh dengan tidak normal secara psikologis, dan hal ini disebabkan juga karena kurangnya informasi secara umum dan berkualitas yang diberikan ditujukan pada masyarakat sehingga anak ADHD terlambat untuk diobati dan terbawa hingga dewasa.

Mengenali gejala ADHD ini berguna untuk mencegah anak mengalami gangguan baik secara psikologis maupun pendidikannya. Oleh karena itu ilmu Desain Komunikasi Visual ini dapat berguna untuk memberikan informasi secara umum dan efektif sehingga mudah dipahami oleh masyarakat umum, khususnya pada orangtua yang memiliki anak kecil, sehingga kedepanya anak ADHD pun berkurang dan dapat diobati sejak dini dengan memberikan informasi sejak dini.

Permasalahnya adalah Indonesia yang merupakan negara berkembang kasus seperti ini kurang di ketahui oleh masyarakat karena kurangnya media informasi mengenai kesehatan inilah banyak kasus-kasus dalam bidang kesehatan yang terjadi di indonesia. Banyak dari orangtua yang tidak mengerti bagaimana gejala sampai cara penyembuhannya, serta yang paling penting adalah anak yang terkena ADHD juga memerlukan penanganan khusus dan benar agar cepat membaik dari sebelumnya.


(9)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas, penulis akan menguraikan masalah apa saja yang perlu di bahas:

- Bagaimana memberikan informasi yang efektif dan berkualitas akan ADHD?

- Bagaimana mengenali gejala anak ADHD dan cara menanganinya?

1.3 Tujuan Perancangan

Memberikan informasi yang efektif dan berkualitas seputar ADHD sehingga jumlah penderita anak dengan ADHD dapat berkurang dan dapat dicegah sejak dini, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna dan menjadi hal yang diketahui masyarakat secara luas dan terutama keluarga yang mempunyai anak usia kecil.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pembuatan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dengan beberapa metode yaitu studi literatur sebagai acuan mencari teori dan ilmu yang mendukung tugas akhir, wawancara pada pihak-pihak yang berhubungan dengan topik yang penulis pilih, kuesioner dan juga observasi tidak langsung agar penulis dapat lebih mengenali situasi dan kondisi dari topik yang penulis angkat. Terakhir, penulis menggunakan teknik pengumpulan dalam bentuk angket untuk menguatkan data dan fakta yang dibutuhkan.

Setelah proses penelitian dilakukan, penulis merancang sebuah desain visual yang berdasar pada hasil pengumpulan data serta observasi yang penulis lakukan. Perancangan yang dibuat bertujuan untuk mengkampenyakan gejala ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) sejak dini agar jumlahnya berkurang.


(10)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Perancanaan


(11)

102 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan kampanye pengenalan ADHD di Kota Bandung setiap bagiannya haruslah jelas, misalnya data lengkap, penentuan target jelas serta pesan yang ingin disampaikan pada khalayak juga harus sangat jelas apalagi dengan pembatasan target audience menengah hingga menengah keatas.

Untuk memberikan informasi yang efektif dan berkualitas akan ADHD

perlulah data yang akurat dan memahami cara pandang target terhadap masalah yang terjadi, sehingga bentuk visual yang efektif dan tepat sasaran dengan fakta yang ada. Serta pemilihan media yang tepat dan dekat dengan target audience .

Dengan mengadakan kampanye pengenalan ADHD sejak dini inilah diharapkan audience dapat mengenali istilah, gejala anak ADHD, cara menanganinya sejak usia dini dan menyadarkan bahwa perilaku hiperaktif berlebihan serta sulit belajar pada masa perkembangan anak bukan hal yang wajar. Dan bersamaan dengan kampanye ini diadakan donatur untuk membantu yang kurang anak ADHD yang memiliki ekonomi kurang mampu.

Pembuatan perancangan kampanye pengenalan ADHD ini memiliki kesulitan karena peluang terhalang oleh beberapa faktor:

- Pemerintah belum memprioritaskan anak berkebutuhan khusus/ADHD.


(12)

103 Universitas Kristen Maranatha

- Belum banyak yang mengenal istilah ADHD.

- Timbulnya apatisme dikarenakan pengobatan yang lama.

- Perilaku hiperaktif, sulit belajar menjadi hal yang wajar.

Dapat disimpulkan bahwa kampanye ini membutuhkan banyak pengetahuan dan dukungan masyarakat yang peduli akan perkembangan kesehatan anak. Kepedulian semacam ini sangat penting diterapkan sejak dini terhadap anak-anak agar mereka dapat optimal mengembangkan potensinya.

5.2 Kata Penutup

Diharapkan dengan dibuatnya kampanye ADHD ini dapat menyadarkan orang tua akan kebutuhan anak dan dapat menjawab permasalahan yang ada seperti ADHD. Akhir kata penulis berharap kiranya karya dan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

5.3 Saran Penulis

Berdasarkan perancangan karya tugas akhir, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

o Dibutuhkan data yang lengkap dan akurat berdasarkan fakta yang ada

dalam membuat kampanye ADHD sehingga tepat dan efektif, serta wawancara pada pihak-pihak yang mengerti akan permasalahan ini. o Keberhasilan kampanye ADHD ini sangat tergantung peran berbagai


(13)

104 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Durianto, Darmadi. Sugianto, Tony Sitinjak. (2004). Startegi Menaklukan Pasar:

melalui riset Ekuitas dan Perilaku Merk. Cet 3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Umum.

Kamus Besar Bahasa Indonesia: pusat bahasa. (2008) Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Umum.

Kaseli, Reynald (1998). Membidik Pasar Indonesia: segementasi, targeting, positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Kennedy, John E., Soemanagara, Rizky D (2006) Marketing Communication: taktik dan strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offest.

Venus, Antar. (2004). Managemen Kampanye: Edisi Pertama. Jakarta: PT Grasido.

Priyatna, Andri. (2010). Not A Little Monster!; memahami, mendidik, dan mengasuh anak hiperaktif, Jakarta: PT Elwx Media Komputindo.

Jendelaanakkku.net


(14)

105 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Mitos : Cerita dari bangsa atau penafsiran. Medis : Berhubungan dengan bidang kedokteran. Asosiasi : Persatuan antar rekan usaha.

simtom : Perubahan atau kondisi khusus tubuh yang menunjukan tanda adanya suatu penyakit atau gejala.

medikasi : Terapi pemberian obat

Impulsif : bertindak secara tiba-tiba menurut suasana hati. Logo : Huruf atau lambing yang mengandung makna.

Slogan : Perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberikan sesuatu.

Tagline : Sllogan dalam tagline

Logotype : gambar nama, berbentuk tulisan khas yang mengindentifikasikan suatu nama atau merk. Segementasi : Pembangian struktur social di unit-unit tertentu. SPG : Sales Promotion Girl


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas, penulis akan menguraikan masalah apa saja yang perlu di bahas:

- Bagaimana memberikan informasi yang efektif dan berkualitas akan ADHD? - Bagaimana mengenali gejala anak ADHD dan cara menanganinya?

1.3 Tujuan Perancangan

Memberikan informasi yang efektif dan berkualitas seputar ADHD sehingga jumlah penderita anak dengan ADHD dapat berkurang dan dapat dicegah sejak dini, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna dan menjadi hal yang diketahui masyarakat secara luas dan terutama keluarga yang mempunyai anak usia kecil.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pembuatan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dengan beberapa metode yaitu studi literatur sebagai acuan mencari teori dan ilmu yang mendukung tugas akhir, wawancara pada pihak-pihak yang berhubungan dengan topik yang penulis pilih, kuesioner dan juga observasi tidak langsung agar penulis dapat lebih mengenali situasi dan kondisi dari topik yang penulis angkat. Terakhir, penulis menggunakan teknik pengumpulan dalam bentuk angket untuk menguatkan data dan fakta yang dibutuhkan.

Setelah proses penelitian dilakukan, penulis merancang sebuah desain visual yang berdasar pada hasil pengumpulan data serta observasi yang penulis lakukan. Perancangan yang dibuat bertujuan untuk mengkampenyakan gejala ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) sejak dini agar jumlahnya berkurang.


(2)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Perancanaan


(3)

102 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan kampanye pengenalan ADHD di Kota Bandung setiap bagiannya haruslah jelas, misalnya data lengkap, penentuan target jelas serta pesan yang ingin disampaikan pada khalayak juga harus sangat jelas apalagi dengan pembatasan target audience menengah hingga menengah keatas.

Untuk memberikan informasi yang efektif dan berkualitas akan ADHD perlulah data yang akurat dan memahami cara pandang target terhadap masalah yang terjadi, sehingga bentuk visual yang efektif dan tepat sasaran dengan fakta yang ada. Serta pemilihan media yang tepat dan dekat dengan target audience .

Dengan mengadakan kampanye pengenalan ADHD sejak dini inilah diharapkan audience dapat mengenali istilah, gejala anak ADHD, cara menanganinya sejak usia dini dan menyadarkan bahwa perilaku hiperaktif berlebihan serta sulit belajar pada masa perkembangan anak bukan hal yang wajar. Dan bersamaan dengan kampanye ini diadakan donatur untuk membantu yang kurang anak ADHD yang memiliki ekonomi kurang mampu.

Pembuatan perancangan kampanye pengenalan ADHD ini memiliki kesulitan karena peluang terhalang oleh beberapa faktor:

- Pemerintah belum memprioritaskan anak berkebutuhan khusus/ADHD.


(4)

103 Universitas Kristen Maranatha

- Belum banyak yang mengenal istilah ADHD.

- Timbulnya apatisme dikarenakan pengobatan yang lama.

- Perilaku hiperaktif, sulit belajar menjadi hal yang wajar.

Dapat disimpulkan bahwa kampanye ini membutuhkan banyak pengetahuan dan dukungan masyarakat yang peduli akan perkembangan kesehatan anak. Kepedulian semacam ini sangat penting diterapkan sejak dini terhadap anak-anak agar mereka dapat optimal mengembangkan potensinya.

5.2 Kata Penutup

Diharapkan dengan dibuatnya kampanye ADHD ini dapat menyadarkan orang tua akan kebutuhan anak dan dapat menjawab permasalahan yang ada seperti ADHD. Akhir kata penulis berharap kiranya karya dan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

5.3 Saran Penulis

Berdasarkan perancangan karya tugas akhir, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

o Dibutuhkan data yang lengkap dan akurat berdasarkan fakta yang ada

dalam membuat kampanye ADHD sehingga tepat dan efektif, serta wawancara pada pihak-pihak yang mengerti akan permasalahan ini. o Keberhasilan kampanye ADHD ini sangat tergantung peran berbagai


(5)

104 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Durianto, Darmadi. Sugianto, Tony Sitinjak. (2004). Startegi Menaklukan Pasar:

melalui riset Ekuitas dan Perilaku Merk. Cet 3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Kamus Besar Bahasa Indonesia: pusat bahasa. (2008) Edisi 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Kaseli, Reynald (1998). Membidik Pasar Indonesia: segementasi, targeting, positioning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Kennedy, John E., Soemanagara, Rizky D (2006) Marketing Communication: taktik dan strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi Offest.

Venus, Antar. (2004). Managemen Kampanye: Edisi Pertama. Jakarta: PT Grasido.

Priyatna, Andri. (2010). Not A Little Monster!; memahami, mendidik, dan mengasuh anak hiperaktif, Jakarta: PT Elwx Media Komputindo.

Jendelaanakkku.net


(6)

105 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Mitos : Cerita dari bangsa atau penafsiran. Medis : Berhubungan dengan bidang kedokteran. Asosiasi : Persatuan antar rekan usaha.

simtom : Perubahan atau kondisi khusus tubuh yang menunjukan tanda adanya suatu penyakit atau gejala.

medikasi : Terapi pemberian obat

Impulsif : bertindak secara tiba-tiba menurut suasana hati. Logo : Huruf atau lambing yang mengandung makna.

Slogan : Perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberikan sesuatu.

Tagline : Sllogan dalam tagline

Logotype : gambar nama, berbentuk tulisan khas yang mengindentifikasikan suatu nama atau merk. Segementasi : Pembangian struktur social di unit-unit tertentu. SPG : Sales Promotion Girl