DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN
Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri -
UPN “Veteran” Jatim
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum II.1.1 Kompos
Asam humat tidak hanya ditemukan pada gambut ataupun batubara, tetapi juga dapat ditemukan pada kompos. Kompos merupakan hasil proses biokimia
yang melibatkan bermacam-macam jasad renik baik hewan ataupun tumbuhan yang mampu merombak bahan organik menjadi humus. Faktor
– faktor yang paling penting dalam pembuatan kompos adalah perbandingan karbon-nitrogen,
ukuran partikel bahan, macamjenis kemampuan jasad renik yang terlibat, pengguna aninokulan, penambahan bahan fosfat dan destruksi dari jasad renik
pathogen. Kompos sebagai penyedia unsur hara utama nutrient tanah NPK dan
sebagai penyedia mikro nutrien yang mengalami degradasi apabila lahan tersebut digarap secara intensif dengan sasaran produktivitas tinggi. Kompos yang
berbentuk koloidal dalam tanah dan bermuatan negative dikoagulasikan oleh kation dan partikel tanah sehingga berbentuk granular. Oleh karena itu kompos
dapat memperbaiki struktur, tekstur dan kelembutan tanah. Kompos mengandung bahan organik yang terbagi atas asam humat, asam fulfat dan humuin sebesar 27-
58 , karbon C : 9,8 – 32 , Nitrogen N : 0,4, Phosfor P : 0,1 , CN
rasio:10 - 20, Kalium K : 0,2 . Pada perbaikkan tanah, penambahan kompos bertujuan untuk memperbaiki sifat kimia tanah yaitu menambahkan unsur hara
makro N, P, dan K Badan Standart Nasional, 2004.
II.1.2 Endapan Tambak Ikan
Pada umumnya bahan organik pada tambak ikan berasal dari endapan karbohidrat, protein dan sel-sel lainnya yang mudah atau sukar untuk didegradasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN
Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri -
UPN “Veteran” Jatim
oleh mikroorganisme. Bahan organik didapat dari bahan organik pada tanah itu sendiri, sisa pakan yang tidak dimakan, aplikasi pemupukan, plankton yang
matidan kotoran hewan dalam tambak Boyd, 1995. Proses dekomposisi pada tambak terbagi menjadi dua proses, yaitu proses
aerob dan anaerob, yang dapat dibedakan berdasarkan warna endapan tambak.
Tabel.2.1 Warna dan kondisi sendimen tanah tambak Boyd, 1995
Warna endapan tambak Proses dekomposisi
Senyawa Cokelat terang
Aerobik FeOH
3
Hitam – abu-abu
Anaerobik FeS
– FeS
2
Pada tambak ikan, diharapkan kandungan bahan organik yang terdiri atas asam humat, asam fulfat, dan humin hanya berkisar 1,5
– 2,5 . Hal ini dapat dijelaskan pada tabel 2.2 dan tabel 2.3 .
Tabel 2.2 Kategori kandungan karbon organik berkaitan produktivitas tanah Adhikari, 2003
Tabel 2.3 Klafikasi kandungan karbon di dalam tambak Boyd, et al , 2002
Perlakuan yang bisa dilakukan bila terlalu banyak bahan organik adalah dengan melakukan pembuagan endapan bahan organik terutama yang berwarna
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN
Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri -
UPN “Veteran” Jatim
gelap atau hitam. Bila kekurangan maka perlu pemberian nutrien tambahan dengan cara memberikan pupuk.
II.1.3 Asam Humat
Asam humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi makromolekul atau dapat disebut sebagai polimer
organik yang mengandung gugus aktif. Di alam, asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan
maupun hewan, yang disebut proses humifikasi. Oleh karena struktur asam humat terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatik diantaranya
ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi
dan fisiologi pada organisme hidup dalam tanah. Beberapa sifat penting lainnya dari asam humat yang berhubungan dengan perannya dalam memperbaiki kondisi
tanah dan pertumbuhan tanaman adalah Kapasitas Tukar Kation Cation Exchange Capacity yang tinggi, memiliki kemampuan mengikat air Water
Holding Capacity yang besar, sebagai zat pengompleks ChelatingComplexing Agent, dan kemampuan untuk mengikat fiksasi polutan dalam tanah.
http:griyasasaka.blogspot.com Bahan Organik terbagi dalam tiga kategori yaitu asam fulvat, asam humat
dan humin. Asam humat dan asam fulfat, dan humin dapat dipisahkan dengan proses ekstraksi alkali. Asam fulfat merupakan senyawa yang dapat larut dalam
alkali dan dalam asam pada kondisi netral, sedangakan asam humat merupakan senyawa yang dapat larut dalam alkali tetapi tidak dapat larut dalam asam, dan
humin merupakan senyawa yang tidak larut dalam basa ataupun asam. Asam humat dan asam fulvat dapat diekstraksi dengan berbagai reagen seperti NaOH,
Na
4
P
2
O
7
, KOH, HCl, HF, dan H
3
BO
3
danKCl. Tan, 2010.
Karakteristik dan Komposisi Asam Humat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN
Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri -
UPN “Veteran” Jatim
Asam humat memiliki kisaran kandungan unsur karbon 40-60, 30-50, oksigen, 1-4 nitrigen, 1-2 sulfur dan 0-0,3 fosfor. Keberadaan gugus
fungsional yang terdapat pada asam humat dapat dilihat dari elemen penyusun asam humat pada tabel 1 .
Tabel 2.4 Komposisi unsur penyusun asam humat yang diisolasi oleh IHSS Andelkovic, 2001
Unsur HA-IHSS
Angka literatur untuk HAS Rata-rata
Range C
44,86 55,50
37,18 – 64,10
H 4,82
4,80 1,64
– 8,00 N
2,66 3,60
0,50 – 7,00
S 0,80
0,1 – 4,88
O 47,66
36,00 27,1
– 51,98 sumber data = Mac Carthy, 1991
Asam humat mempunyai berat molekul 800 hingga 500.000 gmol.
Herbert , 1997. Merupakan makromolekul aromatik komplek dengan asam
amino, gula amino, peptide, serta komponen alifatik yang posisinya berada antara kelompok aromatik. Merupakan bagian dari humus yang bersifat tidak larut
dalam air pada kondisi pH 2 tetapi larut pada pH yang lebih tinggi.Mempunyai warna yang bervariasi mulai dari coklat pekat sampai abu-abu pekat. Asam humus
merupakan senyawa organik yang sangat kompleks, yang secara umum memiliki ikatan aromatik yang panjang dan nonbiodegradable yang merupakan hasil
oksidasi dari senyawa lignin gugus fenolik. Bahan-bahan asam humat mengandung sejumlah ragam gugus hidroksil,
namum bentuk karakterisasi asam humat umumnya hanya tiga jenis OH yang dibedakan Tan,1995, yaitu :
1. Hidroksil total adalah gugus OH yang berkaitan dengan semua gugus
fungsional, seperti fenol, alkohol, enol, hidrokinon. Akan tetatpi, dalam banyak kasus hidroksil total mengacu hanya pada jumlah gugus OH-
fenolik dan alkoholik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN
Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri -
UPN “Veteran” Jatim
2. Gugus OH-fenolik adalah OH yang terikat pada lingkaran benzena
3. Gugus OH-alkoholik adalah OH yang berkaitan dengan gugus alkoholik.
Proses degradasi pada senyawa humat merupakan proses degradasi lanjut lignin. Pada proses tersebut terjadi :
1. Demitilasi gugus –OCH
3
membentuk gugus –OH fenolat
2. Oksidasi –CH
2
OH pada cincin terminal lignin membentuk gugus –COOH
dan 3.
Pemecahan komponen aromatik pada lignin membentuk –CH
2
OH, -COH, dan
–COOH.
Gambar.2.1 Model Struktur Asam humat Stevenson, 1982
II.1.4 Asam fulvat