AsamKlorida HCl Proses Ekstraksi

DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri - UPN “Veteran” Jatim II.1.7 KOH KOH memiliki berat molekul 56,11 grmol dengan melting point 1320°C dan titik lebur 406 C . Kalium hidroksida KOH berupa padatan putih, sifatnya yang larut dalam air 25 ° C 1100gL, juga larut dalam gliserol, larut dalam etanol dan metanol. Aplikasi penggunaan KOH untuk industri adalah sebagai elektrolit pada baterai alkali. Selain itu, KOH sering digunakan sebagai pembersih dan desinfektan pada permukaan yang tahan korosi. Adapun alasan pengunaan larutan KOH sebagai reagen pengekstrak adalah :  Larutan KOH atau Kalium hidroksida merupakan salah satu senyawa alkali  Larutan KOH banyakdigunakanuntukmenetralkan pH tanah yang asam, fungisidadanherbisida

II.1.8 AsamKlorida HCl

Asam klorida adalah larutana kuatik dari gas hidrogen klorida HCl . Asam klorida ini berfungsi sebagai pemurnian suatu unsur kimia dengan melalui proses pencucian ekstraksi. Pemurnian dengan menggunakan HCl untuk menghilangkan oksida-oksida logam dan non logam yang masih ada dalam unsure tersebut. Oksida-oksida logam tidak dapat dihilangkan sepenuhnya mengingat kuatnya ikatan-ikatan yang terbentuk antara oksida-oksida pengotor dalam unsure tersebut. Wikipedia Encyclopedia , 2012 Adapun alasan pengunaan larutan HCl sebagai reagen pengekstrak adalah :  Larutan HCl dapat menghilangkan bahan-bahan anorganik, terutama silika dan logam Yunitawati, dkk, 2011 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri - UPN “Veteran” Jatim  Asam fulfat sangat larut dengan asam HCl, sedangkan asam humat tidak larut dengan asam HCl Pierce dan Feldbeck, 1975 dan Tan, 1998.  Harga HCl yang relatif murah dan mudah didapatkan dibandingkan HF dan H 3 BO 3 .

II.1.9 Proses Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen – komponen dalam campuran. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar, dan senyawa non polar dalam pelarut senyawa non polar. Suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan tahap-tahap berikut ini : 1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling kontak. Dimana dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. 2. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau filtrasi. 3. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal-hal tertentu, ekstrak dapat langsung diolah lebih lanjut atau diolah setelah dipekatkan. Pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi merupakan satu hal yang penting, yang umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : 1. Kelarutan 2. Kemampuan tidak saling campur 3. Kerapatan 4. Titik didih 5. Dsb. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri - UPN “Veteran” Jatim Pelarut sebisa mungkin harus murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak dapat terbakar, tidak korosif, dan mempunyai viscositas yang rendah. Karena hampir tidak ada pelarut yang memenuhi semua syarat di atas, maka untuk setiap proses ekstraksi harus dicari pelarut yang paling sesuai. Beberapa pelarut yang paling sering digunakan adalah air, asam-asam organik dan anorganik, hidrokarbon jenuh, toluen, karbon disulfit, eter, aseton, hidrokarbon yang mengandung khlor, isopropanol, etanol, dan lain-lain. Ketika bahan ekstraksi dicampur dengan bahan pelarut maka pelarut menembus kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan ekstrak. Larutan ekstrak dengan konsentrasi tinggi terbentuk dibagian dalam bahan ektraksi. Dengan cara difusi akan terjadi kestimbangan konsentrasi antara larutan yang ada didalam dan di luar bahan padat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. DARI KOMPOS DAN ENDAPAN TAMBAK IKAN Program Studi S - 1 Teknik Kimia FakultasTeknologiIndustri - UPN “Veteran” Jatim II.2 Landasan Teori

II.2.1 Ekstraksi Asam Humat