Implementasi Pemeriksaan Kas Pada Satker Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air

(1)

1 1.1Latar belakang Kerja Praktek

Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang dengan pesat terutama diera globalisasi ini. Hal ini bisa kita ketahui apabila kita melihat begitu banyaknya sistem teknologi pada negara lain. Diluar negeri sudah sejak beberapa tahun yang lalu segala sesuatunya pun telah menggunakan basis Teknologi informasi, seperti Jepang, Amerika, Korea, ataupun negara-negara berkembang lainnya. Teknologi informasi ini sangat membantu, selain para pekerja kantoran bisa mempersingkat waktu, mempermudah pekerjaan, mereka juga bisa memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pekerjaan.

Hal ini pun juga terjadi pada Negara kita, Indonesia. Seperti halnya di Negara berkembang lainnya, Indonesia juga telah menggunakan sistem informasi berbasis Teknologi Informasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan ada banyaknya kantor kementrian/lembaga-lembaga pemerintahan yang pada saat ini telah memiliki dan menggunakan sistem informasi berbasis Teknologi Informasi, dari mulai PLN, TELKOM, PT. ASURANSI, kantor-kantor pajak, ataupun perusahaan-perusahaan lainnya.

Adapun salah satu lembaga kementrian yang akan yang akan saya jelaskan adalah Satuan Kerja Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR). Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air adalah salah satu Eselon II di lingkungan Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum yang bertugas melakukan


(2)

2

penelitian dan pengembangan sumber daya air untuk mendukung visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum guna mewujudkan tersedianya infrastruktur yang handal, bermanfaat dan berkelanjutan.

Satuan Kerja Pusat LitbangSumber Daya Air salah satu dari sekian banyaknya lembaga kementrian yang menggunakan teknologi informasi, lembaga ini telah menggunakannya sejak beberapa waktu yang lalu. Adapun beberapa unit yang secara konsisten menggunakan teknologi informasi ini salah satunya adalah SPM, aplikasi GPP 2008 dan SAKPA.

Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) merupakan Salah satu kegiatan yang berasal dari Bagian Tata Usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air pada Tahun Anggaran 2010. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pusat Litbang Sumber Daya Air. Adapun tujuannya untuk menyelenggarakan administrasi keuangan dan penyampaian laporan penggunaan keuangan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

SAI (Sistem Akuntansi Instansi) adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian/Lembaga.

Menurut Pasal 8: Setiap Kementerian/Lembaga wajib menyelenggarakan SAI untuk menghasilkan laporan keuangan, termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, demikian juga Pusat Penelitian dan Pengembangan


(3)

Sumber Daya Air (PUSAIR). Penyelenggaraan sistem akuntansi instansi ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pusat Litbang Sumber Daya Air. Penyusunan laporan keuangan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dan Peraturan Direktur Perbendaharaan nomor 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air adalah salah satu entitas akuntansi Kementerian Pekerjaan Umum yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari :

a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Neraca,

c. Catatan atas Laporan Keuangan.

Adapun yang bertugas untuk melaporkan SAI: Satuan Kerja membentuk Unit Akuntasi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA); UAKPA memproses Dokumen Sumber untuk menghasilkan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan catatan atas laporan keuangan (CaLK), UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan kepada Unit Akuntasi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) dengan tembusan disampaikan ke unit Esselon 1


(4)

4

terkait di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. UAKPA melakuakan pencocokan Laporan Keuangan dengan Laporan BMN. UAPPA-W melakukan rekonsiliasi dengan Kantor wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. UAPPA-W menyusun laporan gabungan sesuai sub bidang terkait dan menyampaikannya kepada Unit Akuntasi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 terkait (UAPPA-E1). Esselon 1 menyampaikan laporan keuangan kepada Menteri Pekerjaan Umum. UAPPA-E1 menyusun laporan gabungan Unit Esselon 1 untuk disampaikan kepada Unit Akuntasi Pengguna Anggaran (UAPA). UAPP-E1 melakukan pencocokan laporan keuangan dengan laporan BMN. UAPA up. Biro Keuangan menyusun laporan gabungan Kementerian Pekerjaan Umum, yang selanjutnya akan disampaikan ke Menteri Keuangan.

Dalam rangka pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dibentuk unit operasional yang disebut Satuan Kerja yang dokumen pelaksanaan anggaran masing-masing satuan kerja dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pembentukan Satuan Kerja di dalam mencapai tujuan Departemen pada hakekatnya merupakan penyerahan wewenang satuan organisasi eselon I kepada bawahannya. Demikian pula Kepala Satuan Kerja di dalam merealisasikan tugasnya dibantu oleh satuan pelaksana yang lebih rendah sesuai dengan fungsinya. Penyerahan wewenang tersebut akan menimbulkan hak dan kewajiban pada pihak masing-masing yaitu hak atasan untuk mengawasi bawahan dan kewajiban bawahan untuk memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada atasan.


(5)

Setiap jenjang organisasi memiliki fungsi pengawasan dan fungsi pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, untuk mengetahui bahwa pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan pedoman serta kriteria seperti diuraikan pada dokumen pelaksanaan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), maka setiap jenjang organisasi akan melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan proses kegiatan agar sesuai dengan peraturan dan kriteria yang telah ditetapkan.

Pada tingkat Satuan Kerja pelaksanaan pengawasan tersebut dinamakan Pengendalian atau pengawasan yang dapat diikuti dengan tindakan turun tangan berupa koreksi atau kebijakan oleh pimpinan yang berwenang apakah dalam pelaksanaan dijumpai adanya ketidaksesuaian rencana/ketentuan yang berlaku atau adanya hambatan, gangguan dan kendala yang harus segera ditindaklanjuti.

Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai penanggung jawab fisik dan keuangan, perlu memperhatikan aspek kelancaran pembayaran agar dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Munculnya kegiatan ini didasari atas dasar hukum berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-11/PB/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-66/PB/2005 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Nomor 66/PB/2005.


(6)

6

Pelaksanaan Pembayaran anggaran sebelumnya telah ditetapkan dalam rancangan anggaran yang tercantum dalam DIPA dan didukung oleh Petunjuk Operasional Kegiatan. Untuk melakukan pembayaran anggaran sebelumnya harus melakukan prosedur penerbitan surat pencairan dana, agar dana dapat dicairkan dan dapat digunakan untuk keperluan karyawan, yang salah satunya untuk keperluan perjalanan dinas.

Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan anggaran APBN yang tercantum dalam DIPA yang didukung oleh Petunjuk Operasional Kegiatan ada kalanya tidak sesuai dengan yang rencanakan, hal itu dapat terjadi karena berbagai hal, baik dari faktor keterlambatan pencairan dana dan faktor lain.

Pencairan dana adalah proses pencairan dari rekening yang dikelola oleh unit tertentu dengan tujan dan maksud tertentu. Satuan kerja dapat melakukan pencairan dana atas beban APBN dengan menggunakan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau dokumen yang dipersamakan dengan DIPA disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan.

Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan akan disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan.


(7)

Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut dengan SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2010 dengan realisasinya yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 01 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010.

Pemeriksaan Kas merupakan bagian dari system Pengawasan Melekat dan merupakan kewajiban Kepala Satuan Kerja seperti digariskan di dalam Keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002 pasal 68 ayat (2), pasal 69 ayat (2), dan instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 tahun 1983 pasal 3.

Pemeriksaan kas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui dan menilai apakah penatausahaan Bendahara dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeriksaan kas ini merupakan salah satu tugas/kewajiban Kepala Satuan Kerja untuk mengetahui Keadaan Kas Bendahara dan pengurusan/pengelolaan keuangan yang dilaksanakan. Beberapa aspek yang harus diketahui dari pemeriksaan kas ini antara lain: Penatausahaan pembukuan, kecocokan saldo kas, kecocokan Uang Persediaan dan penyelenggaraan tata usaha Bendahara pada umumnya.

Ruang lingkup pemeriksaan kas meliputi pemeriksaan bagian-bagian kas yang sah, pemeriksaan penatausahaan kas termasuk bukti penerimaan/pengeluaran


(8)

8

serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh Kepala Satuan Kerja yang ada kaitannya dengan pemeriksaan kas tersebut.

Pemeriksaan penatausahaan kas dilakukan terhadap : 1. Penutupan Buku Kas Umum

2. Pemeriksaan Kas (Kas Opname)

3. Pencocokan saldo UP, saldo tunai, saldo bank, saldo panjat, saldo pajak & PNBP, dan saldo uang LS Bendahara

4. Pemeriksaan penyelenggaraan BKU dan Buku-buku Pembantu maupun Buku-Buku Tambahan

5. Pengecekan kewajaran pemberian dan penyelesaian uang muka (panjar) 6. Pemeriksaan terhadap tugas-tugas Bendahara lainnya yang dianggap perlu.

Uang persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. Penggunaan UP ini menjadi tanggungjawab Bendahara Pengeluaran.

Pemeriksaan kas harus dilakukan agar dapat mewujudkan tata tertib administrasi pertanggungjawaban oleh Bendahara kepada Kepala Satuan Kerja di lingkungan departemen pekerjaan umum Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air. Pemeriksaan kas oleh atasan langsung bendahara merupakan salah satu bentuk pengawasan yang melekat dan harus dilaksanakan pada setiap bulan atau sekurang-kurangnya sekali dalam waktu 3 (tiga) bulan.


(9)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2006 Tentang Pelaksanaan Pemeriksaan Kas Terhadap Bendahara oleh Kepala Satuan Kerja/Atasan Langsung Bendahara di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Pasal 2 : Ruang lingkup yang diatur dalam peraturan ini terdiri dari :

1. Wewenang Pemeriksaan Kas 2. Jangka waktu pemeriksaan kas; dan 3. Syarat-syarat pemeriksaan kas

Pasal 3 : Prosedur Pemeriksaan Kas dan Berita Acara Pemeriksaan, meliputi: 1. Prosedur Pemeriksaan Kas;

2. Pemeriksaan atas penetausahaan/pengelolaan keuangan; dan 3. Berita Acara Pemeriksaan Kas.

Pasal 4 :

Kepada semua unit organisasi di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut dalam lampiran peraturan ini, dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berhubungan dengan ketentuan ini.

Adapun masalah yang timbul dalam hasil pemeriksaan kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya adalah disebabkan karena tidak menggunakan prosedur yang ada sehingga menyebabkan hasil dari pemeriksaan kas ini tidak sesuai dengan yang direncanakan.


(10)

10

Berdasarkan uraian dari penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk membuat laporan akhir Kerja Praktek di Pusat Penelitian Dan Pengembangan

Sumber Daya Air (PUSAIR) dengan judul : “Implementasi Pemeriksaan Kas

Pada Satker Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air”.

1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Adapun maksud dari penulis untuk melakukan kerja praktek yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pemeriksaan kas pada Satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

2. Untuk mengumpulkan data mengenai pemeriksaan kas pada Satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari penulis untuk melakukan kerja praktek yaitu :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Pemeriksaan Kas pada Satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

2. Untuk mengetahui SOP Pemeriksaan Kas pada Satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan kerja praktek bagi penulis yaitu : 1.3.1 Bagi Penulis :

1. Bisa menginput data ke dalam aplikasi SPM. 2. Bisa melanjutkan menginput data ke SP2D 3. Bisa menginput data kontraktual.


(11)

4. Bisa mengurutkan data bukti transaksi sebelum diinput dalam database SP2D. Adapun kegunaan kerja praktek bagi instansi yaitu:

1.3.2 Bagi Instansi :

1. Membantu proses penginputan data perjalanan dinas kedalam SPM 2. Membantu penyusunan data bukti transaksi SP2D

3. Membantu proses pencatatan SP2D dalam database sistem.

Adapun kegunaan kerja praktek bagi Unikom yaitu: 1.3.3 Bagi Unikom :

1. Prodi Akuntansi konsentrasi Akuntansi keuangan, dapat dijadikan sebagai pengetahuan tambahan mengenai implementasi pemeriksaan kas.

2. Fakultas Ekonomi, dapat menggunakan/menguasai aplikasi Microsoft Word, Microsoft Excell, SPM, dan lainnya.

1.4 Metode Kerja Praktek

Didalam menulis laporan ini Penulis menggunakan metode Block Realise

yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan penelitian secara langsung dengan bekerja pada 1 Agustus - 9 September 2011 selama 25 hari untuk mendapatkan data yang sesuai. Data yang ada kemudian disusun, dijelaskan dan disimpulkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu:

1. Studi Lapangan (field research), yaitu melihat langsung prosedur klaim pada Satker Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair), sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Adapun cara yang digunakan penulis yaitu:


(12)

12

a. Observasi, yaitu mengadakan penelitian langsung pada Litbang Di Satker Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair) pada bagian penguji SPM, dan asisten keuangan.

b. Wawancara, yaitu menanyakan langsung kepada bagian Penguji SPM. c. Dokumentasi, hasil dari dokumentasi berupa struktur organisasi,

pemeriksaan kas, dan lainnya.

2. Studi Kepustakaan (Library research), yaitu memperoleh data standar yang dijadikan data teoritis dari objek yang ditinjau yaitu dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisa berbagai buku acuan yang berhubungan dengan objek yang di tinjau seperti Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kas terhadap Bendahara oleh Kepala Satuan Kerja/Atasan Langsung Bendahara Dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum, PPP Sistem Keuangan, Laporan Akhir SAI (Sistem Akuntansi Instansi) Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

1.5 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

Adapun Lokasi dari Kerja Praktek yang penulis laksanakan adalah :

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek

Penelitian dilakukan penulis pada Kementrian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air. Jl. Ir. H. Juanda No. 193 Bandung (40135), Telp. (022) 2501554; 2500507; Fax : (022) 500163; PO Box 841; E-mail : pusat@pusair-pu.go.id; http://www.pusair.pu.go.id.


(13)

Sedangkan waktu pelaksanaan kerja praktek penulis yaitu : 1.5.2 Waktu Kerja Praktek

Kerja praktek yang dilakukan oleh penulis di mulai pada 1 Agustus 2011 sampai dengan 26 Agustus 2011, sebagai berikut :

Tabel 1.4.1

Jadwal Aktivitas Kerja Praktek

No. Kegiatan Hari Waktu

1. Aktivitas Kerja Praktek Senin –Jum’at 10.00 – 15.30 WIB

2. Istirahat - 12.00 – 13.00 WIB


(14)

-14

Tabel 1.4.2

Jadwal Aktivitas Kantor

No. Kegiatan Hari Waktu

1. Aktivitas Kerja Senin –Jum’at 07.30 – 17.00 WIB

2. Istirahat - 12.00 – 13.00 WIB


(15)

Tabel 1.4.3

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek Tahun Akademik 2010/2011

No Uraian

Waktu Kegiatan

Juli Agustus September Oktober November Desember

I. Persiapan

1. Surat Ijin Kerja Praktek 2. Pemasukan surat ijin ke instansi

3. Penerimaan Kerja Praktek II Pelaksanaan

1.Aktivitas Kerja Praktek

2. Bimbingan dengan pembimbing perusahaan

3. Pengumpulan data

4. Penilaian Aktivitas Kerja Praktek

III Pelaporan

1. Bimbingan dengan dosen pembimbing

2. Pengolahan data

3. Penyusunan Laporan Kerja Praktek

4. Ujian Kerja Praktek

5. Penilaian Laporan Kerja Praktek


(16)

16 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) merupakan instansi yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan sumber daya air. Berikut ini sekilas mengenai sejarah dan perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR):

Tabel 2.1

Sejarah Perkembangan Pusat Penelitian dan Perkembangan SDA (PUSAIR)

Tahun

Sejarah Perkembangan Pusat Penelitian dan Perkembangan Pusair

1936 Departement voor Verkeer en Waterstaat (V en W) mendirikan Hidrodynamsich Labolatorium

1947 Institut voor weg en Waterbouwkundige Onderzoekingen 1950 Institut Teknik Air dan Tanah

1966 Lembaga Penyelidikan Masalah Air (LPMA) 1974 Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA)

1984 Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, berada dibawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum

1999 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air, berada di bawah Badan Litbang Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil)

2001 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada di bawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)

2004 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada dibawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.


(17)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) memiliki berbagai macam visi, misi, ruang lingkup, dan fasilitas.

1. Adapun Visi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air : Visi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air adalah untuk Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian teknologi untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal. 2. Selain itu, Misi Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air:

Misi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air adalah : a. Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya

air (SDA) yang kompetitif dan ramah lingkungan.

b. Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan sumber daya air.

c. Memberikan advice dan pelayanan teknis bidang sumber daya air. d. Menyediakan data dan informasi bidang sumber daya air.

3. Selanjutnya, Ruang Lingkup Kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air :

Ruang lingkup kegiatannya adalah :

a. Penyusunan program, pelaksanaan, evaluasi dan analisis hasil penelitian dan pengembangan sumber daya air.

b. Pengkajian penerapan teknologi sumber daya air. c. Pengumpulan dan pengolahan daa sumber daya air.


(18)

18

d. Pelaksanaan pengujian dan penyiapan saran teknis/advis teknis teknologi lingkungan keairan, hidrologi, bangunan hidraulik dan geotenik keairan, sungai dan sabo, rawa dan pantai, serta irigasi.

e. Standardisasi di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya air. f. Diseminasi dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan sumber

daya air.

g. Pengembangan korporasi dan layanan dalam penelitian dan pengembangan sumber daya air.

4. Adapun Fasilitas Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air : Fasilitas Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air :

a. Workshop geo-hidrologi

b. Studio pengolahan data hidrologi

c. Fasilitas dan peralatan, pelatihan dan peralatan dan perangkat lunak hidrologi.

d. Kapalsurvei HATIGA

e. Peralatan survei tpografi dan hidrro-oseanografi

f. Labolatorium kalibrasi curren meter & hidrometeorologi Labolatorium di dalam dan luar ruangan labolatorium (hidraulik, saluran kaca, kolam gelombang).

g. Labolatorium mekanika tanah. h. Labolatorium batuan.


(19)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi ini berfungsi untuk mengatur jalannya birokrasi dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi pusair terdiri dari beberapa bagian, berikut ini adalah gambarannya:

Struktur Organisasi Pusair

Sumber: Pusair tahun 2010

Gambar 2.1


(20)

20

2.3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Perusahaan:

Adapun berikut ini merupakan uraian tugas dan tanggung jawab perusahaan:

1. Pengguna Anggaran

Pengguna Anggaran atau PA adalah pejabat yang memegang kewenangan penggunaan anggaran dan bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan. Setiap Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Pengguna Anggaran.Pengguna Anggaran menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengelola anggaran di lingkungan satker. Dijabat oleh Djoko Kirmanto.

2. Atasan Eselon 1 Satuan Kerja

Merupakan pejabat yang mengepalai unit kerja yang paling tinggi. Atasan eselon I satuan kerja. Dijabat oleh Ir. Mohamad Hasan. Dipl. HE.

3. Kepala Satuan Kerja

Pelaksana Kegiatanadalah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Airyang melaksanakan sebagian dari program dalam suatu unit organisasi dalam rangka mewujudkan outcome yang telah ditetapkan dan bertanggungjawab kepada penanggungjawab program. Pelaksana Program dalam keputusan ini adalah sebagai Kepala Satuan Kerja yaitu Pejabat Eselon II yang secara struktural menjadi atasan langsung dari pejabat yang melakukan pemungutan penerimaan negara, pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/pejabat pembuat komitmen dan pejabat yang melakukan pengujian dan perintah pembayaran/penerbitan spm. Dijabat oleh Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto. M.Sc.


(21)

Tugas dan Tanggung jawabnya antara lain : 1. Tugas :

a. Menyelenggarakan pembinaan teknis dan administratif terhadap Satuan Kerja/ Kuasa Pengguna Anggaran yang berada di bawah koordinasinya.

b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan DIPA yang diselenggarakan oleh Kepala Satuan Kerja.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan administrasi keuangan dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, output dan outcome kegiatan Satuan Kerja.

d. Secara berkala melakukan inspeksi umum dan teknis ke Satuan kerja. e. Memberikan petunjuk dan arahan serta fasilitasi dalam mengatasi

permasalahan prinsip yang mungkin timbul pada Satuan Kerja.

f. Melaporkan hasil pelaksanaan program yang berada di bawah koordinasinya kepada Penanggung Jawab Program dalam rangka mencapai tujuan Renstra Kementarian.

2. Tanggung Jawab :

a. Bertanggung Jawab atas rencana pelaksanaan program dalam rangka mewujudkan rencana outcome yang akan dituangkan dalam DIPA.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program dan terwujudnya outcome yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA.

c. Bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang selaku Penanggung jawab Program/Atasan Kepala Satuan Kerja.


(22)

22

4. Bendahara Pengeluaran

Bendahara pengeluaran ini dijabat oleh Wahyu Setia Permana, melakukan tugas yaitu:

a. Menyelenggarakan pembukuan mengenai pengurusan Kas yang menjadi tanggungjawabnya yaitu Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu, Buku Tambahan, serta buku-buku Tambahan lainnya.

b. Menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) dalam rangka pembiayaan keperluan sehari-hari Satuan Kerja dan menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja.

c. Melakukan pengamanan kas serta surat-surat berharga lainnya yang berada dalam pengurusan (Brankas) sedemikian rupa sehingga terjaga dari perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian negara.

d. Menguji kebenaran tagihan pembayaran Uang Persediaan meliputi kesesuaian dengan MAK DIPA (Mata Anggaran Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dan peraturankeuangan yang berlaku sebelum dilakukan pembayaran.

e. Melakukan pembayaran Uang Persediaan atas persetujuan Kepala satuan kerja untuk Belanja barang.

f. Menyiapkan rincian jumlah Pengajuan SSPDU-UP, SPPTU-UP, SPPGU-UP, serta dokumen-dokumen pendukung lainnya.

g. Menerima dan menyetor ke Rekening Kas Negara atas pajak danpenerimaan lainnya yang dipungut serta melaporkannya menurut


(23)

bentuk dan cara yang telah ditetapkan, tepat pada waktunya kepada masing-masing instansi yang berkepentingan.

h. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti pembukuan.

5. Penguji Surat Perintah Membayar

Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaranadalah Pejabat yang ditunjuk. Dijabat oleh Ir. Deddy Koesmedi.Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 16/KPTS/M/2011, tanggal 19 Januari 2011 mempunyai tugas dan tanggung jawab:

1. Tugas :

a. Menerima berkas SPP yang disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. b. Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check-list kelengkapan berkas

SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.

c. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.

e. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain:

1. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/ perusahaan, alamat, No. rekening dan nama Bank).

2. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak berkenaan).


(24)

24

3. Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal penarikan dana yang tercantum dalam DIPA serta ketepatannya terhadap jadwal waktu pembayaran guna meyakinkan bahwa tagihan yang harus dibayar belum daluwarsa).

f. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak.

g. Menandatangani dan menerbitkan SPM dalam rangkap 6 dengan ketentuan : Lembar kesatu dan lembar kedua disampaikan kepada KPPN pembayar. 1. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada Pejabat yang Melakukan

Pengujian dan Perintah Pembayaran.

2. Lembar keempat disampaikan kepada Petugas Akuntansi/Verifikasi Keuangan.

3. Lembar kelima disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen. 4. Lembar keenam disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran. h. Menyampaikan SPM yang telah ditandatanganinya ke KPPN terkait.

i. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan menyampaikan kepada Kasatker.

j. Menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti asli pembayar.


(25)

2. Tanggung Jawab :

a. Bertanggungjawab secara administratif terhadap hasil pengujian meliputi aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan pengeluaran. b. Bertanggung jawab kepada Kasatker Tetap Pusat.

6. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Melaksanakan sebagian tugas Kepala Satuan Kerja yang dilimpahkan kepadanya, meliputi :

a. Pelaksanaan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA sesuai kegiatannya masing-masing berdasarkan persetujuan Kepala Satuan Kerja. b. Penandatangan Surat Keputusan yang mengakibatkan pengeluaran (gaji,

lembur,honor, vaksi dan perjalanan dinas).

c. Penetapan dan Penandatangan Surat Keputusan Susunan Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan persetujuan Kepala Satuan Kerja.

d. Penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan kegiatan yang tercantum dalam DIPA untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa maupun rencana kerja kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola.

e. Penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. f. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

g. Penetapan Penyedia Barang/Jasa sebagai pelaksana kegiatan dengan persetujuan Kepala Satuan Kerja.

h. Penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak dengan persetujuan Kepala Satuan Kerja.


(26)

26

i. Pengawasan/penilaian atas pelaksanaan dan hasil penyelesaian pekerjaan, pemeriksaan barang sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

j. Penandatanganan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara Pemeriksaan Barang, Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan yang harus memuat secara lengkap identitas pekerjaan.

k. Penandatanganan bukti-bukti dokumen pengeluaran anggaran Satuan Kerja baik yang dilakukan secara kontraktual maupun secara swakelola.

l. Penyiapan dan penandatanganan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) serta dokumen pendukungnya dan menyampaikan kepada Kepala Satuan Kerja untuk mendapatkan persetujuan.

m. Pengajuan SPP Uang Persediaan kepada Bendahara Pengeluaran melalui Kepala Satuan Kerja untuk pembayaran yang membebani Uang Persediaan. n. Menyusun Laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan

menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja selaku Atasan Langsungnya. o. Menyusun usulan rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang merupakan

bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) untuk tahun berikutnya.


(27)

Pejabat pembuat komitmen ini dijabat oleh Dra. Ratna Adiana (PKK I) dan Ir. Alvadison (PPK II). Terbagi atas tiga (3) bagian, yaitu:

1) Asisten Perencanaan Tugas :

a. Menyusun program dan mengkoordinasikan dengan bagian-bagian (Bagian/Bidang/Balai).

b. Melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan

c. Monitoring laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan, bulanan, dan triwulanan.

d. Menyusun laporan sesuai dengan petunjuk operasional. e. Mengendalikan kegiatan agar sesuai dengan sasarannya.

Asisten perencanaan ini dijabat oleh Edi Rustandi, S. ST dan Yosep Hendrawan.

2) Asisten Keuangan Tugas :

a. Melakukan verifikasi/dokumen pembayaran, dan kelengkpan serta register/dokumen pembayaran,

b. Melakukan pengendalian penggunaan anggaran, c. Menyusun laporan keuangan bulanan dan triwulan, d. Menyusun Surat Pernyataan Pembayaran.


(28)

28

3) Asisten Umum Tugas :

a. Melakukan Tata usaha, tata persuratan, dan tata kearsipan, b. Melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa, c. Melaksanakan proses surat pertanggungjawaban.

Asisten umum ini dijabat oleh Ds. Suparmin S.MM dan Juawami, S.ST, MM. 7. Pejabat Pemungut Penerimaan Negara

(Khusus untuk Satuan Kerja yang berfungsi sebagai Instansi Pengguna PNBP)Melaksanakan sebagian tugas Kepala Satuan Kerja yang dilimpahkan kepadanya, meliputi :

a. Penyusunan rencana target tahunan Penerimaan Negara Bukan Pajak Satuan Kerja yang akan dituangkan dalam RKA-KL/DIPA.

b. Pembuatan komitmen yang dpat menimbulkan penerimaan Negara berdasarkan persetujuan Kepala Satuan Kerja.

c. Penyediaan fasilitas barang maupun jasa dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

d. Pemeliharaan Barang Milik/Kekayaan Negara dan fasilitas satuan kerja. e. Pengawasan terhadap ketaatan penyetoran PNBP ke Kas Negara.

f. Pengawasan terhadap pembukuan penerimaan dan penyetoran PNBP ke Kas Negara.

g. Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai DIPA dan menyampaikannya kepada Kepala Satuan Kerja selaku Atasan Langsungnya.


(29)

Pejabat pemungut penerimaan negara, dijabat oleh Ririn Rimawan, ST.

8. Bendahara Penerimaan

(Khusus untuk Satuan Kerja yang berfungsi sebagai Instansi Pengguna PNBP), Melakukan tugas :

a. Menagih/memungut PNBP yang ada dalam kepengurusan Instansinya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

b. Menyimpan seluruh uang PNBP yang ada dalam tanggungjawabnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dengan tidak menyimpan uang yang ada dalam pengurusannya lebih dari satu minggu dan disimpan atas nama pribadi pada suatu Bank/Giro Pos.

c. Menyetorkan seluruh PNBP yang telah dipungut/diterimanya ke rekening Kas Negara pada Bank/Giro Pos sekurang-kurangnya sekali semingggu.

d. Membukukan seluruh penerimaan dan pengeluaran PNBP yang ada dalam pengurusan Instansinya berdasarkan bukti-bukti pungutan dan bukti-bukti penyetoran.

e. Melaporkan/mempertanggungjawabkan seluruh pungutan/penerimaan dan bukti penyetoran/pengeluaran kepada Kepala Satuan Kerja melalui Pejabat yang Melakukan Pemungutan Penerimaan Negara.

Bendaharawan penerimaan ini dijabat oleh Dami Laeastri, SE.

9. Kelompok Kerja Pengadaan Barang/ Jasa


(30)

30

10. Penanggung Jawab Sistem Akuntansi Keuangan Pengguna Anggaran (SAKPA)

Tugas:

a. Membuat laporan akuntansi keuangan semesteran dan tahunan. b. Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN.

c. Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan laporan SIMAK-BMN. Penanggung jawab sistem akuntansi keuangan pengguna anggaran ini adalah Yati Yusmiati.

11. Penanggung Jawab e-Monitoring

Monitoring merupakan laporan pelaksanaan program. Penanggung jawab e-monitoring dijabat oleh Kokom Komariah, D.Pd. e-Monitoring ini meliputi : a. Informasi Prakontrak (diambil dari data e-Procurement).

b. Output per paket pekerjaan, sub kegiatan dan kegiatan. c. Pelaksanaan program sesuai kegiatan prioritas dalam RKP

d. Pagu dan realisasi pelaksanaan anggaran per program, per provinsi, per satminkal, per satker, per jenis belanja, per sumber dana s/d nilai kontrak. e. Kurva S Rencana dan Realisasi Pelaksanaan anggaran per paket pekerjaan

satuan kerja.

f. Pencairan anggaran baik rupiah murni maupun PHLN. g. Permasalahan potensial dan rutin.


(31)

12. Penanggung Jawab Sistem Informasi Manajemen Akuntasi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)

a. Melaksanakan administrasi penatausahaan BMN

b. Membuat laporan barang milik negara semesteran dan tahunan, c. Monitoring laporan persediaan barang habis pakai,

Penanggung jawab sistem informasi manajemen akuntasi barang milik negara ini adalah Saefudin Zuchri, S.Ab.

2.4 Kegiatan Perusahaan

Kegiatan yang dilaksanakan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air pada tahun Anggaran 2011, sebagai berikut:

1. Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum (033. 11. 04)

2431 Penelitian dan Pengembangan Subbidang Sumber Daya Air 01 Naskah Ilmiah Sub Bidang Sumber Daya Air.

02 Teknologi Sub Bidang Sumber Daya Air. 03 Model Fisik Sub Bidang Sumber Daya Air. 04 Model Sistem Sub Bidang Sumber Daya Air. 05 R-0 Sub Bidang Sumber Daya Air.

06 Prototipe Sub Bidang Sumber Daya Air.

07 Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan Sub Bidang Sumber Daya Air.


(32)

32

08 Prosiding Advis Teknis, Sosial, Ekonomi Sub Bidang Sumber Daya Air.

09 Layanan Perkantoran.

10 Dukungan Penyelenggaraan Litbang. 11 Layanan Publik (PNBP).


(33)

33

BAB III

PELAKSANAAN HASIL KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pemeriksaan kas adalah bagian dari sistem pengawasan melekat dan merupakan kewajiban kepala satuan kerja seperti digariskan di dalam keputusan Presiden RI Nomor 42 tahun 2002 pasal 68 ayat (2), dan instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1983 pasal 3.

Pemeriksaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui dan menilai apakah penatausahaan Bendahara dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.1.1 Pelaksanaan Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Untuk mewujudkan ketertiban dalam administrasi pertanggungjawaban anggaran oleh Bendahara, maka diperlukan adanya susunan pelaksanaan pemeriksaan kas terhadap bendahara oleh kepala satuan kerja di lingkungan departemen pekerjaan umum.

Adapun susunan pelaksanaan pemeriksaan kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dapat dapat dilihat pada gambar 3.1.1.


(34)

34

Pelaksanaan Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Sumber : pusair 2010

Gambar 3.1.1

Pelaksanaan Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Pemeriksaan Kas Pengertian dan Ruang

Lingkup

Jangka Waktu Pemeriksaan

Kas

Syarat-syarat Pemeriksaan

Kas Wewenang

Pemeriksaan Kas


(35)

3.1.2 SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Untuk dapat melakukan SOP pemeriksaan kas dengan baik dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, maka perlu mengikuti tahapan kegiatan sebagai berikut:

SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Sumber : pusair 2010

Gambar 3.1.2 SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Prosedur pemeriksaan Kas

Menyegel Brandkas

Menutup Buku Kas Umum

Menghitung uang kas tunai

Menjumlahkan nilai bukti pengeluaran yang belum dibukukan

Meminta Bendahara untuk mencocokkan saldo BKU dengan saldo Kas tunai dan saldo buku Bank.

Pencocokkan saldo UP

Membuat Penjelasan Penutupan Buku Kas Umum


(36)

36

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Berdasarkan dari gambar 3.1.1, dibawah ini merupakan penjelasan mengenai teknis pelaksanaan pemeriksaan kas pada pusat penelitian dan pengembangan sumber daya air.

3.2.1 Teknis Pelaksanaan Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

1. Pengertian dan Ruang Lingkup

a. Pengertian

Pemeriksaan Kas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui dan menilai apakah penatausahaan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pemeriksaan kas meliputi: pemeriksaan bagian-bagian kas yang sah, pemeriksaan penatausahaan kas termasuk bukti penerimaan/pengeluaran serta hal-hal lain yang ada kaitannya dengan pemeriksaan kas tersebut:

a). Penutupan Buku Kas Umum

b). Pemeriksaan Kas (Kas Opname)

c). Pencocokan sado UP, saldo tunai, saldo bank, sado panjar, saldo pajak & PNBP dan saldo uang LS Bendahara.


(37)

d). Pemeriksaan penyelenggaraan BKU dan buku-buku Pembantu maupun buku-buku tambahan.

e). Pengecekan kewajaran pemberian dan penyelesaian uang muka (panjar)

f). Pemeriksaan cara penyimpanan uang, surat berharga/kertas berharga dan arsip dokumen keuangan.

g). Pemeriksaan terhadap tugas-tugas Bendahara lainnya yang dianggap perlu.

2. Wewenang Pemeriksaan Kas

a. Pemeriksaan kas dilakukan oleh pejabat yang mempunyai kewenangan, yaitu kepala satuan kerja.

b. Apabila dipandang perlu kewenangan melakukan pemeriksaan kas ini dapat diserahkan kepada pejabat lain yang ditunjuk bukan Bendahara.

3. Jangka Waktu Pemeriksan Kas

a. Pemeriksaan kas dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan sedangkan waktu pelaksanaannya ditetapkan sendiri olehnya.

b. Pengecualian dapat diberikan terhadap keadaan :

1) Pemeriksaan Kas dapat dilakukan sewaktu-waktu, apabila terdapat dugaan yang kuat bahwa telah terjadi kerugian Negara atas pengurusan uang oleh Bendahara.


(38)

38

2) Apabila dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terdapat pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional, maka Kepala Satuan Kerja cukup mengirimkan fotocopy dari Berita Acara Pemeriksaan Kas atau Laporan Hasil Pemeriksaan yang dibuat oleh pemeriksa.

4. Syarat-syarat Pemeriksaan Kas

a. Dilakukan secara mendadak

Pemeriksaan dilakukan tanpa memberitahukan terlebih dahulu baik secara lisan maupun tertulis, agar tidak terjadi penyembunyian fakta.

b. Ada waktu jam kerja

Pemeriksaan hanya sah apabila dilakukan pada jam kerja resmi yang berlaku pada Satuan Kerja bersangkutan.

c. Dilakukan secara formal

Pemeriksaan harus dilakukan secara resmi atas nama jabatan, bukan atas nama pribadi.

d. Mengisi buku pemeriksaan

Setiap kegiatan pemeriksaan wajib dicatat dalam buku Pemeriksaan yang khusus dibuat untuk keperluan itu.

3.2.2 Teknis SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Untuk dapat melakukan Pemeriksaan Kas dengan baik sesuai dengan sasaran yang diharapkan perlu mengikuti tahapan kegiatan sebagai berikut :


(39)

1. Menyegel Brankas

2. Menutup Buku Kas Umum dengan menjumlahkan seluruh sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran sehingga diketahui Saldo Buku Kas Umum, selanjutnya ditandatangani oleh Pemeriksa serta diketahui dan disetujui oleh Bendahara.

Penutupan BKU dilakukan sebagai berikut:

a. Membuat garis penutup pembukaan pada sisi pengeluaran langsung dibawah garis yang memuat uraian pengeluaran.

b. Menghitung jumlah penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan lajur yang bersangkutan dan ditempatkan pada ruang dibawah garis tersebut butir (1) dengan uraian “Jumlah penerimaan” dan “jumlah pengeluaran”.

c. Menghitung besarnya saldo BKU dengan cara mengurangi jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran sesuai dengan lajur yang bersangkutan dan dicantumkan pada ruangan di bawah jumlah-jumlah tersebut butir (2).

d. Membuat garis lurus dibawah jumlah saldo tersbut butir (3).

e. Menghitung jumlah keseluruhan sisi penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan lajur-lajur yang bersangkutan yang menggambarkan keseimbangan antara kedua sisi dan ditempatkan pada ruangan di bawah garis tersebut pada butir (4).

f. Membuat garis lurus sejajar sebagai penutup langsung dibawah jumlah tersebut pada butir (5).


(40)

40

Saldo BKU harus sama dengan saldo kas tunai ditambah saldo Bank. Apabila terdapat selisih berapapun kecilnya harus dijelaskan sebab-sebabnya dalam penjelasan penutupan BKU.

3). Menghitung uang kas tunai yaitu :

a. Menghitung uang tunai yang ada di dalam brankas (uang kertas dan uang logam).

Menghitung uang tunai dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Dihitung oleh pemeriksa kas dan disaksikan oleh Bendahara

2. Dihitung oleh Bendahara disaksikan oleh Pemeriksa kas.

3. Dihitung sebagian oleh Bendahara dan sebagian oleh pemeriksa kas.

b. Menghitung kertas-kertas berharga yang dipersamakan dengan uang seperti, cek/giro yang belum diuangkan tetapi sudah dibukukan, SP2D yang belum diterima Bendahara atau belum masuk ke rekening Bank.

c. Menghitung sebab saldo uang yang ada dibuku Bank. Saldo ini harus dikonfirmasikan kebenarannya dengan Bank yang bersangkutan melalui pernyataan saldo atau rekening Koran yang diterima dari Bank yang bersangkutan pada tanggal pemeriksaan kas.

4). Menjumlahkan nilai bukti pengeluaran yang belum dibukukan.

Periksa seluruh bukti pengeluaran apakah sudah mendapat persetujuan atasan yang berwenang.


(41)

5). Meminta Bendahara untuk mencocokan saldo BKU dengan saldo kas tunai dan saldo buku bank.

Apabila antara saldo BKU dengan saldo kas tunai dan saldo buku Bank terdapat selisih, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab selisih tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan antara lain :

a. Terhadap bukti penerimaan/pengeluaran yang belum dibukukan Bendahara.

b. Uang tunai lebih besar dari saldo buku (harus disetor ke rekening kas Negara).

c. Uang tunai lebih kecil dari saldo buku (terjadi ketekoran kas), menjadi tanggungjawab Bendahara untuk mengganti.

6). Pencocokan saldo UP

Cara mencocokkan kebenaran saldo UP dengan rumus sebagai berikut:

Saldo UP = Saldo buku kas tunai + Saldo Buku Bank + Uang Muka Kerja (panjar) – Pajak dan PNBP yang belum disetorkan ke Kas Negara – uang LS rekening Bendahara yang belum dibayarkan kepada yang berhak.

Sedangkan untuk pengecekan besarnya UP yang dikelola oleh Bendahara pada bulan yang bersangkutan dapat dilakukan pengecekan dengan rumus sebagai berikut :

UP = Saldo Kas Tunai + Saldo Bank + SPP GU yang belum diterima SPM-GU dan SP2D nya + Kwitansi yang belum di SPP-SPM-GU-kan + panjar –


(42)

42

Pajak dan PNBP yang belum disetor ke rekening kas Negara – uang LS rekening Bendahara yang belum dibayarkan kepada yang berhak.

7). Membuat penjelasan Penutupan Buku Kas Umum.

Pada hari ini, ……….. Tanggal ………. BKU Ditutup dalam rangka pemeriksaan kas dengan keadaan sebagai berikut : (1) Jumlah Penerimaan ………. Rp……….………..

(2) Jumlah Pengeluaran ……… Rp………...

(3) Saldo Buku ………. Rp………...

(4) Saldo Kas Terdiri dari :

(a) Uang tunai ……… Rp………….

(b) Saldo bank (menurut saldo rekening) Rp………….(+)

Rp……..…….(-)

(5) Perbedaan ………. Rp………..

Penjelasan perbedaan :

………..… ………..……

………..

…….., …………

Menyetujui, Pemeriksa :

Bendahara Kepala Satuan Kerja

(.………) (………)


(43)

8). Membuat Register Penutupan Kas

Register Penutupan Kas dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan kas, berisi rincian dan penjelasan saldo uang kas yang ada dalam pengurusan Bendahara.

Untuk memeriksa ketaatan seorang Bendahara terhadap penatausahaan dan cara pengerjaan pembukuan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu maupun Buku-buku Tambahan oleh Bendahara, meliputi :

1. Penatausahaan Pembukuan

Apabila cara pembukuan dalam BKU dan buku pembantu maupun buku-buku tambahan telah dipenuhi dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka penilaian atas evaluasi hasil pemeriksaan adalah taat.

2. Memeriksa cara penyimpanan uang tunai, surat berharga/kertas berharga dan Arsip Dokumen Keuangan :

a) Terhadap uang tunai, surat berharga/kertas berharga harus disimpan dalam brandkas.

b) Penempatan brandkas harus ditempat yang aman.

c) Kunci duplikat dan kode brandkas disimpan oleh Kepala Satuan Kerja dalam suatu amplop yang disegel.

d) Pengamanan arsip dokumen keuangan dilakukan secara teratur dan tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku

Apabila hal-hal diatas sudah memenuhi kebutuhan yang berlaku, maka penilaian atas evaluasi hasil pemeriksaan adalah taat.


(44)

44

3. Pengecekan kewajaran dan penyelesaian Uang muka (panjar).

Pengecekan dalam pemberian uang muka (panjar) dapat dilakukan dengan mempergunakan Daftar Rincian Uang Muka (Panjar) yang belum dipertanggungjawabkan oleh setiap pengambil panjar.

4. Pemeriksaan terhadap Pemungutan Pajak-pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Setiap akhir bulan sebelum penutupan BKU, semua pajak-pajak dan penerimaan bukan pajak harus disetor ke Kas Negara dan dibukukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila sudah sesuai dengan ketentuan yang berlalu maka penilaian atas evaluasi hasil pemeriksaan ini adalah taat.

5. Pemeriksaan terhadap tugas-tugas Bendahara lainnya yang dianggap perlu.

Pemeriksaan ini sesuai dengan apa yang dianggap penting oleh Kepala Satuan Kerja/Atasan Langsung Bendahara, antara lain seperti pemeriksaan terhadap persetujuan/pemeriksaan ulang (contra sign) cek/giro yang tercermin dengan paraf Kepala satuan Kerja/Atasan Langdung Bendahara pada Buku Kas. Apabila telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Satuan Kerja dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka penilaian atas evaluasi adalah taat.


(45)

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Berikut ini merupakan pembahasan hasil pelaksanaan kerja praktek.

3.3.1 Pembahasan Pelaksanaan Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Pada pusat penelitian dan pengembangan sumber daya air masalah yang kadang terjadi adalah tidak samanya antara saldo buku dengan saldo kas. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kesalahan didalam memasukkan kode akun kedalam aplikasi SPM. Selain itu masalah yang sering terjadi adalah adanya keterlambatan dalam proses pemeriksaan SPM, semestinya tanggal batas untuk penyelesaian SPM adalah tanggal 19 setiap bulannya, tetapi hal ini tidak terjadi pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air ini, SPM ini selesai pada akhir bulan yang pada akhirnya menimbulkan keterlambatan pada pemeriksaan SPM, dan akhirnya pun terlambat diperiksa oleh pusat.

Adapun kelemahan dari aplikasi SPM ini adalah apabila salah di dalam memasukkan jumlah akun ataupun salah dalam memilih akun maka program ini tidak akan bisa dilanjutkan ke aplikasi selanjutnya dan harus mengulang lagi.

Sedangkan kelebihan dari aplikasi SPM ini sebenarnya adalah untuk mempermudah dalam mengolah data, apabila terjadi kesalahan maka bisa diedit lagi berdasarkan tanggal SPM.


(46)

46

3.3.2 Pembahasan SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Adapun kasus yang terjadi dalam melakukan Prosedur Pemeriksaan Kas yaitu, terkadang hasil dalam pemeriksaan kas tidak sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Seperti dalam pencocokkan saldo UP, hal ini sering terjadi kesalahan yang diakibatkan karena kesalahan rumus dalam pencocokkan saldo UP. Seharusnya rumusnya adalah : Saldo UP = Saldo buku kas tunai + Saldo Buku Bank + Uang Muka Kerja (panjar) – Pajak dan PNBP yang belum disetorkan ke Kas Negara – uang LS rekening Bendahara yang belum dibayarkan kepada yang berhak.

Tapi terkadang satker tersebut salah dalam menggunakan rumus, sehingga malah menggunakan rumus : UP = Saldo Kas Tunai + Saldo Bank + SPP GU yang belum diterima SPM-GU dan SP2D nya + Kwitansi yang belum di SPP-GU-kan + panjar – Pajak dan PNBP yang belum disetor ke rekening kas Negara – uang LS rekening Bendahara yang belum dibayarkan kepada yang berhak. Hambatan ini bisa terjadi dikarenakan kepala satuan kerja tidak melakukan SOP tahapan kegiatan dalam melakukan pemeriksaan kas, sehingga pada akhirnya pun menimbulkan hasil pemeriksaan kas yang salah. Adapun prosedur yang harus dilakukan ada 8, yaitu:

1. Menyegel Brankas

2. Menutup Buku Kas Umum dengan menjumlahkan seluruh sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran sehingga diketahui saldo buku kas umum, selanjutnya ditandatangani oleh Pemeriksa serta diketahui dan disetujui oleh bendahara.


(47)

3. Menghitung uang kas tunai

4. Menjumlahkan nilai bukti pengeluaran yang belum dibukukuan.

5. Meminta bendahara untuk mencocokkan antara saldo BKU dengan saldo kas tunai dan saldo buku Bank terdapat selisih, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengetahui penyebab selisih tersebut.

6. Pencocokan saldo UP

7. Membuat penjelasan buku kas umum

8. Membuat register penutupan kas.

Kelebihan dari adanya tahapan kegiatan pemeriksaan kas ini adalah untuk mempermudah kepala satuan kerja dalam memeriksa hasil pemeriksaan kas, apakah sesuai/tepat dengan sasaran yang diharapkan ataukah tidak apabila telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.

Kelemahannya terlalu banyak prosedur yang kadang mengakibatkan bendahara tersebut salah sehingga diperlukan adanya alternatif lain untuk memeriksa kas dengan cara yang lebih mudah.


(48)

48

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan yang ada, maka dapat penulis simpulkan :

1. Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR), Adanya kelemahan dari aplikasi SPM ini yaitu apabila salah di dalam memasukkan jumlah akun ataupun salah dalam memilih akun maka program ini tidak akan bisa dilanjutkan ke aplikasi selanjutnya dan harus mengulang lagi. Sedangkan kelebihan dari aplikasi SPM ini sebenarnya adalah untuk mempermudah dalam mengolah data, apabila terjadi kesalahan maka bisa diedit lagi berdasarkan tanggal SPM. Selain itu kelemahan lainnya yaitu adanya keterlambatan dalam proses pemeriksaan SPM, semestinya tanggal batas untuk penyelesaian SPM adalah tanggal 19 setiap bulannya, tetapi hal ini tidak terjadi pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air ini, SPM ini selesai pada akhir bulan yang pada akhirnya menimbulkan keterlambatan pada pemeriksaan SPM, dan akhirnya pun terlambat diperiksa oleh pusat.

2. SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) ini memiliki Kelemahan dalam melakukan Prosedur Pemeriksaan Kas, terkadang hasil dalam pemeriksaan kas tidak sesuai dengan sasaran yang diharapkan dikarenakan kepala satuan kerja tidak melakukan tahapan kegiatan dalam melakukan pemeriksaan kas, sehingga pada akhirnya


(49)

pun menimbulkan hasil pemeriksaan kas yang salah. Kelebihan dari adanya tahapan kegiatan pemeriksaan kas ini adalah untuk mempermudah kepala satuan kerja dalam memeriksa hasil pemeriksaan kas, apakah sesuai/tepat dengan sasaran yang diharapkan ataukah tidak apabila telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.

4.2 Saran

Dengan ditemukan beberapa kendala dalam Pelaksanaan Pemeriksaan Kas di Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, maka penulis memberi saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi sebagai bahan masukkan guna meningkatkan kinerja di Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Saran-saran tersebut yaitu:

1. Sebaiknya para karyawan lebih teliti lagi dalam menginputkan data ke dalam

SPM agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan kode akun, dan bagi karyawan yang ingin lebih cepat memperbaiki kesalahan dalam penginputan data sebaiknya sering memperbaharui versi aplikasi SPM tersebut. Selain itu

dalam hal terlambatnya waktu pemeriksaan SPM, diharapkan Satuan Kerja

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, dapat lebih mematuhi lagi program kerja agar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

2. Bagi SOP Pemeriksaan Kas pada Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) sebaiknya lebih memperhatikan lagi tahapan kegiatan kas atau membuat alternatif lain dalam melakukan prosedur pemeriksaan kas agar dapat sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.


(50)

IMPLEMENTASI PEMERIKSAAN KAS PADA SATKER

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA AIR

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S1 Progam Studi Akuntansi

Oleh :

KIRANA PRATIWI PUTRI

21108071

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(51)

(52)

50

DAFTAR PUSTAKA

Departemen pekerjaan umum tahun 2006, Petunjuk pelaksanaan pemeriksaan kas terhadap bendahara oleh kepala satuan kerja/atasan langsung bendahara dilingkungan departemen pekerjaan umum.

Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 2004, perubahan atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang Jasa dan perubahannya.

Narimawati, Umi. (2010) Penulisan Karya Ilmiah Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Jakarta: Penerbit Genesis.

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan No. Per-66/Pb/2005 tentang Petunjuk Teknis Mekanisme Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 01/PM.2/2009 tentang Standar Biaya Umum Tahun Anggaran 2010.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pusair. (2010) Penyelenggaraan, Pengendalian, dan Pengawasan Sistem Keuangan. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.


(53)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penyusunan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Implementasi Pemeriksaan Kas pada Satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair). Penyusunan laporan ini ditujukan sebagai tugas Kerja Praktek di Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Keuangan, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis baik dalam hal kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Selama penyusunan usulan laporan kerja praktek ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(54)

ii

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ony Widilestariningtyas, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, membina, dan mengarahkan penulis sehingga laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan.

6. Ir. Deddy Koesmedi, selaku pembimbing kerja praktek dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. (PUSAIR).

7. Staf Subbagian Keuangan Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Perkembangan

Sumber Daya Air (PUSAIR) (Pak Risman, Pak Aep, Bu Yati, Bu kokom, mba fitri) terima kasih atas bantuannya.

8. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen wali 4Ak2 yang telah membimbing penulis sejak awal masuk kuliah sampai masa akhir kuliah. 9. Kedua orang tuaku tercinta, Do‟a, Kasih sayang dan dukunganmu selalu

menjadi kekuatan dan motivasi bagi penulis dalam menyusun laporan kerja praktek, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggaan keluarga.

10.Kakakku tersayang yang selalu mememberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

11.Sahabat-sahabat tersayang Intan, Fiki, Nui, Dani, Amel, Adit, yang selama ini bersama-sama berjuang juga saling memberikan semangat dan dorongan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

12.Teman-Teman Funco tersayang, dan juga kakak Apriel, kakak Lovelie Arti yang selalu memberikan motivasi.


(55)

iii

13.Kakak Teuki, Lee Jinki, Hyunseung, Seungho, Wooyoung, Gyu, Jinyoung, Dungie, Younghwa, Minhyuk, Jonghoon. Terimakasih selalu menghibur dan menemani penulis saat mengerjakan laporan kerja praktek ini.

Harapan penulis, semoga apa yang disajikan dalam laporan ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Akhir kata penulis panjatkan do‟a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do‟a yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

“Amin Ya Rabbal „Alamin”

Bandung, Desember 2011 Penulis

Kirana Pratiwi Putri NIM : 21108071


(56)

62

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Kirana Pratiwi Putri

NIM : 21108071

Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 02 Juni 1990

Agama : Islam

Alamat : Komplek Balittri, Desa Sundawenang RT 46/19

Telp./Hp : 0266-533348/085722688852

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1. TK Al-Hikmah 1995-1996 Berijazah

2. SDN Pakuhaji 1996-1998 Pindah

3. SDN Kompa I 1998-2001 Berijazah

4. SLTPN 1 Parungkuda 2001-2004 Berijazah

5. SMAN 1 Cibadak 2005-2008 Berijazah


(57)

Pendidikan Non Formal :

1. Les Bahasa Inggris Wijaya 2001-2003

2. Primagama 2005-2006

3. Ganesha Operation 2006-2008

Data Organisasi :

No. Kegiatan Tahun

1 Pramuka (SD) 1998-2001

2 PMR (SMP) 2001-2003

3 Pramuka (SMA) 2005-2008

4 Taekwondo (SMA) 2005-2007

5 Saka Bhayangkara (SMA) 2007-2008


(58)

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penyusunan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Implementasi Pemeriksaan Kas pada Satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair). Penyusunan laporan ini ditujukan sebagai tugas Kerja Praktek di Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Keuangan, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis baik dalam hal kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Selama penyusunan usulan laporan kerja praktek ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(2)

ii

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ony Widilestariningtyas, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek, yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, membina, dan mengarahkan penulis sehingga laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan.

6. Ir. Deddy Koesmedi, selaku pembimbing kerja praktek dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. (PUSAIR).

7. Staf Subbagian Keuangan Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Perkembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) (Pak Risman, Pak Aep, Bu Yati, Bu kokom, mba fitri) terima kasih atas bantuannya.

8. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen wali 4Ak2 yang telah membimbing penulis sejak awal masuk kuliah sampai masa akhir kuliah. 9. Kedua orang tuaku tercinta, Do‟a, Kasih sayang dan dukunganmu selalu

menjadi kekuatan dan motivasi bagi penulis dalam menyusun laporan kerja praktek, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggaan keluarga.

10.Kakakku tersayang yang selalu mememberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

11.Sahabat-sahabat tersayang Intan, Fiki, Nui, Dani, Amel, Adit, yang selama ini bersama-sama berjuang juga saling memberikan semangat dan dorongan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

12.Teman-Teman Funco tersayang, dan juga kakak Apriel, kakak Lovelie Arti yang selalu memberikan motivasi.


(3)

iii

13.Kakak Teuki, Lee Jinki, Hyunseung, Seungho, Wooyoung, Gyu, Jinyoung, Dungie, Younghwa, Minhyuk, Jonghoon. Terimakasih selalu menghibur dan menemani penulis saat mengerjakan laporan kerja praktek ini.

Harapan penulis, semoga apa yang disajikan dalam laporan ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Akhir kata penulis panjatkan do‟a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do‟a yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

“Amin Ya Rabbal „Alamin”

Bandung, Desember 2011 Penulis

Kirana Pratiwi Putri NIM : 21108071


(4)

62

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Kirana Pratiwi Putri

NIM : 21108071

Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 02 Juni 1990

Agama : Islam

Alamat : Komplek Balittri, Desa Sundawenang RT 46/19

Telp./Hp : 0266-533348/085722688852

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1. TK Al-Hikmah 1995-1996 Berijazah

2. SDN Pakuhaji 1996-1998 Pindah

3. SDN Kompa I 1998-2001 Berijazah

4. SLTPN 1 Parungkuda 2001-2004 Berijazah

5. SMAN 1 Cibadak 2005-2008 Berijazah


(5)

63

Pendidikan Non Formal :

1. Les Bahasa Inggris Wijaya 2001-2003

2. Primagama 2005-2006

3. Ganesha Operation 2006-2008

Data Organisasi :

No. Kegiatan Tahun

1 Pramuka (SD) 1998-2001

2 PMR (SMP) 2001-2003

3 Pramuka (SMA) 2005-2008

4 Taekwondo (SMA) 2005-2007

5 Saka Bhayangkara (SMA) 2007-2008


(6)