67
lakon. Alur menurun atau falling plot adalah alur dengan emosi lakon mulai dari tingkat emosi yang paling tinggi menuju tingkat emosi lakon
yang paling rendah. Alur ini merupakan kebalikan dari alur menanjak atau rising plot. Alur maju atau progresive plot adalah alur cerita yang dimulai
dari pemaparan peristiwa lakon sampai menuju inti peristiwa lakon. Jalinan jalan cerita dalam lakon bergerak mulai dari awal sampai akhir
tanpa ada kilas balik. Alur mundur atau regresive plot adalah alur cerita yang dimulai dari inti cerita kemudian dipaparkan bagaimana sampai
terjadi peristiwa tersebut. Alur ini merupakan kebalikan dari progressive plot. Contoh lakon dengan alur mundur adalah Opera Primadona karya
Nano Riantiarno yang dimainkan oleh Teater Koma. Alur lurus atau straight plot hampir sama dengan alur maju.
2.1.2 Multi Plot
Multi plot adalah lakon yang memiliki satu alur utama dengan beberapa sub plot yang saling bersambungan. Multi plot ini terdiri dari
dua tipe yaitu alur episode atau episodic plot dan alur terpusat atau concentric plot. Alur episode atau episodic plot adalah plot cerita yang
terdiri dari bagian perbagian secara mandiri, di mana setiap episode memiliki alur cerita sendiri. Setiap episode dalam lakon tersebut
sebenarnya tidak ada hubungan sebab akibat dalam rangkaian cerita, tema, tokoh. Tetapi pada akhir cerita alur cerita yang terdiri dari episode-
episode ini akan bertemu. Contoh lakon dengan alur episode atau episodic plot adalah lakon Panembahan Reso karya W.S. Rendra, Raja
Lear karya William Shakespeare dan lain-lain.
Concentric plot adalah cerita lakon yang memiliki beberapa plot yang berdiri sendiri, dimana pada akhir cerita semua tokoh yang terlibat
dalam cerita yang terpisah tadi akhirnya menyatu guna menyelesaikan cerita. Plot-plot yang ada dalam cerita tersebut memiliki permasalah yang
harus diselesaikan.
2.2 Anatomi Plot
Menurut Rikrik El Saptaria 2006, plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan
hukum sebab akibat. Plot disusun oleh pengarang dengan tujuan untuk mengungkapkan buah pikirannya yang secara khas. Pengungkapan ini
lewat jalinan peristiwa yang baik sehingga menciptakan dan mampu menggerakkan alur cerita itu sendiri. Dengan demikian plot memiliki
anatomi atau bagian-bagian yang menyusun plot tersebut yang disebut dengan anatomi plot, yakni:
2.2.1 Gimmick
Gimmick adalah adegan awal dari sebuah lakon yang berfungsi sebagai pemikat minat penonton untuk menyaksikan kelanjutan dari
68
lakon tersebut. Sesuai dengan fungsinya, gimmick biasanya berisi teka- teki agar penonton penasaran dan menimbulkan rasa ingin tahu
kelanjutan dari adegan tersebut. Maka dari itu gimmick biasanya dikemas semenarik mungkin. Adegan yang terdapat dalam gimmick merupakan
benang merah dari keseluruhan lakon.
Misalnya, gimmick yang terdapat pada lakon Raja Lear karya Willliam Shakespeare terjemahan Trisno sumardjo. Adegan yang
disajikan dalam kutipan di bawah ini merupakan awal dari peristiwa- peristiwa dalam lakon Raja Lear. Bagaimana nantinya Raja Lear
membagi kerajaannya sampai dia terusir dan menderita. Bagaimana nantinya Edmund memfitnah kakaknya putra Gloucester yang sah
sendiri sampai Edgar menjadi buronan. Jika adegan ini dikemas dengan menarik maka penonton akan penasaran untuk mengetahui bagaimana
kelanjutan dari teka-teki ini.
Sebuah balairung di istana Raja Lear. Masuk Kent, Gloouscester dan Edmund
KENT : Kusangka baginda lebih menyayangi Adipati
Albany daripada Adipati Cornwall GLOUCESTER :
Kami selalu beranggapan begitu; tapi kini pada pembagian kerajaan, tak kentara tumenggung
yang mana paling diihargai baginda; sebab semuannya adil benar timbangannya, hingga
dengan secermat-cermatnya pun kedua pihak tak sanggup memilih bagian masing-masing.
KENT : Ini putra tuan, bukan?
GLOUCESTER : Asuhannya menjadi tanggunganku. Sering aku
malu mengakui dia, namun kini menjadi biasa. KENT :
Saya tak mengerti GLOUCESTER :
Ibu si anak lebih mengerti tuan dan itu menyebabkan dia berbadan dua. Ia mempunyai
anak untuk ayunannya, sebelum punya suami untuk ranjangnya. Tuan bisa mencium
kesalahannya?
KENT : Tak kuharap kesalahan itu batal, sebab kulihat
buahnya baik GLOUCESTER :
Aku juga punya anak lelaki yang sah, tuan, kira- kira setahun lebih tua dari ini, tapi tak lebih
kuhargai......