Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Sebelah (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara

(1)

(2)

Lampiran 1. Statistik Produksi, Unit dan Trip Penangkapan Ikan di Laut Kabupaten Serdang Bedagai

Produksi Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009 – 2011

Perikanan Tangkap Tahun

2009 2011

Ikan Mayung 165.600 560.600

Cendro - -

Ikan Sebelah 402.800 1.360.100

Ekor Kuning/Pisang-Pisang - -

Lolos Biru - -

Selar 450.800 1.583.500

Kuwe - -

Layang 197.900 621.000

Sunglir - 1.207.500

Tetengkek/Cencaru 1.219.500 2.938.900

Bawal Hitam 18.500 40.200

Bawal Putih 11.200 71.900

Daun Bambu/Talang-Talang - -

Bentong - -

Kakap Putih 55.400 101.100

Golok-Golok - -

Selanget - -

Siro - -

Japuh - -

Tembang 2.589.900 4.690.300

Lemuru - -

Terubuk - -

Lemadang - -

Beloso/Buntut Kerbo - -

Ikan Lidah 250.400 421.700

Teri 120.000 240.200

Ikan Terbang - -

Julung-Julung - -

Gerot-Gerot 10.100 33.300

Ikan Gaji - -

Ikan Nomeit/Lomei - -

Ikan Layaran - -

Setuhuk Hitam - -

Setuhuk Biru - -

Setuhuk Loreng - -

Ikan Pedang - -


(3)

Kapas-Kapas - 5.300

Peperek 88.700 151.400

Lencam - -

Kakap Merah/Bambangan 29.800 43.600

Pinjalo - -

Belanak 350.000 6.54.700

Biji Nangka Karang 13.000 45.300

Kuniran - -

Biji Nangka 586.400 933.400

Kurisi 1.256.100 2.090.400

Kurau - -

Kuro/Senangin 369.400 760.300

Swanggit/Mata Besar 7.300 57.200

Serinding Tembakau - -

Gulamah/Tigawaja 759.400 1.353.200

Lisong - -

Tongkol Krai 198.600 391.600

Tongkol Korno 191.500 332.400

Cakalang - -

Kembung 2.189.000 3.982.700

Banyar - -

Kenyar -

Slengseng - -

Tenggiri 267.000 293.300

Tenggiri Papan 88.200 64.900

Albakora - -

Madidihang - -

Tuna Sirip Biru Selatan - -

Tuna Mata Besar 13.500 26.200

Tongkol Abu-Abu - -

Kerapu Karang 552.700 1.400.800

Kerapu Bebek - -

Kerapu Balong - -

Kerapu Lumpur 37.900 73.500

Kerapu-Sunu - -

Beronang Lingkis - -

Ikan Beronang - -

Beronang Kuning - -

Rejung - -

Alu-Alu/Manggilala/Pucul 22.200 31.700

Senuk - -

Kerong-Kerong - -


(4)

Layur -

- Cucut Tikus/Cucut Monyet - -

Cucut Lanyam - -

Mako - -

Ikan Gergaji - -

Cucut Martil/Capingan - -

Cucut Botol 51.500 83.800

Pari Kembang/Pari Macan 68.900 123.900

Pari Kelelawar - -

Pari Burung - -

Pari Hidung Sekop - -

Pari Kekeh - -

Ikan Lainnya 120.800 1.428.700

Binatang Keras Udang Dogol 1.514.000 1.700.900 Udang Putih/Jerbung 1.521.000 1.473.900

Udang Krosok - -

Udang Ratu/Raja - -

Udang Windu 100.000 104.000

Udang Barong/Udang Karang - -

Udang Lainnya 165.100 172.900

Kepiting 467.000 471.300

Rajungan 586.900 617.900

Penyu - -

Binatang Berkulit Keras

Lainnya - -

Binatang Lunak Kerang Darah 259.000 582.600

Kerang Hijau - -

Cumi-Cumi 1.275.000 3.184.700

Gurita - 132.700

Tiram - -

Simping - -

Kerang Mutiara/Tapis-tapis - -

Sotong 784.500 1.118.800

Lola/Susu Bundar - -

Remis 967.000 -

Binatang Lunak Lainnya 860.000 -

Binatang Air Lainnya Teripang - -

Bunga Karang - -

Ubur-Ubur - -

Lainnya 568.300 420.700

Rumput Laut - -

Lampiran 1. Lanjutan..


(5)

Jumlah 21.821.800 38.179.000 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara 2009 dan 2011. Produksi Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2012 – 2013

Perikanan Tangkap Tahun

2012 2013

Ikan Mayung 371.200 304.000

Cendro - -

Ikan Sebelah 486.600 758.200

Ekor Kuning/Pisang-Pisang - -

Lolos Biru - -

Selar 1.231.000 1.261.400

Kuwe 146.000 294.000

Layang 169.000 305.000

Sunglir - -

Tetengkek/Cencaru 2.553.200 2.515.800

Bawal Hitam 49.200 163.200

Bawal Putih 49.100 423.400

Daun Bambu/Talang-Talang - -

Bentong - -

Kakap Putih 77.900 113.700

Golok-Golok 205.000 664.000

Selanget - -

Siro - -

Japuh - -

Tembang 1.736.300 1.746.000

Lemuru - -

Terubuk - -

Lemadang - -

Beloso/Buntut Kerbo - -

Ikan Lidah 359.500 270.800

Teri 61.200 124.700

Ikan Terbang - -

Julung-Julung - -

Gerot-Gerot 25.500 24.700

Ikan Gaji - -

Ikan Nomeit/Lomei - -

Ikan Layaran - -

Setuhuk Hitam - -

Setuhuk Biru - -

Setuhuk Loreng - -

Ikan Pedang - -


(6)

Ikan Napoleon - -

Kapas-Kapas 6.600 11.300

Peperek 101.200 91.100

Lencam - -

Kakap Merah/Bambangan 97.000 23.300

Pinjalo - -

Belanak 395.000 401.700

Biji Nangka Karang 52.500 52.000

Kuniran - -

Biji Nangka 523.800 528.000

Kurisi 1.140.700 1.149.600

Kurau 196.000 271.000

Kuro/Senangin 462.100 509.000

Swanggit/Mata Besar 37.000 59.700

Serinding Tembakau - -

Gulamah/Tigawaja 1.258.000 1.218.000

Lisong - -

Tongkol Krai 339.300 257.800

Tongkol Korno 216.100 159.500

Cakalang - -

Kembung 2.441.600 2.157.400

Banyar - -

Kenyar - -

Slengseng - -

Tenggiri 261.800 270.800

Tenggiri Papan 128.600 149.800

Albakora - -

Madidihang - -

Tuna Sirip Biru Selatan - -

Tuna Mata Besar 54.500 54.500

Tongkol Abu-Abu 25.900 21.000

Kerapu Karang 862.600 834.000

Kerapu Bebek 30.200 26.000

Kerapu Balong 54.700 54.400

Kerapu Lumpur 86.100 71.400

Kerapu-Sunu - -

Beronang Lingkis - -

Ikan Beronang - -

Beronang Kuning - -

Rejung - -

Alu-Alu/Manggilala/Pucul 31.800 26.500

Senuk - -


(7)

Kerong-Kerong - -

Layur - -

Cucut Tikus/Cucut Monyet - -

Cucut Lanyam - -

Mako - -

Ikan Gergaji - -

Cucut Martil/Capingan - -

Cucut Botol 69.000 64.000

Pari Kembang/Pari Macan 74.800 96.600

Pari Kelelawar - -

Pari Burung 48.700 50.000

Pari Hidung Sekop - -

Pari Kekeh - -

Ikan Lainnya 21.400 33.800

Binatang Keras - -

Udang Dogol 1.107.600 1.076.000

Udang Putih/Jerbung 2.149.000 2.113.600

Udang Krosok 255.000 186.000

Udang Ratu/Raja - -

Udang Windu 69.500 52.000

Udang Barong/Udang Karang - -

Udang Lainnya 138.400 135.200

Kepiting 478.100 694.000

Rajungan 356.000 458.000

Penyu - -

BinatangBerkulit Keras

Lainnya - -

Binatang Lunak Kerang Darah 210.800 259.100

Kerang Hijau - -

Cumi-Cumi 736.700 795.400

Gurita - -

Tiram - -

Simping - -

Kerang Mutiara/Tapis-tapis - -

Sotong 502.500 508.500

Lola/Susu Bundar - -

Remis 103.500 132.200

Binatang Lunak Lainnya 7.000 7.400

Binatang Air Lainnya Teripang - -

Bunga Karang - -

Ubur-Ubur - -

Lainnya 7.400 6.500


(8)

Lampiran 1. Lanjutan..

Rumput Laut - -

Jumlah 22.659.200 24.035.000

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2012 – 2013 Produksi Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010

Perikanan Tangkap Tahun

2010

Ikan Manyung 871.200

Cendro -

Sebelah 2.021.200

Ekor Kuning/Pisang-pisang -

Lolosi Biru -

Selar 2.202.200

Kuwe -

Layang 991.200

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2010 Unit Alat Penangkapan Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009 – 2011

Unit Alat Penangkapan Ikan Tahun

2009 2011

Pukat tarik Pukat tarik udang ganda - -

Pukat tarik udang tunggal 716 716

Pukat tarik berbingkai - -

Pukat tarik ikan 230 130

Pukat kantong Payang (termasuk Lampara) 130 130 Dogol (termasuk Lampara dasar,

Cantrang) 92 92

Pukat pantai (Jaring arad) 16 16

Pukat cincin 83 83

Jaring insang Jaring insang hanyut 275 275

Jaring insang lingkar 96 96

Jaring klitik 5 5

Jaring insang tetap 637 637

Jaring tiga lapis 445 445

Jaring angkat Bagan perahu/rakit - -

Bagan tancap - -

Serok dan Songko 1.320 320

Anco - -

Jaring angkat lainnya - -

Pancing Rawai tuna - -

Rawai hanyut lain selain rawai tuna 12 12


(9)

Rawai tetap dasar 69 69

Huhate - -

Pancing tonda 52 52

Pancing ulur 105 105

Pancing tegak - -

Pancing cumi 65 65

Pancing lainnya - -

Perangkap Sero (termasuk Kelong) - -

Jermal 5 5

Bubu (termasuk Bubu ambal) - -

Perangkap lainnya - 100

Alat pengumpul dan alat penangkap

Alat pengumpul rumput laut - -

Alat penangkap kerang 56 56

Alat penangkap teripang (Ladung) - -

Alat penangkap kepiting - -

Lain-lain Muroami - -

Jala tebar - -

Garpu dan Tombak, dan lain-lain. - -

Jumlah 4.496 3.496

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, 2009 dan 2011. Unit Alat Penangkapan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010

Unit alat penangkapan ikan Tahun

2010

Pukat tarik Pukat tarik udang ganda -

Pukat tarik udang tunggal 716

Pukat tarik berbingkai -

Pukat tarik ikan 230

Pukat kantong Payang (termasuk Lampara) 130

Dogol (termasuk Lampara dasar, Cantrang) 92

Pukat pantai (Jaring arad) 16

Pukat cincin 83

Jaring insang Jaring insang hanyut 275

Jaring insang lingkar 96

Jaring klitik 5

Jaring insang tetap 637

Jaring tiga lapis 445

Jaring angkat Bagan perahu/rakit -

Bagan tancap -

Serok dan Songko 570


(10)

Anco -

Jaring angkat lainnya -

Pancing Rawai tuna -

Rawai hanyut lain selain rawai tuna 12

Rawai tetap 87

Rawai tetap dasar 69

Huhate -

Pancing tonda 52

Pancing ulur 105

Pancing tegak -

Pancing cumi 65

Pancing lainnya -

Jumlah 3.435

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Serdang Bedagai, 2010.

Unit Alat Penangkapan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2012 – 2013

Unit alat penangkapan ikan Tahun

2012 2013

Pukat tarik Pukat tarik udang ganda - -

Pukat tarik udang tunggal - -

Pukat tarik berbingkai - -

Pukat tarik ikan 198 198

Pukat kantong Payang (termasuk Lampara) - -

Dogol (termasuk Lampara dasar,

Cantrang) - -

Pukat pantai (Jaring arad) - -

Pukat cincin 28 28

Jaring insang Jaring insang hanyut 830 861

Jaring insang lingkar 145 149

Jaring klitik 93 89

Jaring insang tetap 687 738

Jaring tiga lapis 623 632

Jaring angkat Bagan perahu/rakit - -

Bagan tancap - -

Serok dan Songko - -

Anco - -

Jaring angkat lainnya 43 57

Pancing Rawai tuna - -

Rawai hanyut lain selain rawai tuna 48 49

Rawai tetap 87 90

Rawai tetap dasar 69 72

Huhate - -


(11)

Pancing tonda - -

Pancing ulur 27 27

Pancing tegak - -

Pancing cumi 308 358

Pancing lainnya 37 58

Perangkap Sero (termasuk Kelong) - -

Jermal 2 2

Bubu (termasuk Bubu ambal) 151 201

Perangkap lainnya - -

Alat pengumpul dan alat

penangkap

Alat pengumpul rumput laut - -

Alat penangkap kerang 229 567

Alat penangkap teripang (Ladung) - -

Alat penangkap kepiting 275 672

Lain-lain Muroami - -

Jala tebar 27 36

Garpu dan Tombak, dan lain-lain. 1.198 1.303

Jumlah 5.102 6.187

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Serdang Bedagai, 2012 – 2013. Trip Penangkapan Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009 – 2011

Jumlah trip penangkapan di laut Tahun

2009 2011

Pukat tarik Pukat Tarik Udang Ganda - -

Pukat Tarik Udang Tunggal 114.560 189.740

Pukat Tarik Berbingkai - -

Pukat Tarik Ikan 4.720 35.402

Pukat Kantong Payang (Termasuk Lampara) 15.400 19.500 Dogol (Termasuk Lampara

Dasar/Cantrang) 19.248 16.560

Pukat Pantai (Jaring Arad) 2.560 3.840

Pukat Cincin 9.960 14.525

Jaring Insang Jaring Insang hanyut 43.330 55.000

Jaring Insang Lingkar 8.680 14.400

Jaring Kritik 5.600 875

Jaring Insang Tetap 63.840 79.625

Jaring Tiga Lapis 18.800 106.800

Jaring Angkat Bagan Perahu/Tarik - -

Bagan Tancap - -

Serok dan Songko 27.567 32.000

Anco - -

Jaring Angkat Lainnya - -


(12)

Pancing Rawai Tuna - - Rawai Hanyut Lain selain Rawai

Tuna 1.440 1.440

Rawai Tetap 19.440 12.760

Rawai Tetap Dasar 5.521 7.935

Huhate - -

Pancing Tonda 1.248 1.820

Pancing Ulur 3.150 5.250

Pancing Tegak - -

Pancing Cumi 7.312 10.075

Pancing Lainnya - -

Perangkap Sero (Termasuk Kelong) - -

Jermal 1.200 400

Bubu (Termasuk Bubu Ambal) - -

Perngkap Lainnya - -

Alat Pengumpul

dan Alat Alat Pengumpul Rumput Laut - -

Penangkap Alat Penengkap Kerang 13.440 12.488

Alat Penangkap Teripang (Ladung) - -

Alat Penangkap Kepiting - -

Lain-Lain Muroami - -

Jala Tebar - -

Garpu dan Tombak, dan Lain-Lain - -

Jumlah 387.016 620.435

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara 2009 dan 2011. Trip Penangkapan Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010

Jumlah trip penangkapan di laut Tahun

2010

Pukat tarik Pukat Tarik Udang Ganda -

Pukat Tarik Udang Tunggal 123.010

Pukat Tarik Berbingkai -

Pukat Tarik Ikan 35.402

Pukat Kantong Payang (Termasuk Lampara) 10.725

Dogol (Termasuk Lampara Dasar/Cantrang) 13.703

Pukat Pantai (Jaring Arad) 2.640

Pukat Cincin 10.271

Jaring Insang Jaring Insang hanyut 34.031

Jaring Insang Lingkar 7.923

Jaring Kritik 595

Jaring Insang Tetap 54.970

Jaring Tiga Lapis 78.490

Jaring Angkat Bagan Perahu/Tarik -


(13)

Bagan Tancap -

Serok dan Songko 22.500

Anco -

Jaring Angkat Lainnya -

Pancing Rawai Tuna -

Rawai Hanyut Lain selain Rawai Tuna 968

Rawai Tetap 9.990

Rawai Tetap Dasar 5.528

Huhate -

Pancing Tonda 834

Pancing Ulur 3.418

Pancing Tegak -

Lainnya 16.649

Jumlah 413.645

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2010. Trip Penangkapan Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2012 – 2013

Jumlah trip penangkapan di laut Tahun

2012 2013

Pukat tarik Pukat Tarik Udang Ganda - -

Pukat Tarik Udang Tunggal - -

Pukat Tarik Berbingkai - -

Pukat Tarik Ikan 5.090 2.545

Pukat Kantong Payang (Termasuk Lampara) - -

Dogol (Termasuk Lampara

Dasar/Cantrang) - -

Pukat Pantai (Jaring Arad) - -

Pukat Cincin 29.400 29.760

Jaring Insang Jaring Insang hanyut 74.400 74.400 Jaring Insang Lingkar 52.080 44.640

Jaring Kritik 14.880 14.880

Jaring Insang Tetap 74.400 74.400

Jaring Tiga Lapis 70.680 74.400

Jaring Angkat Bagan Perahu/Tarik - -

Bagan Tancap - -

Serok dan Songko - -

Anco - -

Jaring Angkat Lainnya 32.400 43.200

Pancing Raawai Tuna - -

Rawai Hanyut Lain selain Rawai

Tuna 29.760 29.760


(14)

Rawai Tetap 29.760 29.760

Rawai Tetap Dasar 29.760 29.760

Huhate - -

Pancing Tonda - -

Pancing Ulur 14.880 14.880

Pancing Tegak - -

Pancing Cumi 37.200 44.640

Pancing Lainnya 22.320 44.640

Perangkap Sero (Termasuk Kelong) - -

Jermal - -

Bubu (Termasuk Bubu Ambal) 33.480 44.640

Perngkap Lainnya - -

Alat Pengumpul dan

Alat Alat Pengumpul Rumput Laut - -

Penangkap Alat Penengkap Kerang 26.040 29.760

Alat Penangkap Teripang (Ladung) - - Alat Penangkap Kepiting 33.480 44.640

Lain-Lain Muroami - -

Jala Tebar 32.760 43.680

Garpu dan Tombak, dan Lain-Lain 11.160 14.400

Jumlah 665.090 728.785

Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2012 - 2013. Lampiran 1. Lanjutan..


(15)

Lampiran 2. Penentuan Sampel

Data Nelayan Kabupaten Serdang Bedagai No. Desa

Nelayan Penuh (Orang) Nelayan Sambilan (Orang) Jumlah (Orang) Kecamatan Pantai Cermin

1. Kota Pari 223 51 274

2. Pantai Cermin Kanan 350 28 378

3. Pantai Cermin Kiri 188 30 218

4. Kuala Lama 499 102 601

5. Lubuk Saban 102 88 190

6. Naga Kisar 107 75 182

Jumlah 1.469 374 1.834

Kecamatan Perbaungan

1. Kesatuan 21 4 25

2. Lubuk Rotan 5 11 16

3. Lubuk Bayas 4 30 34

4. Tanah Merah 7 8 15

5. Sei Naga Lawan 110 30 140

Jumlah 149 83 232

Kecamatan Teluk Mengkudu

1. Pasar Baru 120 175 295

2. Sialang Buah 636 242 878

3. Pekan Sialang Buah 656 209 865

4. Sentang 370 221 591

5. Bogak Besar 389 137 526

6. Pematang Kuala 265 90 355

7. Pematang Guntung 105 74 179

Jumlah 2.541 1.148 3.689

Kecamatan Sei Rampah

1. Sei Rejo 47 94 140

2. Pekan Sei Rampah 13 40 53

Jumlah 60 134 193

Kecamatan Tanjung Beringin

1. Pkn. Tanjung Beringin 2.329 303 2.632

2. Tebing Tinggi 565 119 684

3. Nagur 1.169 117 1.285

4. Bagan Kuala 416 24 440

5. Mangga Dua 68 33 101

Jumlah 4.547 595 5.142

Kecamatan Bandar Khalifah

1. Pkn. Bandar Khalifah 454 259 713

2. Kayu Besar 314 128 442

3. Gelam Sei Serimah 232 153 385

4. Juhar 18 24 42

5. Bandar Tengah 27 31 58

Jumlah 1.041 595 1.640

Total Kabupaten 9.811 2.929 12.740


(16)

Penentuan sampel

n =

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi (nelayan penuh Kecamatan Tanjung Beringin) e = Tingkat kelonggaran (10%)

n =


(17)

Lampiran 3. Kuisioner

PENGANTAR

Bersama ini saya Rina D Sibagariang menyampaikan bahwa kegiatan wawancara ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Keterangan yang didapat dari Bapak/lbu/Saudara/Saudari akan digunakan dalam penyusunan Skripsi yang berjudul: Potensi, Tingkat Pemanfaatan dan Keberlanjutan Ikan Sebelah (Psettodes spp.) di Perairan Selat Malaka Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Disampaikan daftar pertanyaan kepada Bapak/lbu/Saudara/Saudari dan mohon bantuannya untuk memberikan keterangan dengan menjawab pertanyaan yang diajukan. Atas segala bantuan, informasi dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Identitas Narasumber

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Lama bekerja :

Alamat :

Berilah tanda silang (x) pada jawaban pilihan ganda yang telah disediakan. Isilah sesuai dengan keadaan yang dialami Bapak/lbu/Saudara/Saudari.

1. Bagaimana tingkat eksploitasi/pemanfaatan ikan sebelah di Perairan Selat Malaka Kabupaten Serdang Bedagai?

a. Belum tereksploitasi c. Eksploitasi berlebihan b. Tereksploitasi

2. Ikan jenis baru yang tertangkap:

a. <5 b. 5 c. >5

3. Adakah perubahan jenis ikan yang tertangkap?


(18)

4. Berapa jauhkah ikan demersal biasanya melakukan perpindahan tempat/migrasi?

a. 1-2 mil b. 3-4 mil c. Lebih dari 4 mil

5. Adakah atau tidak pengurangan lokasi area tangkap ikan sebelah 5 tahun terakhir?

a. Tidak ada b. Sedikit c. Banyak 6. Adakah perubahan ukuran ikan yang tertangkap 5 tahun terakhir ?

a. Tidak berubah b. Ya perlahan c. Ya cepat

7. Berapa banyak ikan berukuran kurang dari 10 cm tertangkap dalam 1 trip? a. Kurang dari 10% b. 10-40% c. Lebih dari 50%

8. Berapa banyak jumlah spesies yang tertangkap dalan 1 trip?

a. 1-10 spesies b. 10-20 spesies c. Lebih dari 20 spesies 9. Bagaimana perbandingan antara upah rata-rata nelayan dengan pekerja ?

a. Nelayan lebih besar dari pekerja c. Nelayan lebih kesil dari pekerja b. Nelayan sama dengan pekerja

10.Berapakah rata-rata penghasilan bapak per bulan?

a. Kurang dari 3 juta c. Lebih dari 3 juta b. 3 juta

11.Dimanakah ikan yang bapak tangkap didaratkan?

a. TPI sendiri c. TPI dan pelabuhan lain b. TPI lain

12.Bapak termasuk dalam nelayan:

a. Sambilan c. Musiman

b. Partime d. Penuh

13.Berapa persenkah pekerjaan yang bapak lakukan selain dibidang perikanan? a. Kurang dari 10% b. 10- 20% c. Lebih dari 20%

14.Keuntungan yang didapat dalam penangkapan diberikan kepada:

a. Keluarga c. Pemerintah setempat

b. Kelompok nelayan

15.Kemana sajakah hasil tangkapan bapak dipasarkan?

a. Lokal b. Nasional c. Internasional 16.Apakah setiap nelayan menerima subsidi dari pemerintah?

a. Hampir seluruh b. Beberapa c. Tidak 17.Berapa liter penggunaan BBM dalam 1 trip?

a. 5 liter b. 5-10 liter c. Lebih dari 10 liter 18.Keterlibatan nelayan dalam usaha perikanan:

a. Individu b. Keluarga c. Kelompok 19.Berapa banyakkah nelayan pendatang baru di tahun 2013?

a. Kurang dari 10% c. Lebih dari 20% b. 10 - 20%

20.Berapa banyakkah nelayan di desa/kecamatan ini?

a. Kurang dari 25% c. Lebih dari 50% b. 25-50%

21.Sumber pengetahuan tentang sumberdaya ikan dan lingkungannya: a. Belajar sendiri dari kebiasaan aktivitas sehari-hari

b. Sosialisasi dengan kelompok nelayan


(19)

22.Tingkat pendidikan rata-rata di desa/kecamatan ini:

a. Tidak bersekolah b. SD-SMP c. SMA sederajat 23.Konflik yang terjadi selama bapak melaut:

a. Tidak ada

b. Penggunaan jenis alat tangkap

c. Penggunaan alat tangkap dan pemasaran ikan

24.Keikutsertaan bapak dalam penyusunan peraturan peraturan penangkapan?

a. Ikut b. Kadang c. Tidak ikut

25.Berapa banyakkah pendapatan keluarga bapak dari pendapatan penangkapan? a. Kurang dari 50% b. 50 - 80% c. Lebih dari 80%

26.Adakah partisipasi keluarga bapak menjual/memproses hasil tangkapan ?

a. Ya b. Kadang c. Tdak

27.Berapa lamakah bapak setiap satu kali/ satu trip melaut?

a. Kurang dari 1 hari b. 1 hari c. Lebih dari 1 hari 28.Dimanakah bapak mendaratkan ikan hasil tangkapan bapak?

a. Tempat Pendaratan Ikan Desa sendiri b. Tempat Pendaratan Ikan Desa lain c. Tempat Pelabuhan Ikan Kabupaten

29.Ikan yang ditangkap sebelum dijual diolah menjadi: a. Dipasarkan segar

b. Pengawetan (Pengasapan dan peragian) c. Dibekukan dan dikalengkan

30.Adakah penanganan hasil tangkapan yang bapak lakukan dikapal? a. Penggunaan es, palkah b. Penggunaan es saja c. Tidak 31.Berapakah ukuran mata jaring yang bapak gunakan?

a. Kurang dari 2 inchi b. 2 inchi c. Lebih dari 2 inchi 32.Berapa ukuran rata-rata kapal yang saudara gunakan?

a. Kurang dari 8 m b. 5 – 17 m c. Lebih dari 17 m 33.Adakah perubahan alat tangkap dalam 5 tahun terakhir?

a. Tidak b. Sedikit c. Banyak/cepat 34.Adakah efek samping alat tangkap terhadap ikan yang tertangkap?

a. Tidak ada c. Melukai, merusak badan ikan

b. Melukai badan ikan 35.Pola penangkapan ikan:

a. Umpan b. Berburu c. Umpan dan berburu

36.Sistem penangkapan ikan:

a. Dilakukan perikanan tradisional b. Dibagi oleh kelompok nelayan

c. Dilakukan oleh keluarga secara turun temurun

37.Pihak yang terlibat dalam pengelolaan perikanan tangkap: a. Konsultan dan pemerintah c. Masyarakat b. Pemerintah

38.Adakah kerusakan yang disebabkan oleh penangkapan terhadap habitat ikan? a. Tidak ada kerusakan atau mitigasi

b. Beberapa kerusakan c. Banyak kerusakan


(20)

39.Apakah dampak kerusakan dan mitigasi terhadap ekosistem? a. Tidak ada kerusakan atau mitigasi

b. Beberapa kerusakan c. Banyak kerusakan

40.Adakah nelayan yang melanggar aturan?

a. Tidak ada b. Beberapa c. Banyak 41.Adakah buangan dan limbah yang bapak buang ke perairan?

a. Tidak ada

b. Beberapa (Minyak kapal)


(21)

Lampiran 4. Nama-nama Nelayan Koresponden Nama-nama Nelayan Koresponden

No Nama Nelayan Umur Lama Alamat Bekerja

1. Hendra 25 tahun 5 tahun Dusun 5 Desa Pekan Tanjung Beringin

2. Sri Ramadan 28 tahun 8 tahun Dusun 5 Desa Pekan Tanjung Beringin

3. Andi Ardiansyah 24 tahun 11 tahun Dusun 5 Desa Pekan Tanjung Beringin

4. Kamaruddin SB 75 tahun 35 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 5. Syahroni 38 tahun 2 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 6. Ruslan 57 tahun 40 tahun Kampung Buantan Desa Pekan

Tanjung Beringin

7. Rudi 27 tahun 5 tahun Kramat Asam Desa Pekan Tanjung Beringin

8. Puji 34 tahun 3 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 9. Amri 30 tahun 16 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 10. Syafrizal 39 tahun 25 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 11. Kusman 64 tahun 25 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 12. Burhan 53 tahun 20 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 13. Wak Meng 45 tahun 10 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 14. Aswat 43 tahun 20 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 15. Riduan 41 tahun 25 tahun Jln Kelapa Sawit Desa Pekan

Tanjung Beringin

16. Bahtiar Efendi 42 tahun 22 tahun Kampung Buantan Desa Pekan Tanjung Beringin

17. Yahya 55 tahun 12 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 18. Yusban 50 tahun 12 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 19. Darman 48 tahun 10 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 20. Hamzah 50 tahun 12 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 21. Sahta 40 tahun 10 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 22. Hasan 45 tahun 10 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 23. Bani 50 tahun 20 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 24. Ius 55 tahun 20 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 25. Mukhtar 45 tahun 10 tahun Desa Pekan Tanjung Beringin 26. Cahyono 70 tahun 35 tahun Dusun 1 Desa Tebing Tinggi 27. Hermadi 51 tahun 35 tahun Dusun 1 Desa Tebing Tinggi 28. Sri Karmadi 25 tahun 5 tahun Dusun 1 Desa Tebing Tinggi 29. Poniman 35 tahun 8 tahun Dusun 1 Desa Tebing Tinggi 30. Mulyadi 55 tahun 5 tahun Dusun 1 Desa Tebing Tinggi 31. Ali Sitorus 40 tahun 10 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 32. Juven Silaban 35 tahun 5 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 33. Biring Sianturi 40 tahun 10 tahun Desa Tebing Tinggi


(22)

34. Pio Nadeak 40 tahun 6 tahun Desa Tebing Tinggi 35. Gati 40 tahun 5 tahun Desa Tebing Tinggi 36. Langsir Purba 55 tahun 5 tahun Desa Tebing Tinggi

37. Linder Sihite 50 tahun 20 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 38. Guntur 30 tahun 10 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 39. Vevpris S. 25 tahun 5 tahun Desa Tebing Tinggi

40. Mimbar S. 30 tahun 4 tahun Desa Tebing Tinggi

41. Barita Situmeang 50 tahun 20 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 42. Mardongan 25 tahun 3 tahun Desa Tebing Tinggi

43. Sopar 30 tahun 6 tahun Desa Tebing Tinggi

44. Sape 55 tahun 1 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 45. Sabar Sihombing 50 tahun 20 tahun Desa Tebing Tinggi

46. Jaga M. 25 tahun 5 tahun Desa Tebing Tinggi

47. Hendra 42 tahun 12 tahun Dusun 1 Desa Tebing Tinggi 48. Joko 25 tahun 5 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 49. Doras 55 tahun 10 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 50. Bilmar S. 55 tahun 5 tahun Dusun 3 Desa Tebing Tinggi 51. Yunus 38 tahun 11 tahun Dusun 2 Desa Nagur

52. Jabardin 55 tahun 25 tahun Dusun 2 Desa Nagur 53. Rusli 51 tahun 20 tahun Dusun 1 Desa Nagur 54. Khairil 48 tahun 8 tahun Dusun 1 Desa Nagur 55. Darwin 57 tahun 32 tahun Dusun 3 Desa Nagur 56. Anwar 52 tahun 12 tahun Dusun 1 Desa Nagur 57. Abd. Rajab 55 tahun 30 tahun Dusun 2 Desa Nagur 58. Zainal 48 tahun 20 tahun Dusun 3 Desa Nagur 59. Umar David 43 tahun 20 tahun Dusun 1 Desa Nagur 60. Mhd. Sapii 45 tahun 15 tahun Dusun 2 Desa Nagur 61. Hasan 42 tahun 15 tahun Dusun 2 Desa Nagur 62. Badrul Kamal 48 tahun 21 tahun Dusun 2 Desa Nagur 63. Saprol 48 tahun 15 tahun Dusun 2 Desa Nagur 64. Rustam 49 tahun 22 tahun Dusun 3 Desa Nagur 65. Marzuki 41 tahun 11 tahun Dusun 2 Desa Nagur 66. Parlan 39 tahun 10 tahun Dusun 2 Desa Nagur 67. Bahriun 45 tahun 18 tahun Dusun 2 Desa Nagur 68. Hendra 35 tahun 10 tahun Dusun 3 Desa Nagur 69. Ridwan 57 tahun 22 tahun Dusun 3 Desa Nagur 70. Mahdar 58 tahun 22 tahun Dusun 1 Desa Nagur 71. Azwar 51 tahun 7 tahun Dusun 1 Desa Nagur 72. Awaludin 39 tahun 15 tahun Dusun 2 Desa Nagur 73. Burhan 50 tahun 22 tahun Dusun 1 Desa Nagur 74. Japarudin 44 tahun 13 tahun Dusun 1 Desa Nagur 75. Donni 45 tahun 5 tahun Desa Bagan Kuala

Tabel 27. Lanjutan.. Lampiran 5. Lanjutan..


(23)

76. Cahyo 52 tahun 8 tahun Desa Bagan Kuala

77. Ibrahim 32 tahun 10 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 78. Buyung 45 tahun 30 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 79. Amerudin 51 tahun 35 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 80. Abdul Wahab 64 tahun 45 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 81. Khoiri 42 tahun 15 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 82. Burhan 40 tahun 20 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 83. Ridwan Buyung 49 tahun 30 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 84. Yusri 53 tahun 20 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 85. Abdul Karim 28 tahun 10 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 86. Muklis 37 tahun 15 tahun Dusun 1 Desa Bagan Kuala 87. Syaifuddin 45 tahun 30 tahun Desa Bagan Kuala

88. Henri 34 tahun 3 tahun Dusun 1 Desa Bagan Kuala 89. Khairuddin 32 tahun 15 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 90. Syahrul Anwar 52 tahun 30 tahun Dusun 1 Desa Bagan Kuala 91. Abdullah Sani 50 tahun 32 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 92. Syarifudin 42 tahun 15 tahun Desa Bagan Kuala

93. Jamaluddin 52 tahun 20 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 94. Zainuddin MJ 48 tahun 25 tahun Desa Bagan Kuala

95. Usman 45 tahun 20 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 96. Idram 42 tahun 25 tahun Desa Bagan Kuala

97. Sahrin 63 tahun 35 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala 98. Syahlidan 40 tahun 25 tahun Dusun 2 Desa Bagan Kuala Lampiran 5. Lanjutan..


(24)

Lampiran 5. Skenario Keberlanjutan Perikanan

Skenario Keberlanjutan Tiap Atribut

Dimensi Atribut Skenario

3 2 1

Ekologi Status eksploitasi ++ -- --

Keragaman rekrutmen -- -- ++

Perubahan trofik level + - --

Jarak migrasi ++ -- --

Tingkatan kolaps +/- - --

Ukuran tangkapan ikan + -- --

Discarded by cacth + - --

Spesies tangkapan ++ -- --

Ekonomi Gaji/ upah rata-rata -- -- ++

Pendapatan lain +/- -- -

Ketenagakerjaan +/- +/- --

Kepemilikan +/- +/- --

Pasar utama +/- +/- --

Subsidi -- - +

Konsumsi BBM -- ++ --

Sosial Sosialisasi penangkapan -- -- ++

Pendatang baru +/- - --

Sektor penangkapan ++ -- --

Pengetahuan lingkungan -- -- ++

Tingkat pendidikan -- ++ --

Status konflik -- +/- -

Pengaruh nelayan -- -- ++

Pendapatan penangkapan +/- - --

Partisipasi keluarga -- -- ++

Teknologi Lama trip -- ++ --

Tempat pendaratan -- + -

Pengolahan prajual -- -- ++

Penanganan di kapal -- ++ --

Selektivitas alat tangkap - + --

Ukuran kapal -- ++ --

Perubahan daya tangkap ++ -- --

Efek samping alat tangkap + -- --

Etika Pilihan Perikanan ++ -- --

Kesetaraan berkegiatan + -- -

Keadilan pengelolaan - +/- -

Mitigasi-habitat +/- +/- --


(25)

Pengangkapan yang melanggar

-- + --

Buangan dan limbah -- - +/-

Keterangan : ++ = Sangat berkelanjutan + = Berkelanjutan +/- = Cukup - = Kurang berkelanjutan -- = Sangat tidak berkelanjutan


(26)

Lampiran 6. Lokasi Kegiatan Masyarakat Nelayan Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai


(27)

(28)

Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kecamatan Tanjung Beringin


(29)

(30)

Lampiran 7. Contoh Perhitungan

Upaya Penangkapan (Effort) tahun 2013. CPUEr =

= 0,006

CPUEs =

= 0,338

FPIi =

= 0,019

E = 0,019 x 151.345 = 2.814 trip Maka,

CPUE tahun 2013 CPUE =

= 269,438

Ln CPUE tahun 2013

Ln CPUE= ln 269,438=5,596

Pendugaan Potensi dengan Metode Surplus Produksi menggunakan model Fox

Tahun Produksi E standar CPUE ln CPUE

2009 402800 3907 103.097005 4.63567034

2010 2021200 37138 54.4240401 3.99680597 2011 1360100 31152 43.6601181 3.77643506

2012 486600 5621 86.5682263 4.46093285

2013 758200 2814 269.438522 5.59634024

Untuk mencari nilai a (intercept) dan b (slope), dengan Microsoft Ecxel. a = 6,575830472


(31)

Nilai Upaya Optimum (f opt) adalah : f opt = =

= 29.612,105 = 29. 612 trip/tahun

Nilai Potensi Maksimum Lestari (MSY) adalah : MSY = - (1/b) exp (a-1)

= -

exp

6,575830472-1

= 1679091.61

= 1.679.092 kg/tahun

Pendugaan Tingkat Pemanfaatan dan Pengupayaan tahun 2013 TPc =

�100%

=

�100%

= 45,16% TPf =

� 100%

=

� 100%

= 9,50%

Tangkapan yang diperbolehkan: TAC = 80% x MSY

= 80% x 1.679.092 = 1.343.273 kg/tahun


(32)

Keberlanjutan Ikan Sebelah

Nilai berdasarkan Data Kuisioner Dimensi Ekonomi No Atribut

Tebing

Tinggi Nagur

Pkn T.

Beringin B. Kuala TOTAL 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1

Gaji/ upah

rata-rata 5 3 17 2 22 5 1 19 24 12 4 82

2 Pendapatan lain 6 5 14 19 1 4 14 11 18 6 57 12 29 3 Ketenagakerjaan 12 12 1 20 4 9 14 2 9 14 1 50 44 4

4 Kepemilikan 25 24 25 24 49 49 0

5 Pasar utama 25 24 25 24 49 49 0

6 Subsidi 2 23 24 17 8 8 16 0 27 71

7 Konsumsi BBM 8 17 24 2 23 24 10 88 0

Hasil responden =

� 100%

Keberlanjutan gaji (3) =

� 100% = 12,24%

(2) =

� 100% = 4,08%

(1) =

� 100% = 83,67%

Demikian seterusnya,

No Atribut Persentase (%)

3 2 1

1 Gaji/ upah rata-rata 12.24 4.08 83.67 2 Pendapatan lain 58.16 12.24 29.59 3 Ketenagakerjaan 51.02 44.90 4.08 4 Kepemilikan 50.00 50.00 - 5 Pasar utama 50.00 50.00 - 6 Subsidi - 27.55 72.45 7 Konsumsi BBM 10.20 89.80 -


(33)

Keberlanjutan dengan menggunakan Flag Model untuk menetapkan CTV CTV =

CTV (3) = = 8,31 CTV (2) = = 12,24 CTV (1) = = 11,95

Keterangan:

3 = Berkelanjutan

2 = Cukup Berkelanjutan 1 = Tidak Berkelanjutan


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Adisanjaya. 2007. Potensi, Produksi Sumberdaya Ikan di Perairan Laut Indonesia dan Permasalahannya. EAFM Indonesia.

Asian Productivity Organization (APO). 2002. Sustainable Fishery Management in Asia. Tokyo.

Astuti, E. M. 2005. Dimensi Unit Penangkapan Pukat Udang dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Udang di Perairan Laut Arafura. Skripsi IPB. Bogor.

Ayodhyoa, A. U. 1981. Metodologi Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. 2011. Serdang Bedagai dalam

Angka 2011. Katalog BPS. Kabupaten Serdang Bedagai.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. 2012. Kecamatan Tanjung Beringin dalam Angka 2013. Katalog BPS. Kabupaten Serdang Bedagai. Badrudin, Gomal, H. Tampubolon, B, Iskandar, P.S., P. Raharjo dan R, Basuki,

1991. Reevaluasi Potensi Sumberdaya Ikan Demersal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Jakarta.

Budianto, S. 2012. Pengelolaan Perikanan Tangkap Komoditas Udang secara Berkelanjutan di Kabupaten Cilacap. Tesis. Universitas Indonesia. Depok. Charles, A. T. 2001. Sustainable Fishery Systems. United Kingdom: Blackwell

Science Ltd.

Das, M. dan Mishra B. 1990. On The Biology of Psettodes erumei (Bloch & Schn.), An Indian Halibut. Indian Fish., 37 (2): 79-92.

Denil, N. BT. A. 2005. Preliminary Studies on Market Potential of Ikan Sebelah (Psettodes erumei) in Aquaculture Industry. Tesis University Malasya. Sabah.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2008. Data Base Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serdang Bedagai. Sei Rampah.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2009. Data Base Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serdang Bedagai. Sei Rampah.


(35)

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2011. Data Base Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serdang Bedagai. Sei Rampah.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2013. Data Base Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serdang Bedagai. Sei Rampah.

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. 2012. Data Kawasan Konservasi Kabupaten Serdang Bedagai. Diunduh dari http://kkji.kp3k.kkp.go.id pada tanggal 9 Maret 2014.

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2011. Peta Keragaan Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI). Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jakarta.

Fauzi, A. 2010. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.

Fishbase, 2014. Ikan Sebelah (Psettodes erumei) Bloch & Schneider, 1801. Diunduh dari www.fishbase.org pada tanggal 9 Maret 2014.

FAO, CCRF. 1995. Code of Condusct for Responsible Fisheries. Rome.

Food Agriculture Organization (FAO). 1994. The State of World Fisheries and Aquaculture Opportunities and challenges. Rome.

Food Agriculture Organization (FAO). 1995. Tatalaksana untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab. Tim DEPTAN, Penerjemah; Jakarta; FAO, Deptan, JICA. Terjemahan dari: Code of Conduct for Responsible Fisheries.

Genisa, A. S. 1999. Pengenalan Jenis-jenis Ikan Laut Ekonomi Penting di Indonesia. Oseana. XXIV (1):17 – 38.

Gilanshahi. R, Taghavimotlagh S. A, Kaymaram F, Fatemi S. M. R, Vosooghi Gh. 2012. Estimatin of Growth Parameters and Mortality Rates of

Psettodes erumei in the Persian Gulf and Oman sea. Hormozgan province.

Int. J. Mar. Sci. Eng., 2 (3): 197-202.

Gulland, J. A. 1991. Fish Stock Assessment (A Manual of Basic Methods). Chichester-New York-Brisbane-Toronto-Singapore: John Wiley and Sons. 223 p.

Hamdan. 2007. Analisis Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan Di Kabupaten Indramayu. Tesis. IPB. Bogor.


(36)

Hermawan. M. 2006. Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil (Kasus Perikanan Pantai di Serang dan Tegal). Disertasi IPB. Bogor.

Hoddi, A. H., M. B. Rombe dan Fahrul. 2011. Analisis Pendapatan Peternakaan Sapi Potong di Kecamatan Ternate Rilau, Kabupaten Baru. Jurnal Agribisnis. X (3).

Hussain, S. M. 1990. Biology of Psettodes erumei (Schneider, 1801) and

Pseudorhombus arsius (Hamilton, 1822) From the Northern Arabian Sea.

Indian J. Fish., 37 (1): 63 – 66.

KAPI KKP, 2014. Database Direktorat Kapal Perikanan dan Kapal Penangkap Ikan. Jakarta.

Karlina, I. 2011. Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan. Tesis IPB. Bogor.

KEPMEN KP No. 6 tahun 2010 tentang Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

KEPMEN KP No. 10 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu.

Kinseng, R. A. 2006. Konflik Kelas di Kalangan Kaum Nelayan di Indonesia (Sebuah Catatan Awal), Makalah disampaikan pada Workshop Nasional. Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Bogor, 2– 3 Agustus 2006. 19 hal.

Melmambessy, E. H. P. 2010. Pendugaan Stok Ikan Tongkol di Selat Makassar Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate). Volume 3 Edisi 1.

Miranti, 2007. Perikanan Gillnet di Pelabuhan Ratu: Kajian Teknis dan Tingkat Kesejahteraan Nelayan Pemilik. Skripsi. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mulyana, R. 2012. Sistem Pengelolaan Industri Perikanan Tangkap Terpadu Di WPP Laut Arafura. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nabunome, W. 2007. Model Analisis Biokonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Demersal (Studi Empiris Di Kota Tegal), Jawa Tengah. Tesis. IPB. Bogor.

Nielsen, J. 1983. FAO Species Identification Sheets. Psettodidae. Zoologisk Museum, Copenhagen, Denmark.


(37)

Nijkamp, P. dan Hans, O. 1997. A dicision Support System For Regional Susteinable Development: The Flag Model. Tinbergen Institut Discussion paper 3: 97-074.

Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut. Gramedia. Jakarta. Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai No. 4 tahun 2011 tentang Perikanan.

Pitcher, T. J. and Preikshot D. 2001. RAPFISH : A Rapid Appraisal Technique to Evaluate The Sustainability Status of Fisheries. Fisheries Research Report No. 49. Fisheries Center University of British Columbia, Vancouver. 255-270p.

Pringgono, H. 2003. Analisa Potensi dan Pengelolaan Perikanan Teri di Perairan Kabupaten Pekalongan, Tesis UNDIP. Semarang.

Purbayanto. 1991. Jenis Teknologi Penangkapan Ikan yang Sesuai untuk Dikembangkan di Pantai Timur Kabupaten Donggala Sulteng. Bulletin Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. IPB. Bogor. 15 hal.

Rahardjo. P. 2007. Pemanfaatan dan Pengelolaan Perikanan Cucut dan Pari (Elasmobranchii) di Laut Jawa. Tesis IPB. Bogor.

Realino, B., Wibawa, T. A., Zahrudin D. A dan Napitu, A. M. 2006. Pola Spasial dan Temporal Kesuburan Perairan Permukaan Laut di Indonesia. Jembrana. Bali.

Satria A. 2001. Dinamika Modernisasi Perikanan: Formasi Sosial dan Mobilitas Nelayan. Humaniora Utama Press. Bandung. 153 hal.

Setiyawan. A, Haryuni S. T, Wijopriono. 2013. Perkembangan Hasil Tangkapan per Upaya dan Pola Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus

pelamis) di Perairan Prigi, Provinsi JawaTimur. Depik, 2(2): 76-81.

Sinaga, M. P. 2009. Analisis Hasil Tangkapan Pukat Ikan Kaitannya dengan Kandungan Klorofil-A dan Suhu Permukaan Laut di Perairan Tapanuli Tengah. Tesis IPB. Bogor.

Soewito, Subono, Soeparso, M., V. Soetanto, Slamet, S., Soehardi, Rustam B., Martono. H. T. Asikin, Siti, R,. 2000. Sejarah Perikanan Indonesia. Yasamina. Jakarta.

Spare, P. dan Venema, SC. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis Buku 1. Penterjemah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (Berdasarkan Kerjasama dengan


(38)

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa). Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Terjemahan dari:

Introduction to Tropical Fish Stock Assesment Part 1.

Sudirman dan Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Suherman, A. 2007. Rekayasa Model Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Disertasi IPB. Bogor.

Supardan, A. 2006. Maksimum Sustainable Yield (MSY) dan Aplikasinya pada Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Teluk Langsono Kabupaten Buton. Tesis IPB.Bogor.

Supeni, E. A. 2010. Analisis Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil di Perairan Kabupaten mamuju Sulawesi Barat. Tesis IPB. Bogor.

Sutono, D. 2003. Analisis Manajemen Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri dengan Payang Jabur di Perairan Pantai Tegal. Tesis UNDIP. Semarang.

Syakila, S. 2009. Studi Dinamika Stok Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Skripsi IPB. Bogor

Syofyan, I., Syaifuddin, Cendana, F. 2010. Studi Komparatif Alat Tangkap Jaring Insang Hanyut (Drift Gillnet) Bawal Tahun 1999 dengan Tahun 2007 di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Jurnal Perikanan Dan Kelautan 15(1) : 62-70.

Theresia, S. M, Pramonowibowo, dan Wijayanto, D. 2013. Analisis Bioekonomi Perikanan Cumi-Cumi (Loligo sp) di Pesisir Kabupaten Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. 2 (3): 100-110.

Turner, R. K., Irene, L., I. J. Bateman, I. A. Langford and Anne I. M. 1998. Coastal Management for Sustainable Development: Analysing Envirinmental and Social-Economic Changes on the UK Coast. The Geographical Journal, 164:13.

Uktolseja, J. C. B., B. Gafa, S. Bahar. 1991. Potensi dan penyebaran sumberdaya ikan tuna dan cakalang. Di dalam: Martosubroto P, N Naamin, BBA Malik, editor. Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Jakarta. p. 29-43.


(39)

Vivekanandan, E., Zacharia, P. U., Feroz Khan M., and Nair R. J. 2003. Status of Exploited Marine Fishery Resources of India Flatfishes. Central Marine Fisheries Research Institute (Indian Council of Agricultural Research). India.

Wahyudi, H. 2010. Tingkat Pemanfaatan dan Pola Musim Penangkapan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) di Perairan Selat Bali. Skripsi IPB. Bogor. Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Widodo, J. dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yuli, 2012. Ikan Sebelah/flatfish. Diunggah dari www.zonaikan.com pada tanggal 10 Maret 2014.


(40)

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Pengambilan dan pengolahan data dilakukan pada bulan April sampai Juli 2014. Lokasi penelitian (Gambar 6) untuk pengambilan data primer dilakukan di Kecamatan Tanjung Beringin berdasarkan pertimbangan letak geografis Kabupaten Serdang Bedagai sebagai daerah yang berpotensi untuk kegiatan penangkapan ikan khususnya ikan sebelah (Psettodes spp.).

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan pantai timur Sumatera Utara. Secara geografis, Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 03°01‟2,5” Lintang Utara dan 3°46‟33” Lintang Utara, 98°44‟22” Bujur Timur – 99°19‟01” Bujur Timur, dengan ketinggian berkisar 0 – 500 meter di atas permukaan laut. Wilayah Serdang Bedagai di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan kabupaten Batubara dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah barat dengan Kabupaten Deli Serdang (BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2011).

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) 571 yang berada di Perairan Selat Malaka dan Laut Andaman (Dirjen Perikanan Tangkap, 2011). Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu dari 33 Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Serdang bedagai memiliki luas wilayah 1.900,22 km2, terdiri atas 17 kecamatan dengan


(41)

243 kelurahan/desa yang berbatasan dengan Selat Malaka, memiliki wilayah pesisir yang cukup luas dengan panjang garis pantai mencapai 95 km dengan 23 desa pantai. Lokasi kegiatan masyarakat nelayan Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Lampiran 6. Hal ini menjadikan potensi perikanan dan kelautan yang prospek jika dikelola dengan baik. Secara administratif 5 kecamatan termasuk wilayah kecamatan yang memiliki pesisir dan pantai, yaitu Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin, Bandar Khalifah (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2011).

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropik. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 83%, curah hujan berkisar antara 27 – 248 mm/bulan dengan periodik tertinggi pada bulan November 2010, hari hujan perbulan berkisar 4 – 21 hari dengan periode hari hujan besar pada bulan September 2010. Rata-rata kecepatan angin berkisar 1,8 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,8 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 23,70C dan maksimum 34,20C (BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2011).

Kecamatan Tanjung Beringin secara geografis terletak pada 2°26‟ – 2°33‟ Lintang Utara dan 99°9‟ – 99°15‟ Bujur Timur. Luas wilayah 74,170 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 0 – 8 m yang sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kecamatan Sei Rampah, sebelah Barat dengan Kecamatan Teluk Mengkudu, dan sebelah Timur dengan Selat Malaka dan Kecamatan Bandar Khalifah. Kecamatan Tanjung Beringin beriklim tropik dengan suhu maksimum sekitar 320C. Curah hujan paling banyak adalah bulan Juli – November. Sedangkan musim kemarau pada bulan Februari – April dan


(42)

bulan Juni. Topografi sebelah utara dataran rendah pantai landai, hutan bakau dan rawa-rawa yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malasya (BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2012).

Gambar 6. Lokasi Penelitian Alat dan Bahan

Alat yang digunakan berupa perangkat komputer, program Microsoft Excel 2007, dan Flag Model. Bahan yang digunakan berupa data primer hasil kuisioner dan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai mulai tahun 2009 – 2013 dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 dan 2011. Mekanisme pengumpulan data teknik analisis penelitian dapat dilihat pada Gambar 7.


(43)

Gambar 7. Mekanisme Pengumpulan Data Teknik Analisis Penelitian Produksi Effort

Aspek Ekologi

Aspek Ekonomi

Aspek Sosial Aspek

Teknologi

Aspek Etika

Model Schaefer Model Fox

Tingkat Pemanfaatan

Tingkat Pengupayaan Tangkapan yang

Diperbolehkan

Kebijakan Pengelolaan

Metode Surplus Produksi Analisis Data

Skoring Atribut

Flag Model

Status Keberlanjutan Sumberdaya Ikan

Demersal

Data Sekunder Data Primer

Mulai

Tujuan Penelitian

Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

Metode Pengumpulan Data


(44)

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Pengumpulan data primer dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden dan diutamakan kepada nelayan yang tangkapan utamanya adalah ikan demersal. Data yang dibutuhkan terkait keberlanjutan sumberdaya ikan demersal dari aspek ekologi, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek teknologi, dan aspek etika. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai (2013) bahwa di Kecamatan Tanjung Beringin terdapat jumlah nelayan sebanyak 5.142 orang. Alat tangkap yang digunakan 387 unit pukat tarik ikan, 229 unit jaring insang hanyut, dan 141 jaring insang tetap.

Data sekunder diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai yang dimulai dari tahun 2009 – 2013 dan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 dan 2011 berupa data produksi per spesies ikan pertahun, produksi per alat tangkap per tahun, trip per alat tangkap pertahun (Lampiran 1), dan jumlah nelayan perikanan tangkap.

Analisis Data

Pengolahan data primer menggunakan program Microsoft Excel 2007 dengan Flag Model untuk mengetahui status keberlanjutan sumberdaya ikan di perairan Selat Malaka. Status keberlanjutan sumberdaya ikan sebelah dilihat dari dimensi ekologi untuk mempertahankan sumberdaya spesies pada tingkat tertentu untuk masa depan sehingga tidak terjadi pengurangan stok ikan, dimensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial untuk meratakan pemanfaatan perikanan antar pihak terkait, dimensi teknologi untuk memastikan penangkapan


(45)

tidak melukai ikan dan mempertahankan sumberdaya dan dimensi etika untuk memberikan aturan agar sumberdaya tetap lestari dari tahun ke tahun.

Pengolahan data sekunder menggunakan model Schaefer dan Fox yang diolah dengan Microsoft Excel 2007. Model Schaefer dan Fox merupakan model analisis regresi dari CPUE terhadap jumlah effort, untuk mengetahui potensi maksimum lestari (MSY) dan effort optimum (f opt) terhadap sumberdaya ikan demersal di perairan Selat Malaka. Kemudian dilihat tingkat pemanfaatan, tingkat pengupayaan, dan tangkapan yang diperbolehkan.

Tahapan pengolahan data Metode Produksi Surplus, sebagai berikut: 1. Membuat tabulasi hasil tangkapan (Cacth = C) beserta upaya penangkapan

(effort = f), kemudian dihitung nilai hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan (CPUE).

2. Jika ada beberapa alat tangkap yang digunakan, maka dilakukan standarisasi alat tangkap. Alat tangkap dominan dijadikan standar, sedangkan alat tangkap lain dikonversikan dalam alat tangkap standar.

3. Memplotkan nilai f terhadap nilai c/f dan menduga nilai intercept (a) dan

slope (b) dengan regresi linier.

4. Menghitung pendugaan potensi lestari (MSY) dan upaya optimum (effort optimum = f optimum).

Besarnya parameter a dan b secara matematik dapat dicari dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana dengan rumus Y=a+bx. Persamaan produksi surplus hanya berlaku bila parameter b bernilai (-), artinya penambahan upaya penangkapan akan menyebabkan penurunan CPUE.


(46)

Hasil Tangkapan per Upaya Penangkapan (CPUE)

Dalam penelitian ini data penangkapan merupakan data hasil tangkapan ikan sebelah dari 3 (tiga) jenis alat tangkap dan upaya penangkapan (effort) berupa jumlah trip. Persamaan untuk mencari nilai CPUE adalah sebagai berikut (Gulland (1983) diacu oleh Setiyawan, dkk., 2013):

Keterangan:

CPUE = Catch Per Unit Effort (kg)

Ci = Hasil tangkapan pada tahun ke-i (ton)

Fi = Upaya penangkapan pada tahun ke-i (kg/trip)

Standarisasi Effort

Menurut Melmambessy (2010), unit effort sejumlah armada penangkapan ikan dengan alat tangkap dan waktu tertentu dikonversi ke dalam satuan „ boat-days‟ (trip). Pertimbangan yang digunakan adalah:

a.Respon stock terhadap alat tangkap standar akan menentukan status sumberdaya selanjutnya berdampak pada status perikanan alat tangkap lain.

b.Total hasil tangkap ikan per unit effort alat tangkap standar lebih dominan dibanding alat tangkap lainnya, dan

c.Daerah penangkapan alat tangkap standar meliputi dan atau berhubungan dengan daerah penangkapan alat tangkap lain.

Prosedur standarisasi alat tangkap ke dalam satuan baku unit alat tangkap standar, dapat dilakukan sebagai berikut:


(47)

1. Alat tangkap standar yang digunakan mempunyai CPUE terbesar dan memiliki nilai faktor daya tangkap (Fishing Power Index) sama dengan 1. Nilai FPI dapat diperoleh melalui persamaan (Gulland, 1991):

Keterangan:

r = 1, 2, 3, … (alat tangkap yang distandarisasi) s = 1, 2, 3, … (alat tangkap standar)

i = 1, 2, 3, … (jenis alat tangkap)

CPUEr = Total hasil tangkapan (cacth) per upaya tangkap (effort) dari alat tangkap r yang akan distandarisasi (ton/trip)

CPUEs = Total hasil tangkapan (cacth) per upaya tangkap (effort) dari alat tangkap r yang dijadikan standar (ton/trip)

FPIi = Fishing Power Index dari alat tangkap (yang distandarisasi dan alat tangkap standar)

2. Sementara menurut Theresia, dkk (2013), nilai FPIi digunakan untuk menghitung total upaya standar dengan persamaan:

E = ∑ Keterangan:

E = Total effort atau jumlah upaya tangkap dari alat tangkap yang ……distandarisasi dan alat tangkap standar (trip).

E = Effort dari alat tangkap yang distandarisasi dan alat tangkap standar (trip).

Pendugaan Potensi Lestari (MSY) dan Effort Optimum

Menurut Suherman (2007), model Schaefer dan model Fox merupakan model regresi dari CPUE terhadap jumlah effort.


(48)

1. Model Schaefer

Hubungan antara hasil tangkapan (C) dengan upaya penangkapan(f) adalah: C = af + b(f)2

Sedangkan hubungan CPUE dengan upaya penangkapan(f) adalah: CPUE = a + b(f)

Nilai upaya optimum (f opt) adalah:

Nilai potensi maksimum lestari (MSY) adalah:

2. Model Fox

Hubungan antara hasil tangkapan(C) dan upaya penangkapan (f) adalah: C = f exp (a + b (f))

Nilai upaya optimum ( f opt) adalah:

Nilai potensi maksimum lestari (MSY) adalah: MSY = - (1/b) exp (a-1)

Keterangan:

C = Jumlah hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan (kg/trip) a = Intercept

b = Slope

f = Upaya penangkapan (trip) pada periode ke-i f opt = Upaya penangkapan optimal (trip)


(49)

Pendugaan Tingkat Pemanfaatan dan Pengupayaan

Pendugaan tingkat pemanfaatan dilakukan dengan cara mempresentasikan jumlah hasil tangkapan pada tahun tertentu dengan nilai potensi maksimum lestari (MSY). Rumus dari tingkat pemanfaatan adalah (Paully, 1983 diacu oleh Astuti, 2005) :

TPc =

�100%

Keterangan :

TPc = Tingkat pemanfaatan pada tahun ke-i (%) Ci = Hasil tangkapan ikan pada tahun ke-i (kg) MSY = Maximum Sustainable Yield (kg)

Menurut Wahyudi (2010), pendugaan tingkat pengupayaan dilakukan untuk mengetahui tingkat upaya tangkap sumberdaya ikan. Pendugaan dilakukan dengan mempresentasekan effort standar pada tahun tertentu dengan nilai effort optimum. Rumus dari tingkat pengupayaan adalah:

TPf =

� 100%

Keterangan :

TPf = Tingkat pengupayaan pada tahun ke-i (%) fs = Effort standar pada tahun ke-i (trip) f opt = Upaya penangkapan optimum (kg/thn)

Sementara jumlah tangkapan yang diperbolehkan (TAC) adalah 80% dari potensi maksimum lestarinya (FAO (1995) diacu oleh Syakila, 2009). Hal ini berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam pendugaan stok sehingga pemanfaatan sumberdaya ikan dapat terus lestari. Rumus jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah:


(50)

Keterangan :

TAC = Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (kg/thn) MSY = Maximum Sustainable Yield (kg)

Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian dilakukan dengan metode cluster sampling pada kecamatan yang memiliki jumlah nelayan terbanyak. Menurut Hoddi, dkk (2011), penentuan sampel (Lampiran 2) dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu :

n =

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = Tingkat kelonggaran (10%)

Analisis Status Keberlanjutan

Analisis status keberlanjutan sumberdaya ikan sebelah dilakukan dengan pendekatan Flag Model dan dengan metode deskriptif yaitu dengan fakta-fakta yang ada sekarang. Analisis atribut dan kriteria skor pada dimensi ekologi (Tabel 4), atribut dan kriteria skor pada dimensi ekonomi (Tabel 5), atribut dan kriteria skor pada dimensi sosial (Tabel 6), atribut dan kriteria skor pada dimensi ekonomi (Tabel 7), serta atribut dan kriteria skor pada dimensi etika (Tabel 8) merupakan olahan data penelitian Pitcher and Preikshot (2001).

Kuisioner (Lampiran 3) diberikan terhadap responden khususnya nelayan yang tangkapan utamanya ikan demersal di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai dan selanjutnya diolah dengan Microsoft Excel.


(51)

Tingkat keberlanjutannya dilihat dengan menggunakan instrumen skala likert (Tabel 3).

Tabel 3. Instrumen Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Berkelanjutan 3

2 Cukup Berkelanjutan 2

3 Tidak Berkelanjutan 1

Sumber : Sugiyono (2006) diacu oleh Karlina, 2011. Tabel 4. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Ekologi

Sumber : Pitcher and Preikshot (2001).

Tabel 5. Atribut dan Skor Kriteria pada Dimensi Ekonomi

No. Atribut Skor Kriteria pemberian skor

1. Gaji/upah rata-rata 3; 2; 1 Nelayan terhadap lain pekerja: > (3); = (2); < (1)

2. Pendapatan lain 3; 2; 1 Penangkapan dilakukan: full time (3);

partime (2); sambilan (1);

3. Ketenagakerjaan 3; 2; 1 Aktivitas ini terhadap lain perikanan: <10% (3); 10- 20% (2); >20 (1)

4. Kepemilikan 3; 2; 1 Profit perikanan terutama untuk: lokal (3); campuran (2); asing (1)

5. Pasar utama 3; 2; 1 Lokal (3); nasional (2); internasional (1) 6. Subsidi 3; 2; 1 Hampir seluruh (3); beberapa (2); tidak (1) 7. Konsumsi BBM 3; 2; 1 Rendah (3); sedang (2); tinggi (1)

Sumber : Pitcher and Preikshot (2001).

No. Atribut Skor Kriteria pemberian skor

1. Status eksploitasi 3; 2; 1 Skala eksploitasi : under-fully (3); heavy-(2);

over-exploited (1);

2. Keragaman rekrutmen

3; 2; 1 Koefisien keragaman:< 40% (3); 40-100% (2); > 100% (1)

3. Perubahan trophic

level

3; 2; 1 Penurunan trophic level dalam ekosistem: tidak (3); perlahan (2); cepat (1)

4. Jarak migrasi 3; 2; 1 Jumlah jurisdiksi yang terkait sepanjang daur- hidup: 1-2 (3); 3-4 (2); >4 (1)

5. Tingkatan kolaps 3; 2; 1 Pengurangan lokasi area tangkap: tidak (3); sedikit (2); banyak dan cepat (1)

6. Ukuran tangkapan ikan

3; 2; 1 Didaratkan berubah 5 tahun terakhir?: tidak berubah (3); ya gradual (2); ya cepat (1) 7. Discarded by catch 3; 2; 1 Terhadap target hasil tangkapan: rendah

0-10% (3); sedang (10 - 40%) (2); > 40% (1) 8. Spesies tangkapan 3; 2; 1 Termasuk by-catch: 1 - 10 (3); 10 - 100 (2);


(52)

Tabel 6. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Sosial

No. Atribut Skor Kriteria pemberian skor 1. Sosialisasi

penangkapan

3; 2; 1 Nelayan bekerja: kelompok (3); keluarga (2); individu pada suatu perusahaan (1)

2. Pendatang baru 3; 2; 1 Selama 5 tahun terakhir:< 10% (3); 10 - 20% (2); > 20% (1)

3. Sektor penangkapan

3; 2; 1 RTP dalam komunitas: < 10% (3); 10 - 30% (2); >30 (1)

4. Pengetahuan lingkungan

3; 2; 1 Terhadap sumberdaya ikan & lingkungan: banyak (3) ; beberapa (2); dan kosong (1) 5. Tingkat pendidikan 3; 2; 1 Terhadap rata-rata tingkat pendidikan

penduduk: diatas (3);sama (2); rendah (1) 6. Status konflik 3; 2; 1 Konflik dengan perikanan/sektor lain: tidak

(3); beberapa (2); banyak (1)

7. Pengaruh nelayan 3; 2; 1 Terhadap regulasi aktual: banyak (3) beberapa (2); hampir tidak (1)

8. Pendapatan Penangkapan

3; 2; 1 Terhadap total pendapatan keluarga: > 80% (3); 50 - 80% (2); < 50% (1)

9. Pastisipasi keluarga 3; 2; 1 Anggota keluarga menjual/memproses hasil tangkapan: ya (3); kadang-kadang (2); tidak (1)

Sumber : Pitcher and Preikshot (2001).

Tabel 7. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Teknologi

No. Atribut Skor Kriteria pemberian skor

1. Lama trip 3; 2; 1 Rata-rata hari setiap trip: < 1 hari (3); 1 hari (2); > 1 hari (1)

2. Tempat pendaratan 3; 2; 1 Tersebar (3); agak terpusat (2); terpusat (1); 3. Pengolahan

pra-jual

3; 2; 1 Banyak (3); beberapa (2); Tidak (1) 4. Penanganan di

kapal

3; 2; 1 Penggunaan tangki hidup (3); canggih (2); tidak (1)

5. Selektivitas alat tangkap

3; 2; 1 Banyak (3) ; beberapa (2); sedikit (1) 6. Ukuran kapal 3; 2; 1 Rata-rata panjang kapal: <8m (3);8 – 17 m

(2); > 18m (1) 7. Perubahan daya

tangkap

3; 2; 1 Dalam 5 tahun terakhir meningkat: tidak (3); sedikit (2); banyak/cepat (1)

8. Efek samping alat tangkap

3; 2; 1 Tidak ada (3); beberapa (2); banyak (1) Sumber : Pitcher and Preikshot (2001).


(53)

Tabel 8. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Etika

No. Atribut Skor Kriteria pemberian skor

1. Pilihan perikanan 3; 2; 1 Pilihan perikanan: banyak (3); beberapa (2); tidak ada (1)

2. Kesetaraan berkegiatan

3; 2; 1 Mempertimbangkan basis tradisi/sejarah: perikanan tradisional (3); ya (2); tidak (1) 3. Keadilan

pengelolaan

3; 2; 1 Pola pengelolaan:co-management/leader pemerintah (1); co-management/leader masy. (2); murni co-management yg setara (3)

4. Mitigasi-Destruksi habitat

3; 2; 1 Kerusakan dan mitigasinya terhadap habitat ikan: tidak ada kerusakan atau mitigasi (3); beberapa kerusakan (2); banyak kerusakan (1)

5. Mitigasi-deplesi ekosistem

3; 2; 1 Kerusakan dan mitigasinya yang berdampak pada ekosistem: tidak ada kerusakan atau mitigasi (3); beberapa kerusakan (2); banyak kerusakan (1)

6. Penangkapan yang melanggar aturan

3; 2; 1 Tidak ada (3); beberapa (2); banyak (1) 7. Buangan dan

limbah

3; 2; 1 Tidak ada (3); beberapa (2); banyak (1) Sumber : Pitcher and Preikshot (2001).

Keberlanjutan ikan sebelah dianalisis berdasarkan frekuensi bendera yang merupakan syarat dalam menentukan keberlanjutan. Selanjutnya hasil koresponden tersebut diolah dengan metode rating scale yaitu jumlah hasil jawaban responden yang telah diskoring dibagi total jumlah responden dan dikalikan 100 sebagai persentasinya. Metode ini digunakan untuk menetapkan seperangkat kondisi ambang batas kritis (Critical Threshold Value/CTV) yang kemudian digunakan sebagai indikator keberlanjutan perikanan. Rentang nilai CTV Berdasarkan Warna Bendera (Nijkamp dan Ouwersloot, 1997) dapat dilihat pada Gambar 8 sebagai berikut :

CTV =

Kondisi ambang batas kritis (Critical Threshold Value/CTV) dapat dibagi kedalam kelas warna sebagai berikut:


(54)

Gambar 8. Rentang nilai CTV Berdasarkan Warna Bendera (Nijkamp dan Ouwersloot, 1997)

Keterangan :

Hijau = Berkelanjutan Merah = Tidak Berkelanjutan Kuning = Sedang Hitam = Berhenti


(55)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Produksi Ikan Sebelah (Hasil Tangkapan)

Pendugaan potensi sumberdaya ikan diolah dengan menggunakan data produksi dan upaya penangkapan yang dilakukan setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2009 – 2013). Produksi tiap alat tangkap sumberdaya ikan sebelah tahun 2009 – 2013 di perairan Selat Malaka dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Produksi Sumberdaya Ikan Sebelah tahun 2009 – 2013 di perairan Selat Malaka (Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 – 2013).

Produksi pukat tarik ikan tahun 2009 sebanyak 525.390 kg; tahun 2010 sebanyak 2.636.350 kg; tahun 2011 sebanyak 3.138.690 kg; tahun 2012 sebanyak 394.700 kg; dan tahun 2013 sebanyak 387.800 kg. Produksi jaring insang hanyut tahun 2009 sebanyak 439.420 kg; tahun 2010 sebanyak 2.204.940 kg; tahun 2011 sebanyak 1.483.740 kg; tahun 2012 sebanyak 89.900 kg; dan tahun 2013 sebanyak 229.100 kg. Produksi jaring insang tetap tahun 2009 sebanyak 189.700

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000

2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

P

rod

u

k

si

(

k

g)

Pukat tarik ikan

Jaring insang hanyut Jaring insang tetap


(56)

kg; tahun 2010 sebanyak 951.900 kg; tahun 2011 sebanyak 640.550 kg; tahun 2012 sebanyak 52.890 kg; dan tahun 2013 sebanyak 141.300 kg.

Berdasarkan jumlah produksi tiap alat tangkap, pukat tarik ikan merupakan alat tangkap yang memiliki produksi tertinggi dari tahun 2009 – 2013 (525.390 kg; 2.636.350 kg; 3.138.690 kg; 394.700 kg; 387.800 kg). Produksi terendah tahun 2009 – 2013 adalah jaring insang tetap (189.700 kg; 951.900 kg; 640.550 kg; 52.890 kg; 141.300 kg).

Upaya Penangkapan (Effort) Ikan Sebelah

Upaya penangkapan (effort) di perairan Selat Malaka dalam kurun waktu 5 tahun (2009 – 2013). Effort tiap alat tangkap sumberdaya ikan sebelah tahun 2009 – 2013 di perairan Selat Malaka dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Effort Sumberdaya Ikan Sebelah tahun 2009 – 2013 di perairan Selat Malaka (Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 – 2013).

Ketiga alat tangkap mengalami peningkatan dan penurunan jumlah effort setiap tahunnya. Effort pukat tarik ikan tahun 2009 sebanyak 9.440,62 trip; tahun

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

2009 2010 2011 2012 2013

Ef

for

t

(tr

ip)

Tahun

Pukat tarik ikan Jaring insang hanyut Jaring insang tetap


(57)

2010 sebanyak 35.402,30 trip; tahun 2011 sebanyak 31.151,90 trip; tahun 2012 sebanyak 5.089,72 trip; dan tahun 2013 sebanyak 2.544,86 trip. Effort jaring insang hanyut tahun 2009 sebanyak 43.333 trip; tahun 2010 sebanyak 30.937,50 trip; tahun 2011 sebanyak 55.000 trip; tahun 2012 sebanyak 74.400 trip; dan tahun 2013 sebanyak 74.400 trip. Effort jaring insang tetap tahun 2009 sebanyak 63.840 trip; tahun 2010 sebanyak 49.470 trip; tahun 2011 sebanyak 79.625 trip; tahun 2012 sebanyak 74.400 trip; dan tahun 2013 sebanyak 74.400 trip.

Berdasarkan jumlah effort tiap alat tangkap, jaring insang tetap merupakan alat tangkap yang memiliki effort tertinggi dari tahun 2009 – 2011 (63.840 trip; 49.470 trip; 79.625 trip). Sedangkan effort tertinggi pada tahun 2012 – 2013 adalah jaring insang tetap dan jaring insang hanyut dengan jumlah trip yang sama (74.400 trip; 74.400 trip). Effort terendah tahun 2009 adalah pukat tarik ikan (9.440,62 trip). Pada tahun 2010 adalah jaring insang hanyut (30.937,50 trip). Sedangkan pada tahun 2011 – 2013 adalah pukat tarik ikan (31.151,90 trip; 5.089,72 trip; 2.544,86 trip).

Pendugaan Potensi Lestari (MSY) dan Effort Optimum

Pendugaan potensi lestari dengan metode surplus produksi yang terdiri dari model Schaefer dan model Fox. Berdasarkan analisis potensi sumberdaya ikan sebelah dengan metode surplus produksi menggunakan formula model

Schaefer. Regresi linear antara effort dengan CPUE ikan sebelah (model Schaefer)

pada Gambar 11 diperoleh konstanta (a) sebesar 169,22365 dan koefisien regresi (b) sebesar -0,0035833. Hasil dugaan potensi lestari (MSY) sumberdaya ikan sebelah sebesar 25,6535714 kg/tahun dengan effort optimum 0,30319133


(58)

trip/tahun. Berdasarkan analisis regresi nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,65 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,4233.

Gambar 11. Regresi Linear antara effort dengan CPUE Ikan Sebelah (model

Schaefer)

Hubungan antara hasil tangkapan (C) dengan upaya tangkapan (f) sumberdaya ikan sebelah ditunjukkan dengan menggunakan model Schaefer dalam persamaan C = 169,22365 f – 0,0035833 f² sedangkan hubungan CPUE dengan upaya penangkapan (f) dengan persamaan CPUE = 169,22365 – 0,0035833 f. Hubungan CPUE dengan effort dari persamaan regresi linear model

Schaefer adalah y = - 0,0036 x + 169,2236 dengan R² = 0,4233 artinya setiap

peningkatan effort 1 trip maka CPUE akan berkurang sebesar 0,0036 kg/trip. Sedangkan dengan menggunakan formula model Fox. Regresi linear antara effort dengan ln CPUE ikan sebelah (model Fox) pada Gambar 12 diperoleh konstanta (a) sebesar 5,037825 dan koefisien regresi (b) sebesar -3,38E-05. Hasil dugaan potensi lestari (MSY) sumberdaya ikan sebelah sebesar 1.679.092 kg/tahun dengan effort optimum 29.612 trip/tahun. Berdasarkan analisis

y = - 0.0036 x + 169.2236 R² = 0.4233

0 50 100 150 200 250 300

0 10000 20000 30000 40000

C

P

UE (

kg

/t

rip)


(59)

regresi nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,793 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,63.

Gambar 12. Regresi Linear antara effort dengan ln CPUE Ikan Sebelah (model Fox)

Hubungan antara hasil tangkapan (C) dengan upaya penangkapan (f) sumberdaya ikan sebelah dengan model Fox ditunjukkan dengan persamaan C = f exp 5,037825 – 3,38E-05 f. Hubungan ln CPUE dan effort sumberdaya ikan sebelah dari persamaan regresi linear adalah y = -3,27E-05 x + 5,025 dengan R2 = 0.630 artinya setiap peningkatan effort 1 trip maka CPUE akan berkurang sebesar -3,38E-05 kg/trip atau sama dengan 0,0000338 kg/trip. Pendugaan potensi lestari dengan metode surplus produksi (Tabel 9) dengan model Schaefer dan model Fox. Tabel 9. Pendugaan Potensi Lestari dengan Metode Surplus Produksi

Nilai Schaefer Fox Satuan

a 169,22365 5,037825

b -0,0035833 -3,38E-05

MSY 25,6535714 1.679.092 kg/tahun

F optimum 0,30319133 29.612 trip/tahun

R 0,65 0,793

R² 0,4233 0,630

y = -3E-05x + 5.0378 R² = 0.6301

0 1 2 3 4 5 6

0 10000 20000 30000 40000

ln C

P

UE

(kg

/t

rip)


(60)

Maximum Sustainable Yield dan effort optimum ikan sebelah (model Fox)

pada Gambar 13 di perairan Selat Malaka, Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2009 sebesar 420.800 kg dengan effort sebesar 3.907 trip. Tahun 2010 produksi meningkat dengan signifikan sebesar 2.021.200 kg dengan effort sebesar 37.138 trip.

Gambar 13. Maximum Sustainable Yield dan Effort Optimum Ikan Sebelah (model Fox)

Produksi tahun 2011 menurun menjadi 1.360.100 kg dengan effort turun menjadi 31.152 trip dan produksi tahun 2012 turun kembali menjadi 486.000 kg dengan effort menurun menjadi 5.621 trip. Sedangkan tahun 2013 produksi meningkat menjadi 758.200 kg dengan effort menurun menjadi 2.814 trip. Pada tahun 2010 dan 2011 sumberdaya ikan sebelah mengalami overfishing. Karena pada tahun 2010 dan 2011 telah melampaui effort optimum. Kondisi ikan sebelah tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini:

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000

P

roduk

si (kg

)

Effort (trip)

Overfishing Underfishing

F opt 29.612

2010 2011 2013

2012

MSY 1.679.092


(1)

penulis. Ibu Desrita, S.Pi, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang disela-sela kesibukannya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Dirjen DIKTI yang telah membiayai penulis selama perkuliahan dengan beasiswa Bidikmisi. Bapak Prof. Dr. Ir. Dharma Bakti, M.S selaku dekan Fakultas Pertanian. Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Bapak Pindi Patana, S.Hut, M.Sc selaku sekretaris Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, dan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk pengambilan data dalam melakukan penelitian. Camat Tanjung Beringin yang telah memberikan izin untuk pengisian kuisioner kepada nelayan.

Terimakasih juga kepada kepada seluruh teman-teman MSP 2010 yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya. Teman-teman seperjuangan yang setia baik suka maupun duka Denni Hutasoit, Nisa Lubis, Latifa Dalimunthe, Anita Rahman, Riris Aritonang, dan kak Rina Sari Lubis, S.Pi, Meisara Karolina, Mariany Siagian, Danra Siallagan, dan Ester N. Tindaon yang turut serta dalam membantu penyelesaikan skripsi.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Manajemen Sumberdaya Perairan.

Medan, September 2014


(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... ... iv

DAFTAR ISI ... ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 2

Kerangka Pemikiran ... 3

Tujuan Penelitian ... 4

Manfaat Penelitian ... 5

TINJAUAN PUSTAKA Potensi Sumberdaya Ikan ... 6

Klasifikasi & Ciri Morfologi Ikan Sebelah (Psettodes spp.) ... 7

Distribusi Ikan Sebelah (Psettodes spp.) ... 10

Alat Tangkap Ikan Sebelah (Psettodes spp.) ... 11

Model Surplus Produksi ... 16

Tingkat Pemanfaatan Ikan Sebelah (Psettodes spp.) ... 17

Perikanan yang Berkelanjutan ... 18

Pengelolaan Sumberdaya Perikanan ... 21

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat ... 27

Kondisi Umum Lokasi Penelitian ... 27

Alat dan Bahan ... 29

Analisa Data ... 31

Hasil Tangkapan Per Upaya Penangkapan (CPUE) ... 33

Standarisasi Effort ... 33

Pendugaan Potensi Lestari (MSY) dan Effort Optimum ... 34


(3)

Penentuan Sampel ... 37

Analisis Status Keberlanjutan ... 37

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Produksi Ikan Sebelah (Hasil Tangkapan) ... 42

Upaya Penangkapan (Effort) Ikan Sebelah ... 43

Pendugaan Potensi Lestari (MSY) dan Effort Optimum ... 44

Pendugaan Tingkat Pemanfatan dan Pengupayaan ... 48

Status Keberlanjutan Ikan Sebelah ... 49

Pembahasan Pendugaan Potensi Lestari ... 54

Tingkat Pemanfaatan dan Pengupayaan ... 56

Keberlanjutan Ikan Sebelah ... 57

Pengelolaan Sumberdaya Ikan Sebelah a. Pengaturan Musim Penangkapan ... 62

b. Penutupan Daerah Penangkapan ... 63

c. Selektivitas Alat Tangkap ... 63

d. Pelarangan Alat Tangkap ... 65

e. Kuota Penangkapan ... 65

f. Pengendalian Upaya Penangkapan ... 66

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 67

Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA


(4)

viii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Produksi Ikan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2009 – 2013 .... 7

2. Atribut Keberlanjutan Perikanan Tangkap menurut Dimensinya .. 21

3. Instrumen Skala Likert ... 38

4. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Ekologi... 38

5. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Ekonomi ... 38

6. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Sosial ... 39

7. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Teknologi ... 39

8. Atribut dan Kriteria Skor pada Dimensi Etika ... 40

9. Pendugaan Potensi Lestari dengan Metode Surplus Produksi ... 46

10. Kondisi Ikan Sebelah tahun 2009 – 2013 ... 48

11. Dimensi Ekologi ... 50

12. Dimensi Ekonomi ... 51

13. Dimensi Sosial ... 51

14. Dimensi Teknologi ... 52


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Skema Kerangka Pemikiran Penelitian ... 4

2. Ikan Sebelah (Psettodes spp.) ... 8

3. Pukat Tarik Ikan ... 12

4. Jaring Insang Hanyut ... 14

5. Jaring Insang Tetap ... 15

6. Lokasi Penelitian ... 29

7. Mekanisme Pengumpulan Data Teknik Analisis Penelitian ... 30

8. Rentang Nilai CTV berdasarkan Warna Bendera ... 41

9. Produksi Sumberdaya Ikan Sebelah tahun 2009 – 2013 di perairan Selat Malaka ... 41

10. Effort Sumberdaya Ikan Sebelah tahun 2009 – 2013 di perairan Selat Malaka ... 42

11. Regresi Linear antara effort dengan CPUE Ikan Sebelah (model Schaefer) ... 44

12. Regresi Linier antara effort dengan ln CPUE Ikan Sebelah (model Fox) ... 45

13. Maximum Sustainable Yield dan Effort Optimum Ikan Sebelah (model Fox) ... 46

14. Tingkat Pemanfaatan dan Pengupayaan Ikan Sebelah (model Fox) 47 15. Keberlanjutan Ikan Sebelah ... 51


(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman 1. Statistik Produksi, Unit dan Trip Penangkapan Ikan di Laut

Kabupaten Serdang Bedagai ... 74

2. Penentuan Sampel ... 87

3. Kuisioner ... 89

4. Nama-nama Nelayan Koresponden ... 93

5. Skenario Keberlanjutan Perikanan ... 96

6. Lokasi Kegiatan Masyarakat Nelayan Kabupaten Serdang Bedagai ... 98