Pengertian Brand Awareness Pengukuran Brand Awareness

commit to user 10 5. Other Proprietary Brand Assets Aset-aset merek lainnya. Brand equity merupakan aset yang dapat memberikan nilai tersendiri dimata pelanggannya. Aset yang dikandungnya dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut. Brand equity dapat mempengaruhi percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek.

D. Pengertian Brand Awareness

Tingkat penerimaan awal dari seseorang ketika melihat dan atau mendengar suatu informasi tentang produk beserta mereknya adalah kesadaran merek brand awareness. Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Brand awareness membutuhkan jangkauan kontinum dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya. Kontinum ini dapat terwakili dalam tingkatan brand awareness yang berbeda yang dapat digambarkan dalam suatu piramida berikut ini: commit to user 11 Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness Sumber: http:1.bp.blogspot.com- x1O7yHALD3ATq2DjBnebYIAAAAAAAAAHE_FdTJqQ- K2Ys320priamid+awareness.jpg Peran brand awareness dalam brand equity tergantung pada tingkatan akan pencapaian kesadaran dibenak konsumen. Tingkatan brand awareness yang paling rendah adalah brand recognition pengenalan merek atau disebut juga sebagai tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan. Tingkatan berikutnya dalah brand recall pengingatan kembali merek atau tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan karena konsumen tidak perlu dibantu untuk mengingat merek. Pengukuran pengenalan merek tanpa bantuan lebih sulit dibandingkan dengan bantuan. Tingkatan berikutnya adalah merek yang disebut pertama kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu top of mind puncak pikiran . Top of mind adalah brand awareness tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada dalam pikiran konsumen commit to user 12

E. Peranan Brand Awareness

Peran brand awareness terhadap brand equity dapat dipahami dengan membahas bagaimana brand awreness menciptakan suatu nilai. Penciptaan nilai ini dapat dilakukan paling sedikit dengan 4 cara ini: 1. Anchor to which other association can be attached, artinya suatu merek dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai menggambarkan asosiasi dari merek tersebut. 2. F amiliarity –Liking, artinya dengan mengenal merek akan menimbulkan rasa terbiasa terutama untuk produk-produk yang bersifat low involvement keterlibatan rendah, seperti pasta gigi, sabun mandi dan lain-lain. Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan kesukaaan yang kadang-kadang dapat menjadi suatu pendorong dalam membuat keputusan. 3. SubstanceCommitment. Kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara logikia, suatu nama dikenal karena beberapa alasan, mungkin karena program iklan perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi yang luas, eksistensi sudah lama dalam industry, dll. Jika kualitas dua merek sama, brand awareness akan menjadi faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan konsumen. commit to user 13

4. Brand to consider

. Langkah pertama dalam dalam proses pembelian adalah menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang dikenal untuk dipertimbangkan merek mana yang akan diputuskan dibeli. Merek yang memiliki top of mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak dipertimbangkan dibenak konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah merek yang disukai atau merek yang dibenci. F. Mencapai Brand Awareness Pengenalan maupun pengenalan merek akan melibatkan upaya mendapatkan identitas nama dan menghubungkannya ke kategori produk. Agar brand awareness dapat dicapai dan diperbaiki dapat ditempuh beberapa cara berikut: 1. Pesan yang harus disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda dibandingkan dengan yang lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan kategori produknya. 2. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen untuk mengingat merek. 3. Jika produk memiliki symbol, hendaknya simbeol yang dipakai dapat dihubungkan dengan mereknya KFC dengan Kolonel Sander. commit to user 14 4. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak diingat pelanggan. 5. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai kategori produk, merek atau keduanya Nama Martina Hingis , Andre Agassi dapat menjadi isyarat untuk raket tenis. 6. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan.

G. Pengukuran Brand Awareness

Pengukuran brand awareness didasarkan kepada pengertian- pengertian dari brand awareness yang mencakup tingkatan brand awareness menurut David A.Aaker, yaitu Top of Mind Puncak Pikiran, Brand Recall Pengingatan Kembali Merek, Brand Cognition Pengenalan Merek. Informasi dapat diperoleh dengan menggunakan kuesioner daftar pertanyaan yang berisis pertanyaan tunggal atau pertanyaan jamak. 1. Top of Mind Top of mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori produk. Top of mind adalah single respons question , artinya, satu responden hanya boleh memberikan satu jawaban commit to user 15 untuk pertanyaan ini. Misalnya kategori produknya minuman jeruk, dapat dilontarkan permintaan berikut: “Merek minuman jeruk apa yang pertama kali muncul dibenak anda?” 2. Brand Recall Brand Recall atau pengingatan kembali merek mencerminkan merek-merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. Brand Recall merupakan multi response question yang menghasilkan jawaban tanpa dibantu. Masih dalam konteks yang sama, dapat ditanyakan: “Sebutkan merek lain selain yang telah anda sebut diatas” 3. Brand Recognition Brand Recognition atau pengenalan brand awareness merupakan pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk merek tersebut. Pertanyyan diajukan untuk mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek tersebut. Untuk mengukur pengenalan brand awareness selain mengajukan pertanyaan dapat dilakukan dengan menunjukkan photo yang menggambarkan ciri-ciri merek tersebut. commit to user 16

a. Mengajukan pertanyaan

“Apakah anda mengenal minuman serbuk jeruk instan merek Nutrisari?” merek yang sedang kita teliti disebutkan, missal merek Nutrisari Alternative jawaban terbaik adalah: 1. Ya, saya mengenal dan telah menuliskannya dalam pertanyaan sebelumnya 2. Ya, saya mengenal setelah mengisi kuesioner ini 3. Tidak mengenal sama sekali Yang termasuk kelompok brand recognition adalah yang menjawab alternative jawaban no 2, karena jawaban no 1 sudah termasuk dalam kelompok brand recall dan top of mind. Biasanya pertanyaan di atas dilanjutkan dengan pertanyaan untuk mengetahui bagaimana cara responden mengenal merek tersebut sebagai inforamsi pendukung dengan pertanyaan: “Di mana anda mengenal merek Nutrisari?” commit to user 17

b. Menunjukkan foto yang menggambarkan atributcirri produk merek

Nutrisari tanpa menunjukkan mereknya . Terhadap responden dapat ditanyakan: “Apakah anda mengetahui merek produk ini?” 4. Brand unaware Untuk pengukuran brand unaware dilakukan observasi terhadap pertanyaan pengenalan brand unaware sebelumnya dengan melihat responden yang menjawab alternative no.a.3 – jawaban tidak mengenal sama sekali atau yang menjawab tidak tahu ketika ditunjukkan photo produknya. commit to user 18

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan LPIA Lembaga Pendidikan Indonesia-Amerika, terkenal dengan nama LPIA. Adalah institusi yang bergerak di bidang pendidikan. Bidang garapan yang pertama dilakukan adalah mengelola pendidikan bahasa inggris dan selanjutnya pendidikan komputer. LPIA telah berdiri selama 17 tahun, melayani 10.000 siswa di 64 cabangnya di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Didirikan pada tahun 1990 di Jakarta oleh Bpk Drs.H.M. Ali Badarudin SH, MM Pd. Presiden Direktur dengan ijin operasi Departemen Pendidikan Nasional R.I No.14145PLSMI1-435VIII1992. HEAD OFFICE HEAD OFFICE: GRAHA LPIA: Perkantoran Mall Klender Blok B3 No.16-18 Jl.I Gusti Ngurah Rai, Klender-Jakarta Timur 13470, Telp 021 8604608 Branch Office: Jl Slamet Riyadi No. 269 Solo Depan TB Gramedia Telp: 0271 726 807