commit to user 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Minat menjadi bidan a. Pengertian Minat
Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorongseseorang untuk memperoleh objek
khusus, aktivitas, pemahaman dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian, minat juga merupakan salah satu aspek
psikis yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar Dalyono, 2005.
Menurut Slameto 2003 minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat dapat
diekspresikan melalui
suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu daripada yang
lain, dan dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak, sangat tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini
nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap
subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut, sebagai contoh seseorang yang
commit to user 7
berminat terhadap pendidikan kebidanan maka perhatiannya akan selalu tertuju pada keadaan-keadaan yang berhubungan dengan dunia
kesehatan atau kebidanan, sehingga untuk mewujudkan keinginannya tersebut
pendidikan kebidanan
akan menjadi
pilihannya Sandjaja,2008.
b. Aspek dan proses minat Minat terbagi menjadi tiga aspek, yaitu:
1 Aspek Kognitif Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
2 Aspek Afektif Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat, berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua,
guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam
berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. 3 Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan
dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
commit to user 8
Proses minatterdiri dari: 1 Motif alasan, dasar, pendorong
2 Perjuangan motif, sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini
harus dipilih. 3 Keputusan, inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan
antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab tak mungkin seseorang mempunyai macam-
macam keinginan pada waktu yang sama. 4 Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.
c. Faktor yang mempengaruhi minat Suatu anggapan yang keliru adalah bila mengatakan bahwa
minat dibawa sejak lahir.Menurut Slameto 2009 minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperolah kemudian. Dengan kata lain,
Slameto ingin mengatakan bahwa minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seseorang .
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian setelah berinteraksi dengan lingkungan.Minat terhadap
sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.Jadi minat terhadap
sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar-belajar selanjutnya.Seorang bidan tidak dilahirkan untuk menjadi bidan tetapi
akibat pengalaman dan belajarnya kemudian tertarik untuk menjadi
commit to user 9
bidan. Menurut Sardiman, 2007 minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman,
kebiasaan, sehingga minat akan selalu terkait soal kebutuhan atau keinginan.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat: 1 Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan.Sebaliknya kalau
status ekonomi
mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang
kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
2 Pendidikan Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang
dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.
3 Tempat tinggal Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang
biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
d. Upaya meningkatkan Minat Beberapa ahli berpendapat bahwa cara yang paling efektif
untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah
commit to user 10
dengan menggunakan minat-minat yang telah ada, misalnya seseorang berminat pada pendidikan kebidanan, maka kepadanya diberikan
pandangan-pandangan tentang dunia kesehatan, prospek atau masa depan dunia kesehatan khususnya kebidanan, prospek dunia kerja dan
sebagainya Sardiman, 2007. Minat dapat dibentuk dengan jalan memberikan informasi-
informasi mengenai subyek yang menjadi pilihannya. Misalnya tentang minat belajar di pendidikan kebidanan maka informasi yang
diberikan meliputi, apa itu bidan, peran dan fungsi bidan, bagaimana prosedur untuk menjadi bidan, prasarat apa yang harus dimilikinya,
serta kompetensi apa yang harus dicapai dalam pendidikan kebidanan. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat
Slameto, 2003. e. Indikator Minat
Suatu anggapan yang keliru adalah apabila mengatakan bahwa minat dibawa sejak lahir melainkan minat dapat diperolah kemudian.
Dengan kata lain, sesungguhnya bahwa minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seseorang Slameto, 2009 .
Seorang bidan tidak dilahirkan untuk menjadi bidan tetapi akibat pengalaman dan belajarnya kemudian tertarik untuk menjadi
bidan. Minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan, sehingga minat akan
selalu terkait soal kebutuhan atau keinginan Sardiman , 2007.
commit to user 11
Untuk mengukur minat maka indikator yang dipakai adalah sebagai berikut :
1 Membangkitkan adanya suatu kebutuhan 2 Adanya ketertarikan
3 Adanya dasar minat dan persoalan pengalaman yang lampau 4 Adanya informasi-informasi
5 Adanya interaksi dengan lingkungan 6 Adanya kebutuhan atau keinginan
Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar mahasiswa dalam rentangan waktu
tertentu. Oleh karena itu untuk membangkitkan minat mahasiswa agar bisa menjadi bidan yang diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak
dan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna bidan itu sendiri bagi para mahasiswa Dimyati, 2002 .
f. Bidan 1 Pengertian bidan
Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional daninternasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Bidan
adalahseseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakuioleh negara serta memperoleh kualifikasi dan
diberi izin untuk menjalankanpraktek Estiwidani, dkk, 2008 . Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
commit to user 12
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung jawab, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa
nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau
bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat- daruratan Wahyuningsih, 2005 .
2 Peran Fungsi dan Kompetensi Bidan Menurut Estiwidani.D, dkk 2008 peran, fungsi bidan
dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai : pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Sedangkan tanggung jawab bidan meliputi
pelayanan konseling, pelayanan kebidanan normal, pelayanan kebidanan abnormal, pelayanan kebidanan pada anak, pelayanan
KB, dan
pelayanan kesehatan
masyarakat.Sedemikian kompleksnya peran, fungsi, dan tanggung jawab seorang bidan
dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kebidanan yang terbaik dan professional kepada masyarakat maka untuk
commit to user 13
keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi bidan.
Berdasarkan Wahyuningsih 2005, peran fungsi bidan yaitu: a Peran sebagai Pelaksana, terdiri dari: tugas mandiri,
tugaskolaborasi dan tugas merujuk. b Peran
sebagai Pengelola,
yaitu dengan
mengembangkanpelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompokkhusus dan masyarakat.
c Peran sebagai
Pendidik, yaitu
dengan memberikan
pendidikandan penyuluhan kesehatan. d Peran
sebagai PenelitiInvestigator,
yaitu melakukan
investigasiatau penelitian terapan dalam bidang kesehatan. Kompetensi bidan adalah kemampuan dan karakteristik
yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang harus dimiliki seorang bidan dalam melaksanakan praktek
kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara aman dan bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat Wahyuningsih, 2005. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor: 369MenkesSKIII2007
tentang Standar Profesi Bidan,maka ditetapkan standar kompetensi bidan yang harus dimiliki yaitu :
a Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang
commit to user 14
membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
b Pra konsepsi, KB, dan Ginekologi ; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang
sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua. c Asuhan dan konseling selama kehamilan ; bidan memberi
asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini,
pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. d Asuhan selama persalinan dan kelahiran ; bidan memberikan
asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang
bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang
baru lahir. e Asuhan pada ibu nifas dan menyusui ; bidan memberikan
asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
f Asuhan pada bayi baru lahir ; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai
dengan satu bulan.
commit to user 15
g Asuhan pada bayi dan balita ; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat
1 bulan -5 tahun. h Kebidanan komunitas ; bidan memberikan asuhan yang
bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
i Asuhan pada ibuwanita dengan gangguan reproduksi ; melaksanakan asuhan kebidanan pada wanitaibu dengan
gangguan sistem reproduksi. Sedangkan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan
Permenkes Nomor 1464MenkesPerX2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, kewenangan yang dimilki bidan
meliputi : a Kewenangan Normal, meliputi :
1 Pelayanan kesehatan ibu 2 Pelayanan kesehatan anak
3 Pelayan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana b Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah
c Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memilki dokter
Seorang bidan dimasa sekarang dituntut memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan kebidanan.Hal ini semua
dapat terwujud bila seorang bidan mampu menguasai konsep dasar
commit to user 16
ilmu kebidanan, keterampilan tambahan dan perkembangannya juga mampu bersikap profesional sesuai dengan kode etik yang
telah ditetapkan. Dari penjelasan tentang minat dan bidan diatas, maka minat menjadi bidan mempunyai pengertian sebagai rasa
suka atau ketertarikan untuk menjadi bidan yang kompeten, dapat menjalankan tugasnya sesuai standar pelayanan kebidanan dan
kompetensi bidan , dapat mengembangkan ilmunya, dan selalu mematuhi kode etik kebidanan dalam menjalankan tugasnya
tersebut Syofyan, 2005 . 2. Motivasi Belajar Mahasiswa
a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motivasi merupakan dorongan
yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya.Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu Uno, 2007. Motivasi diterapkan dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam
belajar.Motivasi dalam belajar memiliki peranan yang penting, karena keberadaannya sangat diperlukan untuk menimbulkan perbuatan
belajar. Selain itu, motivasi merupakan pengarah untuk perbuatan
commit to user 17
belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat dicapai Uno,2007.
Menurut Sukmadinata 2003, motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku peserta didik untuk belajar. Motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting dalam mempengaruhi tindakan
belajar. Syah 2005, menyatakan bahwa motivasi belajar dapat
dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan cita-cita. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar, yang berupa pujian, adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik,
hukuman, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orangtua dan guru. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal
maupun eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di
institusi pendidikan maupun di rumah. Syah 2005 menambahkan bahwa dalam perspektif kognitif,
motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi
commit to user 18
intrinsikkarena lebih murni dan tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan
memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan, misalnya, memberi pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan dorongan hadiah
atau dorongan keharusan dari orangtua dan guru. Motivasi intrinsik yang terdapat dalam diri peserta didik akan
menimbulkan kesadaran peserta didik untuk belajar sendiri. Kesadaran itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata
pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan bermanfaat di masa yang akan datang. Peserta didik yang yang memiliki motivasi
intrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, dan mempunyai keahlian bidang tertentu Djamarah, 2008.
Sukmadinata 2003 memberi pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai
tujuan.Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar sehingga siswa yang bermotivasi kuat
memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi.Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil praktik atau
penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai
commit to user 19
tujuan tertentu Uno, 2007.Sedangkan menurut Nursalam 2008, motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku peserta didik untuk belajar.Motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting
dalam mempengaruhi tindakan belajar. Hal tersebut terwujud melalui empat cara, yaitu sebagai berikut :
1 Motivasi meningkatkan tingkat aktivitas dan energi peserta didik 2 Motivasi menggerakkan peserta didik kepada tujuan tertentu
3 Motivasi mempengaruhi strategi dan proses kognitif dari peserta didik.
Adanya motivasi dalam belajar dapat disimpulkan dari observasi tingkah laku. Ciri manifestasi peserta didik yang mempunyai
motivasi positif dipaparkan oleh Nursalam 2008, yaitu : 1 Memperlihatkan perhatian, dan ingin ikut serta dalam proses
pembelajaran 2 Bekerja keras dan memberikan waktu kepada usaha tersebut
3 Terus bekerja sampai tugas terselesaikan Peserta didik yang tidak mempunyai minat terhadap
pendidikannya tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak
menyentuh kebutuhannya.Segala sesuatu yang menarik minat peserta didik yang satu, belum tentu menarik minat peserta didik yang lain,
commit to user 20
selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya Djamarah,2008.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar menurut
Nursalam 2008 diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Cita-cita dan Aspirasi
Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam
belajar.Halini diindikasikan dengan : a sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b kreativitas yang tinggi c berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami
d berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama e berusaha menguasai seluruh mata pelajaran
f beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting 2 Kemampuan peserta didik
Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan
intelektual atau
intelegensi, termasuk
kemampuan psikomotor.
3 Kondisi peserta didik Kondisi jasmani dan rohani yang sehat akan mendukung pemusatan
perhatian dan gairah dalam belajar. 4. Kondisi Lingkungan Belajar
commit to user 21
Kondisi lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, kemasyarakatan, dan lingkungan institusi
penyelenggara pendidikan. 5.Unsur-Unsur Dinamis dalam Pembelajaran
Peserta didik memiliki perasaan, perhatian, ingatan, kemauan, dan pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi
dalam belajar baik secara langsung maupun tidak langsung. 6 Upaya pengajar dalam membelajarkan peserta didik
Pengajar merupakan salah satu stimulus yang sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar.
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan
kematangan psikologis, misalnya persepsi, kesan, tanggapan intelegensia dan kecerdasan spiritual Nursalam, 2008 .
c. Indikator Motivasi belajar Menurut Uno 2007, hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan peserta didik dalam belajar. Indikator
motivasi belajar diantaranya yaitu adanya keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita
masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang
commit to user 22
menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang peserta didik dapat belajar dengan
baik. d. Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar mahasiswa
Minat merupakan rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat di
ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari pada yang lain, dapat pula di
manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Seorang mahasiswa yang berminat terhadap pendidikan kebidanan maka
perhatiannya akan selalu tertuju pada keadaan-keadaan yang berhubungan dengan dunia kesehatan atau kebidanan Slameto, 2003 .
Mahasiswa pendidikan bidan yang memiliki minat yang tinggi untuk menjadi bidan, cenderung memilki motivasi belajar yang tinggi
karena bidan harus memiliki kecakapan yang sesuai standar, baik standar pengetahuannya maupun standar ketrampilannya. Hal ini dapat
mendorong mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan materi ajarnya saat menempuh pendidikan kebidanan, guna mencapai standar pengetahuan
dan ketrampilan klinisnya tersebut sehinga dapat meningkatkan motivasi belajar Harni, 2007.
commit to user 23
B. Kerangka Konsep