commit to user 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Minat menjadi bidan a.  Pengertian Minat
Minat  adalah  suatu  disposisi  yang  terorganisir  melalui pengalaman  yang  mendorongseseorang  untuk  memperoleh  objek
khusus,    aktivitas,    pemahaman    dan  ketrampilan  untuk  tujuan perhatian  atau  pencapaian,  minat  juga  merupakan  salah  satu  aspek
psikis  yang  besar  pengaruhnya  terhadap  pencapaian  prestasi  belajar Dalyono, 2005.
Menurut Slameto 2003 minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan  pada  suatu  hal  atau  aktifitas  tanpa  ada  yang  menyuruh.
Minat dapat
diekspresikan melalui
suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu daripada yang
lain,  dan  dapat  pula  dimanifestasikan  melalui  partisipasi  dalam  suatu aktivitas.
Suatu aktivitas akan  dilakukan  atau tidak, sangat  tergantung sekali    oleh    minat  seseorang    terhadap    aktivitas    tersebut,    disini
nampak    bahwa    minat  merupakan  motivator  yang  kuat  untuk melakukan  suatu  aktivitas.  Seseorang  yang  memiliki  minat  terhadap
subyek  tertentu  cenderung  untuk  memberikan  perhatian  yang  lebih besar  terhadap  subyek  tersebut,  sebagai  contoh  seseorang  yang
commit to user 7
berminat  terhadap  pendidikan  kebidanan  maka  perhatiannya  akan selalu  tertuju  pada  keadaan-keadaan  yang  berhubungan  dengan  dunia
kesehatan  atau  kebidanan,  sehingga  untuk  mewujudkan  keinginannya tersebut
pendidikan kebidanan
akan menjadi
pilihannya Sandjaja,2008.
b.  Aspek dan proses minat Minat terbagi menjadi tiga aspek, yaitu:
1  Aspek Kognitif Berdasarkan  atas  pengalaman  pribadi  dan  apa  yang  pernah  dipelajari
baik  di  rumah,  sekolah  dan  masyarakat  serta  dan  berbagai  jenis media massa.
2  Aspek Afektif Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat, berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua,
guru  dan  teman  sebaya  terhadap  kegiatan  yang  berkaitan  dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam
berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. 3  Aspek Psikomotor
Berjalan  dengan  lancar  tanpa  perlu  pemikiran  lagi,  urutannya tepat.Namun  kemajuan  tetap  memungkinkan  sehingga  keluwesan
dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
commit to user 8
Proses minatterdiri dari: 1  Motif alasan, dasar, pendorong
2  Perjuangan  motif,  sebelum    mengambil    keputusan  pada    batin terdapat  beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini
harus dipilih. 3  Keputusan,  inilah  yang  sangat  penting  yang  berisi  pemilihan
antara  motif-motif  yang    ada    dan    meninggalkan    kemungkinan yang  lain  sebab  tak mungkin  seseorang  mempunyai  macam-
macam  keinginan  pada waktu yang sama. 4  Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.
c.  Faktor yang mempengaruhi minat Suatu  anggapan  yang  keliru  adalah  bila  mengatakan  bahwa
minat  dibawa  sejak  lahir.Menurut    Slameto    2009    minat  tidak dibawa  sejak  lahir,  melainkan  diperolah  kemudian.  Dengan  kata  lain,
Slameto  ingin  mengatakan  bahwa  minat  dapat  ditumbuhkan  dan dikembangkan pada diri seseorang .
Minat  tidak  dibawa  sejak  lahir,  melainkan  diperoleh kemudian  setelah  berinteraksi  dengan  lingkungan.Minat  terhadap
sesuatu  dipelajari  dan  mempengaruhi  belajar  selanjutnya  serta mempengaruhi  penerimaan  minat-minat  baru.Jadi  minat  terhadap
sesuatu  merupakan  hasil  belajar  dan  menyokong  belajar-belajar selanjutnya.Seorang bidan tidak dilahirkan untuk menjadi bidan tetapi
akibat  pengalaman  dan  belajarnya  kemudian  tertarik  untuk  menjadi
commit to user 9
bidan.  Menurut    Sardiman,  2007  minat  timbul  tidak  secara  tiba-tiba atau  spontan,  melainkan  timbul  akibat  partisipasi,  pengalaman,
kebiasaan,  sehingga  minat  akan  selalu  terkait  soal  kebutuhan  atau keinginan.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat: 1  Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka  untuk  mencakup  hal  yang  semula  belum  mampu  mereka
laksanakan.Sebaliknya kalau
status ekonomi
mengalami kemunduran  karena  tanggung  jawab  keluarga  atau  usaha  yang
kurang  maju,  maka  orang  cenderung  untuk  mempersempit  minat mereka.
2  Pendidikan Semakin  tinggi  dan  semakin  formal  tingkat  pendidikan  yang
dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.
3   Tempat tinggal Dimana  orang  tinggal  banyak  dipengaruhi  oleh  keinginan  yang
biasa  mereka  penuhi  pada  kehidupan  sebelumnya  masih  dapat dilakukan atau tidak.
d.  Upaya meningkatkan Minat Beberapa  ahli  berpendapat  bahwa  cara  yang  paling  efektif
untuk  membangkitkan  minat  pada  suatu  subyek  yang  baru  adalah
commit to user 10
dengan menggunakan minat-minat yang telah ada, misalnya seseorang berminat  pada  pendidikan  kebidanan,  maka  kepadanya  diberikan
pandangan-pandangan  tentang  dunia  kesehatan,  prospek  atau  masa depan dunia kesehatan khususnya kebidanan, prospek dunia kerja dan
sebagainya  Sardiman,  2007. Minat  dapat  dibentuk  dengan  jalan  memberikan  informasi-
informasi  mengenai  subyek  yang  menjadi  pilihannya.  Misalnya tentang  minat  belajar  di  pendidikan  kebidanan  maka  informasi  yang
diberikan  meliputi,  apa  itu  bidan,  peran  dan  fungsi  bidan,  bagaimana prosedur  untuk  menjadi  bidan,  prasarat  apa  yang  harus  dimilikinya,
serta kompetensi apa yang harus dicapai dalam pendidikan kebidanan. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat
Slameto, 2003. e.  Indikator Minat
Suatu anggapan yang keliru adalah apabila mengatakan bahwa minat  dibawa  sejak  lahir  melainkan  minat  dapat  diperolah  kemudian.
Dengan kata  lain, sesungguhnya bahwa minat dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada diri seseorang   Slameto, 2009 .
Seorang  bidan  tidak  dilahirkan  untuk  menjadi  bidan  tetapi akibat  pengalaman  dan  belajarnya  kemudian  tertarik  untuk  menjadi
bidan.  Minat  timbul  tidak  secara  tiba-tiba  atau  spontan,  melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan, sehingga minat akan
selalu terkait soal kebutuhan atau keinginan Sardiman , 2007.
commit to user 11
Untuk  mengukur  minat  maka  indikator  yang  dipakai  adalah sebagai berikut :
1  Membangkitkan adanya suatu kebutuhan 2  Adanya ketertarikan
3  Adanya dasar minat dan persoalan pengalaman yang lampau 4  Adanya informasi-informasi
5  Adanya interaksi dengan lingkungan 6  Adanya kebutuhan atau keinginan
Minat    merupakan  alat    motivasi  yang  utama    yang  dapat membangkitkan kegairahan belajar mahasiswa dalam rentangan waktu
tertentu. Oleh karena itu untuk membangkitkan minat mahasiswa agar bisa menjadi bidan yang diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak
dan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna bidan itu sendiri bagi para mahasiswa  Dimyati, 2002 .
f.  Bidan 1  Pengertian bidan
Bidan  merupakan  profesi  yang  diakui  secara  nasional daninternasional  dengan sejumlah  praktisi  di  seluruh  dunia.  Bidan
adalahseseorang  yang  telah  menyelesaikan  program  pendidikan bidan  yang  diakuioleh  negara  serta  memperoleh  kualifikasi  dan
diberi izin untuk menjalankanpraktek  Estiwidani, dkk, 2008 . Bidan  adalah  seorang  perempuan  yang  lulus  dari
pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
commit to user 12
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi  untuk  diregister,  sertifikasi  dan  atau  secara  sah
mendapat  lisensi  untuk  menjalankan  praktik  kebidanan.Bidan diakui  sebagai  tenaga  professional  yang  bertanggung  jawab,  yang
bekerja  sebagai  mitra  perempuan  untuk  memberikan  dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa
nifas,  memimpin  persalinan  atas  tanggung  jawab  sendiri  dan memberikan  asuhan  kepada  bayi  baru  lahir,  dan  bayi.  Asuhan  ini
mencakup  upaya  pencegahan,  promosi  persalinan  normal,  deteksi komplikasi  pada  ibu  dan  anak,  dan  akses  bantuan  medis  atau
bantuan  lain  yang  sesuai,  serta  melaksanakan  tindakan  kegawat- daruratan  Wahyuningsih, 2005 .
2  Peran Fungsi dan Kompetensi Bidan Menurut  Estiwidani.D,  dkk  2008  peran,  fungsi  bidan
dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai  : pelaksana, pengelola, pendidik,  dan  peneliti.  Sedangkan  tanggung  jawab  bidan  meliputi
pelayanan  konseling,  pelayanan  kebidanan  normal,  pelayanan kebidanan  abnormal,  pelayanan  kebidanan  pada  anak,  pelayanan
KB, dan
pelayanan kesehatan
masyarakat.Sedemikian kompleksnya  peran,  fungsi,  dan  tanggung  jawab  seorang  bidan
dalam  melaksanakan  tugasnya  memberikan  pelayanan  kebidanan yang  terbaik  dan  professional  kepada  masyarakat  maka  untuk
commit to user 13
keberhasilan  dalam  mencapai  tujuan  tersebut  diperlukan  landasan yang kuat berupa kompetensi bidan.
Berdasarkan Wahyuningsih 2005, peran fungsi bidan yaitu: a Peran  sebagai  Pelaksana,  terdiri  dari:  tugas  mandiri,
tugaskolaborasi dan tugas merujuk. b Peran
sebagai Pengelola,
yaitu dengan
mengembangkanpelayanan  kebidanan  untuk  individu,  keluarga, kelompokkhusus dan masyarakat.
c Peran sebagai
Pendidik, yaitu
dengan memberikan
pendidikandan penyuluhan kesehatan. d Peran
sebagai PenelitiInvestigator,
yaitu melakukan
investigasiatau penelitian terapan dalam bidang kesehatan. Kompetensi  bidan  adalah  kemampuan  dan  karakteristik
yang  dilandasi  oleh  pengetahuan,  keterampilan  dan sikap  perilaku yang  harus  dimiliki  seorang  bidan  dalam  melaksanakan  praktek
kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara aman dan bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat Wahyuningsih, 2005. Berdasarkan  Kepmenkes  RI  Nomor:  369MenkesSKIII2007
tentang Standar Profesi Bidan,maka ditetapkan standar kompetensi bidan yang harus dimiliki yaitu :
a  Bidan  mempunyai  persyaratan  pengetahuan  dan  keterampilan dari  ilmu-ilmu  sosial,  kesehatan  masyarakat  dan  etik  yang
commit to user 14
membentuk  dasar  dari  asuhan  yang  bermutu  tinggi  sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
b  Pra konsepsi, KB, dan Ginekologi ; bidan memberikan asuhan yang  bermutu  tinggi,  pendidikan  kesehatan  yang  tanggap
terhadap  budaya  dan  pelayanan  menyeluruh  dimasyarakat dalam  rangka  untuk  meningkatkan  kehidupan  keluarga  yang
sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua. c  Asuhan  dan  konseling  selama  kehamilan  ;  bidan  memberi
asuhan  antenatal  bermutu  tinggi  untuk  mengoptimalkan kesehatan  selama  kehamilan  yang  meliputi:  deteksi  dini,
pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. d  Asuhan  selama  persalinan  dan  kelahiran  ;  bidan  memberikan
asuhan  yang  bermutu  tinggi,  tanggap  terhadap  kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang
bersih  dan  aman,  menangani  situasi  kegawatdaruratan  tertentu untuk  mengoptimalkan  kesehatan  wanita  dan  bayinya  yang
baru lahir. e  Asuhan  pada  ibu  nifas  dan  menyusui  ;  bidan  memberikan
asuhan  pada  ibu  nifas  dan  menyusui  yang  bermutu  tinggi  dan tanggap terhadap budaya setempat.
f  Asuhan pada bayi  baru  lahir  ;  bidan  memberikan  asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai
dengan satu bulan.
commit to user 15
g  Asuhan pada bayi dan balita ; bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat
1 bulan -5 tahun. h  Kebidanan  komunitas  ;  bidan  memberikan  asuhan  yang
bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
i  Asuhan  pada  ibuwanita  dengan  gangguan  reproduksi  ; melaksanakan  asuhan  kebidanan  pada  wanitaibu  dengan
gangguan sistem reproduksi. Sedangkan  berdasarkan  peraturan  Menteri  Kesehatan
Permenkes  Nomor  1464MenkesPerX2010  tentang  Izin  dan Penyelenggaraan  Praktik  Bidan,  kewenangan  yang  dimilki  bidan
meliputi : a  Kewenangan Normal, meliputi :
1  Pelayanan kesehatan ibu 2  Pelayanan kesehatan anak
3  Pelayan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana b  Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah
c  Kewenangan  bidan  yang  menjalankan  praktik  di  daerah  yang tidak memilki dokter
Seorang  bidan  dimasa  sekarang  dituntut  memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan kebidanan.Hal ini semua
dapat terwujud bila seorang bidan mampu menguasai konsep dasar
commit to user 16
ilmu  kebidanan,  keterampilan  tambahan  dan  perkembangannya juga  mampu  bersikap  profesional  sesuai  dengan  kode  etik  yang
telah  ditetapkan.  Dari  penjelasan  tentang  minat  dan  bidan  diatas, maka  minat  menjadi  bidan  mempunyai  pengertian  sebagai  rasa
suka  atau  ketertarikan  untuk  menjadi  bidan  yang  kompeten, dapat menjalankan  tugasnya  sesuai  standar  pelayanan  kebidanan  dan
kompetensi  bidan  ,  dapat  mengembangkan  ilmunya,  dan  selalu mematuhi  kode  etik  kebidanan  dalam  menjalankan  tugasnya
tersebut  Syofyan, 2005 . 2. Motivasi Belajar Mahasiswa
a.  Pengertian Motivasi Belajar Motivasi  berasal  dari  kata  motif  yang  dapat  diartikan  sebagai
kekuatan  yang  terdapat  dalam  diri  individu,  yang  menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motivasi merupakan dorongan
yang  terdapat  dalam  diri  seseorang  untuk  berusaha  mengadakan perubahan  tingkah  laku  yang  lebih  baik  dalam  memenuhi
kebutuhannya.Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan  kemauan  untuk  melakukan  suatu  kegiatan  atau  tindakan  dalam
rangka mencapai tujuan tertentu Uno, 2007. Motivasi  diterapkan  dalam  berbagai  kegiatan,  termasuk  dalam
belajar.Motivasi  dalam  belajar  memiliki  peranan  yang  penting,  karena keberadaannya  sangat  diperlukan  untuk  menimbulkan  perbuatan
belajar.  Selain  itu,  motivasi  merupakan  pengarah  untuk  perbuatan
commit to user 17
belajar  kepada  tujuan  yang  jelas  yang  diharapkan  dapat  dicapai Uno,2007.
Menurut Sukmadinata  2003, motivasi belajar dapat diartikan sebagai  dorongan  mental  yang  menggerakkan  dan  mengarahkan
perilaku  peserta  didik  untuk  belajar.  Motivasi  belajar  merupakan konstruksi  psikologis  yang  penting  dalam  mempengaruhi  tindakan
belajar. Syah  2005,  menyatakan  bahwa  motivasi  belajar  dapat
dibedakan menjadi motivasi  intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik  adalah  hal  dan  keadaan  yang  berasal  dari  dalam  diri  siswa
sendiri  yang  dapat  mendorong  melakukan  tindakan  belajar  berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan  cita-cita.  Sedangkan  motivasi  ekstrinsik  adalah  hal  dan  keadaan yang  datang  dari  luar  individu  siswa  yang  juga  mendorongnya  untuk
melakukan kegiatan belajar, yang berupa pujian,  adanya penghargaan, lingkungan  belajar  yang  kondusif,  dan  kegiatan  belajar  yang  menarik,
hukuman,  peraturan  atau  tata  tertib  sekolah,  suri  teladan  orangtua  dan guru.  Kekurangan  atau  ketiadaan  motivasi,  baik  yang  bersifat  internal
maupun  eksternal,  akan  menyebabkan  kurang  bersemangatnya  siswa dalam  melakukan  proses  pembelajaran  materi-materi  pelajaran  baik  di
institusi pendidikan maupun di rumah. Syah  2005  menambahkan  bahwa  dalam  perspektif  kognitif,
motivasi  yang  lebih  signifikan  bagi  siswa  adalah  motivasi
commit to user 18
intrinsikkarena  lebih  murni  dan  tidak  bergantung  pada  dorongan  atau pengaruh  orang  lain.  Dorongan  mencapai  prestasi  dan  dorongan
memiliki  pengetahuan  dan  ketrampilan  untuk  masa  depan,  misalnya, memberi  pengaruh  lebih  kuat  dibandingkan  dengan  dorongan  hadiah
atau dorongan keharusan dari orangtua dan guru. Motivasi  intrinsik  yang  terdapat dalam  diri  peserta  didik  akan
menimbulkan kesadaran peserta didik untuk belajar sendiri. Kesadaran itu  dilatar  belakangi  oleh  pemikiran  yang  positif,  bahwa  semua  mata
pelajaran  yang  dipelajari  sekarang  akan  dibutuhkan  dan bermanfaat  di masa  yang  akan  datang.  Peserta  didik  yang  yang  memiliki  motivasi
intrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, dan mempunyai keahlian bidang tertentu Djamarah, 2008.
Sukmadinata  2003  memberi  pengertian  motivasi  belajar adalah  keseluruhan  daya  penggerak  psikis  di  dalam  diri  yang
menimbulkan  kegiatan  belajar,  menjamin  kelangsungan  belajar  dan memberikan  arah  pada  kegiatan  belajar  itu  demi  mencapai
tujuan.Motivasi  memegang  peranan  penting  dalam  memberikan  gairah atau  semangat  dalam  belajar  sehingga  siswa  yang  bermotivasi  kuat
memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi  dan  belajar  merupakan  dua  hal  yang  saling
mempengaruhi.Belajar  adalah  perubahan  tingkah  laku  secara  relatif permanen  dan  secara  potensial  terjadi  sebagai  hasil  praktik  atau
penguatan  reinforced  practice  yang  dilandasi  tujuan  untuk  mencapai
commit to user 19
tujuan  tertentu  Uno,  2007.Sedangkan  menurut  Nursalam  2008, motivasi  belajar  dapat  diartikan  sebagai  dorongan  mental  yang
menggerakkan  dan  mengarahkan  perilaku  peserta  didik  untuk belajar.Motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting
dalam  mempengaruhi  tindakan  belajar.  Hal  tersebut  terwujud  melalui empat cara, yaitu sebagai berikut :
1  Motivasi meningkatkan tingkat aktivitas dan energi peserta didik 2  Motivasi menggerakkan peserta didik kepada tujuan tertentu
3  Motivasi  mempengaruhi  strategi  dan  proses  kognitif  dari  peserta didik.
Adanya  motivasi  dalam  belajar  dapat  disimpulkan  dari observasi tingkah laku. Ciri manifestasi peserta didik yang mempunyai
motivasi positif dipaparkan oleh Nursalam 2008, yaitu : 1  Memperlihatkan  perhatian,  dan  ingin  ikut  serta  dalam  proses
pembelajaran 2  Bekerja keras dan memberikan waktu kepada usaha tersebut
3  Terus bekerja sampai tugas terselesaikan Peserta  didik  yang  tidak  mempunyai  minat  terhadap
pendidikannya tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan  pertanda  bahwa  sesuatu  yang  akan  dikerjakan  itu  tidak
menyentuh  kebutuhannya.Segala  sesuatu  yang  menarik  minat  peserta didik  yang  satu,  belum  tentu  menarik  minat  peserta  didik  yang  lain,
commit to user 20
selama  sesuatu  itu  tidak  bersentuhan  dengan  kebutuhannya Djamarah,2008.
b.  Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Beberapa  unsur  yang  mempengaruhi  motivasi  belajar  menurut
Nursalam 2008 diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Cita-cita dan Aspirasi
Cita-cita  merupakan  faktor  pendorong  yang  dapat  menambah semangat  sekaligus  memberikan  tujuan  yang  jelas  dalam
belajar.Halini diindikasikan dengan : a sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b kreativitas yang tinggi c berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami
d berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama e berusaha menguasai seluruh mata pelajaran
f beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting 2 Kemampuan peserta didik
Kemampuan  yang  dimaksud  adalah  segala  potensi  yang    berkaitan dengan
intelektual atau
intelegensi, termasuk
kemampuan psikomotor.
3 Kondisi peserta didik Kondisi jasmani dan rohani yang sehat akan mendukung  pemusatan
perhatian dan gairah dalam belajar. 4. Kondisi Lingkungan Belajar
commit to user 21
Kondisi  lingkungan  belajar  dapat  berupa  keadaan  alam,  lingkungan tempat  tinggal,  pergaulan,  kemasyarakatan,  dan  lingkungan  institusi
penyelenggara pendidikan. 5.Unsur-Unsur Dinamis dalam Pembelajaran
Peserta  didik  memiliki  perasaan,  perhatian,  ingatan,  kemauan,  dan pengalaman  hidup  yang  turut  mempengaruhi  minat  dan  motivasi
dalam belajar baik secara langsung maupun tidak langsung. 6 Upaya pengajar dalam membelajarkan peserta didik
Pengajar  merupakan  salah  satu  stimulus  yang  sangat  besar pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar.
Motivasi  belajar  merupakan  segi  kejiwaan  yang  mengalami perkembangan,  artinya  terpengaruh  oleh  kondisi  fisiologis  dan
kematangan  psikologis,  misalnya  persepsi,  kesan,  tanggapan intelegensia dan kecerdasan spiritual  Nursalam, 2008 .
c.  Indikator Motivasi belajar Menurut Uno 2007, hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal  dan  eksternal  pada  peserta  didik  yang  sedang  belajar  untuk mengadakan perubahan tingkah  laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator  atau  unsur  yang  mendukung.  Hal  itu  mempunyai  peranan besar  dalam  keberhasilan  peserta  didik  dalam  belajar.  Indikator
motivasi  belajar  diantaranya  yaitu  adanya  keinginan  berhasil,  adanya dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar,  adanya  harapan  dan  cita-cita
masa depan,  adanya penghargaan  dalam belajar,  adanya  kegiatan  yang
commit to user 22
menarik  dalam  belajar,  dan  adanya  lingkungan  belajar  yang  kondusif sehingga  memungkinkan  seorang  peserta  didik  dapat  belajar  dengan
baik. d.  Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar mahasiswa
Minat  merupakan  rasa  lebih  suka  atau  rasa  ketertarikan  pada suatu  hal  atau  aktifitas  tanpa  ada  yang  menyuruh.  Minat  dapat  di
ekspresikan  melalui  suatu  pernyataan  yang  menunjukkan  bahwa seseorang  lebih  menyukai  sesuatu  dari  pada  yang  lain,  dapat  pula  di
manifestasikan  melalui  partisipasi  dalam  suatu  aktifitas.  Seorang mahasiswa  yang  berminat  terhadap  pendidikan  kebidanan  maka
perhatiannya  akan  selalu  tertuju  pada  keadaan-keadaan  yang berhubungan dengan dunia kesehatan atau kebidanan  Slameto, 2003 .
Mahasiswa  pendidikan  bidan  yang  memiliki  minat  yang  tinggi untuk  menjadi  bidan,  cenderung  memilki  motivasi  belajar  yang  tinggi
karena  bidan  harus  memiliki  kecakapan  yang  sesuai  standar,  baik standar  pengetahuannya maupun standar ketrampilannya. Hal ini dapat
mendorong mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan materi ajarnya saat menempuh pendidikan kebidanan, guna mencapai standar pengetahuan
dan  ketrampilan  klinisnya  tersebut  sehinga  dapat  meningkatkan motivasi belajar Harni, 2007.
commit to user 23
B. Kerangka Konsep