commit to user 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juni 2012 pada mahasiswa semester IV Akademi Kebidanan Yogyakarta yang berjumlah 60
mahasiswa. Akademi Kebidanan Yogyakartadidirikan pada tanggal 11 Agustus 2004 berlokasi di Jl.Parangtritis Km 6, Sewon, Bantul,
Yogyakarta.Akademi Kebidanan Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan tinggi bidang kesehatan yang di selenggarakan oleh Yayasan Bhakti Sosial di
Yogyakarta dengan
izin dari
Menteri Pendidikan
Nasional RI
No.68DO2005 dan
dari Departemen
Kesehatan RI
Nomor HK.03.2.4.1.00630 memiliki visi membentuk tenaga bidan professional dan
mandiri yang berakhlak mulia dan di jiwai oleh semangat pengabdian serta mampu memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang tinggi khususnya kepada perempuan. Program pembelajaran dan kegiatan proses belajar mengajar di
Akademi Kebidanan Yogyakarta terdiri dari pembelajaran teori 40 yang dilaksanakan di ruang kuliah dan pembelajaran praktik 60 yang meliputi
praktik laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium kebidanan milik kampus dan praktik lapangan meliputi praktik keterampilan dasar klinik,
praktik kebidanan komunitas dan praktik klinik kebidanan di luar kampus di beberapa lembaga pelayanan kesehatankebidanan antara lain Rumah Sakit
commit to user 34
Umum Daerah, Rumah Sakit Bersalin Swasta dan Bidan praktik Swasta. Program pembelajaran diperbanyak praktik kebidanan dimaksudkan agar
mahasiswa lulusan dapat menjadi bidan yang memilki kompetensi dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan dengan profesional dan mandiri.
B. Analisis Univariat
Pembahasan mengenai analisis univariat dilakukan pada tiap variabel penelitian, dalam penelitian inididapatkan hasil analisis sebagai berikut:
1. Minat menjadi Bidan
Pengumpulan data penelitian pada variabel minat menjadi bidan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 29 item pernyataan yang
valid dengan alternatif jawaban SS, S, TS, dan STS. Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab dengan skor 4 untuk seluruh item pernyataan
adalah 116 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk seluruh item pernyataan adalah 29. Dari hasil skoring jawaban kuesioner
minat menjadi bidan, skor tertinggi adalah 112 sedangkan skor terendahnya adalah 81, dengan nilai meandidapatkan 98,23; median : 98,5; modus : 96
dan standar deviasi : 6,69. Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Minat menjadi bidan pada mahasiswa
semester IV DIII Akademi Kebidanan Yogyakarta Rentang Skor Frekuensi Persentase
81-87 3 5 88-93 10 16,67
94-99 20 33,33 100-105 21 35
106-113 6 10 Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012
commit to user 35
Data variabel minat menjadi bidan pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada rentang skor
100-105 yaitu sebesar 35 dan nilai rentang skor terkecil yaitu pada rentang skor 81-87 sebesar 5 .
2. Motivasi Belajar
Pengumpulan data penelitian pada variabel motivasi belajar dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 38 item pernyataan
yang valid dengan alternatif jawaban SS, S, TS, dan STS. Jumlah skor maksimal jika mahasiswa menjawab dengan skor 4 untuk seluruh item
pernyataan adalah 152 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk seluruh item pernyataan adalah 38. Dari hasil skoring jawaban
kuesioner motivasi belajar, skor tertinggi adalah 148 sedangkan skor terendahnya adalah 116, dengan nilai meandidapatkan 124,18; median :
132,5; modus : 130 dan standar deviasi : 7,45. Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar pada mahasiswa
semester IV DIII Akademi Kebidanan Yogyakarta Rentang Skor Frekuensi Persentase
116-122 9 15 123-129 10 16,67
130-136 15 25 137-142 22 36,67
143-148 4 6,66 Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012 Data variabel motivasi belajar pada tabel di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar responden berada pada rentang skor 137-142 yaitu
commit to user 36
sebesar 36,67 dan nilai rentang skor terkecil yaitu pada rentang skor 143-148 sebesar 4 .
C. Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar
Analisis hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar dilakukan dengan analisis korelasi pearsonproduct moment.
Analisis data menggunakan perangkat komputer program SPSS 16. Tabel 4.3Hasil Analisis
Minat menjadi bidanMotivasi belajar Minat menjadi bidan1r
hitung
.269 p-value = .0038
Motivasi belajarr
hitung
.269 1
. p-value = .003
Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil perhitungan analisis diatas, diperoleh harga
r=0,269.Kemudian dibandingkan dengan r
tabel
untuk kesalahan 5 0,05 dengan derajatkebebasan dk = n-2 = 60-2 = 58, maka diperoleh r
tabel
= 0,254, karena hargar
hitung
lebih besar dari r
tabel
0,269. 0,254 dan nilai signifikansi atau p-value adalah 0,0038 0,05maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya ada hubungan antara minat menjadi bidan denganmotivasi belajar pada mahasiswa
Akademi kebidanan Yogyakarta, akan tetapi nilai r
hitung
sebesar 0,269apabila diterapkan dalam tabel koefisien korelasi, maka nilai r berada pada interval
0,20-0,399 rendah .
commit to user 37
Untuk menentukan besar kecilnya sumbangan efektif variabel minat menjadi bidan terhadap variabel motivasi belajar dapat ditentukan dengan
rumus koefisien determinan berikut : r
2
= r
2
x 100 r
2
= 0,269
2
x 100 r
2
= 7,236 Dalam analisis koefisien korelasi ini juga didapatkan koefisien
determinasi r
2
sebesar 7,236 ini berarti hanya 7,236minat menjadi bidan dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
commit to user 38
BAB V PEMBAHASAN
A. Minat Menjadi Bidan
Hasil penelitian minat menjadi bidan berdasarkan perhitungan nilai presentase dapat diketahui rentang skor terbanyak dari data minat menjadi bidan
adalah rentang skor 100-105 yaitu sebanyak 35 , dan dengan mencermati jawaban responden pada rentang skor 100-105, skor nilai setiapitem pernyataan
rata-rata dapat dijawab dengan baik oleh responden. Hal ini didukung oleh Slameto 2003, bahwa minat merupakan suatu rasa
ketertarikan yang dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari yang lain dan hal ini
dapat pula di manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak, sangat tergantung sekali oleh minat
seseorang terhadap aktivitas tersebut, hal ini dapat dilihat bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Seseorang yang
memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut, sebagai contoh seseorang yang
berminat terhadap pendidikan kebidanan maka perhatiannya akan selalu tertuju pada keadaan-keadaan yang berhubungan dengan dunia kesehatan atau kebidanan,
sehingga untuk mewujudkan keinginannya tersebut maka pendidikan kebidanan akan menjadi pilihannya Sandjaja,2008.