Menurut Notoatmojo 2003 sumber informasi yang diterima oleh panca indera untuk kemudian diterima oleh otak dan disusun secara sistematis karena
pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca
indera yakni indera pencium, indera peraba.
2.2.8. Akses Menuju ke Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat harus bersifat berkesinambungan. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan, untuk berperilaku sehat, masyarakat
memerlukan sarana dan prasarana pendukung. Keterjangkauan untuk mencapai tempat layanan kesehatan tersebut, sangat mendukung seseorang untuk
melakukan tindakan Azrul Azwar, 1996:38.
2.2.9. Keterjangkauan Biaya
Biaya pengobatan adalah banyaknya uang yang dikeluarkan seseorang untuk melakukan pengobatan penyakit yang dideritanya. Kemampuan masing-
masing orang untuk mengeluarkan biaya pengobatan berbeda, dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi keluarga. Apabila kemampuan ekonomi keluarga cukup,
ada kemungkinan seseorang dapat mengeluarkan biaya untuk pengobatan penyakitnya. Keluarga dengan kemapuan ekonomi kurang, kecil kemungkinan
mampu menyisihkan uang untuk biaya pemeriksaan. Mahalnya biaya pemeriksaan IVA juga mempengaruhi seseorang untuk melakukan pemeriksaan. Biaya
pemeriksaan yang terjangkau oleh semua kalangan ekonomi masyarakat
memungkinkan seseorang untuk melakukan pemeriksaan. Persepsi seseorang terhadap biaya pengobatan mempengaruhi keikutsertaan dalam melaksanakan
pemeriksaan IVA secara rutin.
2.2.10. Dukungan Teman
Pola pembentukan perilaku manusia berawal dari terbentuknya pikiran yang kemudian dikirim ke otak untuk diproses sebelumnya kemudian direpresentasikan
menjadi sebuah tindakan dan perilaku. Perilaku yang terus menerus ini berubah menjadi kebiasaan berlanjut menjadi pembentukan karakter dan sistem keyakinan
manusia. Karakter terbentuknya pikiran dan menguatkan sebuah informasi menjadi system keyakinan dalam pikiran seseorang adalah apa yang dilihat,
didengar dan dirasakan. Friedman 1998 mengatakan bahwa sebelum seseorang mencari pelayanan
kesehatan, biasanya mencari nasihat dari keluarga atau teman. Teman adalah orang yang dikenal WUS dan memiliki hubungan baik dengan orang itu yang ikut
memberikan informasi tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Peran keluarga teman sangat penting dalam aspek perawatan kesehatan yang
terdiri dari hubungan yang erat satu dengan yang lain, saling ketergantungan sebagai bagian dari lingkungan sosial, memberi perasaan aman, secara sosial
menumbuhkan Teman adalah orang yang kita kenal dan memiliki hubungan baik dengan
orang itu. Teman dapat menjadi sumber informasi yang berpengaruh dalam memberikan informasi kepada wanita. Wanita sebagai makhluk social sangat
membutuhkan orang lainteman dalam interaksi sesamanya, apalagi dalam hal
pemeriksaan IVA, wanita merasa mempunyai kesamaan yang erat, mempunyai rasa empati antar sesama wanita sehingga informasi yang diberikan lebih
dipercaya. Dalam hal ini informasi dari teman hendaknya dapat memberi pengetahuan yang benar tentang deteksi ini kanker serviks, sehingga dapat
meningkatkan tindakan mereka dalam mencegah penyakit kanker serviks tersebut Sofiana,2014.
2.3. Teori Perilaku Lawrance Green
Teori Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni
faktor perilaku dan faktor dari luar perilaku. Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan
sebagian dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku petugas terhadap kesehatan juga akan
mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku Notoatmodjo, 2012 : 194. Ada tiga kelas faktor yang mempunyai potensi dalam mempengaruhi
perilaku kesehatan seseorang, yaitu:
2.3.1. Faktor Predisposisi Predisposing factor
Faktor predisposisi merupakan faktor yang mempermudah dan mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu, yang termasuk dalam kelompok faktor
predisposisi adalah pengetahuan, sikap, nilai-nilai dan budaya, kepercayaan tentang dan terhadap perilaku tertentu, serta beberapa karakteristik individu
seperti umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Faktor predisposisi Predisposing factor terwujud dalam: