Kisi kisi pkn
1.
HI) tentang definisi serta arti hubungan internasional. ini adlah suatu studi atau ilmu
yang mempelajari tentang adanya hubungan diantara masingmasing negara, peran dari negaranegara tersebut. Hubungan internasional juga mencakup pada organisasi dengan pemerintah, organisasi non pemerintah serta perusahaan multinasional. hubungan internasional merupakan salah satu bidang akademik dan juga merupakan suatu kebijakan publik yang mempunyai sifat normatif serta positif. HI juga dianggap sebagai salah satu cabang dari ilmu tentang politik, meskipun dari pihak akademik sendiri lebih menganggap hubungan internasional ini sebagai suatu bidang pendidikan interdisipliner.
Hubungan internasional menjadi sebuah disiplin yang bersifat tetap serta terpisah sejak awal abad ke 20. Tetapi aspek yang ada pada hubungan internsional ini sudah ada dan dipelajari sejak jaman Thucydides. Sejak ribuan tahun yang telah lalu, sejrah hubungan internasional sudah ada. Ini bisa ditelusuri misalnya dari Barry Buzan serta Richard Little yang berpendapat bahwa sistem hubungan internasional pertama di dunia ada pada 3500 SM. Dimana terjadi interaksi antara negara atau kotakota kuno yng ada di Sumeria sudah terjalin. Hubungan internasional juga mencakup lebih banyak isu yang lebih luas bila dibandingkan dengan politik. Misalnya pada ekonomi, keuangan, kelestarian lingkungan dan lainlainnya. Demikian sedikit artikel pengertian hubungan internasional, semoga bermanfaat.
2. • Menurut J. Frankel (1980) ada berbagai sarana yang dapat dipergunakan oleh
negaranegara dalam melakukan hubungan internasional, yaitu: diplomasi, propaganda, hubungan ekonomi dan militer.
- Diplomasi 1. Diplomasi Diplomasi merupakan seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Diplomasi dapat bersifat bilateral (melibatkan dua negara) atau multilateral (melibatkan lebih dari dua negara). Instrumen diplomasi ada dua yaitu deplu yang berkedudukan di ibukota negara, merupakan “otak”nya dan perwakilan diplomatik yang berkedudukan di ibukota negara penerima yang merupakan “panca indera dan penyambung lidahnya.”
- Dalam mewakili negara dan bangsanya, seorang diplomat memiliki tiga fungsi dasar yaitu sebagai lambang, sebagai wakil yuridis yang sah sesuai hukum internasional dan sebagai perwakilan politik. Sedangkan tugas seorang diplomat dapat dibagi menjadi
(negotiation), laporan (reporting) dan perlindungan kepentingan bangsa, negara, dan warga negaranya di luar negeri. Diplomat mempunyai tiga fungsi dasar dalam mewakili Negara dan bangsa 1. Sebagai lambing 2. Sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dan hubungan internasional 3. Sebagai perwakilan diplomatik Tugas diplomat dibagi menjadi 4 fase, yaitu : 1. Perwakilan (representation) 2. Perundingan (negotiation) 3. Laporan (reporting) Perlindungan kepentingan bangsa, Negara, dan warga negaranya di luar negeri
- 2. Propaganda Propaganda adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Ada dua hal yang membedakan diplomasi dan propaganda: 1. Propaganda ditujukan kepada rakyat negara tersebut, bukan pemerintahnya. 2. Propaganda dilakukan hanya demi kepentingan negara pembuat propaganda. 3. Ekonomi Hubungan internasional melalui sarana ekonomi tidak mutlak dilakukan oleh pemerintah, swasta pun dapat berperanan besar, baik selama masa damai maupun dalam situasi perang. Semua negara terlibat dalam hubungan ekonomi untuk mendapatkan barang yang tidak dapat diproduksinya sendiri. Keuntungan lainnya dari perdagangan internasional adalah diperolehnya suatu barang melalui sistem produksi yang paling efisien dan murah.
- 4. Kekuatan Militer dan Perang Berlawanan dengan ekonomi, bidang militer benar benar dikuasai oleh pemerintah. Bidang militer sangat mempengaruhi diplomasi karena memiliki kekuatan militer yang tangguh akan menambah rasa percaya diri, sehingga bisa mengabaikan ancamanancaman dan tekanan lawan yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya. Kekuatan militer diperlihatkan dalam parade militer di harihari nasional untuk menggertak dan memperingatkan negaranegara lawan sehingga perang dapat dihindarkan. Perang adalah pilihan terakhir.
3. Traktat
(treaty), yaitu perjanjian paling formal yang merupakan persetujuan dan dua negara atau lebih. Perjanjian ini khusus mencakup bidang politik dan bidang ekonomi.
b. Konvensi (convention), yaitu persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi
(high policy). Persetujuan ini hams dilegalisasi oleh wakilwakil yang Protokol berkuasa penuh (plaenipotentiones).
c. (protocol), yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala
negara, mengatur masalahmasalah tambahan seperti penafsiran klausalklausal tertentu.
d. Persetujuan (agreement), yaitu istilah yang digunakan untuk transaksitransaksi yang bersifat
sementara. Perikatan tidak seresmi traktat dan konvensi.4.
Perundingan (negotiation), merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/negara tentang objek
tertentu. Dalam melaksanakan negosiasi, suatu negara dapat diwakili oleh pejabat yang dapat menunjukkan surat kuasa penuh(full powers). Hal tersebut juga dapat dilakukan oleh kepala negara, rangka peijanjian bilateral, disebut talk. Sedangkan dalam rangka multilateral disebut diplomatic conference atau konferensi. Selain secara resmi ada juga perundingan yang tidak resmi. Perundingan sedemikian disebut corridor talk"'
b. Penandatanganan (signature), yaitu penandatanganan hasil perundingan yang dituangkan dalam
naskah perundingan yang dilakukan wakilwakil negara peserta yang hadir. Dalam perjanjian bilateral, penandatanganan dilakukan oleh kedua wakil negara yang telah melakukan perundingan sehingga penerimaan hasil perundingan secara bulat dan penuh, mutlak sangat diperlukan oleh kedua belah pihak. Sebaliknya, dalam perjanjian multilateral penandatanganan naskah hasil perundingan dapat dilakukan jika disetujui 2/3 dan semua peserta yang hadir dalam perundingan, kecuali jika ditentukan lain. Namun demikian, perjanjian belum dapat diberlakukan oleh masing masing negara, sebelum diratifikasi oleh masingmasing negaranya.
c. di mana suatu negara mengikatkan din pada suatu perjanjian dengan
Pengesahan (ratification), syarat apabila telah clisahkan oleh badan yang berwenang di negaranya. Penandatanganan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan masih hams dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratifikasi.5. Pentingnya Melakukan Ratifikasi a. Negaranegara berhak untuk mengkaji dokumen yang telah ditandatangani oleh para wakil yang berunding. b. Berdasarkan kedaulatan yang dimiliki oleh setiap warga Negara, setiap Negara berhak untuk menarik diri apabila dikehendaki.Dalam perjanjian perlu dilakukan penyesuaian dengan hukum nasional dari setiap Negara yang mengadakan perjanjian. c. Pemerintah perlu meminta pendapat umum tentang isi perjanjian tersebut ( asas demokrasi).
6.
Perbedaan Perwakilan Diplomatik dan Konsuler
No. Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler
1. Tugasnya dalam bidang politik Tugasnya dalam bidang non politik 2.
Hanya 1 perwakilan dan ditempatkan Lebih dari 1 perwakilan, tergantung di Ibu Kota Negara kebutuhan
3. Surat tugas ditandatangani oleh Kepala Surat tugas ditandatangani oleh Negara Menteri Luar Negeri
4. Dapat mempengaruhi perwakilan Harus tunduk pada perwakilan konsuler diplomatik
5. Memiliki daerah Ekstrateritorial Tidak Memiliki daerah Ekstrateritorial 6.
Dapat berhubungan langsung dengan Hanya dapat berhubungan dengan pemerintah pusat Negara penerima pemerintah setempat (daerah), jika ingin berhubungan dengan pemarintah pusat maka melalui perwakilan diplomatik
7. Hak immunitasnya penuh Hak imunitasnya sebagian Mulai Berlakunya
8. Saat menyerahkan surat kepercayaan Pemberitahuan yang layak kepada (Konvensi Wina 1961) Negara penerima (Konvensi Wina
1963) 9. Berakhirnya
1. Fungsi seorang pejabat konsuler telah 10. 1. Sudah habis masa jabatan
2. Ditarik (recalled) oleh pemerintah berakhir negaranya 2. Penarikan dari Negara pengirim 3. Tidak disenangi Negara penerima 3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi
(dipersona non Grata) sebagai anggota staf konsuler 4. Negara penerima dan pengirim perang
(pasal 43 Konvensi Wina 1961) (pasal 23,24,25 konvernsi Wina 1963) 7. a. MEE,(Masyarakat Ekonomi Eropa) MEE beranggotakan 15 negara yaitu: Jerman, Perancis, Belgia, Belanda, Luxemburg, Italia, Inggris, Irlandia, Denmark, Yunani, Spanyol, Portugal, Austria, Finlandia, Swedia. Tujuan MEE: 1. Integrasi Eropa dengan cara memajukan perekonomian, memperbaiki taraf hidup dan memperluas lapangan kerja. 2. Memajukan perdagangan dan menjamin' adanya persaingan bebas dan keseimbangan perdagangan antara negara anggota. 3. Menghapuskan semua halangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional. 4. Memperluas hubungan dengan negaranegara di luar PBB. b. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) Negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran minyak internasional dengan mengadakan perundingan tanggal 1114 September 1960 di Bagdad (Irak) dan sepakat mendirikan OPEC yang anggotanya mulamula Saudi Arabia, Irak, Iran, Kuwait dan Venezuela. Keanggotaan OPEC bersifat terbuka bagi negaranegara penghasil minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962. Pada tahun 1979 ekonomi, yaitu mempertahankan/menentukan harga minyak sehingga menguntungkan negaranegara produsen. 2) Tujuan politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaanperusahaan minyak asing atau pemerintah negaranegara konsumen. c. APEC (AsiaPacific Economic Cooperation) APEC berdiri pada bulan November 1989 di Australia, semula dimaksudkan sebagai forum komunikasi konsultasi ekonomi di antara 12 negara Asia Pasifik, antara lain: Thailand, Filipina, Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Tujuan APEC: 1) Menjalin kerjasama ekonomi antarbangsa di Asia Pasifik yang semakin erat atas dasar saling menguntungkan. 2) Meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama 3) Memperkuat kemampuan masingmasing dan kemampuan anggotanya untuk memperjuangkan kepentingan bersama termasuk dalam forum multilateral yang lebih luas. d. CGI (Consultative Group on Indonesia) Negara yang tergabung dalam CGI adalah Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Selandia Baru, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat. Tujuan CGI adalah membantu pembangunan Indonesia untuk pengembangan berbagai proyek di Indonesia. Bantuan berupa pinjaman itu hams melalui angsuran dalam jangka waktu 30 sampai 50 tahun. Anggota CGI terdiri atas badanbadan internasional dan negaranegara maju. Badan internasional yang membantu CGI, antara lain: Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, Kuwait Fund, Saudi Fund, IDB (Islamic Development Bank), FAO, UNICEF, Nordic Investment Bank, EIB (European Invesment Bank) Negara yang mendukung adalah Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Austria, Inggris, Belgia, Perancis, Selandia Baru, Denmark, Swiss, Finlandia, Republik Korea, Swedia, Spanyol, Australia, Kanada, Norwegia dan Italia Read more at
Copyright http://jenemeks.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution