10
Sebelum melaksanakan kegiatan PPL di sekolah, peserta PPL perlu mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik. Selain itu perlu juga
dilakukan pendalaman materi yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar. Pembekalan mahasiswa PPL dilaksanakan di masing-masing fakultas yang
pelaksanaannya telah
ditentukan oleh
pihak LPPMP
Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta. 5.
Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan peserta PPL di terjunkan ke sekolah selama 2 bulan,
yaitu mulai tanggal 15 Juli sampai pada 15 September 2016. Dalam kegiatannya, para peserta PPL menyusun perangkat persiapan pembelajaran,
melaksanakan praktik mengajar di kelas, membuat dan mengembangkan media pembelajaran job sheet, dan melakukan evaluai atau penilaian pada
peserta didik 6.
Tahap Akhir Pada tahap akhir ini terdiri dari:
a. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan ini didasarkan pada pengalaman dan observasi peserta PPL selama di sekolah. Pada laporan ini, berisi data-data
lengkap mencangkup hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar serta kondisi fisik maupun non-fisik SMA Negeri 2 WATES
b. Evaluasi
Evaluasi kegiatan PPL ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa
peserta PPL
dalah hal
penguasaan kemampuan
profesionalise guru, personal dan interpersonal. .
Kegiatan PPL dilaksanakan selama 2 bulan terhitung mulai bulan 15 Juli sampai 15 September 2016. Tabel berikut ini merupakan rancangan program PPL
yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 WATES.
Tabel 4. Program PPL di sekolah
No Program PPL
Rincian Program
1 Penyusunan perangkat persiapan Pembuatan RPP dan media
pembelajaran 2
Praktik mengajar terbimbing Mengajar teori di ruang kelas
3 Menyusun dan mengembangkan
alat evaluasi Membuat latihan soalkuisgames
11
4 Menerapkan inovasi pembelajar-
an Mempersiapkan media Power point
dan menonton video atau film pendek
5 Mempelajari Administrasi Guru
Mengisi presensi siswa
C. Kajian Teori
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
Pembelajaran bahasa asing dalam pembelajaran di SMA, SMK dan MA semakin beragam, salah satunya adalah pembelajaran bahasa Jerman.
Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki modal yang cukup untuk bersaing di dunia global yang multi bahasa. Menurut Kamus Linguistik,
Kridalaksana 2001: 21 bahasa asing foreign language adalah bahasa yang dikuasai oleh bahasawan, biasanya melalui pendidikan formal, dan
yang secara sosiokultural tidak dianggap bahasa sendiri. Definisi bahasa asing menurut Saville-Troike dalam Baihaqie 2009: 13 adalah sebagai
berikut. A foreign language is one not widely used in the learner’s which might be used for future travel or other cross cultural communications
situation, or studied as curricular requirement or elective in school, but with not immediate or necessary practical application. Kutipan di atas berarti
bahwa bahasa asing adalah bahasa yang tidak digunakan secara luas oleh pembelajar bahasa karena hanya digunakan untuk berpergian, komunikasi
lintas budaya atau mata pelajaran pilihan di sekolah yang tidak diterapkan secara langsung.
Menurut Butzkamm 1989: 79 “Eine Fremdsprache lernt man nur dann als Kommunikationsmedium benutzen, wenn sie ausdrücklich
und genügend oft in dieser Funktion ausgeübt wird. ” Kutipan di atas berarti
bahwa bahasa asing dipelajari seseorang hanya sebagai media komunikasi, jika bahasa tersebut cukup jelas dan cukup sering dilaksanakan dalam
fungsinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasa asing merupakan bahasa yang bukan bahasa ibu suatu negara tertentu, di mana
para pembelajarnya menjadikan bahasa asing sebagai bahasa pilihan kedua dalam mata pelajaran di sekolah dan tidak digunakan dalam komunikasi
sehari-hari. Jadi, pembelajaran bahasa asing adalah keterampilan khusus yang
kompleks, proses berkomunikasi lisan atau tertulis dengan bahasa dari negara lain atau bukan bahasa yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
12
Mempelajari bahasa asing bertujuan untuk komunikasi timbal balik antara kebudayaan dan saling pengertian antar bangsa.
2. Hakekat Keterampilan Berbicara
Menurut Neuner 2006: 16 Kommunikationsfähigkeit ist die Fähigkeit, sich mündlich verständlich zu machen und auf mündliche
Äußerungen von anderen angemessen zu reagieren. Kommunikation in der Fremdsprache ist auch ohne fehlerfrei Beherrschung
der Fremdsprache möglich. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan
untuk membuat diri mereka dipahami secara lisan dan untuk merespon dengan tepat untuk ucapan-ucapan lisan lainnya. Komunikasi dalam bahasa
asing juga kemungkinan tanpa penguasaan yang sempurna dari bahasa asing tersebut.
3. Hakekat Keterampilan Menulis
Seseorang dengan menulis dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Tarigan 1982:21 mengatakan
bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran tersebut. Senada
dengan Tarigan, Nurudin 2007:4 menyebutkan bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Definisi menulis ini mengungkapkan bahwa menulis
yang baik adalah menulis yang bisa dipahami oleh orang lain, sedangkan Wiyanto 2004:1-2 menyebutkan bahwa menulis mempunyai mempunyai
dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dirubah itu
bunyi bahasa bunyi yang berasal dari alat ucap manusia. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis.
Gagasan yang telah ditulis kemudian ditampung oleh pembaca dengan cara membaca.
Hamalik 2006: 4 berpendapat menulis juga merupakan kegiatan mengungkapkan segala sesuatu dimana kita mengungkapkan gagasan,