Populasi Penelitian Sampel Penelitian

34 d. Keterpaduan tim secara tugas 14, 15, 16, 17, 18 5 Jumlah 18 butir pernyataan negatif Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk memperoleh informasi mengenai validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 23 Mei 2016 di SMA Negeri 1 Mlati, dengan jumlah responden sebanyak 60 siswa. SMA Negeri 1 Mlati dipilih untuk melakukan uji coba instrumen karena memiliki karakteristik ekstrakurikuler olahraga yang sama dengan SMA Negeri 1 Sleman sebagai tempat penelitian sesungguhnya, seperti ekstrakurikuler Futsal, Bolabasket dan Bolavoli.

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen digunakan untuk mengambil data penelitian dilakukan lebih dahulu pengujian terhadap tepat atau absah semua pernyataan dalam instrumen. Suharsimi Arikunto 2006: 59 menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Cara pengujian validitas instrumen yang dilakukan yaitu dengan analisis butir soal. Rumus yang digunakan dalam analisis butir adalah rumus korelasi Pearson Product Moment yaitu dengan mengkorelasikan skor totalnya, sehingga tiap item dapat diketahui mana yang memenuhi syarat atau tidak Sutrisno Hadi, 1991: 26-27. Perhitungan Validitas instrumen ini dianalisis dengan menggunakan 35 komputer dengan program SPSS 16.0. Bila hasil dengan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01 maka pernyataan dinyatakan valid. Hasil uji validitas instrumen diperoleh dari data simulasi 60 responden, kemudian dianalisis dengan bantuan komputer SPSS 16.0, diperoleh data bahwa: instrumen kohesivitas, memiliki 18 butir pernyataan dengan koefisien Pearson correlation antara 0,790 – 0,853, dengan demikian memiliki 3 butir gugur, butir nomor 2, 5, dan 12. Dengan demikian terdapat 15 butir pertanyaan yang sahih dari soal angket kohesivitas dan digunakan untuk pengambilan data. Berikut hasil dari pengolahan data tersebut: Tabel 3. Hasil Uji Analisis Validasi Variabel Faktor Jml Butir Nomor Butir Gugur Jml butir Gugur Jml Butir Valid Kohesivitas a. Ketertarikan individu pada tim secara sosial 5 2, 5 2 3 b. Ketertarikan individu pada tim secara tugas 4 - - 4 c. Keterpaduan tim secara sosial 4 12 1 3 d. Keterpaduan tim secara tugas 5 - - 5 Jumlah 18 3 3 15

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrumen memiliki kehandalan atau konsistensi untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul yang baik. Uji reliabilitas pada penelitian ini 36 menggunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari Alpha Cronbach yaitu 0,815 kemudian hasilnya di interpretasikan terhadap koefisien korelasi yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto 2006: 276 yaitu : Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah 0, 00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah Berdasarkan kiteria diatas, maka hasil reliabilitas instrumen termasuk sangat tinggi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket atau kuesioner. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 151 bahwa angket kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya. Skor yang digunakan dalam penilitian ini adalah berdasarkan skala Likert. Skala Likert mempunyai alternatif jawaban lima, yaitu Sangat Setuju = SS, Setuju = S, Kurang Setuju = KS, Tidak Setuju = TS, Sangat Tidak Setuju = STS. Terdapat dua tipe pernyataan dalam angket ini yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Penskoran untuk pernyataan positif yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Kurang Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat 37 Tidak Setuju = 1. Sedangkan penskoran untuk pernyataan negatif kebalikan dengan skor pernyataan positif yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Kurang Setuju = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5. Proses pengambilan data ekstrakurikuler olahraga diambil dengan cara sebagai berikut: 1. Mengumpulkan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga dalam satu kelas di bantu oleh guru olahraga. 2. Siswa diberikan pengarahan tentang tata cara pengisisan angket penelitian. 3. Siswa mengisi angket penelitian yang telah dibagikan. 4. Setelah selesai mengerjakan siswa mengumpulkan angket penelitian. 5. Proses selanjutnya adalah proses pengolahan data hasil dari angket yang telah diisi oleh siswa. Proses pengambilan data ekstrakurikuler non olahraga diambil dengan cara sebagai berikut: 1. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler non olahraga perwakilan dari tiap kelas dikumpulkan di gedung serbaguna Laboratorium Fisika. 2. Siswa diberikan pengarahan tentang tata cara pengisisan angket penelitian. 3. Siswa mengisi angket penelitian yang telah dibagikan. 4. Setelah selesai mengerjakan siswa mengumpulkan angket penelitian. 5. Proses selanjutnya adalah proses pengolahan data hasil dari angket yang telah diisi oleh siswa.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN DISIPLIN DALAM MENTAATI PERATURAN SEKOLAH ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA : Studi Deskriptif Pada Siswa SMA Negeri 9 Bandung.

1 5 46

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU.

1 4 36

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER CABANG OLAHRAGA INDIVIDU BEREGU DAN EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 5 CIREBON.

0 2 32

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULUTANGKIS DAN SEPAKBOLA.

0 1 42

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PMR PADA SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON BARAT.

0 1 40

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

0 1 119

PERBEDAAN SIKAP SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMP N 1 TEMPEL KABUPATEN SLEMAN.

1 2 101

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 101

TINGKAT KELENTUKAN, KECEPATAN LARI, DAN KELINCAHAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD NEGERI TRIDADI KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN.

0 1 77

TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMK PGRI SENTOLO.

0 0 115