41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan
Telah dikemukakan dalam bab pendahuluan, bahwa penelitian ini tidak bertujuan menguji hipotesis. Yang ingin dilakukan adalah mendeskripsikan dan
menganalisis data sampai ditemukenali suatu kecenderungan umum yang dapat dijadikan bahan kajiian lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, yang menurut Sudjana dan Ibrahim 1989 bercirikan: 1 menggunakan lingkungan alami sebagai sumber data langsung ;
2 bersifat deskriptif-analitik; 3 penekanan kepada proses dan bukan kepada hasil; 4 bersifat induktif; dan 5 mengutamakan makna.
Pertimbangan lain yang mendasari digunakannya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti bermaksud
mengembangkan konsep pemikiran, pemahaman atas pola yang terkandung di dalam data, melihat secara keseluruhan suatu keadaan, proses, individu dan
kelompok tanpa mengurangi variabel, sensitif terhadap orang yang diteliti, dan mendeskripsikannya secara induktif.
Kedua, peneliti bermaksud menganalisis dan menapsirkan suatu fakta, gejala, dan peristiwa yang berkaitan dengan pembinaan kemampuan profesional
kepala sekolah dalam konteks ruang, waktu, dan situasi sebagaimana adanya. Ketiga, bidang kajian penelitian ini berkenaan dengan proses dan aktivitas
pencapaian tujuan kelembagaan, yang di dalamnya terjadi peristiwa interaktif di antara berbagai komponen pendidikan.
3.2. Kategori Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini memilih objek SMP Negeri 1 Petarukan, dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah negeri yang unggul
dalam prestasi akademik maupun nonakademik. Data dan informasi dalam penelitian ini dihimpun dari kategori dan sumber-sumber berikut ini.
1 Manusia, yang terdiri atas para fungsionaris badan penyelenggara, dan
seluruh manusia yang terlibat dalam proses pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 1 Petarukan. Prosedur sampling yang penulis tempuh dalam
pemilihan subjek manusia tersebut, lebih didasarkan kepada tujuan dan urgensi data serta informasi yang diperlukan. Dengan demikian, jumlah
dan subjek sampel akan berkembang secara snow ball. Untuk kemudahan meleburkan diri dalam setting penelitian, maka penulis memperlakukan
sampel manusia tersebut lebih sebagai informan. Perlakuan demikian didasarkan pula pada aspek pemanfaatan waktu yang relatif singkat
dengan kebutuhan informasi yang memadai. Informan pun dimanfaatkan untuk bertukar pikir dan membandingkan suatu kejadian yang ditemukan
dari subjek lainnya Moleong, 1997. 2
Lembaga, yaitu lapisan-lapisan strategik atau unit-unit di dalam lingkungan SMP Negeri 1 Petarukan.
3 Perilaku manusia, yang berhubungan dengan tindakan, persepsi dan
pemahaman kognitif mengenai MBS, perencanaa dan pelaksanaan pendidikan, dan aspek-aspek kebermutuan pendidikan di sekolah.
4 Dokumen, yang berupa himpunan data dan informasi tertulis, baik di
dalam buku-buku maupun dokumen-dokumen resmi mengenai penyelenggaraan SMP Negeri 1 Petarukan.
Data dan informasi yang akan dideskripsikan dan dianalisis dalam penelitian ini, penulis kumpulkan melalui teknik-teknik pengumpulan data
berikut ini.
3.2.1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk memahami situasi latar penelitian dan perilaku manusia di dalamnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Patton 1987,
dipilihnya teknik pengamatan ini didasarkan atas alasan-alasan berikut ini: 1 Dengan berada di lapangan, peneliti lebih mampu memahami konteks
data di dalam keseluruhan situasi; 2 Pengamatan langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif; 3 Peneliti
dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain; 4 Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap
oleh responden dalam wawancara; 5 Peneliti dapat mengemukakan hal- hal di luar persepsi responden; 6 Di lapangan, peneliti tidak hanya dapat
mengadakan pengamatan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi. Dalam hal ini penulis memilih tipe pengamatan terbuka, dengan mana
kehadiran penulis diketahui secara terbuka oleh subjek, dan merekapun secara sukarela memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengamati peristiwa
yang terjadi dan aktivitas yang mereka lakukan.
3.2.2. Wawancara
Penggunaan wawancara dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis tujukan untuk mengkonstruksi aspek-aspek manusia, kejadian, kegiatan,
organisasi, perasaan, kepedulian, dan lain-lain. Untuk memelihara kewajaran suasana dan proses wawancara, penulis menggunakan tipe wawancara informal
seperti yang disarankan oleh Patton 1987 atau wawancara tak terstruktur menurut anjuran Lincoln dan Guba 1981.
Wawancara tak terstrukur menurut Lincoln dan Guba dapat digunakan apabila pewawancara: 1 berhubungan dengan “orang penting”, 2 ingin
menanyakan sesuatu secara lebih mendalam kepada subjek tertentu, 3 tertarik untuk mengungkapkan motivasi, maksud atau penjelasan dari responden; dan
4 mau mencoba mengungkapkan pengertian suatu peristiwa atau keadaan tertentu.
3.2.3. Studi Dokumen dan Kepustakaan
Dalam penelitian ini, pengumpulan data melalui penggunaan teknik studi dokumen penulis tekankan pada deskripsi isi dokumen. Untuk dokumen tertentu
yang mengharuskan dilakukannya analisis isi, maka penulis akan melakukan sebatas penafsiran berdasarkan perspektif penulis sendiri dan dikonfirmasi
dengan pendapat responden tertentu. Studi kepustakaan penulis lakukan untuk pengayaan konsep, teori, dan landasan metodologik penelitian ini.
3.3. Pengecekan Kesahihan Data