PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMPNEGERI 1 KABANJAHET.A 2015/2016.

(1)

Oleh :

Rio Frananda Sembiring 4123321043

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

Penulis yang bernama lengkap Rio Frananda Sembiring dilahirkan di Medan pada tanggal 20 September 1993 Ayah bernama Jasua Sembiring dan Ibu bernama Tiurlina Hasibuan. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.. Pada tahun 1998 penulis masuk TK Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan, dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, Penulis melanjutkan ke SMP Swasta Katolik Budi Murni 2 Medan, dan lulus tahun 2008. Pada 2008, Penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 17 Medan, dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis di terima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).


(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASRKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 1 KABANJAHE T.A. 2015/2016

Rio Frananda Sembiring (NIM 4123321043) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan pengaruh model Pembelajaran Berdasrkan Masalah terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII Semester II pada materi pokok cahaya di SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A 2015/2016.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe yang berjumlah 400 siswa yang terdiri dari sepuluh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIII9 (sebagai kelas eksperimen) yang diberi perlakuan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan kelas VIII7 (sebagai kelas kontrol) yang diberi perlakuan menggunakan model Konvensional yang masing-masing berjumlah 39 orang yang ditentukan dengan cara Cluster Random Sampling. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes esay dengan jumlah 10 item yang sebelumnnya telah divalidasi, untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 30,33 dengan standar deviasi 8,81 dan kelas kontrol adalah 27,03 dengan standar deviasi 9,51 setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 58,67 dengan standar deviasi 11,89 dan kelas kontrol 43,90 dengan standar deviasi 11,77. Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan oleh observer pada saat proses belajar, diperoleh bahwa. persentase rata-rata aktivitas belajar siswa dari pertemuan I yaitu 47,0 %, pertemuan II rata-rata 59,3 %, serta pertemuan III rata-rata 74,8 %, adanya peningkatan aktivitas pada setiap pertemuan. Dari hasil uji t diperoleh bahwa

hitung t

(5,49) > ttabel (1,66) dengan α=0,05 dan dk=76, maka Ha di terima yang berarti ada perbedaan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

Kata Kunci : Quasi Eksperimen, Model Pembelajarn Berdasarkan Masalah, Cluster Random Sampling, Hasil Belajar


(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si, Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si dan Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd dan Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si selaku dosen Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga kepada Ibu Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, S.Pd. M.Si selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Kenan Ginting, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kabanjahe yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin dan Ibu Anna br. Karo, S.Pd sebagai guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 1 Kabanjahe yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian beserta guru-guru di SMP Negeri 1 Kabanjahe yang telah membantu dan


(6)

v

memberikan dukungan moral dalam proses penentuan lokasi penelitian yang akan dilakukan penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Jasua Sembiring, Amd dan Ibunda tercinta Dra. Tiurlina Hasibuan yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Penulis mempersembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua sebagai tanda terimakasih yang terdalam. Terima kasih juga kepada semua Saudara/i kandung saya Romi Andika Sembiring, Esti Novri Yorlanda dan Rendi Kristian Aginta, terkhusus juga buat yang tersayang Fitriani Helvian Tarigan yang selalu menjadi penyemangat.

Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada H.R. Ayogi Prana Saragih yang sudah juga membantu dalam pengambilan data, begitu juga buat Minar Veronika Sinaga, Nita Pani, dan Royarti Tamba dalam penyusunan skripsi ini. Dan teman seperjuangan PPLT Unimed SMP Negeri 1 Kabanjahe 2015. Begitu juga buat teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika Ekstensi B 2012 yang berjuang bersama pada saat perkuliahan, seminar proposal hingga sidang dan penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

Rio Frananda Sembiring


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 3

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Aktivitas Belajar 7

2.1.3. Hasil Belajar 7

2.1.4. Ranah Kognitif 8

2.1.5. Ranah Afektif 8

2.1.6. Ranah Psikomotorik 9

2.1.7. Model Pembelajaran 9

2.1.8. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 10

2.1.9. Model Pembelajaran Konvensional 13

2.2. Materi 15

2.3. Kerangka Konseptual 19

2.4. Hipotesis Penelitian 20

BAB III METODE PENELITIAN 21

3.1. Lokasi dan Waktu penelitian 21

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 21

3.2.1. Populasi Penelitian 21


(8)

vii

3.3. Variabel Penelitian 21

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 22

3.4.1. Jenis Penelitian 22

3.4.2. Desain Penelitian 22

3.5. Prosedur Penelitian 23

3.5.1. Tahap Awal 23

3.5.2. Tahap Pelaksanaan 23

3.5.3. Analisis Data dan Kesimpulan 23

3.6. Instrumen Penelitian 25

3.6.1. Tes Objektif 25

3.6.2. Validitas Tes 26

3.6.3. Lembar Observasi 26

3.7. Teknik Analisis Data 28

3.7.1. Uji Normalitas 28

3.7.2. Uji Homogenitas 29

3.8. Pengujian Hipotesis 29

3.8.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretes 29

3.8.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postes 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32

4.1. Hasil Penelitian 32

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32 4.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 34

4.2. Analisis Data Penelitian 36

4.2.1. Analisis Data Pretes 36

4.2.1.1. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 36

4.2.1.2. Uji Homogenitas Data Pretes 36

4.2.1.3. Uji Beda Kemampuan Awal Siswa (Uji t Dua Pihak ) 37

4.2.2. Analisis Data Postes 38

4.2.2.1. Uji Normalitas Data Postes 38

4.2.2.2. Uji Homogenitas Data Postes 38

4.2.2.3. Uji Hipotesis Penelitian ( Uji t Satu Pihak ) 39

4.2.3. Observasi 39

4.3. Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 44


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Pemantulan Cahaya 16

Gambar 2.2. Proses Pembentukan Bayangan Cermin Datar 17 Gambar 2.3. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung 18 Gambar 2.4. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung 19

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 24

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 32

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 35

Gambar 4.3. Diagram Batang Data Aktivitas Kelas Eksperimen 40 Gambar 4.4. Diagram Batang Data Aktivitas Kelas Kontrol 41


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks Untuk Pembelajaran Berdasarkan Masalah 12

Tabel 3.1. Two Group Pretest - Posttest Design 22

Tabel 3.2. Spesifikasi Materi Cahaya 25

Tabel 3.3. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 26 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 34 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 36

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 37 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes 37 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 38

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 38 Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 39


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 48 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 55 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 63

Lampiran 4 LKS 1 72

Lampiran 5 LKS 2 75

Lampiran 6 LKS 3 78

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 81 Lampiran 8 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 89 Lampiran 9 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 91 Lampiran 10 Data Pretes Kelas Eksperimen 93 Lampiran 11 Data Postes Kelas Eksperimen 95

Lampiran 12 Data Pretes Kelas Kontrol 97

Lampiran 13 Data Postes Kelas Kontrol 99

Lampiran 14 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi 101

Lampiran 15 Uji Normalitas Data 103

Lampiran 16 Uji Homogenitas 111

Lampiran 17 Uji Hipotesis 114

Lampiran 18 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas

Eksperimen 119

Lampiran 19 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 122 Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 125 Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Normal 0 ke Z 126 Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 127 Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 129

Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian 130

Lampiran 25 Validitas Isi 134

Lampiran 26 Surat Persetujuan Dosen PS 140

Lampiran 27 Surat Izin Penelitian 141


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari dalam pendidikan formal, dan juga termasuk ke dalam mata pelajaran yang di-UN-kan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), hal ini menempatkan mata pelajaran fisika sebagai salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari. Mata pelajarn fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih memerlukan pemahaman dari pada penghafalan.

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa selalu diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dalam melakukan percobaan, siswa jarang sekari dibawa ke ruangan laboratorium dimana alat-alat yang ada di laboratorium tersebut sudah cukup memadai. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan tidak kreatif sehingga mata pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada salah satu guru IPA di SMP Negeri 1 Kabanjahe, Ibu A. Karo mengungkapkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas VIII hanya 65-68 sedangkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) fisika adalah 80. Begitu juga dengan nilai Ujian Nasional pada mata pelajarn IPA pada tahun 2015 adalah dengan rata-rata 79. Ketika di wawancara lebih lanjut ternyata pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional yang sering digunakan yaitu ceramah, diskusi, mencatat dan mengerjakan soal. Sehingga siswa tidak aktif dan kurang terlibat di dalam proses pembelajaran.

Bedasarkan masalah yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya suatu pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang


(13)

dalam kehidupan sehari-hari. Serta yang paling penting adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Tentu dengan menggunakan model pembelajaran yang mendukung. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah model problem based learning (PBL). Model pembelajaran problem based learning adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. (Arends,2008)

Penerapan model pembelajaran PBL ini sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya dari dalam negeri maupun luar negeri, yaitu : (1) Hermanto (2013) yang menerapkan model PBL di SMA N 1 Sei Bingai pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen 41,79 setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL diperoleh hasil postes 65,32. Rata-rata aktivitas pertemuan I 47,22 ,pertemuan II 56,72 ,pertemuan III 61,91. (2) Pohan (2013) menerapkan model PBL di SMP N 5 Pematang Siantar pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 35,29 setelah diberi perlakuan dengan model PBL maka hasil belajar fisika siswa meningkat dengan nilai rata-rata postes 60,43 dan rata-rata skor aktivitas 11,8 dengan kategori baik. (3) Ali Muhson dalam jurnalnya yang berjudul Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning mengatakan bahwa penerapan metode Problem Based Learning dalam pembelajaran statistika lanjut mampu meningkatkan minat belajar mahasiswa baik minat belajar di dalam maupun di luar kelas hal ini terjadi karena proses pembelajaran lebih banyak diberikan penugasan analisis kasus baik secara individual maupun kelompok sehingga menuntut partisipasi semua mahasiswa dalam proses pembelajaran. (4) Majed Saleem Aziz, Ahmad Nurulazam Md Zain, Mohd Ali Bin Samsudin, dan Salmiza Binti Saleh dalam jurnalnya yang berjudul The impact of PBL on Undergraduate Physics Students' Understanding of


(14)

3

Thermodynamics bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dibandingkan menggunakan model konvensional. (5) Shelagh A. Gallagher dan James J. Gallagher dalam jurnalnya yang berjudul Using Problem-based Learning to Explore Unseen Academic Potential bahwa model problem based learning dapat menciptakan keaktifan siswa dalam belajar sehingga meningkatkan potensi akademik.

Uraian dari penelitian di atas, menjelaskan bahwa metode dan model pembelajaran mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran problem based learning adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasi masalah- masalah berikut :

1. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan.

2. Proses pembelajaran fisika yang dilakukan disekolah masih terpusat pada guru. 3. Hasil belajar pada mata pelajaran fisika masih rendah.

4. Kurangnya minat siswa untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah penilitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berdasarkan masalah.


(15)

Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

3. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi pokok cahaya.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah ?

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan dengan model pembelajaran konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk :

1. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

2. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.


(16)

5

3. Mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

4. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan dengan model pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, maka penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi cahaya.

2. Bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru dan memberikan sumbangan pemikiran kepada para pembaca mengenai pentingnya penelitian lanjut dalam bidang pendidikan khususnya fisika.

1.7. Definisi Operasioanal

1. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. (Arends,2008) 2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada materi pokok cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan mengunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah 58,67.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan mengunakan model Pembelajaran Konvensional adalah 43,90.

3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah 60,4% digolongkan kriteria penilaian aktif sedangkan dengan menggunakan model Pembelajaran Konvensional 51,6% digolongkan kriteria penilaian cukup aktif.

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung(5,49) > ttabel (1,66), maka nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016

5.2. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam pembelajaran berdasarkan masalah sehingga dapat mengikuti proses belajar yang diberikan dengan baik.


(18)

45

2. Bagi guru hendaknya lebih memahami penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa.

3. Bagi sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar disekolah.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menguasai semua sintaks dalam pembelajaran berdasarkan masalah dan mengatur waktu untuk melaksanakan semua sintaks tersebut dengan tepat waktu dan siswa tersebut tidak merasa kesulitan di dalam mengikuti semua sintaks tersebut. hendaknya lebih menggunakan waktu dengan seefektif mungkin. Serta mengontrol siswa selama proses pembelajaran, khususnya pada saat melakukan percobaan karena ada sebagian siswa yang menggunakan kesempatan ini untuk bermain-main dengan teman-temannya.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Saleem M., et all, (2014), The impact of PBL on Undergraduate Physics Students' Understanding of Thermodynamics, International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences 3: 100-112. Arends, R., (2008), Learning To Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Gallagher, S., A., and James J.,G., (2013), Using Problem-based Learning to Explore Unseen Academic Potential. Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning 7: 111-131.

Hermanto, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Sei Bingai T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Istarani, (2011), 50 Model Pembelajaran Inovatif, Mediapersada, Medan.

Kanginan, M., (2006), IPA Fisika Jilid 2 untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta. Karim, S., dkk. (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk

Kelas VIII SMP/MTs, PT Setia Purna Inves, Jakarta.

Lubis, L. H. (2012), Pengaruh model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 di SMA N 1 Labuhan Deli T.A. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Lumbantobing, M., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.A.2013/2014, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Muhson, A., (2009), Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning, Jurnal Kependidikan 39: 171-182.

Nurachmandani, S., dan Samson S., 2010, Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.


(20)

47

Pohan, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013. Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sardiman, (2011), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Tim Abdi Guru, 2013, IPA Fisika Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII, Erlangga, Jakarta

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.


(1)

4

2. Subjek Penelitian ini adalah seluruh siswa di Kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

3. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi pokok cahaya. 1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah ?

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan dengan model pembelajaran konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk :

1. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

2. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.


(2)

materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016.

4. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan dengan model pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, maka penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi cahaya.

2. Bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru dan memberikan sumbangan pemikiran kepada para pembaca mengenai pentingnya penelitian lanjut dalam bidang pendidikan khususnya fisika. 1.7. Definisi Operasioanal

1. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. (Arends,2008) 2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia


(3)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada materi pokok cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016 disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan mengunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah 58,67.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan pengajaran dengan mengunakan model Pembelajaran Konvensional adalah 43,90.

3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah 60,4% digolongkan kriteria penilaian aktif sedangkan dengan menggunakan model Pembelajaran Konvensional 51,6% digolongkan kriteria penilaian cukup aktif.

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung(5,49) > ttabel (1,66), maka nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berdasarkan masalah lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Kabanjahe T.A. 2015/2016

5.2. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam pembelajaran berdasarkan masalah sehingga dapat mengikuti proses belajar yang diberikan dengan baik.


(4)

2. Bagi guru hendaknya lebih memahami penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa.

3. Bagi sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar disekolah.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menguasai semua sintaks dalam pembelajaran berdasarkan masalah dan mengatur waktu untuk melaksanakan semua sintaks tersebut dengan tepat waktu dan siswa tersebut tidak merasa kesulitan di dalam mengikuti semua sintaks tersebut. hendaknya lebih menggunakan waktu dengan seefektif mungkin. Serta mengontrol siswa selama proses pembelajaran, khususnya pada saat melakukan percobaan karena ada sebagian siswa yang menggunakan kesempatan ini untuk bermain-main dengan teman-temannya.


(5)

46

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Saleem M., et all, (2014), The impact of PBL on Undergraduate Physics Students' Understanding of Thermodynamics, International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences 3: 100-112. Arends, R., (2008), Learning To Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Gallagher, S., A., and James J.,G., (2013), Using Problem-based Learning to Explore Unseen Academic Potential. Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning 7: 111-131.

Hermanto, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA N 1 Sei Bingai T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Istarani, (2011), 50 Model Pembelajaran Inovatif, Mediapersada, Medan.

Kanginan, M., (2006), IPA Fisika Jilid 2 untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta. Karim, S., dkk. (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk

Kelas VIII SMP/MTs, PT Setia Purna Inves, Jakarta.

Lubis, L. H. (2012), Pengaruh model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 di SMA N 1 Labuhan Deli T.A. 2011/2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Lumbantobing, M., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.A.2013/2014, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Muhson, A., (2009), Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning, Jurnal Kependidikan 39: 171-182.

Nurachmandani, S., dan Samson S., 2010, Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.


(6)

Pohan, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013. Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Sagala, S., (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sardiman, (2011), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Tim Abdi Guru, 2013, IPA Fisika Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII, Erlangga, Jakarta

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI BENDA

1 15 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN EKSPOSITORI DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII MTSN 1 MATARAM TAHUN AJARAN 20142015

0 0 7

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAF-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD 4 PASURUHAN LOR

0 0 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PRISMA DI SMP

0 0 10

1 PENGARUH MODEL TALKING STICK BERBANTUAN LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP

0 0 13

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN PEMBIASAN CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 SIDOARJO

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II MTsN 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 24