PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWAKELAS X SMK NEGERI 2 BINJAI.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN

PADA SISWAKELAS X

SMK NEGERI 2

BINJAI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

RIYAN HANDOKO

NIM. 5113111034

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Riyan Handoko, NIM 5113111034. Pengaruh Model Pembelajaran

Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi, Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan. Populasi penelitian adalah siswa Kelas X Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB) Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton yang berjumlah 53 siswa. Sampel dalam penelitian adalah kelas TKBB 1 sebagai kelompok Eksperimen yang berjumlah 27 siswa dan sebagai pembanding adalah kelas TKBB 2 sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 26 siswa. Variabel penelitian ada dua yaitu model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan metode pembelajaran Konvensional sebagai variable bebas dan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan sebagai variable terikat.

Sebelum penelitian ini dilaksanakan instrumen penelitian terlebih dahulu di uji cobakan dilanjutkan dengan uji validitas digunakan rumus korelasi biserial dan uji reliabilitas digunakan rumus K-R20. Instrumen tes hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan yang valid diperoleh 25 butir dari 35 butir tes yang di uji cobakan, dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,60, indeks kesukaran tesnya sebesar 0,96, daya pembeda sebesar 0,07

Dari hasil penelitian perhitungan uji normalitas diperoleh Lhitung = 0,042 dan Ltabel = 0,168. Uji homogenitas diperoleh hasil Fhitung = 0,74 dan Ftabel = 1,94, disimpulkan bahwa hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan yang menggunakan model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan metode pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan. Dari perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung = 2,466 > ttabel = 1,693, berarti terima Ha dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar, dengan kata lain model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and


(6)

ii

ABSTRACK

Riyan Handoko, NIM 5113111034. The influence of Contextual Learning

Model (Contextual Teaching and Learning) on the Result of Building Materials Science Learning In Class X SMK Negeri 2 Binjai. Thesis, Faculty of

Engineering, State University of Medan 2016.

This study aims to determine the extent of the influence of contextual learning model (Contextual Teaching and Learning) to the learning outcomes of Materials Science Building. The study population is a student of Class X Stone and Concrete Construction Engineering (TKBB) Engineering Program Construction Stone and Concrete totaling 53 students. Samples are first class as a group experiment TKBB totaling 27 students and as a comparison is TKBB class 2 as a control group numbering 26 students. The research variables there are two contextual learning model (Contextual Teaching and Learning) and conventional learning methods as independent variables and outcomes study subjects Material Sciences Building as the dependent variable.

Prior to this study conducted prior research instruments in tested followed by the correlation formula used to test the validity and reliability testing used biserial formula K-R20. Achievement test is valid Sciences Building Materials gained 25 points from 35 points on the test that tested, and reliability coefficient of 0.60, the test difficulty index of 0.96, distinguishing 0.07

From the research results obtained by the normality test Lcalculate = 0.042 and L tabel = 0.168. Homogeneity test result of Fcalculate = 0.74 and F table = 1.94, it was concluded that the learning outcomes of Materials Science Building that use contextual learning model (Contextual Teaching and Learning) and conventional learning methods show a difference. Of calculation t test showed that tcalculate = 2.466> t table = 1.693, meaning thank Ha and Ho is rejected. It can be concluded that there are differences in learning outcomes, in other words, learning model Contextual (Contextual Teaching and Learning) gives a better effect on learning outcomes Sciences Building Materials in class X Engineering Program Construction Stone and Concrete SMK Negeri 2 Binjai Academic Year 2015 / 2016.

Keywords : Contextual Learning Model (Contextual Teaching and Learning),


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul :

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas

X SMK Negeri 2 Binjai ” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan,

Fakultas Teknik.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.

Dalam proses penyusunan Skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. Sorgang Siagian, M.Pd, selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan juga selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan saran dan masukan pada peneliti


(8)

iv

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Drs. Nono Sebayang ST., M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan juga selaku Dosen Narasumber yang banyak memberikan saran dan masukan pada peneliti.

6. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik juga selaku Dosen Narasumber dan Penguji yang telah membimbing Peneliti selama mengikuti Perkuliahan di jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. 7. Drs. Ronal Butar-butar, M.Pd, selaku Dosen Narasumber dan Penguji yang

banyak memberikan saran dan masukan pada peneliti.

8. Bapak/Ibu Dosen yang ada di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik.

9. Pihak SMK Negeri 2 Binjai khususnya Kepala Sekolah Bapak Drs. Amri Chairil Anwar.

10. Guru SMK Negeri 2 Binjai khususnya Ibu Masriani S.Pd

11. Teristimewa kepada kedua orang tua, Ayah Riduan dan Ibunda Karsila Anita yang telah membesarkan, membina, mendidik, memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada peneliti sampai saat ini.

12. Adik-adikku Rangga Wijaya, dan Riska Putri Amelia yang telah memberikan

do’a, dukungan dan semangat kepada peneliti sampai saat ini.

13. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk 2011 yang telah memberi dukungan dan motivasi.


(9)

v

14. Teman-teman satu kontrakan yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, bantuan, dukungan serta doa dan nasehatnya.

15. Abang Zoel Avarel, Tengku Muhammad Teguh, Eko Siswanto serta keluarga besar Anggi Barbel Gym yang telah banyak memberikan dukungan dan doanya.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata peneliti mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Agustus 2016 Peneliti,

Riyan Handoko NIM. 5113111034


(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 10

2. Hakikat Model Pembelajaran ... 14

a. Pembelajaran Kontekstual ... 16

b. Pembelajaran Konvensional ... 23

c. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Konvensional ... 28


(11)

vii

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi Penelitian ... 33

2. Sampel penelitian ... 34

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34

1. Variabel Penelitian ... 34

2. Defenisi Operasional ... 35

D. Desain Penelitian ... 36

E. Prosedur Penelitian... 38

F. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 40

1. Kesahihan Eksternal ... 40

2. Kesahihan Internal ... 41

G. Kerangka Penelitian ... 42

H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 43

1. Teknik Pengumpulan Data ... 43

2. Instrumen Penelitian ... 43

I. Uji Instrumen Penelitian ... 44

1. ValiditasTes ... 44

2. Indeks Kesukaran Tes ... 46


(12)

viii

4. Reabilitas Tes ... 48

5. Efektifitas Pengecoh ... 49

J. Analisis Data ... 50

1. Deskripsi Data Penelitian ... 50

2. Uji Persyaratan Analisis ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 56

1. Data Pretes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen .... 56

2. Data Pretes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol ... 57

3. Data Post tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen . 58 4. Data Post tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol ... 60

5. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian .... 61

B. Uji Persyaratan Analisis ... 63

1. Uji Normalitas ... 63

2. Uji Homogenitas ... 64

3. Uji Hipotesis ... 64

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69

B. Implikasi ... 70

C. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73 LAMPIRAN


(13)

vii

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Data Hasil Ulangan Harian Ilmu Bahan Bangunan ... 4

Tabel 2.1 Perbandingan Pembelajaran Kontekstual Dengan Konvensional .. 28

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton ... 34

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Kerangka Perlakuan Penelitian ... 42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Ilmu Bahan Bangunan ... 44

Tabel 3.5 Kisi-kisi Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Setelah Uji Coba Instrumen ... 50

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Skor Pretes yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) ... 56

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Skor Pretes Yang Diajarkan Dengan Metode Pembelajaran Konvensional ... 58

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Skor Postes yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) ... 59

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Skor Postes yang Diajarkan Dengan Metode Pembelajaran Konvensional ... 60

Tabel 4.5 Rumus Tingkat Kecenderungan Variabel ... 61

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Pada Kelas Eksperimen ... 64


(14)

viii

Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan

Pada Kelas Kontrol ... 62

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 62

Tabel 4.9 Ringkasan Uji Homogenitas Data ... 63


(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian ... 39

Gambar 4.1 Histogram Skor Hasil Pemberian Pre-tes Kelas Eksperimen... 57

Gambar 4.2 Histogram Skor Hasil Pemberian Pre-tes Kelas Kontrol ... 58

Gambar 4.3 Histogram Skor Hasil Pemberian Post-tes Kelas Eksperimen .... 59


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 74

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 76

Lampiran 3. Materi Pembelajaran ... 96

Lampiran 4. Soal Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 112

Lampiran 5. Lembar Jawaban ... 117

Lampiran 6. Kunci Jawaban ... 118

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes, Reliabelitas Tes Indeks Kesukaran Tes dan Daya Pembeda ... 119

Lampiran 8. Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen Ilmu Bahan Bangunan .. 127

Lampiran 9. Tabel Uji Validitas Tes Ilmu Bahan Bangunan ... 129

Lampiran 10. Tabel Uji Reliabelitas Tes Ilmu Bahan Bangunan ... 130

Lampiran 11. Tabel Indeks Kesukaran Tes Ilmu Bahan Bangunan... 131

Lampiran 12. Tabel Hasil Uji Coba Daya Pembeda Tes ... 132

Lampiran 13. Tabel Efektifitas Pengecoh Tes Ilmu Bahan Bangunan ... 133

Lampiran 14. Data Skor Tes Awal dan Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen.137 Lampiran 15. Data Skor Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol ... 138

Lampiran 16. Prosedur Perhitungan Rata-rata ... 139

Lampiran 17. Distribusi Frekuensi Penelitian ... 142

Lampiran 18. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 146

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Penelitian ... 149

Lampiran 20. Uji Homogenitas Penelitian ... 158


(17)

xiii

Lampiran 22. Tabel Harga Kritis Dari r Product Momen ... 167

Lampiran 23. Daftar Nilai Kritis L Uji Liliefors... 168

Lampiran 24. Tabel Distribusi Normal Kumulatif Z ... 169

Lampiran 25. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 170

Lampiran 26. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 175

Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian ... 177 Lampiran Surat-surat ...


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuannya di berbagai bidang khususnya di bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan.

Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang dilakukan sadar dan tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berupaya mengantisipasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang


(19)

2

bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk karaktek bangsa maka pemerintah memberikan pelayanan pendidikan baik bersifat formal, nonformal maupun informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah-sekolah pada umumnya, terdiri dari Sekolah Dasar (SD), sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi/Universitas. Pendidikan nonformal dapat berupa kursus maupun bimbingan belajar yang diselenggarakan pemerintah ataupun lembaga-lembaga terkait. Pendidikan informal yaitu pendidikan budi pekerti didalam keluarga maupun masyarakat. Dari ketiga jenis pendidikan tesebut, itu semua untuk mengembangkan potensi dan sumber daya yang dimiliki peserta didik.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang khususnya pada pendidikan kejuruan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sesuai dengan KTSP (2006), SMK memiliki tujuan untuk: 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai kompetensi dan program


(20)

3

keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri mamupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipihnya.

SMK Negeri 2 Binjai merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. SMK Negeri 2 Binjai merupakan salah SMK yang memiliki program keahlian Konstruksi Batu dan Beton, yang dilaksanakannya rangkaian kegiatan belajar meliputi berbagai mata pelajran, yang salah satu mata pelajaran SMK Negeri 2 Binjai yaitu Ilmu Bahan Bangunan yang membekali siswa agar dapat memahami dan mendeskripsikan bahan bangunan kayu, beton, dan baja. Ilmu bahan bangunan sangat penting dipelajari karena sebagai titik awal dalam mengetahui bahan bangunan yang baik digunakan untuk konstruksi bangunan.

Namun kenyataannya berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan di SMK Negeri 2 Binjai pada program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih belum memuaskan. Hal ini dilihat dari nilai ulangan harian siswa


(21)

4

mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan program keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Pelajaran 2015/2016. Lebih jelas dapat dilihat seperti table dibawah ini :

Tabel 1.1 : Data Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Bahan Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.

Tahun Ajaran

Nilai Kategori Jumlah Persentase %

Keterangan

2014/2015

90 - 100 80 – 89 70 – 79 < 70 A B C D - 5 18 10 - 15,15 54,54 30,30 Sangat Kompeten Kompeten Cukup kompeten Tidak Kompeten

Jumlah 33 100

Sumber : SMK Negeri 2 Binjai

Dari uraian hasil belajar di atas bahwa perolehan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan program keahlian Konstruksi Batu dan Beton didapat 30,30% tidak kompeten (10 siswa), 54,54% cukup kompeten (18 siswa), 15,15% kompeten (5 siswa). Dapat dilihat bahwa distribusi hasil belajar belum optimal. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis dengan guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan bahwa hasil belajar siswa belum optimal dikarenakan masih ada siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70, dimana terdapat 10 orang siswa yang mendapatkan nilai tidak kompeten dengan persentase 30,30%. Sehingga perlu adanya peningkatan hasil belajar agar lebih optimal sehingga nantinya ada jumlah siswa mendapatkan nilai yang sangat kompeten.

Dari hasil pengamatan peneliti, penyebab rendahnya hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh siswa sendiri, tetapi juga faktor eksternal yaitu metode


(22)

5

pembelajaran yang tidak menarik. Dalam proses pembelajaran di sekolah seorang guru harus mampu menciptakan suatu metode belajar yang efektif dan efisien sehingga dapat membuat siswa lebih aktif. Model pembelajaran yang diterapkan harus dapat merangsang otak siswa untuk berfikir, membiasakan siswa untuk berbicara, bekerja sama dan mengkomunikasikan pemikirannya baik kepada guru maupun kepada teman-teman satu kelasnya. Dengan demikian siswa lebih mamahami konsep materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Dari hasil pengamatan dan wawancara penulis kepada guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan di SMK Negeri 2 Binjai bahwa model yang digunakan di dalam pembelajaran adalah model pembelajaran konvensional. Menurut Sudjana (1992) bahwa: pembelajaran konvensional merupakan cara penyampaian dengan lisan kepada sejumlah pendengar, kegiatan ini berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi satu arah.

Perlu adanya variasi pembelajaran oleh seorang guru dalam mengatasi pembelajaran yang monoton antara lain dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran agar guru bukan hanya sebagai pusat informasi tetapi sebagai instruktur dan fasilitator bagi siswa. Salah satu dari beberapa model pembelajaran yang dipandang penulis dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya materi pelajaran teori, tanpa melupakan model pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan adalah model pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata dan mendorong siswa membuat


(23)

6

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, oleh karena itu kegiatan model pembelajaran ini digunakan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, menumbuhkan kemampuan dalam bekerjasama untuk memecahkan suatu masalah, dan menumbuhkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Ciri khas pembelajaran kontekstual adalah menempatkan siswa pada proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta dapat menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya serta menerapannya kedalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran juga akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas model pembelajaran Kontekstual diharapkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Sehubungan dengan itu penulis tertarik untuk membuat suatu penelitian tentang ”Pengaruh Model Pembelajaran

Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan Pada Siswa

Kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2

Binjai”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan yaitu sebagai berikut:


(24)

7

1. Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik konstruksi Batu dan Beton masih belum optimal.

2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi karena proses pembelajaran berpusat pada guru yang cenderung membosankan siswa.

3. Guru cenderung menggunakan metode konvensional yang proses pembelajarannya berpusat pada guru (teacher centered) dan komunikasi yang terjadi satu arah.

4. Guru belum pernah menerapkan model pembelajaran Kontekstual pada mata pelajaran lmu Bahan Bangunan di kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2 Binjai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu agar penelitian ini lebih terarah, masalah yang diteliti dibatasi hanya pada:

1. Penelitian dilakukan dalam upaya untuk melihat pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Kontekstual (CTL).

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan pada materi pokok memahami bahan bangunan kayu.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Pelajaran 2015/2016.


(25)

8

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model pembelajaran Kontekstual memberi pengaruh yang berbeda dibanding metode pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X semester ganjil Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Pelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran Kontekstual dan yang diajarkan dengan model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X semester ganjil Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan yang diajarkan dengan model Pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajarkan dengan model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas X semester ganjil Program Keahlian Teknik


(26)

9

Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Pelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat, sehingga berguna untuk guru, siswa, sekolah dan orang tua. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis menambah wawasan baru dalam pembelajaran menentukan jenis kayu yang tepat untuk bangunan sesuai dengan jenis bangunan dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam model Pembelajaran Kontekstual khususnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat praktis, Menumbuhkan motivasi belajar Siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran melalui model Pembelajaran Kontekstual, Sebagai masukan bagi guru dalam peningkatan hasil belajar dan mutu pendidikan kejuruan.

3. Melatih dan menambah pengalaman bagi Mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah, dan Sebagai masukan bagi Mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan model yang tepat dalam proses belajar mengajar nantinya.


(27)

69

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan dengan model pembelajaran Kontekstual

(CTL) dan metode pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan,

setelah diberikan perlakuan dan post-tes. Uji hipotesis data pre-tes diperoleh

Fhitung = 0,891 dan FTabel = 4,028 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

secara nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut sebelum diberi perlakuan dan untuk uji hipotesis, data pot-test diperoleh FHitung = 6,261 dan FTabel = 4,028. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran

Kontekstual (CTL) memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar

Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Penggunaan model pembelajaran Kontekstual (CTL) memberi pengaruh yang

lebih baik terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,466 dan ttabel = 1,693, sehingga thitung > ttabel, maka H0, yaitu Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual (CTL) tidak memberi pengaruh yang berbeda jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan


(28)

70

menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016, dan Ha, yaitu Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual

(CTL) memberi pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa

yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Implikasi

Model pembelajaran kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang dimulai dengan mengambil, mensimulasikan, menceritakan, berdialog, bertanya jawab dan berdiskusi pada kejadian dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami siswa, kemudian diangkat kedalam konsep yang akan dipelajari dan dibahas.

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan CTL, tentu saja terlebih dahulu guru membuat desain atau skenario pembelajarannya. Ada tujuh langkah-langkah pembelajaran CTL sebagai pedoman umum dan sekaligus sebagai alat kontrol dalam pelaksanaannya. Secara garis besar langkah-langkah Kontekstual di dalam kelas yaitu: 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic yang diajarkan, 3)


(29)

71

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, 4) Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok diskusi, Tanya jawab dan lain sebagainya, 5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bias melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya, 6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan, 7) Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa.

Dengan model Pembelajaran Kontekstual (CTL) siswa menstimulasi potensi yang dimilikinya untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang akan diterima. Memaksimalkan potensi siswa tersebut akan merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru, dan pengintegrasian pengetahuan yang sudah ada terhadap pengetahuan baru melalui proses pemecahan masalah.

Secara aplikatif, guru harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian masalah belajar yang dialami siswa yang pada akhirnya memberikan respon terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka perlu disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar mengajar guru mata pelajaran hendaknya menambah wawasan yang berkaitan dengan model pembelajaran dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya agar mendapatkan pengetahuan baru.


(30)

72

2. Kepala Sekolah hendaknya menyarankan kepada guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan dengan pokok bahasan Baja sebagai bahan bangunan agar menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) yang telah diuji sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan anggaran-anggaran dan fasilitas yang mendukung terselenggaranya acara yang berkaitan dengan kemajuan pendidikan.

4. Bagi peneliti dan guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan agar lebih teliti dalam memanfaatkan pengalokasian waktu mengajar sesuai dengan tahap pembelajaran Kontekstual (CTL) khususnya pada tahap memilih topik.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Kontekstual (CTL), disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran Kontekstual (CTL). 6. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

Kontekstual (CTL) lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik sehingga pembelajaran yang efektif dapat tercapai.


(31)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Lumbantoruan, Halomoan. (2014). “Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Memahami Dasar-Dasar Elektonika Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Siborang-Borang T.A 2012/2013”. Skripsi Fakultas Teknik UNIMED. Medan

Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka cipta Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran : Menegembangkan Profesionalisme

Guru Ed. 1-4. Jakarta: Rajawali Pers.

. 2012. Model-model Pembelajaran : Menegembangkan Profesionalisme Guru Ed. 2-5. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. H. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Simarta, Rorio. (2015).”Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Teknik Penggunaan Alat Ukur Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Balige T.A. 2014/2015”. Skripsi Fakultas Teknik UNIMED. Medan. Sudjana. 2009. Metode Statistika Untu kBidang :Biologi, Farmasi, Industri

Kedokteran, Pendidikan, Sosiologi, Psikologi, Teknik. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Rnd. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Perpustakaan Nasional.

Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional (UUSPN). 2003. Manajemen Pendidikan : PT. Rineka Cipta.


(1)

9

Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Pelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat, sehingga berguna untuk guru, siswa, sekolah dan orang tua. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis menambah wawasan baru dalam pembelajaran menentukan jenis kayu yang tepat untuk bangunan sesuai dengan jenis bangunan dan sebagai masukan atau informasi bagi guru dalam model Pembelajaran Kontekstual khususnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat praktis, Menumbuhkan motivasi belajar Siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran melalui model Pembelajaran Kontekstual, Sebagai masukan bagi guru dalam peningkatan hasil belajar dan mutu pendidikan kejuruan.

3. Melatih dan menambah pengalaman bagi Mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah, dan Sebagai masukan bagi Mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan model yang tepat dalam proses belajar mengajar nantinya.


(2)

69 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan dengan model pembelajaran Kontekstual (CTL) dan metode pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan, setelah diberikan perlakuan dan post-tes. Uji hipotesis data pre-tes diperoleh Fhitung = 0,891 dan FTabel = 4,028 disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut sebelum diberi perlakuan dan untuk uji hipotesis, data pot-test diperoleh FHitung = 6,261 dan FTabel = 4,028. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran

Kontekstual (CTL) memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Penggunaan model pembelajaran Kontekstual (CTL) memberi pengaruh yang

lebih baik terhadap hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,466 dan ttabel = 1,693, sehingga thitung > ttabel, maka H0, yaitu Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual (CTL) tidak memberi pengaruh yang berbeda jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan


(3)

70

menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016, dan Ha, yaitu Hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual (CTL) memberi pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Implikasi

Model pembelajaran kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang dimulai dengan mengambil, mensimulasikan, menceritakan, berdialog, bertanya jawab dan berdiskusi pada kejadian dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami siswa, kemudian diangkat kedalam konsep yang akan dipelajari dan dibahas.

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan CTL, tentu saja terlebih dahulu guru membuat desain atau skenario pembelajarannya. Ada tujuh langkah-langkah pembelajaran CTL sebagai pedoman umum dan sekaligus sebagai alat kontrol dalam pelaksanaannya. Secara garis besar langkah-langkah Kontekstual di dalam kelas yaitu: 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic yang diajarkan, 3)


(4)

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, 4) Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok diskusi, Tanya jawab dan lain sebagainya, 5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bias melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya, 6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan, 7) Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa.

Dengan model Pembelajaran Kontekstual (CTL) siswa menstimulasi potensi yang dimilikinya untuk dieksplorasikan terhadap pengetahuan yang akan diterima. Memaksimalkan potensi siswa tersebut akan merangsang siswa mencari jawaban atas permasalahan dalam pembelajaran dengan difasilitasi oleh guru, dan pengintegrasian pengetahuan yang sudah ada terhadap pengetahuan baru melalui proses pemecahan masalah.

Secara aplikatif, guru harus senantiasa menyiapkan diri dalam mengantisipasi segala bentuk penyelesaian masalah belajar yang dialami siswa yang pada akhirnya memberikan respon terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka perlu disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar mengajar guru mata pelajaran hendaknya menambah wawasan yang berkaitan dengan model pembelajaran dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya agar mendapatkan pengetahuan baru.


(5)

72

2. Kepala Sekolah hendaknya menyarankan kepada guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan dengan pokok bahasan Baja sebagai bahan bangunan agar menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) yang telah diuji sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan anggaran-anggaran dan fasilitas yang mendukung terselenggaranya acara yang berkaitan dengan kemajuan pendidikan.

4. Bagi peneliti dan guru mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan agar lebih teliti dalam memanfaatkan pengalokasian waktu mengajar sesuai dengan tahap pembelajaran Kontekstual (CTL) khususnya pada tahap memilih topik.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

Kontekstual (CTL), disarankan mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran Kontekstual (CTL). 6. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

Kontekstual (CTL) lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik sehingga pembelajaran yang efektif dapat tercapai.


(6)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Lumbantoruan, Halomoan. (2014). “Pengaruh Penggunaan Strategi

Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Memahami Dasar-Dasar Elektonika Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Siborang-Borang T.A 2012/2013”. Skripsi Fakultas Teknik UNIMED. Medan

Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka cipta Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran : Menegembangkan Profesionalisme

Guru Ed. 1-4. Jakarta: Rajawali Pers.

. 2012. Model-model Pembelajaran : Menegembangkan Profesionalisme

Guru Ed. 2-5. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. H. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Simarta, Rorio. (2015).”Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Teknik Penggunaan Alat Ukur Siswa Kelas X SMK Negeri 1

Balige T.A. 2014/2015”. Skripsi Fakultas Teknik UNIMED. Medan. Sudjana. 2009. Metode Statistika Untu kBidang :Biologi, Farmasi, Industri

Kedokteran, Pendidikan, Sosiologi, Psikologi, Teknik. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Rnd. Bandung:

Alfabeta.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta : Perpustakaan Nasional.

Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional (UUSPN). 2003. Manajemen


Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada sistem pernapasan manusia

1 38 151

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI.

0 3 18

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR BOGA DASAR SISWA KELAS X TATA BOGA SMK NEGERI 8 MEDAN.

1 6 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 3 25

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (Contextual Teaching and Learning) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 LINTONGNIHUTA.

0 8 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 BINJAI TAHUN AJARAN 20013/2014.

0 2 24

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BEAJAR MENGGAMBAR BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 BINJAI T.P. 201212013.

0 1 16

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA SD

0 0 11

Pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar matematika

0 7 10