R = Konstanta gas ideal 8,314 JK
-1
mol
-1
T = Suhu absolut
o
K - Persamaan Avrami yaitu :
R = exp [- kt
n
] di mana : n = parameter untuk menentukan mekanisme laju penurunan
retensi vanilin k = konstanta laju penurunan vanilin
R = retensi vanilin selama penyimpanan t = waktu penyimpanan.
- Waktu paruh t
½
yaitu : t
½
= 0,693k di mana : k = slope dari persamaan regresi yang menghubungkan ln persen
retensi vanilin selama penyimpanan dengan waktu penyimpanan
Prosedur analisis dari parameter-parameter yang diamati :
a. Kadar vanilin dengan metode spektrofotometer AOAC 1995
1. Pembuatan kurva standar Vanilin standar ditimbang sebanyak 0,025 g dengan gelas kimia 5 ml,
dilarutkan dengan 500 μl etanol p.a, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml,
kemudian gelas kimia dibilas dengan akuades. Air bilasan dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditepatkan hingga tanda tera. Larutan ini disebut larutan A dengan
konsentrasi 0,1 atau 1000 ppm. Larutan A dipipet berturut-turut 0, 100, 200- 1000
μl, masing - masing larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, kemudian ditepatkan dengan akuades sampai tanda tera. Larutan ini disebut
larutan B dengan seri konsentrasi larutan dari 0,1,2-100 ppm. Larutan B dipipet berturut-turut 0, 100, 200-1000
μl, masing - masing larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, kemudian masing-masing ditambahkan 200
μl 0,1 N NaOH dan air suling sampai tanda tera. Blanko dibuat dari larutan B seperti tahap
tersebut tanpa penambahan 0,1 N NaOH. Larutan yang akan diukur absorbansinya dengan seri konsentrasi dari 0, 1, 2-10 ppm. Masing-masing larutan diukur
absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 348 nm. Kurva standar dibuat dengan cara memplotkan antara konsentrasi vanilin
ppm dengan selisih absorbansi larutan + NaOH dikurangi larutan blanko. 2. Penentuan absorbansi larutan sampel
Larutan sampel dipipet sebanyak 1000 μl dengan menggunakan pipet
mikron, dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml, ditambahkan akuades sampai tanda tera. Larutan ini disebut larutan 1. Larutan 1 dipipet sebanyak 200
μl dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, ditambahkan 200
μl 0.1 N NaOH dan akuades sampai tanda tera. Larutan blanko dibuat tanpa penambahan 0.1 N
NaOH. Masing-masing larutan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 348 nm, dihitung selisih absorbansi antara larutan yang ditambah dengan 0,1 N
NaOH dan larutan blanko. Kemudian dihitung konsentrasi vanilinnya berdasarkan kurva standar.
Kadar vanilin μgg berat kering = Y x 500 x V
W x 100 - H Di mana :
Y : Konsentrasi vanilin berdasarkan kurva standar
μgml atau ppm V
: Volume ekstrak single fold ml W
: Bobot buah vanili yang diekstrak H
: Kadar air 500
: Faktor pengenceran sampel b. Kelarutan mikrokapsul Aini 2001
Tingkat kelarutan menyatakan jumlah bubuk padat terlarut yang lolos melewati kertas saring setelah sebelumnya dilarutkan dalam air 40
o
C dengan konsentrasi tertentu. Bubuk dilarutkan dengan konsentrasi 5 dengan volume
larutan tertentu, disaring dengan kertas saring yang telah diketahui berat keringnya a. Kertas saring tersebut lalu dikeringkan dengan oven 100
o
C, 1 jam. Setelah dikeluarkan dari oven lalu didinginkan dalam desikator sampai
mencapai suhu kamar dan ditimbang. Pengovenan dan penimbangan dilakukan dilakukan sampai berat konstan b.
Perhitungan tingkat bahan terlarut dapat ditentukan dengan persamaan :
100 x
sampel berat
a b
larut tidak
bahan −
=
c. Aw water activity