Deret Waktu Kestasioneran Data Deret Waktu

2.3.2 Uji Stasioner Secara Kuantitatif

Yang dimaksud dengan pengujian sifat stasioner data secara kuantitatif adalah uji akar-akar unit yang menggunakan metode ADF. Pengujian secara kuantitatif apakah data deret waktu harga saham penutupan bersifat stasioner atau tidak stasioner, sangatlah penting agar hasil kesimpulan tidak bersifat subyektif sebagaimana bila dalam bentuk tampilan grafik. Pengujian dengan menggunakan metode ADF menyiaratkan data bersifat stasioner jika hasil ADF lebih kecil dari nilai kritis 5. Y t – Y t-1 = ρ Y t-1 - Y t-1 + e t ∆Y t = ρ – 1 Y t-1 + e t = δ Y t-1 + e t 2.3 Dengan kata lain, jika δ = ρ – 1 = 0 atau ρ = 1 yang berarti data tidak bersifat stasioner atau sebaliknya. Metode transformasi dengan cara pembedaan untuk mengatasi data deret waktu yang tidak stasioner menjadi stasioner adalah sebagai berikut: Y t = β 1 Y t-1 + e t 2.4 Persamaan 2.4 merupakan model yang tidak stasioner. Dengan transformasi pembedaan pertama, yaitu dikurangi Y t-1 , maka nilai rata-rata dan varian menjadi: Y t - Y t-1 = β 1 + e t ∆Y t = β 1 + e t E∆Y t = Eβ 1 + e t = β 1 2,5 Var ∆Y t = Var β 1 + e t = σ 2 2.6 Tampak jelas bahwa setelah ditransformasi, baik nilai rata-rata maupun varian telah konstan, yang berarti data ∆Y t sudah stasioner.

2.4 Proses Autoregressive

Proses autoregressive pertama kali diperkenalkan oleh Yule pada tahun 1927. Proses autoregressive, disingkat AR adalah regresi deret Y t terhadap amatan waktu lampau dirinya sendiri. Y t+k , untuk k = 1, 2, … , p. Bentuk persamaannya adalah Y t = β 1 Y t-1 + β 2 Y t-2 + … + β p Y t-p + e t 2.7 Dengan |βq| dan e t merupakan kumpulan semua peubah yang memengaruhi Y t selain dari nilai p muatan waktu lampau terdekat. Dapat diperhatikan model ini sudah dikurangi dengan konstanta nilai tengah atau garis kecenderungan deret, sehingga EY t = 0. Dengan demikian, deret yang digunakan dalam model ini adalah simpangan terhadap rataannya atau terhadap garis kecenderungannya. Jika garis kecenderungannya membentuk kecenderungan musiman, maka model ini dikatakan “deseasonalized” atau secara umum dikatakan “detrended” yaitu model yang garis kecenderungan nya sudah dihilangkan.

2.4.1 Proses Autoregressive Orde Pertama

Model autoregressive orde pertama, disingkat AR1, persamaannya adalah Y t = β 1 Y t-1 + e t 2.8 Sifat – sifat AR1 yang stasioner adalah i. EY t = 0

Dokumen yang terkait

Valuasi Harga Wajar Saham PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

2 26 77

ANALISIS TEKNIKAL DENGAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (GARCH) DALAM MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PERUSAHAAN. (STUDI PADA INTILAND DEVELOPMENT TBK).

0 2 17

ANALISIS RISIKO SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM) DENGAN METODE AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY (ARCH).

0 0 5

Sifat Asimetris Model Prediksi Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan Exponential Generalized Autoregressive Conditional (EGARCH) Asymmetrical Characteristic of Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) and Exponential General

0 0 14

METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA

0 0 9

93 Pemodelan Return Saham Perbankan Menggunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity

0 0 10

Value-at-Risk Berbasis Model Exponential Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (EGARCH) Value-at-Risk Based On Exponential Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (EGARCH) Model

0 0 12

Generalized Autoregressive Conditional Heterocedasticity

0 0 14

Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic (GARCH) - USD Repository

0 0 232

PERAMALAN INDEKS NILAI RETURN HARGA TUTUP DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE (DJIA) BERDASARKAN MODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (ARCH)/GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (GARCH) - Repository UNRAM

0 1 12